logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab. 3 Olah Tempat Kejadian Perkara.

     Semua orang yang sudah sampai dilokasi dan melihat keadaan Anwar dan Rita yang sudah seperti itu segera mendekat. Mereka ingin melihat lebih jelas keadaan Anwar dan Rita.
     Dua orang laki - laki setengah baya itu mendekati jenazah Anwar dan Rita. Mereka memegang pergelangan tangan Anwar dan Rita untuk memeriksa denyut nadi Anwar dan Rita.
     Kemudian kedua orang laki - laki setengah baya itu melihat kearah kerumunan orang - orang disekitar dan mereka menggelengkan kepala mereka sebagai tanda memberitahukan pada semua orang yang ada disana, bahwa Anwar dan Rita sudah tidak memiliki denyut nadi lagi alias sudah meninggal.
     Semua orang yang berada disana langsung menjadi panik dan beberapa orang langsung mengambil keputusan untuk menelepon pihak yang berwajib.   
Jam satu siang.
     Pihak kepolisian XXX mendapat laporan tentang penemuan dua orang jenazah disebuah taman kota, di kota Medan.
     Pihak kepolisian XXX mengutus Ricky dan Alex untuk berangkat menuju ke Tempat Kejadian Perkara. Ricky dan Alex berserta beberapa orang personil polisi, pihak rumah sakit XXX, dan tim INAFIS atau Indonesia Automatic Fingerprint Identification System datang kelokasi Tempat Kejadian Perkara.
     Setelah sampai di Tempat Kejadian Perkara, Ricky dan seluruh timnya segera membelah kerumunan orang - orang banyak.
     Ricky sampai di depan jenazah Anwar dan Rita. Dia melihat kondisi dari kedua jenazah yang sudah membujur kaku dengan keadaan mulut kedua jenazah itu mengeluarkan busa.
     Ricky melihat ada dua buah kotak makanan yang masih berisi nasi goreng dan dua buah termos tahan panas yang berada diatas bangku.     
     Ricky memiliki dugaan kuat kalau kedua jenazah itu meninggal setelah mencicipi makanan atau minuman yang ada diatas bangku itu.
     Ricky segera menyuruh tim polisinya untuk mengumpulkan semua barang bukti dan sidik jari yang ada disana.
     Dua orang polisi segera memotret lokasi disekitar tempat kejadian perkara. Mereka berharap dapat memotret sesuatu yang mencurigakan ataupun bayangan dari pelakunya yang sedang bersembunyi di suatu tempat dilokasi ini.
     Dua orang polisi itu juga memotret letak barang bukti dan barang bukti yang ada di tempat kejadian perkara.
     Setelah itu dua orang polisi itu berjongkok disamping jenazah Anwar dan Rita. Mereka memotret jenazah Anwar dan Rita. Pemotretannya mereka lakukan secara Close Up atau jarak yang dekat.
     Setelah itu, para personil polisi mulai mengumpulkan semua sidik jari dan barang bukti. 
     Para personil polisi menyisir lokasi tempat kejadian perkara untuk mencari jejak pelaku yang mungkin masih tertinggal disana.
     Mereka mencari di setiap sudut. Dimulai dari pintu masuk hingga pintu keluar dan bahkan sampai di luar taman kota.
     Semua tempat yang memungkinkan pelaku untuk bersembunyi atau membuang barang buktinya, mereka cari semua dan mereka telusuri.
     Mereka juga mengamati tempat kejadian perkara ini dengan teliti untuk mencari kemungkinan adanya kejanggalan - kejanggalan yang terlihat.
     Tim INAFIS segera mengevakuasi kedua jenazah itu. Mereka memasukkan kedua jenazah itu kedalam kantong jenazah dan membawanya ke rumah sakit XXX untuk segera di autopsi.   
     Ricky bertanya pada orang - orang yang ada disana,"Siapa orang yang pertama kali menemukan kedua jenazah ini?" 
     Semua orang yang ada disana segera menunjuk kearah sepasang kekasih itu. Karena memang sepasang kekasih itu yang pertama kali menemukan jenazah Anwar dan Rita.  
     Ricky langsung melihat kearah yang ditunjuk. Dia mengucapkan terima kasih pada orang - orang itu dan melangkahkan kakinya menghampiri sepasang kekasih itu. Ricky menunjukkan kartu identitas polisinya. Dia memperkenalkan dirinya pada sepasang kekasih itu.
     "Selamat siang. Saya Ajun Komisaris Polisi dari kepolisian XXX. Nama saya Ricky. Bisa kita bicara sebentar?"
     "Bisa, pak." Jawab sepasang kekasih itu berbarengan. Tapi dengan suara yang gugup dan bergetar.
     "Kalian orang pertama yang menemukan kedua jenazah ini?"
     Sepasang kekasih itu sama - sama mengangguk,"Iya, pak."
     "Siapa nama kalian?"
     "Nama saya Erick dan ini pacar saya. Namanya Rani."     
     "Boleh saya lihat kartu identitas kalian berdua?"
     Erick dan Rani sama - sama mengeluarkan KTP mereka dan menunjukkannya pada Ricky. Ricky mengambil KTP mereka berdua dan melihat foto yang tercetak didalam KTP tersebut. Kemudian dia mencocokkannya dengan wajah mereka berdua.     
     Setelah itu Ricky bertanya,"Ini alamat tempat tinggal kalian yang sekarang?"
     "Iya, pak." 
     "Kalau begitu, saya minta ijin untuk memotret kartu identitas kalian memakai ponsel saya dulu untuk kepentingan penyelidikan."
     "Silahkan, pak."
     Kemudian Ricky mengeluarkan ponselnya dan memotret kedua KTP tersebut. Setelah itu, Ricky mengembalikan kedua KTP itu pada pemiliknya.
     "Baiklah. Nanti kalian berdua ikut saya ke kantor polisi untuk menceritakan bagaimana awalnya kalian bisa menemukan kedua jenazah ini."
     "Baiklah, pak." Jawab mereka berdua dengan raut wajah yang lemas.
     Ricky memperhatikan raut wajah mereka yang kelihatan seperti tidak berdaya.
     Ricky lalu berkata pada Erick dan Rani,"Jangan khawatir. Kalian datang ke kantor polisi hanya untuk bercerita saja. Bukan untuk saya tahan dan jebloskan ke penjara. Jadi, jangan takut."
     Erick dan Rani sama - sama mengangguk. 
     Setelah para personil polisi selesai melakukan tugas mereka mengolah tempat kejadian perkara, mereka pun bersiap - siap untuk kembali ke kantor polisi.
     Ricky berkata pada Erick,"Sekarang juga kalian pergi kekantor polisi XXX yang ada di jalan XXX. Saya tunggu kalian disana."
     "Baik, pak."
     Kemudian Ricky, Alex, dan para personil polisi pun meninggalkan lokasi tempat kejadian perkara.
     Ricky dan Alex berjalan menuju kearah Alex memparkirkan mobilnya. Alex memencet remout untuk membuka kunci mobil. Setelah itu mereka membuka pintu mobil dan melangkah masuk kedalam mobil. 
     Alex duduk dibelakang kemudi. Sementara Ricky duduk disebelah Alex. 
     Ricky berkata pada Alex,"Lex, aku menyuruh sepasang kekasih itu datang kekantor polisi."
     "Ngapain?"
     "Untuk membuat laporan. Mereka adalah orang yang pertama kali melihat kedua jenazah itu. Jadi, kita harus bertanya pada mereka. Aku akan mengintrogasi yang laki - laki. Kamu mengintrogasi yang wanitanya, Lex."
     "Oke."
     Erick dan Rani sudah sampai duluan di kantor polisi. Mereka melangkah masuk kedalam ruangan kantor polisi sambil bergandengan tangan.
     Seorang petugas polisi menghampiri mereka berdua dan bertanya,"Ada yang bisa saya bantu?"
     Erick menjawab dengan gugup,"Kami mencari bapak Ajun Komisaris Polisi yang bernama Ricky."
     "Pak Ricky sedang tidak berada ditempat. Beliau sedang berada di suatu TKP."
     "Baiklah, pak. Kalau begitu, kami permisi dulu."
     Erick segera membalikkan badannya dan mengajak Rani untuk meninggalkan kantor polisi. Tetapi baru saja mereka melangkah sampai di depan pintu masuk kantor polisi, kumpulan mobil - mobil polisi yang tadi berada di TKP taman kota sudah terlebih dahulu memasuki halaman kantor polisi.
     Erick dan Rani terpaksa membatalkan niat mereka untuk pergi dari kantor polisi. 
     Ricky dan Alex baru saja turun dari mobil polisi. Mereka menghampiri Erick dan Rani. Ricky menyapa mereka berdua,"Kalian sudah lama sampai?"
     "Tidak, pak. Kami baru saja sampai." Jawab Erick sambil tersenyum gugup.
     Erick dan Rani memaksakan diri mereka untuk tersenyum pada Ricky dan Alex. Mereka berusaha untuk tetap tenang. Meskipun dalam hati, mereka sudah sangat ketakutan sekali. Seumur hidup, baru kali ini mereka kekantor polisi dan berurusan dengan polisi.
     "Kita bicara didalam saja." Kata Ricky sambil mempersilahkan Erick dan Rani untuk masuk kembali kedalam ruangan kantor polisi.
     "Iya, pak."
     Erick lalu mengandeng tangan Rani dan mengajaknya masuk kembali keruangan kantor polisi. 

Bình Luận Sách (151)

  • avatar
    Adamezza

    Bagus

    17/08

      0
  • avatar
    DarmanKoko

    ruarbisa

    16/08

      0
  • avatar
    AswarHaerul

    ceritanya membuat diri ini jadi semangat

    06/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất