logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chương 3 Terpukau

"Hai Joseph! Kamu kenapa kok terus memandangiku saja? Apakah aku jelek memakai pakaian ini?" tanya Adelia kepada Josep.
"Yasudah Adel, ayo kita berangkat sekarang ke mall! Aku akan mengajak kamu belanja, aku akan mengajak kamu ke mall membeli perhiasan, pakaian ke salon kecantikan. Oia kamu mau menonton nggak? Aku akan mengajak kamu menonton film bioskop." perintah Josep kepada Adelia.
Aku dan Joseph, ke mall dengan mengendarai mobil mewah. Selama didalam mall Joseph tiada henti, menggengam tanganku.
Setibanya kami keluar rumah, kami berdua segera menuju ke toko pakaian. Joseph membelikan aku sepuluh gaun mewah dengan kualitas terbaik, ya ampun gaun ini sangat cantik nan indah. Sungguh memukau dan menawan. Semua mata, seluruh tertuju kepada kami berdua. Kami berdua, bagai sepasang kekasih. Joseph selalu meraih dan menggengam erat tanganku.
"Terimakasih iya Joseph, gaun nya indah sekali. Aku suka banget Joseph," ucap Adelia terhadap Josep.
"Syukur alhamdulilah Adel sayang," ucap Josep kepada Adelia.
Joseph langsung membawa gaun tersebut ke kasir, harga gaun yang ia belikan untukku mahal sekali.
"Jadi berapa mbak harganya?" tanya Josep kepada mbak kasir.
"Totalnya jadi dua puluh lima juta rupiah iya kak, untuk pembayarannya mengunakan cash, debit atau kartu kredit kak?" tanya mbak kasir kepada Josep.
"Saya menggunakan debit saja Mbak, ok terimakasih iya mbak. Kalau ada promo kasih info ke saya. Oia ini nomor ponsel saya," pinta Josep kepada mbak kasir.
"Terimakasih banyak iya kak, selamat belanja kembali."
Setelah selesai Joseph membelikan gaun untukku, Joseph mengajak aku ke salon. Kami berdua melakukan perawatan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Wajahku disetrika, terasa segar dan sejuk sekali seluruh tubuhku. Apalagi aku sangat dimanjakan didalam salon kecantikan tersebut.
Setelah selesai, kami berdua pergi ke restaurant untuk makan siang bersama. Kami berdua pergi ke restaurant Jepang. Tepatnya ke Hanamasa All you can eat. Harga perpaket untuk satu orang sekitar seratus lima puluh ribu perorang.
Joseph sungguh perhatian dan manis, aku sungguh terpukau akan sikapnya yang sungguh sangat manis kepadaku. Bayangkan saja, tatkala ada makanan yang menempel di dekat mulutku. Joseph membersihkannya dengan tisu.
Seandainya, aku dan Joseph berpacaran. Kami akan berbahagia, tetapi aku tidak boleh banyak berharap karena aku dan Joseph hanya bersahabat tak akan mungkin kami berdua menjadi pasangan kekasih.
"Adel sayang, kamu mau apa lagi? Kamu sudah kenyang belum?" tanya Josep kepada Adelia.
"Joseph aku tidak mau apa lagi. Aku sudah kenyang," mohon Adelia kepada Josep.
"Kamu mau ke toko perhiasan, aku akan membelikan kamu perhiasan. Kamu mau ponsel atau laptop baru. Kita beli iya. Untuk laptop kamu harus seri terbaru. Setelah aku membelikan ponsel baru untuk kamu sayang. Ponsel lama kamu dijual aja bagaimana?" tawar Josep kepada Adelia.
"Tidak perlu Joseph, ponsel aku dan laptop aku juga masih bagus dan baru. Kalau perhiasan nggak apa-apa. kalau kamu mau membelikannya untukku," mohon Adelia kepada Josep.
"Ok baiklah kalau begitu, ayo kita pergi ke toko perhiasan!" seru Josep kepada Adelia.
Betapa bahagia dan senangnya aku, Joseph sangat memanjakan aku. Ia membelikan perhiasan terbaru dan termahal di toko perhiasan ini.
"Wah bagus sekali Joseph. Aku suka yang ini dan yang ini," ucap Adelia kepada Josep dengan senyuman termanis dan tercantik.
"Iya Adel sayang, kamu suka yang ini dan yang ini sayang. Ok aku akan membelikannya untuk kamu." ucap Josep sambil mengelus rambut Adelia dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
"Ada yang bisa saya bantu tuan dan nyonya?" tanya karyawan perhiasan kepada Adelia dan Josep dengan sangat ramah.
"Mbak saya mau satu set perhiasan ini dan ini, berapa harganya?" tanya Adelia kepada penjual perhiasan tersebut.
"Untuk perhiasan motif ini, harganya dua milyar. Perhiasan yang ini, harganya tiga milyar. Jadi totalnya, lima milyar."
"Ok mbak, tolong dibungkus rapih. Saya bayar pakai debit iya mbak, " titah Josep kepada penjual perhiasan tersebut.
"Terimakasih banyak tuan dan nyonya. Terimakasih selamat berbelanja kembali," ucap penjual perhiasan tersebut dengan sangat ramahnya.
"Adel kamu kenapa?" tanya Josep kepada Adelia.
"Mahal sekali, perhiasan itu Joseph. Lima milyar untuk dua perhiasan satu paket," gerutu Adelia kepada Josep.
"Masalah uang, tak usah kamu pikirkan Adel sayang. Uang segitu, tidak berati apa-apa untukku. Asalkan kamu senang dan bahagia. Aku sangat suka kamu tersenyum dan bahagia," ungkap Josep kepada Adelia.
"Joseph kita langsung pulang kan?" tanya Adelia kepada Josep.
"Kok langsung pulang. aku mau mengajak kamu nonton dulu," pinta Josep kepada Adelia.
"Kita berdua mau menonton apa Joseph?" tanya Adelia kepada Josep.
"Terserah kamu sweet heart, kamu mau menonton apa?" tanya Josep kepada Adelia.
"Gimana kalau film romantis dan komedi?" usul Adel kepada Josep.
"Baiklah Adel, ayo kita nonton film yang kamu mau. Aku bantu kamu jalan iya sayang, pasti kamu nggak terbiasa. Memakai sepatu hak tinggi," goda Josep kepada Adelia.
Kami berdua, sudah seperti pasangan kekasih. Walaupun kenyataannya, kami berdua ini hanya bersahabat. Tetapi perhatian dan sikap Joseph kali ini, sungguh sangat romantis dan manis.
Aku dan Joseph, juga memesan popcorn manis dan spaghetti serta minuman vanila coffe latte untuk dua orang. Kami menonton selama satu jam setengah, setelah selesai menonton. Kami berdua tidak langsung pulang, kami berdua makan dulu disebuah restaurant Chinese Food. Setelah kami berdua selesai makan malam. Aku dan Joseph tiba di apartemen kami berdua sekitar jam sembilan malam.
Setelah tiba, kami berdua beristirahat sejenak sambil memakan snack atau cemilan kecil. Kami berdua, juga meminum dua gelas susu sebelum kami tidur. Aku yang mulai mengantuk, pergi kekamar terlebih dahulu.
Aku terbangun sekitar jam empat pagi, aku segera merapikan tempat tidurku. Setelah itu aku mandi, berwudhu dan sholat. Aku segera mengenakan seragam sekolahku.
Aku membuatkan sarapan, dengan dua menu pancake strawbery.
Joseph dan aku memakan pancake dan susu secara bersamaan, setelah kami berdua selesai sarapan. Kami berdua, pergi ke sekolah secara bersamaan.
Aku ingin mengungkapkan perasaan aku kepada Joseph, bahwa aku sangat menyukai dan mencintainya. Tetapi jika aku terus terang, aku takut kami akan menjaga jarak. Apalagi Joseph orang kaya dan berada, sedangkan aku hanya gadis atau orang miskin. Apalagi menilik latar belakangku yang dibesarkan di panti asuhan. Aku tidak tau, siapa orang tuaku? Aku tidak tau mereka masih hidup apa sudah tiada? Hidupku sungguh menderita, hidup aku tak tau arah. Bagaikan terombang-ambing di lautan luas.
Tidak terasa, sebentar lagi aku akan lulus sekolah SMA. Semoga saja, aku mendapatkan lulusan terbaik. Serta bisa masuk universitas ternama. Aku ingin mencapai cita-citaku setinggi langit, aku ingin membuka usaha sendiri. Membuka toko kue dan roti. Semoga saja, apa yang aku inginkan dan cita-citakan dapat terwujud.
Setelah menunggu selama seminggu, akhirnya aku lulus juga. Walaupun aku tidak mendapatkan urutan pertama, tetapi menjadi urutan kedua bukanlah hal yang buruk.
Aku tiada hentinya, selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Setelah lulus SMA, aku dan Joseph masuk kuliah secara terpisah. Aku kuliah disini sedangkan Joseph kuliah di Thailand. Tetapi walaupun kami kuliah terpisah, Joseph masih rutin mengirim aku uang setiap bulannya. Joseph dan aku pun kembali tinggal bersama setelah kami lulus kuliah. Aku bersyukur biaya kuliah pun Joseph yang bantu membayarkannya. Joseph sangat baik terhadapku, tidak hanya itu saja. Tetapi Joseph berucap akan pergi berlibur ke America. Ia mengajakku, tetapi aku menolaknya. Sebenarnya, aku sangat ingin pergi bersama Joseph.
Bersambung.

Bình Luận Sách (149)

  • avatar
    Parhanrusali pasunda

    500

    14d

      0
  • avatar
    SoniAhmad

    kurang

    18d

      0
  • avatar
    Ricko Empattujuh

    good

    20d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất