logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chap 5

Rian menaruh Kira dengan hati-hati dan Yuli melihat sepertinya Rian menyukai Kira. Yuli mengantar Rian keluar dari kamarnya, dia tak sungkan menanyakan apa hubungannya dengan Kira.
Di ruang tunggu Yuli langsung menanyakan hubungan Rian dengan Kira.
“Apa hubungan lu sama Kira, kalian udah pacaran?”, Yuli bertanya seperti orang mengintrogasi sebuah kasus berat tapi ya maklum aja Yuli kan anak hukum. “Kami ini sahabatan, sudah lumayan lama. Kira itu anaknya sangat menyenangkan. Dia itu mau berbaur dengan siapapun. Aku kenal dia awalnya pas masih MABA, dia menawarkan aku minum saat itu. Aku pas itu sudah berfirasat pasti dia anak baik ”.
Belum selesai Rian bercerita Geri langsung datang dan dia juga ingin bertanya kepada Rian. Tapi sebelum dia bertanya Rian bertanya duluan.
“Oh iya Ger, lu siapanya Kira sih. Kok kek aneh aja gitu gua liat”
Geri dengan tegas menjawab “Oh gua mantan terindah dia”, sambil menyeduh kopi hangat.
Rian melihat kesombongan Geri dengan spontan dia menggumpalkan tangannya, rasanya dia ingin menonjok wajah Geri. Karena Rian tau mantan Kira hanya satu dan mantan gila ini yang sudah buat Kira gak mau buka hati lagi. Tampang gak seberapa selingkuh lagi. Agar meredakan emosinya Rian langsung masuk ke kamar. Yuli terheran dengan sikap Rian tetapi berbeda dengan Geri yang tersenyum bahagia.
Langit Jogja yang begitu biru, udara disini sangat begitu sejuk. Gorden jendela kamar mulai dibuka Yuli, Kira masih terlelap dengan jaket Rian yang lupa dia buka.
“Astaga ra, bangun woi. Katanya mau ke candi sekarang”.
Mendengar kata candi Kira langsung terbangun dan tanpa berkata apapun langsung masuk kamar mandi. Yuli bengong dengan kelakuan sahabatnya itu.
Supir sudah siap menunggu mereka berempat di bawah.
“pagi tuan, langsung kemana kita hari ini?”
Geri akan menunjukkan sisi terbagus di candi borobudur, tapi kalau mau ke candi bagusnya itu pas sore jadi bisa liat sun set . Saran dari Geri diterima sama semuanya. Akhirnya mereka pergi ke gunung bromo dulu. Semua sudah bersiap dan akhirnya mereka jalan.
Diperjalanan seperti biasa bestie Kira manusia molor. Dia tidur lagi seperti anak TK mau pergi tamasya.
Rian tak sengaja melihat Geri melirik rok Kira yang cukup pendek. Rian langsung menutupinya dengan jaket tebal miliknya. Kira terkejut
“astaga yan, kaget gua”. Rian hanya mengelus-elus kepala Kira dengan lembut sampai dia tertidur lagi.
Gunung Bromo yang terkenal akan indahnya, banyaknya wisatawan tidak merugikan lagi untuk healing ke tempat ini. Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai tak jauh dari Gunung Bromo. Kini mereka harus menaik mobil gunung lagi untuk kesana. Sesampainya disana mereka takjub dengan apa yang dilihat di depan mata.
“Memang benar-benar keindahan Tuhan ini, gak sia-sia kita nabung ya Yul. Akhirnya”
“Iya ra, ini benar sesuai harapan kita ya ra”
Mereka berfoto-foto dan menikmati keindahan itu.
Tak sadar jam sudah menunjukkan pukul 15:20, mereka melaju pergi ke candi Borobudur untuk melihat matahari tenggelam. Sebelum masuk Kira membeli topi kek semacam nona Belanda gitu. Tampak jelas paras Kira semakin terpancar.
“Yan, bantu foto-in dong”, Rian gak mau kalah dia malah menjaili Kira dengan memutar balik kamera menjadi selfi. Hehehe maklum lah namanya juga bestie.
“Lu kalau mau foto bareng bilang aja, jangan malu”, perkataan Kira langsung diterima oleh Rian akhirnya foto bareng. Cakep-cakep fotonya we.
Matahari sudah tenggelam mereka kembali lagi ke hotel, sebelum sampai di hotel Kira mampir dulu ke supermarket beli pembalut.
“tunggu bentar, gua mau belanja dulu”, sambil membuka pintu tanpa mengatakan apa yang ingin dibelinya.
Saat mengantri Kira melihat cokelat yang tersisa satu di rak depan. Tangan Kira mulai mengambil dan dia dikejutkan dengan adanya tangan pria yang juga mengambil cokelat tersebut. Kira langsung melihat pria itu, ternyata sangat ganteng, putih, kayak Opa-Opa Korea.
“Kamu mau cokelat ini?” pria itu memberikan cokelatnya ke Kira. Kira hanya tersenyum dan menolak tawaran pria itu.
“Tidak itu buat kamu saja”, pria itu tersenyum dan menanyakan dimana Kira tinggal. Ternyata rumah pria itu tak jauh dari hotel mereka.
“Oh, dekat dari penginapan ku itu”. Pria itu tersenyum dengan keramahan Kira kepadanya. Tak lupa mereka saling menanyakan nama dan nama pria itu adalah Kris. Kris akan mengajak Kira ke tempat yang bagus di Jogja.
Asiknya mereka mengobrol, Yuli datang dan terkejut melihat Kira akrab dengan orang asing.
“Kira ayo kita pulang”, Melihat kedatangan Yuli, Kira langsung pamit ke Kris.
Yuli menanyakan bagaimana dia bisa mengenal orang asing tersebut. Dia menasehati Kira agar dia jangan terlalu percaya dengan orang asing apalagi di daerah orang lain. Kira hanya mengiyakan padahal di dalam hati dia sudah bersenang-senang karena mengenal pria tampan seperti Opa Koria.
Di Lobby hotel Kira masih senyum-senyum gak jelas. Geri heran melihat mantannya seperti orang kemasukan saja.
“Sehat lo?”, sambil memegang kepala Kira.
“Apaan sih megang-megang, sehat gue”, maklum ya we orang lagi PMS marah-marah aja.
Di kamar, Yuli dapat pesan dari Kris. Ini yang ditunggu-tunggunya dari tadi.
“Halo Kira”
Spontan membuat kita ketiak sambil loncat-loncat, Yuli terheran melihat tingkah laku sahabatnya seperti anak SD sedang jatuh cinta.
“Yul, bales cepat atau gak ya”, rasa suka tak bisa dibohongi dengan pipi Kira yang merah.
“Yaudah gua bales langsung lah. Halo Kris”
Tak hanya chatingan, mereka lanjut menelepon hingga tengah malam.
Lanjut besok lagi ya we.....

Bình Luận Sách (79)

  • avatar
    Lila

    keren banget apk nya🤩🤩 kalian wajib download sih

    18/05/2022

      0
  • avatar
    nanana

    smart story🤗

    27/03/2022

      0
  • avatar
    RamadhaniFitri

    bagus ceritanyaa suka

    5d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất