logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

RELATION(SHIT!):04

Pagi ini zima bangun paling awal,biasanya kanjeng ratu pasti tidak pernah absen untuk membangunkan manusia setengah setan satu ini, tapi mungkin barusan malaikat jibril ngasih wahyu makanya bangun paling awal.
Tanpa basa-basi atau menunggu ayam jantan bertelur zima bergegas ke kamar mandi, cukup 20 menit menghabiskan ritual mandinya zima keluar dengan berbalut handuk kimuno, pergi mengambil seragam di walk in closet dan berdandan tipis
"Kok gua semalem mimpiin tuh orang ya"zima bergumam menerawang mimpinya "hah udahlah jodoh gak kemana kapan lagi coba jodoh sama yang ganteng ganteng" wajah zima berseri membayangkan tatapan mata cowok dimimpi itu, padahal waktu itu gak ada komunikasi tapi langsung otw mimpi hehe pikirnya
"Siap,cus kebawah kita cari mamam"azima bangkit dari meja riasnya turun kebawah sambil mengelus-elus perutnya
Cacing cacing di perut
Curi semua nutrisi
Tapi tak perlu takut
Ada bi sarmi
Saat azima sudah sampai dimeja makan sungguh pemandangan indah, sangking indahnya cacing di perutnya berontak ingin menggeplak kepala bi sarmi.
"BIBI....sarapan mana huaaa zima laper nih"
Bi sarmi yang ada di dapur terpranjat kaget dan berlarian kecil menuju ruang makan "a-anu non baru bibi masak. Lagi tumben kok non udah rapih sepagi ini"
Zima hanya memutar bola mata malas "bangun salah,ga bangun salah udah lah mati aja"ucap ngawur azima
"Lo mau mati? Yaudh kasih warisan lu buat gua ya"jawab seseorang, zima sedikit kaget siapa tersangkanya ternyata anak setan binti iblis
"Lo"tunjuk azima depan mukanya, orang yang ditunjuk hanya memasang wajah songongnya
Aisss ingin rasanya menampol muka abangnya yang minta di bunuh ini "lo kalo mau dateng misi misi kek, emang titisan setan lu ya!"
"Bodo wlek"
"Eh setan mana mobil gua udah bener belom, mau make mobil nih gua"cerocos zima
"Belum"jawab rian singkat,jelas dan padat.
"Terus gua nanti naik apa, akhhhh"kesel azima mengacak rambutnya frustasi. Rian abangnya yang titisan setan ini hanya fokus pada minumnya
"Eh rianjing, tanggung jawab gak lo!"murka zima
"tar pulang gua jemput"balas rian singkat sambil mengoles selai di roti
"Persetan percaya mulut dusta lu jing, kemaren gua persis kaya gembel nunggu yang gak pasti,pokonya kalo lu gak jemput gua, sekolah lo gua ajak war!"ancamnya
Rian hanya berdehem dan melanjutkan makanya, setelah 10 menit bi sarmi sudah menyiapkan sarapan di meja makan, kanjeng ratu dan ayahanda juga sudah turun kebawah, mereka semua menikmati sarapan paginya terkecuali rian yang sudah pamit pergi kesekolahnya.




Sekarang azima sedang berada di dalam mobil pagi ini dia berangkat lagi diantar pak terjo, kalo sampe abang titisan setanya nanti gak jemput dia pasti akan obrak abrik sekolah abang laknatnya itu.
Sampainya di sekolah zima turun dan pergi memasuki gerbang sekolah sultanya
Tin
Tin
Tin
Suara mobil mengalihkan pandanganya, sebuah mobil mewah ducati difo berwarna hitam metalic menarik perhatian zima
Siapa yah kayanya baru liat deh.
Suara bisik-bisik siswa siswi juga menatap mobil itu, menunggu sang empu turun termasuk azima yang penasaran menunggu sang pemilik mobil mewah itu turun.
Tak lama pemilik mobil turun, zima tercengang sialan si monyet yang punya. kerajinan gua nungguin. Zima pergi menghampiri orang itu.
"Heh lo tumben bawa mobil"ucap azima, orang yang di tanya itu mengelus dadanya sabar.
"Kalo sampe ada balok depan muka gua, pengen gua gaplok hari ini juga lo, ya pamer lah ngapain lagi kalo gak pamer, sayang sayang punya duit banyak bingung mau ngabisin kemana"jawabnya songong, zima melongo dan geleng-geleng emang ya susah ngomong sama titisan dakjal ya gini
"Gua punya juga mobil kaya gini kalo lu lupa"balas zima songong.
"Versi lu kadaluwarsa,versi gua terbaru satu merk beda tipe jadi tetep gua paling unggul"balasnya, iya dia sahabat dakjal azima siapa lagi kalo bukan shindi. Dengar jawaban shindi ingin rasanya dia membungkusnya dan melempar kedasar jurang sekarang juga.
"Bacot, ayo masuk jangan pamer mulu disini yang kaya banyak bukan lo doang"dumel azima dan pergi menarik tangan sahabat dakjalnya satu ini.
Sepanjang perjalanan banyak yang berbisik bisik tentang anak baru.
"Padahal gua gak tau kalo bakalan ada anak baru"ucap shindi
"Anak baru?kita kedatangan anak baru nih? Wahhh mantap siapa tau yang bening bening"jawab zima antusias
"Noh cebong bening"azima memutar bola mata malas. Saat berada di tikungan koridor mereka di hadang oleh dua gembel siapa lagi kalo bukan rachel dan si babi abel
"DORRR"
zima dan shindi hanya menatap mereka datar.
"Lo belom pernah di tampol duit ya"ujar shindi menatap tajam mereka berdua.
"Hehe baperan amat sih lo sendal"balas abel,lalu melirik gadis di sampingnya "eh ketemu lagi kita tem,gimana semalem gak di coret dari KK kan lu"
Zima menghembuskan nafas jengkel "minggir"
"Apaan sih moli sensian amat lo"celetuk rachel
"Diem botak! Gua pepes otak lo biar berguna dikit tuh"balas shindi
"Kalo lu gak mau mingg-aihh udah ah emang ya setan gak punya rumah ya gini! Gentayangan dimana-mana"ujar zima lalu menarik tangan shindi pergi menghindar dari manusia titisan setan itu.




Brakkkk
Suara pintu kelas yang di tendang zima mengalihkan asistensi mereka semua
Emang anak bangsat
Belom aja gua penggal ginjalnya
Si anjir
Untung jantung gua sehat
Sabar untung manusia
Apaansi gaje banget cabe
Cih caper
Begitulah isi umpatan-umpatan dari anak-anak kelas.
Dengan wajah ditekuk zima mendudukan dirinya dikursi samping merry
"Kenapa azima?"tanya merry, tidak ada respon dari zima merry melirik shindi
"Baginda mars nikah lagi"celetuk shindi
"APA?!"balas merry dan putri bersamaan
zima mendesah kesal dan menatap tajam shindi,sedangkan shindi hanya cengar-cengir dengan tampang tak berdosanya
"Papa mars nikah lagi zim beneran?"tanya putri penasaran
"Wah heboh nih pasti,terus mama lo gimana?pasti setidaknya baku hantam lah ya"cerocos merry.
Azima memasang wajah sedatar mungkin melihat sahabat gesrek bin tolol nya ini "mulut dakjal di percaya,gua tadi ketemu setan di jalan"
Merry dan putri sontak membulatkan matanya "lah kok bisa sih,dimana kok gak ngasih tau trs itu muka azima kenapa asem gitu"tanya putri beruntun
"Hahhhhhh, tuh setan yang gua mak-"ucap azima terpotong saat guru masuk
"SELAMAT PAGI SEMUANYA"ucap bu tami
"PAGI BUUU"balas mereka serempak
"Baik,hari ini kita kedatangan murid baru,kamu semua silahkan masuk"ucap bu tami mempersilahkan mereka masuk kedalam.
Suasana kelas hening,masuklah 4 orang lelaki tampan kedalam dengan berbagai ekspresi, saat azima mengalihkan pandangan kedepan dia dibuat terkejut dengan fakta anak baru yang di gosipin
Kok mereka bisa disini
Zima masih memandang mereka dengan tatapan kosongnya,merry yang memperhatikan azima menyenggol lengannya
"Ya tau zim ganteng,awas ngences"goda merry
"Dia..dia itu aihhh entar deh azima kasih tau nanti"balas azima mengacak rambut frustasi.
Pandangan zima kembali fokus kepada anak baru itu
"Silahkan perkenalkan nama kalian satu persatu"perintah bu tami kepada 4 pemuda tampan itu.
"Perkenalkan nama gua Bhalendra Gazio Mervin,panggil gua zio"ucapnya cuek tanpa minat.
"Salam kenal semua, nama gua Destan aravin wicaksono,panggil aja destan tapi sayang juga boleh"ucapnya sambil mengedipka satu mata.
"Michael Gilbert Huston, michael"
"Ardana Wafi Shafata wulf,panggil gua ardan"
Setelah mereka selesai memperkenalkan diri mereka,mereka dipersilahkan duduk, dan letak duduknya di samping meja barisan pojok deket tembok disamping meja zima dan shindi.
"Baik sekarang kita lanjut belajarnya dan buka halaman bla bla bla"
Semua kembali belajar dan memperhatikan bu tami.zima fokus dan sesekali melirik barisan disampingnya,shindi yang bosan hanya mendengus dan merapalkan sumpah serapah pada guru didepannya ini, merry yang murid rajin,maksudnya rajin buat akun gosip sekarang ini fokus kedepan,putri lagi sibuk membalaskan chat-chat para gebetan dan ngegoshting.
"Bu saya mau nanya"ucap shindi sambil mengacungkan jarinya.
Ketiga sahabatnya menatap shindi dengan pandangan bertanya diikuti siswa didalam kelas yang ikut memperhatikannya.
Bu tami yang sedang menjelaskan menoleh "apa yang mau kamu tanyakan shindi?"
Shindi menggaruk tengkuknya yang tak gatal "bu, bu tami dan pak tami kan namanya sama, apa ibu dan pak tami saudara kembar?"tanyanya dengan wajah tampa dosa.
Bu tami dengan penuh kesabaran mengelus dada sabar "sekarang kamu maju kedepan dan jelaskan ini semua SEKARANGG"ucap bu tami dengan nada rendah dan teriakan di akhir.
Shindi dan para siswa di kelas terlonjat kaget menatap bu tami yang sudah merah seperti tomat.
"Jelasin apa bu? Kan saya gak nanya materi tadi"tanyanya
Zima yang berada di belakang shindi dengan gemas memukul kepala shindi dengan buku paket
Plakkk
"Duhhhhh,zimanjing sakittt~" ringisnya
"Gua tau lo gabut tapi jangan nyari masalah juga mixer"ucap azima geram
Akhirnya berakhilah shindi maju dengan di bumbui drama-drama yang entahlah bikin kesabaran abis dalam stok.
***
Sekarang azima dkk sedang duduk di kantin dengan banyak makanan di meja.
"Beuhhh seger bangettt baksonya"binar putri menyantap lahap bakso pak kumis.
"Enak soto sih"balas azima menyuap nasi kemulutnya.
"Mie ayam kalo kata gua, rempahnya berasa"ujar merry.
"Enak semuanya, tapi masih enak gado-gado bu gandi, kenyang gua nih"ucap shindi menyuap lahap.
"Mau gua bungkus ah bakal si tuyul, biar makin lebar"lanjut shindi dengan mengingat tuyul kecil peliharannya.
"Untung masih kecil, kalo udah gede pasti dia minta tuker emak"balas putri. Shindi mendelik tajam menatapnya.
"Yang penting bukan lu emaknya"
Keempatnya memakan lahap dengan di selingi gosip dan saling menyindir.
"Hah gila enak banget, sumpah pengen bungkus ahh"ujar azima memuji makanannya kali ini.
"Yeu bukan enak itu mah, lu rakus tapi"balas putri.
"Brisik anak pungut ga di ajak"
Merry menggelengkan kepalanya sambil menyuap mie ayam "jadi.. tadi azima kenal anak baru di kelas kita itu"pancing merry sambil menatap azima yang kembali melahap sotonya.
"Ehhemmm"
"Ehem apa?"tanya merry. Azima menyeruput kuah soto di mangkok sampai habis.
"Hahhhhh kenyang sekalii"
"Kek gembel gak makan"celetuk merry.
Azima menatap sinis merry "berisik merry kok namanya merry, pengen nikah ya"
"Itu marry"balas shindi membenarkan.
Merry terdiam dengan wajah masamnya "udah jawab tuh tadi"
"Jawab apa?"
"Lah itu yang gua tanya, lu kenal anak baru di kelas?"
"Kenal"
"Dimana?"
"Tadi di kelas mereka kenalan kan?"jawab azima dengan tampang watadosnya.
"pen gua tonjok tuh muka songong"balas putri geram.
"Halo anak mommy yang paling jelek seduniaaaa"pekik girang shindi menatap hp nya yang menampilkan tuyul peliharaannya itu.
"Anak babi, gaush teriak begitu deh, bunyinya lebih serem dari trompet sangkakala"celetuk azima dongkol sambil mengusap kupingnya.
"Ganggu deh, sono ngobrol aja lu bertiga gua mau ngobrol sama tuyul gua"usir dongkol shindi.
Azima lalu menatap malas merry dan putri "gua kaya pernah liat doang, tapi tau bener apa gak"ungkapnya jujur.
"Lah pasti bener kan? Dimana liatnya?"tanya putri diangguki merry.
"Tuh di sana"tunjuk azima ke samping merry dan putri meringis malu saat melihat ternyata orang yang mereka bicarakan sedang melihat ke arah mereka.
"Anjir, malah di tunjuk"malu putri membuang muka.
"Bukan temen gua, bukan temen gua"rapal merry juga malu. Azima tertawa ngakak melihat kedua anak itu memerah malu.
"Lagian pada tolol semua punya otak, ngobrolin orang yang jelas orangnya lagi dengerin juga"sembur ngakak azima.
"Udah ah anjing emang lo"kesal putri.
"Aduh malu banget ya"ledek shindi ke mereka lalu kembali sibuk dengan telpon videonya.
"Azima anjir malah ketawa mulu"gondok merry.
"Haha oke oke" nanti aja gua ceritain di grup, kasian noh tetangga udh masang telinga"balas azima sambil menyindir keempat lelaki yang duduk di sebrang mereka dengan wajah masamnya kecuali satu orang yang senantiasa datar.
"Ayok ah balik, udah mau bel nih, gua ngantuk pengen tidur"ajak azima.
"Eh tante, telpon mulu..ayok balik kelas"ajak azima pada shindi.
"Babay tuyul mommy... Mommy cantik ini mau belajar lagi biar makin cerdas"pekik shindi di depan layar ponselnya.
"Dada amy.. ulang ati beli okat ya amy"
"Siip" setelah mematikan video callnya shindi menatap ketiga orang itu.
"Ciee setia amat babu nunggu majikan"ledek shindi pada ketiganya.
"Najis punya majika goblok"pedas putri.
"Anjing"gumam shindi.
Lalu keempatnya pergi dari kantin menuju kelas meninggalkan keempat lelaki di sebrangnya yang menatap penasaran.

Bình Luận Sách (77)

  • avatar
    bila sadekPutri salsa

    lima bintang

    27/07

      0
  • avatar
    MasytaSafiraPutri

    bgus s3kali ceritannya seru 👍

    23/06

      1
  • avatar
    C15Real

    bagus

    16/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất