logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab. 2 Meninggalkan Suami Dan Anak Di Taman Kota.

     Rika menyodorkan dompet Anwar yang berada dalam genggaman tangannya pada Anwar. Tapi suaminya itu menolak dan berkata,"Mama simpankan dulu dompet papa. Nanti kalau sudah sampai di taman kota, baru mama kasih dompet itu ke papa."
     Rika terpaksa memasukkan dompet suaminya kedalam tas selempangnya. Mereka bertiga pun berjalan kearah jalan raya untuk menunggu mobil angkutan kota.
     Rika dan suaminya berserta anak perempuan mereka berdiri di pinggir jalan raya untuk menunggu mobil angkutan kota yang akan lewat didepan mereka.
     Rika melihat sebuah mobil angkutan kota yang akan melewati taman kota. Dia segera menghentikan mobil angkutan kota itu.
     Mobil angkutan kota itu berhenti tepat disamping tempat mereka berdiri. Rika segera mengajak suami dan anak perempuannya naik kedalam mobil angkutan kota itu. Mereka duduk sambil berdesak - desakan dengan para penumpang yang lain didalam mobil angkutan kota.
     Setelah mobil angkutan kota yang dinaiki oleh Rika hampir sampai diseberang taman kota. Rika segera menyuruh sopir angkutan kota itu untuk menghentikan kendaraannya.
     "Pinggir, bang." Teriak Rika pada sopir angkutan kota itu.
     Mobil angkutan kota itu pun berhenti di pinggir jalan. Rika segera mengajak suami dan anak perempuannya turun. Dia segera memberikan uang pada sopir angkutan kota itu dan mengajak suami serta anak perempuannya menyeberang jalan.     
     Mereka saling bergandengan tangan saat menyeberang jalan raya. Setelah sampai diseberang, Rika bersama suami dan anak perempuannya berjalan menuju pintu masuk taman kota dan melihat sebuah papan berukuran sedang yang tergantung pada pintu masuk.
     Rika membaca tulisan yang ada pada papan berukuran sedang yang tergantung dipintu masuk. 'BAYAR SEIKHLAS ANDA'.
     Rika lalu mengeluarkan selembar uang lima ribu rupiah dan memasukkannya kedalam sebuah kotak yang sudah disediakan. Kemudian Rika mengajak suami dan anak perempuannya masuk kedalam taman kota.
     Sesampainya didalam, Rika melihat taman dalam keadaan sepi. Tidak ada satu orang pun yang terlihat disana. Hal itu membuat Rika merasa sangat senang sekali.
     Hari ini adalah hari minggu. Biasanya setiap hari minggu, pada jam lima pagi, banyak orang yang berkumpul di taman kota untuk melakukan olahraga. Mereka baru akan pulang jika matahari sudah mulai menampakkan diri.
     Orang - orang yang melakukan kegiatan olahraga itu akan pulang kerumah mereka masing - masing. Mereka akan mandi dan jalan - jalan ketempat yang lain.
     Jadi tidaklah heran kalau sudah masuk jam sembilan pagi seperti saat ini, taman kota sudah sepi.
     Rika mengajak suami dan anak perempuannya mencari tempat duduk yang nyaman. Dia memilih tempat duduk yang dibagian sudut. Karena tempatnya lebih tenang dan tidak banyak orang yang akan memperhatikan.
     Anwar merasa heran dengan pilihan istrinya. Dia lalu bertanya pada istrinya,"Ma, kok pilih tempat duduknya dibagian sudut? Kenapa tidak pilih tempat duduk yang dibagian tengah saja?"
     "Tempat duduk disini lebih nyaman, pa. Kita tidak akan terganggu oleh pengunjung yang lain jika tempat ini tiba - tiba ramai." Jawab Rika memberikan penjelasan pada suaminya.
     Anwar merasa apa yang dikatakan oleh istrinya memang masuk akal. Mereka kesini kan memang mau bersantai dan menghabiskan waktu bersama. Jadi, tidak salah kalau mereka memilih tempat duduk yang disudut.     
     Rika mengeluarkan dua buah kotak makanan dan dua buah termos tahan panas dari dalam goodie bagnya. Dia menatanya diatas bangku taman untuk suami dan anak perempuannya.     
     Anwar melihat jumlah makanan dan minuman yang ditata diatas bangku taman dan bertanya pada istrinya,"Lho, kok cuma dua, ma?" Punya mama mana?"
     Rika tersenyum pada suaminya dan berkata,"Oh. Tadi pagi setelah selesai memasak, mama sudah makan duluan. Habisnya perut mama sudah terasa lapar sekali tadi pagi. Jadi kedua kotak makanan ini adalah punya papa dan Rita."     
     "Kalau termos kecil ini, kenapa cuma ada dua? Punya mama mana?"
     "Nih, punya mama. Mama taruh didalam tas goodie bag. Karena sewaktu dirumah, mama sudah terlalu banyak minum." Kata Rika sambil menunjukkan termos kecil miliknya yang ada didalam goodie bag.
     "Ya, sudah. Papa dan Rita makan dulu. Nanti nasi gorengnya keburu dingin lho." Kata Rika sambil membukakan tutup kotak makanan untuk suami dan anak perempuannya.
     "Papa dan Rita makan dulu ya? Mama  mau keliling - keliling lihat taman dulu. Sekalian mau mencari toilet. Mama sudah kebelet pengen buang air kecil. Nanti kalau sudah selesai buang air kecil, mama akan balik lagi kesini. Nasi gorengnya jangan lupa dihabiskan ya?"
     "Iya, ma." Jawab Anwar dan Rita berbarengan.
     Rika kemudian pergi meninggalkan suami dan anak perempuannya. Dia pergi ketempat yang agak jauh dan bersembunyi. Dia mengintip suaminya yang sedang membukakan tutup termos untuk anak perempuannya.
     Dia melihat anak perempuannya sedang minum teh manis panas dari termos. Setelah itu, dia melihat suami dan anak perempuannya mulai menyendokkan nasi goreng kedalam mulut mereka masing - masing.
     Rika melihat raut wajah suami dan anak perempuannya saat makanan itu masuk kedalam mulut mereka.
     Anwar dan Rita merasa makanan yang mereka makan terasa pahit. Tapi mereka tidak berhenti makan. Mereka terus menyuapi makanan itu kedalam mulut mereka, karena tidak ingin mengecewakan Rika yang sudah bersusah payah memasak makanan itu untuk mereka.
     Mereka berdua baru berhenti makan saat merasa kepala mereka berdua terasa sakit. Kemudian sakit kepala yang mereka rasakan perlahan - lahan berubah menjadi pusing. Pandangan mata mereka berdua pun terasa berputar - putar dengan cepat.
     Anwar dan Rita tidak tahan melihat semua benda yang ada disekitar mereka terlihat berputar - putar dengan sangat cepat. Mereka berdua akhirnya memilih menutup kedua mata mereka dan tidak berani membuka kedua mata mereka.
     Rasa pusing yang mereka rasakan sudah sangat luar biasa, sehingga menyebabkan perut mereka berdua terasa sangat mual. Perasaan mual yang mereka rasakan akhirnya menyebabkan mereka muntah.
     Anwar dan Rita mulai merasa kesulitan bernafas. Dada mereka perlahan mulai terasa sesak dan keringat dingin pun mulai keluar dari seluruh pori - pori ditubuh mereka.
     Penciuman Mereka berdua pun mulai terganggu. Mereka tidak dapat mencium bau apapun lagi.
     Anwar dan Rita merasa tubuh mereka perlahan - lahan lemas. Kesadaran mereka berdua pun perlahan - lahan mulai hilang. Mereka sudah tidak dapat mengingat apa - apa lagi.
     Bahkan disaat tubuh mereka mulai memberikan reaksi kejang - kejang dan mulut mereka berdua yang perlahan - lahan mengeluarkan busa pun, mereka pun sudah tidak ingat lagi.
     Dari tempat persembunyiannya, Rika melihat apa yang sedang terjadi pada suami dan anak perempuannya. Dia tersenyum melihat pemandangan itu.
     Dari kejauhan, Rika mendengar ada suara seorang laki - laki dan seorang perempuan sedang berbicara. Dia segera menyembunyikan dirinya.
     Rika memperhatikan keadaan disekelilingnya dan disaat dia merasa keadaan sudah aman, perlahan - lahan Rika menyelinap pergi dari tempat itu.
     Dengan santai, Rika berjalan keluar dari taman kota melalui pintu masuk. Dia berdiri didekat pintu masuk taman kota dan menunggu mobil angkutan kota yang akan melewati arah menuju rumahnya.
     Sepasang kekasih yang baru sampai di taman kota, terkejut melihat ada dua orang yang terlentang dilantai dengan kondisi mulut mereka mengeluarkan busa.
     Dengan panik mereka berlari keluar dari taman kota sambil berteriak ketakutan dan meminta pertolongan dari orang - orang disekitar.
     Orang - orang yang berada diluar pintu masuk taman kota melihat sepasang kekasih yang sedang panik dan berlari ketakutan sambil berteriak meminta tolong itu, segera menghampiri mereka berdua dan bertanya pada mereka berdua apa yang sedang terjadi.
     Dengan tubuh bergetar ketakutan, sepasang kekasih itu menceritakan penemuan mereka pada orang - orang yang menghampiri mereka saat ini.
     Sepasang kekasih itu dengan panik meminta pada orang - orang itu untuk ikut dengan mereka masuk kedalam taman kota agar mereka dapat menunjukkan pada orang - orang itu, apa yang mereka lihat didalam taman kota tadi.
     Mereka semua dengan panik ikut sepasang kekasih itu masuk kedalam taman kota.
     Rika hanya tersenyum melihat semua orang dengan panik ikut sepasang kekasih itu masuk kedalam taman kota.
     Mobil angkutan kota yang arahnya menuju rumah Rika sudah datang. Rika segera menghentikan mobil angkutan kota itu. 
     Setelah mobil angkutan kota itu berhenti didekat Rika, dengan santainya Rika naik dan duduk didalam mobil angkutan kota.
     Perlahan mobil angkutan kota itu meninggalkan taman kota dan membawa Rika kembali kerumahnya.

Bình Luận Sách (151)

  • avatar
    Adamezza

    Bagus

    17/08

      0
  • avatar
    DarmanKoko

    ruarbisa

    16/08

      0
  • avatar
    AswarHaerul

    ceritanya membuat diri ini jadi semangat

    06/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất