logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Dokter Forensik. Season. 1.

Dokter Forensik. Season. 1.

Marysandra


Bab. 1 Mengajak Suami Dan Anak Piknik Ke Taman Kota.

Malam hari, jam delapan malam.
     Rika duduk bersantai di ruang tamu bersama suami dan anak perempuannya. Mereka baru saja selesai makan malam.
     Rika berkata pada suaminya,"Pa, sudah lama ya kita bertiga tidak piknik ke taman kota. Bagaimana kalau besok pagi, kita pergi kesana? Mama akan siapkan sarapan pagi untuk kita bertiga. Kita sarapan ditaman kota besok pagi.
     Anwar melihat kearah anaknya yang bernama Rita. Dia bertanya pada anaknya,"Besok pagi Rita mau pergi ke taman kota? Kita sekalian sarapan disana. Besok pagi mama mau masakin sarapan yang enak untuk kita."
     Rita, bocah perempuan yang baru berusia delapan tahun itu menganggukkan kepalanya dan menjawab,"Mau, pa. Besok pagi mama masakin nasi goreng yang enak untuk Rita dan papa ya?"
     Rika tersenyum penuh makna dan menjawab,"Iya. Besok pagi mama masakin nasi goreng special untuk papa dan Rita."
Keesokan harinya.
     Seperti biasanya, Rika bangun tidur jam lima pagi. Dia segera mencuci muka dan menggosok giginya. Setelah itu, dia mulai mengerjakan pekerjaan rumah yang rutin dia kerjakan setiap harinya.
     Selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya, Rika segera pergi ke pasar untuk berbelanja beberapa bahan makanan. Dia ingin memasak nasi goreng yang special untuk suami dan anak perempuannya di hari yang special ini.
     Setelah pulang dari pasar, Rika segera memasak nasi goreng special untuk suami dan anak perempuannya. Aneka bumbu masakan dia taruh kedalam makanan supaya nasi goreng buatannya terasa lezat.
     Setelah nasi goreng itu selesai dimasak, Rika mengambil sebuah piring dan menaruh nasi goreng itu kedalam piring. Dia duduk di meja makan sambil melahap nasi goreng tersebut.
     Setelah selesai makan, Rika mengambil satu buah botol yang berwarna cokelat tua yang berisi bumbu masakan dari dalam lemari tempat dia menyimpan gelas - gelas minuman dan menuangkannya kedalam kuali yang berisi nasi goreng tersebut. Dia segera mengaduknya sampai rata.
     Setelah selesai, Rika menaruh kembali botol yang berwarna cokelat tua itu kedalam lemari tempat dia menyimpan gelas - gelas minuman. Rika menaruhnya di bagian paling dalam dan menyusun gelas - gelas minuman itu di depan botol tersebut agar tidak terlihat oleh siapapun.
     Setelah itu, Rika mengeluarkan dua buah kotak makanan dari dalam lemari tempat dia menyimpan piring makan. Rika membuka kedua kotak makanan tersebut dan menuangkan nasi goreng kedalamnya.
     Rika menutup rapat kedua kotak makanan tersebut dan menaruhnya kedalam sebuah goodie bag. Lalu Rika segera membuatkan teh manis panas untuk dirinya, suaminya, dan anak perempuannya. Dia menuangkan teh manis panas itu kedalam tiga buah termos tahan panas. 
     Rika menaruh pantatnya diatas sebuah kursi yang ada di meja makan. Dia teringat akan percakapannya dengan sang suami dua hari yang lalu. 
     "Pa, keuangan kita kan sudah menipis. Kalau Rita sakit lagi, kita harus bagaimana?"
     "Kita akan membawa Rita berobat ke rumah sakit dan membayarnya dengan kartu asuransi kesehatan milik Rita."
     "Tapi bagaimana kalau papa yang sakit?"
     "Tidak usah di obati, ma. Kalau papa meninggal, mama akan mendapatkan Cash Value atau uang tunai dari klaim asuransi jiwa milik papa. Tapi papa ingin minta satu hal dari mama. Tolong mama jaga Rita dengan baik. Sayangi dia." Kata Anwar sambil menatap manik kedua mata istrinya dengan sedih.
     "Apakah Cash Value nya papa sangat banyak?"
     "Hampir satu milyar."
     Kedua bola mata Rika langsung membulat seperti bola pingpong.
     "Satu milyar?" Rika bertanya sekali lagi pada suaminya. Dia ingin mendengar jawaban dari suaminya sekali lagi. Rika ingin menyakinkan kalau dirinya tidak salah dengar.
     "Iya, ma. Satu milyar."
     Seketika itu juga, Rika seperti menemukan jalan untuk keluar dari semua masalahnya. Dia ingin segera terbebas dari semua kesulitan hidupnya. Dia sudah capek hidup susah terus.
     Rika ingin seperti dulu, waktu baru menikah dengan Anwar. Dia tidak perlu mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya seorang pembantu dan dia juga tidak perlu mengurus semua kebutuhan Rita layaknya seorang pengasuh.     
     Rika memutuskan untuk segera mengakhiri penderitaannya. Dia akan mulai menjalankan rencananya besok pagi.
     Setelah selesai menyiapkan sarapan pagi, Rika segera pergi ke kamar tidur untuk membangunkan suaminya. Dia menggoyangkan tubuh suaminya perlahan saat membangunkannya.     
     "Pa, bangun. Sudah pagi. Cepat bersiap - siap. Hari ini kita mau pergi piknik ke taman kota."
     Perlahan Anwar mengeliatkan tubuhnya dan membuka kedua matanya.
     "Sudah jam berapa, ma?"
     "Sudah jam setengah tujuh pagi, pa."
     Setelah itu Rika membuka lemari pakaian dan mengeluarkan sepasang baju dan sepasang pakaian dalam untuk dia pakai ke taman kota.
     Rika juga mengeluarkan baju kaos dan celana jeans untuk dipakai oleh suaminya ke taman kota. Setelah itu, dia pergi ke kamar mandi yang berada di sebelah tempat cuci piring. Rika segera mandi.
     Anwar bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar Rita. Dia ingin membangunkan anaknya.
     Anwar berdiri di sebelah tubuh Rita yang masih berbaring diatas tempat tidurnya. Dia membangunkan anaknya dengan cara menggoyang - goyangkan tubuh kecilnya dengan lembut.
     "Rita, bangun. Hari ini kita mau pergi piknik ke taman kota, nak. Ayo, kita segera bersiap - siap."
     Rita menggeliatkan tubuhnya dengan malas dan tidak lama kemudian, dia pun membuka kedua matanya dan berkata,"Rita masih ngantuk, pa."     
     Setelah itu, Rita membalikkan tubuhnya membelakangi papanya dan kembali tidur.
     Anwar duduk disebelah Rita yang masih berbaring diatas tempat tidurnya. Dia membujuk Rita agar mau segera bersiap - siap.
     Rika yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian, segera masuk kedalam kamar Rita dan berkata pada suaminya,"Papa segera pergi mandi dan bersiap - siap. Biar mama saja yang membujuk Rita agar mau bangun."
     Anwar pun segera bangkit dari tempat tidur Rita dan dia melangkah keluar dari kamar tidur anaknya. Anwar masuk kedalam kamar tidurnya sendiri. Dia mengambil handuk serta pakaian yang sudah disiapkan oleh istrinya.
     Anwar berjalan menuju kamar mandi yang ada disebelah tempat cuci piring. Dia segera masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi. Anwar melepaskan pakaiannya satu persatu dan mulai mandi.
     Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Anwar pun keluar dari dalam kamar mandi. Dia berjalan menuju kamar tidur anaknya.
     Anwar mengintip kedalam kamar tidur anaknya dan melihat Rita sudah berdiri disebelah tempat tidurnya. 
     Anwar juga melihat Rika sedang membuka lemari pakaian anaknya dan mengeluarkan baju yang akan dipakai oleh anaknya ke taman kota nanti.
     Setelah selesai mengeluarkan pakaian Rita dari dalam lemari pakaian anaknya. Rika segera mengajak anaknya ke kamar mandi. Dia menyuruh anaknya yang sudah berusia delapan tahun itu untuk segera mandi.     
     Rita menerima handuk dan pakaian yang disodorkan oleh ibunya. Dia segera melangkah masuk kedalam kamar mandi.
     Rita mandi dan berganti pakaian didalam kamar mandi. Dia melakukan semuanya itu sendiri.   
     Rika masuk kedalam kamar tidurnya dan mengeluarkan semua kartu identitas suaminya dari dalam dompet suaminya. Dia menyimpannya didalam laci lemari pakaian dan Rika juga mengambil ponsel suaminya. Dia mematikan ponsel suaminya dan menyimpannya didalam laci lemari pakaian bersama dengan kartu identitas suaminya.
     Rika mengunci laci lemari pakaian itu dan menaruh kunci laci itu kedalam tas selempang yang akan dia pakai saat pergi ke taman kota nanti.     
     Setelah semua orang sudah selesai mandi dan berganti pakaian, Rika segera meraih dompet suaminya yang diletakkan diatas meja kecil disebelah tempat tidur mereka dan dia membuka lemari pakaian untuk mengeluarkan tas selempangnya. 
      Rika keluar dari kamar tidur dan berjalan menuju meja makan. Dia meraih tas goodie bag nya.     
     Rika menyuruh suami dan anak perempuannya untuk segera keluar dari dalam rumah.
     "Yuk, cepat keluar. Jangan lama - lama didalam rumah. Mama sudah mau mengunci pintu rumah. Kita harus segera pergi ke taman kota sekarang. Jangan tunggu sampai lewat waktu sarapan pagi baru kita sampai disana."
     "Tunggu sebentar, ma. Papa mau ambil dompet dan ponsel papa dulu."
     "Kita kesana kan untuk piknik, pa. Ngapain bawa ponsel segala? Yang penting, kita bawa dompet dan uang saja."
     "Ya, sudah. Kalau begitu, papa kedalam ambil dompet dulu. Mama dan Rita tunggu disini saja."     
     Rita tidak menghiraukan perkataan suaminya. Dia langsung menutup pintu rumah dan menguncinya. 
     Rika berkata pada suaminya,"Dompet papa sudah mama ambil. Nih, lihat."
     Rika menunjukkan dompet Anwar yang sudah berada dalam genggaman tangannya.
     Anwar menghela nafas lega dan berkata,"Kalau begitu, ayok. Kita berangkat sekarang. Jangan tunggu sampai siang baru kita berangkat. Nanti cuacanya sudah panas."
     "Ayuk." Kata Rika.

Bình Luận Sách (151)

  • avatar
    Adamezza

    Bagus

    17/08

      0
  • avatar
    DarmanKoko

    ruarbisa

    16/08

      0
  • avatar
    AswarHaerul

    ceritanya membuat diri ini jadi semangat

    06/08

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất