logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Chap 2

Angin di Kampus berhembus sangat sejuk hingga memasuki kelas E2 tetapi orang di dalamnya terasa panas karena yang dipelajari Kimia Organik. Saat dalam kelas Kira selalu memikirkan bagaimana serunya nanti pas dia di Jogja main-main bersama sahabatnya itu. Tak terasa jam kelasnya sudah selesai. Kira dan teman-temannya yang lain keluar kelas dengan sangat lega.
“Akhirnya ini kelas kita yang terakhir, seneng banget gue mau liburan”
“Ra, lu mau healing kemana?”.
Kira masih belum sadar akan lamunannya. Dia tidak menyahut pertanyaan Tara dan Indah. Tara memukul bahu Kira hingga dia tersadar.
“Hah, apa tadi”. Kira kaget dan tak menyimak pertanyaan temannya tersebut.
“Belum juga healing dan halu aja lu. Lu mau healing kemana?”.
“OHHH... gua mau ke Jogja. Pusing gua disini gak tau mau kemana”.
Saat seru-serunya mereka mengobrol, terlintas dipikiran Kira laki-laki siapa yang akan diajaknya ke Jogja. Dan benar sekali firasat sahabatan itu pasti sama, tak lama kemudian Yuli meneleponnya.
“Eh bentar say temen gua nelpon. Ha iya Yul, kebetulan lu nelpon gua. Kenapa?”. Yuli ternyata memberi tau berita yang sama dengan Kira ternyata dia harus membawa temen laki-laki untuk pergi ke Jogja.
“Ra, masa gua gak dibolehin pergi kalau gak ada laki-laki yang ikut. Kan aneh ya”. Nasib mereka berdua ternyata sama.
“Iya sama gua juga tadi pagi bokap gua ngomong kalau gak ada laki-laki siapa yang jagain kalian”.
Disela waktu mereka ngobrol terbesit di otak Kira makanan. Sambil pegang perutnya Kira meminta Yuli untuk menutup telponnya.
“Yul perut gua bunyi”. Yuli syukurnya bisa memahami karakter sahabatnya yang gila ini.
“Gua kalau ini gak bisa menolak, dah lah bye”. Selesainya telpon dari Yuli, Kira dan teman yang lain pergi mencari makan.
Jalan Kalijonggo Kafe Kenangan. Kafe tempat tongkrongan biasa anak-anak kampus. Di meja nomor 08 seorang pria memesan ice coffe sembari buka laptop mengerjai skripsi. Perkenalkan pria itu Rian, mahasiswa yang satu kampus dengan Kira cuman beda Fakultas. Biasa lah anak teknik sipil memang sangat sibuk dan selalu bawa laptop kemanapun dia berasa. Rian ini sahabat Kira dari dia MABA, ya tau lah kan kalau punya sahabat cowok ini gimana.
“Halo ra, lu dimana nyet?”. Rian selalu tidak ketinggalan memanggil Kira dengan sebutan Nyet sebab kelakuan kira kalau sama Rian seperti anak monyet yang gak bisa induknya.
“Hah, kebetulan lu nelpon yan. Gua ini masih di kampus, laper banget gua anjir gak ketolongan ini”. Kira seperti biasa merengek ke Rian.
Tak menjelang lama Kira nyampai di Kafe Kenangan.
Pukulan tangan Kira melayang di kepala Rian yang sedang fokus dengan laptopnya “woi...”. Sontak membuat Rian terkejut dan so dia tidak marah dengan Kira.
“Astagfirullah... ni makanan lu dah gua pesan”. Sambil menunjuk makanan, Kira langsung menyantap makanan dari sahabat nya itu.
Saat mereka asik ngobrol dan menyantap makanan, terbesit di otak Kira tentang Jogja. Dia tau kalau sahabat di depannya ini banyak duit, pasti Rian mau pergi ke Jogja dan menemani sahabatnya yang cantik dan manis ini. Mana mau Rian membiarkan sahabat nya ini dilukai orang lain. Lihat saja apa yang dilakukan Kira.
Dengan memukul meja, ”Oh iya...”. Sontak membuat Rian terkejut sambil memegang dadanya.
“Apa nyet kaget gua, pengen ngomong kasar gua jadinya”.
“Lu kan sahabat sejati gua, Jadi gini gua kan mau ke Jogja lu temenin gua ya”, Kata-kata maut Kira keluar untuk menggoda Rian agar ikut dengan nya.
Kira yang agak nekat ini malah mendekat wajahnya dengan wajah Rian ya kalau di ukur jaraknya cuman 4cm deket banget lo.
Sontak membuat Rian menelan ludah dan tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya mengangguk dan menyetujui semuanya.
Sesampainya di rumah Kira mengabarkan Yuli kalau dia sudah dapat temen cowok yang bisa menemani dia. Dan tak kalah heboh Yuli juga memberi tau dia sudah dapat temen cowoknya. Mereka mulai paking dari sekarang karena 2 hari lagi pergi. Ya maklumin aja namanya juga jarang healing kan. Hahaha
Sinar matahari tidak sungkan memasuki kamar Kira sedangkan Kira masih berselimut tebal dan tidak memperdulikan keadaan. Tapi ketukan pintu dari kamarnya membuat tidur cantiknya terganggu.
“Ra.... Rian datang woi bangun lah, udah pagi ni”. Biasa Abang Kira kalau manggil adiknya kadang suka nge gas.
Satu kali panggilan langsung membangunkan Kira. Tanpa mencuci muka dan mengganti pakaian atasan yang terbuka dan celana pendeknya dia keluar dengan santai.
“Apa yan, gua ngantuk ni capek”. Rian melihat penampilan Kira yang sangat tidak biasanya sontak membuat dia kaget dan langsung menutup mata. Kira masih tidak sadar dan Rian akhirnya menunjuk arah pakaian nya.
“Ganti baju lo nyet, mengerikan....”
“Mengerikan apanya, Oh iya lupa bentar bentar”.
Kira berburu-buru ganti baju.
“Nah kan gini enak dipandang. Oh iya sekarang kita pergi ke Mall buat cari kebutuhan ke Jogja”.
Mendengar ajakan sahabatnya Kira tanpa pikir panjang langsung mengiyakan dan tidak lupa izin ke orang tua dulu.
Mall Cempedak tempat biasa belanja kebutuhan liburan terlihat Kira dan Rian sedang memilih koper. Terlihat Kira memilih koper warna pink dan tidak lupa lagi mereka couple koper ternyata. Mereka berbelanja seperti orang ingin pergi bulan madu.
“Neng, mau bulan madu ya?”, Ibu-ibu mendatangi Kira dengan senyum yang tulus.
“Eh, bukan bu saya mau liburan dengan sahabat saya ini”
“Oh hati-hati nanti kalian saling suka loh”. Rian mendengarkan perkataan Ibu itu langsung tertawa malu.
“Ah gak mungkin bu, kita ini udah sahabatan lama gak mungkin dia suka sama saya”, Penolakan Kira dari perkataan Ibu itu.
Ya tau lah kan gak ada kata yang tidak mungkin di dunia ini semua bakalan terjadi karna takdir.
Semua yang dibutuhkan sudah di beli, tinggal menunggu hari esok...

Bình Luận Sách (79)

  • avatar
    Lila

    keren banget apk nya🤩🤩 kalian wajib download sih

    18/05/2022

      0
  • avatar
    nanana

    smart story🤗

    27/03/2022

      0
  • avatar
    RamadhaniFitri

    bagus ceritanyaa suka

    6d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất