logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 6 Katakan Seberapa Kaya Kau Jieun-ah!

Bangtan High School akan mengadakan pertandingan basket putri antar sekolah, Nabi dan Jieun mereka termasuk Vampire yang jago olahraga dan mereka ingin sekali ikut tapi karena lapangan basket berada di luar jadi mereka tidak bisa dan tidak mungkin mereka bermain basket menggunakan hoddie dan masker kan tidak lucu.
Dan kini mereka hanya menonton para pemain yang sedang latihan, mereka berada di sisi lapangan yang tidak tersorot matahari. Sedang asyik menonton tiba-tiba seseorang datang menghampiri lalu duduk di tengah mereka.
"Kami kekurangan 2 pemain apa kalian mau bergabung dengan Tim? Postur tubuh kalian tinggi sangat cocok eemmm jika kalian tidak ahli kita bisa latihan bersama," ajak Yuna yang ternyata dia adalah kapten tim basket.
"Aku ma..."
"Maaf kami tidak bisa, kami memang bisa main basket tapi kami tidak bisa berada di bawah terik sinar matahari." Nabi memotong ucapan Jieun membuat Yuna mengernyit bingung.
"Kenapa? Apa kalian ini seorang Vampire?" celetuk Yuna dengan raut wajah serius dan sontak membuat Nabi dan Jieun melotot tak percaya dengan pernyataan prontal Yuna.
"Hahahaha kenapa ekspresi kalian seperti itu? haaissh aku hanya bercanda." Yuna terbahak melihat Ekpresi 2 orang di depannya.
"Kalian tenang saja pertandingan akan dilakukan di lapangan in door di Sekolah lawan. Bagaimana apa kalian tertarik untuk bergabung?" lanjutnya
"Tapi bagaimana dengan latihannya?" tanya Jieun
"Aah kalian benar sekolah kita tidak memiliki lapangan in door," sahut Yuna
"Kalau aku boleh usul bagaimana jika latihannya di manssionku saja, disana ada lapangan in door bagaimana?" seru Jieun
"Aahh benarkah Jieun-ah? Kalau begitu baiklah sepulang sekolah kita latihan di Manssionmu, sekarang aku akan mengonfimasi pada anggota lainnya bye." Yuna berlari kembali menuju lapangan tempat para anggota berlatih.
"Kau serius? Apa tidak apa membawa manusia ke Castle?" bisik Nabi
"Yyaaakkk apa kau tuli, tadi apa ada aku bilang Castle? Aku bilang MANSSION M.A.N.S.S.I.O.N apa sudah jelas?" pekik Jieun
"Kau tenang saja di Manssion aman, semua pelayan itu manusia dan mereka tidak tahu kalau aku adalah Vampire tapi ya memang mereka memanggilku Putri, aku menyuruh mereka memanggilku Putri daripada mereka memanggilku Nona cciihh menjijikan," cibir Jieun
"Tapi apa Seoltang Oppa tidak akan marah?" tanya Nabi
"Dia tidak akan marah jika dia tidak tahu dan dia tidak akan tahu jika kau tidak memberitahunya. Paham!" bisik Jieun
"Vampire bodoh tanpa kuberitahu juga Seoltang Oppa akan tahu ckckckck." Nabi bergumam dalam hati
.
.
.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu, kini Jieun dan Nabi sedang menunggu yang lainnya di gerbang sekolah, mereka memang beda kelas dan ada juga yang beda tingkatan. Saat sedang menunggu tiba-tiba mobil Seoltang sudah berhenti tepat di depan keduanya. Tanpa turun dan hanya menurunkan sebagian kaca pintu mobilnya, Seoltang menginterupsi untuk keduanya segera masuk mobil namun keduanya kompak menolak membuat Seoltang terpaksa keluar dari mobil.
"Jangan main-main matahari sangat terik ayo cepat pulang!" ajak Seoltang
"Aku dan Nabi akan pulang ke Manssionku dan aku juga akan membawa beberapa kawan, kami akan latihan basket untuk pertandingan disana," ujar Jieun yang sontak membuat mata sipit Seoltang terlihat agak sedikit membesar.
"Mwoo? Jangan macam-macam Jieun-shi, kau tidak bo...."
"Nabi-ah Jieun-ah kami sudah siap ayo pergi!"
Tiba-tiba segerombolan manusia datang menghampiri mereka bertiga dan tentu saja membuat perdebatan mereka terhenti.
Yuna mendekat ke arah Jieun lalu menyadari ada orang lain disana sontak membuatnya membungkuk lalu mengucap salam.
"Annyeonghaseyo apa kau kakak dari Nabi atau Jieun? Nama saya Yuna, saya dan yang lain akan latihan basket di manssion Jieun mohon izin," pintanya
"Tidak perlu minta izin padaku, itu Manssion miliknya dia bebas membawa siapapun bahkan hewan sekalipun bebas dia bawa masuk!" jawab Seoltang dingin kemudian berlalu begitu saja kembali memasuki mobil dan melajukannya dengan kecepatan tinggi membuat para manusia disana merasa takut.
"Tadi itu siapa? Kenapa dia terlihat sangat marah apa aku salah bicara?" tanya Yuna
"Haha tidak usah di fikirkan dia itu Oppaku, sifatnya memang seperti itu tidak perlu khawatir," jawab Jieun dengan enteng
"Jieun-shi ayo cepat pulang kulitku mulai terbakar!" bisik Nabi yang kemudian diangguki oleh Jieun
"Yasudah ayo kita ke Manssionku!" ajak Jieun
"Tapi Oppamu?" tanya Yuna khawatir
"Kenapa? Kau takut pada Oppaku? Tenang saja kita akan ke Manssion pribadiku dia tidak ada disana ayo! tapi tunggu mobilku datang ya aku malas jalan kaki panas hehe," celetuk Jieun membuat kawannya yang geleng-geleng kepala.
Tak berapa lama sebuah mobil hyundai keluaran terbaru berhenti tepat di depan mereka membuat para manusia melongo tak percaya.
"Jieun-ah ini mobilmu?" tanya Yeomi yang hanya dibalas senyuman manis ala Jieun
Seorang bodyguard turun lalu membungkuk pada Jieun
"Mari Putri!" ucapnya hormat
Dan untuk kedua kalinya para manusia itu dibuat melongo kembali dengan sebutan Putri yang ditujukan pada Jieun.
"Jieun-ah apa maksudnya dengan kata 'Putri'?" bisik Soomin
Jieun berbalik menatap Soomin yang berada di belakangnya.
"Kenapa? Apa kau berfikir aku benar-benar seorang Putri? Aah dari kecil aku memang selalu bermimpi menjadi seorang Putri. Heii Nabi-shi apa aku pantas menjadi seorang Putri?" celetuk Jieun
"Sudahlah berhentilah berkhayal cepatlah ayo pulang!" pekik Nabi
"Haha tenanglah Soomin kata 'Putri' hanyalah panggilan saja pengganti Nona," jawab Jieun sambil tersenyum dan mereka pun hanya ber oh saja.
"Kau pulanglah naik taksi, biar Nabi yang menyetir. kawanku banyak tidak akan muat jika kau bersama kami," titah Jieun pada Bodyguard nya seraya memberi uang dan sang Bodyguard pun segera membungkuk lalu pergi
"Heii apa-apaan aku yang menyetir, kenapa tidak kau saja!" tolak Nabi
"Karena aku malas," sahut Jieun santai lalu melempar kunci kearah Nabi yang segera di tangkap oleh Nabi.
"Dasar calon adik ipar tidak berguna!" hardik Nabi
"Cepatlah masuk!" Nabi berteriaknya dari dalam mobil.
Dan mereka semua pun masuk lalu Nabi mulai melajukan mobilnya.
Di pertengahan jalan, Nabi tiba-tiba saja merem mobilnya mendadak.
"APA KAU SUDAH GILA!!!" pekik para penumpang
"Katakan dimana Manssionmu!" celetuk Nabi tanpa menoleh kearah Jieun yang duduk disampingnya
"ASTAGA NABI-SHI!" Mereka kembali berteriak namun Nabi tetap acuh masa bodo.
Jieun mendekat lalu membisikan sesuatu pada Nabi.
"APA KAU BILANG! DASAR TIDAK WARAS!"
Nabi segera melajukan kembali mobilnya, ia putar balik ke arah Sekolah dengan kecepatan penuh karena emosi.
Mobil berhenti di depan sebuah pagar tinggi, ia membunyikan klakson secara brutal membuat para penjaga berlarian membuka pintu pagar. Yuna dan kawan-kawannya menatap heran pada Nabi sedangkan Jieun sedari tadi tak hentinya terkekeh.
Nabi memarkir asal mobilnya lalu turun dan langsung pergi begitu saja menuju pintu masuk tanpa menunggu sang tuan rumah.
"Ada apa dengannya?" tanya Yuna
"Tak usah difikirkan," jawab Jieun
"Oh ya Jieun-ah, apa yang tadi kau bisikan padanya? Dia berubah setelah kau membisikannya sesuatu," tanya Yeomi
"Oh itu tadi aku bilang sebenarnya Manssion hanya berjarak beberapa ratus meter dari sekolah, dia kesal karena sudah mengemudi cukup jauh dan harus putar balik hahah," jawab Jieun
"Oh pantas," sahut Yeomi
"Ayo masuk bukankah kita akan latihan?" ajak Jieun
Mereka pun akhirnya turun dari mobil lalu masuk kedalam Manssion mewah Jieun.
.
.
.
"Putri Nabi!" sapa para penjaga pintu
"Minggir aku mau masuk, Jieun ada dibelakang!" Nabi menerobos masuk
Jieun hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Nabi.
"Nabi bilang dia tidak tahu Manssionmu, tapi nampaknya para penjaga sangat mengenalnya," seru Soomin
"Jawabannya ada di dalam ayo masuk!" ajak Jieun
Sesampainya mereka di pintu masuk para penjaga kembali menyapa.
"Putri Jieun!" sapa penjaga
"Aku hanya bermain sebentar lalu akan kembali ke tempat Appa," jawab Jieun yang diangguki paham oleh penjaga
Jieun Yuna serta yang lainnya masuk dan para manusia itu dibuat kagum dengan kemewahan Manssion milik Jieun.
"Ckckckckck katakan seberapa kaya kau Jieun-ah." Bammie berdecak kagum sedang Jieun hanya terkekeh.
"PELAYAN!" panggil Jieun
Seorang pelayan segera berlari menghampiri Jieun
"Iya Putri," sahut pelayan
"Kalian bersihkan diri terlebih dahulu pelayanku akan menyiapkan semuanya setelah itu kita makan siang bersama. Kau bantulah kawanku!" titah Jieun
"Aku akan mencari Nabi, sepertinya dia tidur di kamarku," lanjutnya
Jieun pergi naik ke lantai atas menuju kamarnya. Yuna dan yang lainnya juga sedang dibawa oleh pelayan menuju kamar tamu, langkah mereka terhenti kala melihat sebuah photo berukuran besar tertempel di dinding ruang tamu.
"Seperti acara pertunangan," gumam Yuna yang di dengar oleh pelayan
"Iya Photo itu diambil saat pertunangan Putri Nabi dengan Tuan Muda Seoltang kakak dari Putri Jieun," jawab sang pelayan
"Oh pantas saja Nabi tidak segan masuk ke Manssion Jieun, bahkan langsung menerobos masuk ke kamarnya. Selain mereka bersahabat mereka juga calon ipar ternyata," sahut Yuna
.
.
.
Jieun, Nabi juga Yuna serta kawan lainnya kini sedang menikmati makan siang bersama sampai tiba-tiba seorang pelayan datang menghampiri.
"Mohon maaf Putri Nabi, itu ada Tuan Muda datang, sekarang sudah menunggu di depan," ucap pelayan
"Hhaaiihh mengganggu waktu makan siangku saja," gerutu Nabi, namun ia tetap beranjak dari meja makan menemui Seoltang
Sesampainya di ruang tamu ia melihat Seoltang yang tengah berdiri di ambang pintu sambil melipat tangan di dada, ia pun segera menghampiri tunangannya itu.
"Ada apa Oppa? Kenapa tidak masuk? kami sedang makan siang bersama," ucap Nabi
"Kau sedang makan siang? Tega sekali, aku bahkan sampai kelaparan menunggu kau pulang tapi kau tak kunjung pulang!" Seoltang mencebik lucu
"Oh astaga kenapa menunggu? kan tadi sudah bilang aku akan bermain dulu dengan Jieun dan yang lainnya. Oppa belum makan? Ayo makan bersama!" ajak Nabi
"Aku tidak mau masuk, aku tidak suka bau manusia!" tolak Seoltang
"Jadi sekarang Oppa maunya gimana hhmm?" tanya Nabi sambil menguyel-nguyel pipi chubby tunangannya
"Ayok pulang... kita makan siang bersama di castle!" Seoltang mengedip-ngedipkan matanya lucu mencoba membujuk Nabi
"Aah baiklah-baiklah aku akan berpamitan dulu, Oppa tunggu saja di mobil oke," titah Nabi yang kemudian diangguki oleh Seoltang
Seoltang beranjak pergi menuju mobil dan Nabi segera kembali ke meja makan menemui Jieun.
"Ada apa?" tanya Jieun seketika setelah Nabi datang menghampiri
"Aku harus kembali, kau tahu lah Kakakmu akhir-akhir ini seperti apa, Oh ya Yuna maaf ya aku tidak bisa ikut latihan dulu, Aku pamit bye," pamit Nabi
Setelah berpamitan, ia bergegas pergi kembali menemui Seoltang yang sudah menunggunya di mobil.
"Apa ada masalah Jieun-ah?" tanya Yuna
"Haha bukan masalah serius, kau tenang saja. Kalian tahu, dulu sebelum mereka tunangan Oppaku itu sangat dingin dan anti romantic, bahkan ia sempat menolak perjodohan karena tidak mau dijodohkan. Namun setelah mereka bertunangan dan setelah mengetahui bahwa tunangannya itu sangat manis dan menggemaskan, sekarang malah Oppaku yang sangat bucin pada Nabi. Hahaha kalian tahu kenapa Oppaku sekarang menjemputnya? Pasti sekarang dia sangat kelaparan, ia tak akan bisa makan tanpa ada Nabi di di depannya. Hahaha lucu sekali mereka itu," oceh Jieun sambil terbahak kala mengingat kelakuan Kakaknya belakangan ini.
"Wooaahh benarkah Jieun-ah? Beruntung sekali Nabi, pasti Oppamu sangat menyayanginya," sahut Bammie dan Jieun hanya mengangguk sambil tersenyum.

Bình Luận Sách (89)

  • avatar
    agriaRaka

    Ceritanya Menarik

    21/04/2022

      0
  • avatar
    KadafiMuhammad

    sangat bagus banyak hal hebat dan lainnya

    28d

      0
  • avatar
    ApolApolinaris

    bagus cerita tanya

    15/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất