logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Menikah  Dengan Orang yang Salah

Menikah Dengan Orang yang Salah

hanyzaa


Chương 1 Awal perkenalan

“BRAAAAAK” suara lemparan mangkuk yang terdengar dari dalam kamar, bersamaan dengan itu terdengar pula suara tangisan seorang perempuan yang tengah membungkuk menutup mukanya dengan kedua tangannya, terlihat dari balik tirai seorang laki laki paruh baya yang membawa tongkat tengah melihat wanita tersebut menangis.
“Kenapa? Kamu kenapa nangis? Ada apa?”
Dia memasuki kamar dan melihat sebuah mangkuk yang sudah terbelah dua dan bakso yang sudah berceceran kemana mana, laki laki paruh baya tersebut juga melihat seorang anak perempuan yang berusia 2 tahun sedang kebingungan melihat kondisi sekitar.
“Aini kenapa? Kenapa nangis? Ini kenapa mangkuk terbelah begini? Ada apa?”
Perempuan tersebut tetap menangis dan tidak menjawab sepatah katapun, tangisnya semakin menjadi tatkala banyak pertanyaan yang menghampirinya, akhirnya emosi perempuan itu sudah tidak terbendung dan mengungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan.
“Bapak gak pernah bisa menghargai aini, aini capek pak, aini lelah, kenapa hanya aini yang bapak perlakukan seperti ini?” wanita tersebut berusaha mengatur pola nafasnya agar apa yang ia bicarakan bisa terdengar jelas.
“Kenapa bapak? Apa yang salah sama bapak? Bapak Cuma bilang sudah kenyang, bapak juga takut aini gak ada uang makannya baksonya bapak kembalikan, dimana letak bapak tidak menghargai aini?” jawab laki laki paruh baya tersebut penuh rasa heran.
“Gilran ka riri yang belikan bapak selalu makan, apapun yang ka riri kasih bapak tidak pernah mengembalikannya, tapi kenapa giliran aini yang belikan bapak tidak pernah mau? Serba salah aini pak, kalo memang bapak tidak mau makan bisa di taro untuk besok, atau kasih ke yang lain, aini gak masalah, jangan kaya gini” ucap aini sambil terisak.
“Bapak Cuma takut aini tidak ada uang, lagipula bapak masih kenyang, lauk pun masih ada dikulkas, makannya bapak kembalikan, kalo memang gitu, sini bapak ambil lagi baksonya”
“Tidak usah pak, biar baksonya aini buang saja” ucap aini sambil mengambil plastik bakso yang berada dia lantai kamarnya.
Itulah awal mula ketidak akuran aini dan mertua laki lakinya, di titik itu pula aini sudah mulai berani memberontak, aini pun bingung apakah yang dia lakukan salah atau benar, selama ini aini hanya diam, hanya bisa menangis tanpa bisa menceritakan kepada siapapun apa yang sedang terjadi padanya, bahkan suaminya pun selalu menganggap enteng ketika aini bercerita tentang keluh kesahnya, batin aini sangat tersiksa, tapi aini selalu mengalah karena dia melihat putri kecilnya yang berusia 2 tahun, dia berfikir putrinya masih membutuhkan banyak kasih sayang dari orang orang sekitar termasuk kakeknya.
6 tahun lalu aini berkenalan dengan seorang laki laki melalui jejaring social facebook, namanya achmad, ternyata achmad adalah tetangga dari teman sekolah aini dulu, namanya okta, ketika okta sedang melihat lihat beranda facebook, mucul foto aini diberanda, ia baru saja memposting foto seketika achmad yang sedang melihat bersama okta terpesona dan langsung meminta okta untuk mengenalkan aini padanya.
“Woy woy stop stop, siapa nih ta cewe? Cakep bener” ucap achmad sembari menunjuk foto aini
“Oh ini aini temen SMK gua dulu, kenape? Mau kenalan lu? Add sendiri aja nih, doi cakep ramah kok orangnya, dia sempet naksir gua, tapi gua udah keburu jadian sama cewe gua yang sekarang” ucap okta meledek achmad.
“Ah yang bener lu, ntr dia gamau kenalan lagi sama gua, udah punya pacar belum dia?”
“Coba aja dulu, kayanya baru putus dah, cepetan add nih nama id facebooknya”
Achmad langsung menambahkan aini ke pertemanan faceboknya, selang 2 jam aini mengconfirm pertemanan facebooknya, seketika achmad langsung mengirimi aini pesan melalui facebook.
“Eh lu temen SMK nya okta ya?”
“Okta pacarnya tia? Iya gue temennya, kenapa?”
“Gapapa sih pengen kenal aja, itupun kalo berkenan hehe”
“Oh iya gapapa kok”
“Btw lu pernah suka sama okta emang? Nanya aja nih ya kalo gamau jawab ya gapapa”
“Haha iya dulu waktu masih sekolah, sekarang udah engga kok”
“Oh bagus deh kalo gitu, kalo udah gasuka sama okta sukanya sama siapa sekarang?”
“Lagi gaada yang disuka”
Itulah percakapan awal saat mereka baru berkenalan, semakin lama aini dan acmad semakin dekat, dari pertemanan facebook, aini dan achmad berlanjut ke pertemanan BBM, dan setalah sekitar 1 bulan akhirnya mereka merencanakan untuk bertemu, achmad mengajak aini untuk jalan jalan sore sebentar, aini meminta achmad untuk menunggu di gang dekat rumahnya, sekitar 15 menit achmad menunggu, akhirnya aini muncul,
“Achmad ya? Maaf ya nunggu tadi abis sholat ashar dulu sebentar”
“Iya gapapa, gue juga tadi abis sholat tuh di masjid situ, ayo naik keburu ujan, udah mendung”
Mereka berdua bergegas menaiki motor untuk jalan jalan sore, achmad tampak mencuri pandang kepada aini lewat kaca spion motornya, “Cantik” fikir achmad, aini memang termasuk wanita yang cantik, dia memiliki paras bak orang arab, dia memakai hijab dan ia memilki badan yang sedikit berisi, banyak laki laki yang menaruh hati padanya, karena aini mempunyai sifat yang ramah kepada siapapun yang dikenalnya, namun sampai saat ini aini belum menemukan laki laki yang benar benar serius dengannya.
“Aini gapapa kan kalo nongkrong dipinggiran gini? Atau aini biasa nongkrong di tempat mahal?” Tanya achmad kepada aini sambil menyusuri jalan.
“Gapapa kok, ga harus selalu tempat yang mahal, disini juga enak tempatnya”
Akhirnya mereka berdua berhenti di sebuah jalanan sepeda yang sudah ramai dengan orang orang yang sedang beistirahat, tempat ini memang jadi tempat nongkrong para remaja kala itu, dipinggir sungai, dan banyak penjual minuman dan makanan di sekitar.
“Duduk disini aja ya, aini mau minum apa?”
“Jus jeruk aja” jawab aini sambil memandangi keadaan sekitar.
“Kamu mau makan? Mau makan apa? Batagor? Atau bakso malang?” Tanya achmad sambil menunjuk gerobak makanan yang ada di sekitar mereka.
“Ga usah aku masih kenyang, aku minum aja”.
Setelah minuman datang mereka duduk dipinggir sungai dengan alas lesehan, mereka menceritakan tentang diri mereka masing masing, achmad dan aini terlihat merasa nyaman satu sama lain, ketika sedang asik ngobrol tiba tiba turun hujan, aini dan achmad bergegas untuk mencari tempat berteduh, akhirnya mereka berteduh dirumah salah satu sahabat achmad yaitu om abdul, achmad memperkenalkan aini pada om abdul dan istrinya, ketika mereka sedang asik mengobrol, tiba tiba om abdul menyebar duit receh ke anak anak yang berada di sekitar rumahnya, aini bingung untuk apa dia menyebar uang receh tersebut.

Bình Luận Sách (412)

  • avatar
    ArasidHarun

    ini bagussssssssssssssssssseeeeeeeeeeesssddessssssssssssssssssssssssssdddddddsssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssseeeeeeessssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssseeeeessssssssssssssssssssssssssssssss sumpah bagussssssssssssssssssse bagussssssssssssssssssseeeeeeeesssssssss bangettttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt bagussssssssssssssssssseeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee benerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

    5h

      0
  • avatar
    Dede Temon

    saya seneng baca baca di sini

    15d

      0
  • avatar
    AliMohd

    1000

    15d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất