logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

chapter 2

Setelah mengambil sepatu Mas Bayu kemudian aku masuk kedalam rumah. Aku meletakkan sepatu Mas Bayu begitu saja.
"Kamu kenapa, Dek?"tanya Mas Bayu lembut.
"Nggak kenapa-napa,"cetusku.
"Nggak apa-apa kok ketus gitu,"tanya Mas Bayu lagi.
"Aku hanya capek,"ucapku.
Ya, aku memang capek dengan tingkah suami ku yang selalu berbohong, tapi aku harus sabar untuk mengumpulkan semua bukti jika Mas Bayu benar-benar selingkuh dan mengalihkan semua harta Mas Bayu menjadi atas namaku.
Mas Bayu segera memakai sepatunya kemudian berlalu tanpa pamit padaku.
"Tunggu," ucapku. Mas Bayu membalikkan badannya menghadap aku.
"Aku mau izin ke rumah teman,"ucapku.
"Teman kamu yang mana?tanya Mas Bayu.
"Vira, Mas,"ucapku berbohong. Sebenarnya aku tidak punya teman yang namanya Vira hanya saja aku ingin melihat reaksi Mas Bayu saat mendengar nama Vira.
Wajah Mas Bayu terlihat pucat, nafasnya juga tak beraturan.
"Kamu kenapa Mas, kok seperti melihat setan,"ucapku. Wajah Mas Bayu basah akibat keringat yang bercucuran.
Padahal aku baru nyebut namanya saja, Mas Bayu sudah seperti di kejar-kejar setan.
"Ka-kamu punya teman namanya Vi-Vira,"tanya Mas Bayu terbata.
"Ada Mas,"balasku.
Mas Bayu menelan saliva dengan susah. Dia mengusap wajahnya yang di penuhi keringat.
"Rumah teman kamu dimana, biar Mas antar sekalian,"ucapnya.
"Sebentar Mas aku tanya dulu, aku sudah lupa dimana alamatnya terakhir kesana pas reuni,"ucapku berbohong.
Aku pun mengutak-atik ponselku layaknya lagi chatingan.
"Maaf Mas, sepertinya aku tidak jadi ke rumah temanku, katanya dia yang mau kemari,"ucapku.
Mas Bayu melongo mendengarnya, pasti saat ini jantung mas Bayu tidak menentu. Maaf Mas kamu yang mengajari aku untuk berbohong.
"Oh .. ya sudah kalau begitu Mas berangkat ke kantor dulu ya,"ucapnya.
Baiklah Mas aku akan ikuti permainan kamu. Dan mulai detik ini aku akan meminta apa yang kamu belikan pada selingkuhan kamu.
Setelah Mas Bayu berangkat ke kantor aku pun melanjutkan pekerjaan rumah. Sebenarnya aku sudah malas hanya saja aku bertahan untuk mengambil alih harta Mas Bayu.
Aku tidak mau disaat Mas Bayu aku tinggalkan malah wanita itu yang keenakan menikmati harta Mas Bayu.
Yang menemani Mas Bayu dari nol aku bukan wanita itu. Apalagi aku butuh uang untuk masa depan Rania makanya aku harus bisa mengalihkan menjadi atas namaku.
Setelah pekerjaan rumah selesai aku rebahan. Rania sedang dibawa oleh Ayah jadi aku bisa rebahan sambil bermain hape.
Jarak antara rumahku dengan rumah orang tuaku hanya sekitar seratus meter.
Makanya hampir setiap hari Rania di jemput Ayah.
Sambil rebahan aku memainkan hape, aku membuka aplikasi berwarna biru. Aku senyum-senyum sendiri membaca status teman-temanku.
Sedang asyik-asyik membaca status teman, ponselku bergetar tanda ada pesan masuk.
Widia mengirimkan beberapa foto saat aku buka foto tersebut adalah foto suamiku yang sedang berpegangan tangan di salah satu mall.
Apa Mas Bayu tidak kerja hari ini. Inikan masih pagi kenapa Mas Bayu nggak kerja.
[Itu suami kamu, Ka?]"tanya Widia.
[Sepertinya iya Wid, dilihat dari postur tubuhnya itu Mas Bayu, kamu dapat darimana fotonya?]tanyaku balik.
[Kemarin saat aku mau ke toko perhiasan tak sengaja aku melihat suami kamu. Aku mau negur, tapi aku takut salah orang makanya aku foto aja].
[Itu kemarin ya, aku kira hari ini]
[Memangnya kenapa say, kamu tahu kalau suami kamu Selingkuh]
[Aku belum tahu pasti Wid cuma aku menemukan cairan putih di mobil suamiku aku nggak tahu itu cairan apa, tapi kalau aku perhatikan itu seperti sperm* cuma karena sudah kering aku nggak begitu yakin. Terus tadi malam saat Mas Bayu tidur aku sempat membuka ponselnya karena berdering terus jadi aku baca chat dari Vira]
[Aku yakin kalau suami kamu selingkuh, Ka. Sebaiknya kamu selidiki suami kamu].
[Iya say, rencananya juga aku mau menyelidikinya dulu dan mengumpulkan semua bukti-bukti perselingkuhan Mas Bayu].
Centang biru, tapi Widia tak membalas chat ku lagi. Mungkin dia sibuk atau apalah.
Aku kembali melihat foto yang di kirim Widia. Ku perhatikan dengan gelang yang di tangan wanita itu sepertinya aku pernah melihat gelang putih itu.
Ku coba zoom gelang yang di tangan wanita itu, aku ingin melihat tulisannya apa. Kuperhatikan dengan seksama gelang itu.
Sepertinya namanya bukan namaku ataupun nama mas Bayu. Mungkin itu nama gundik mas Bayu.
Aku zoom nama yang di gelang tangan wanita itu, tapi tulisan tidak terlihat jelas. Yang jelas hanya huruf W saja.
Aku jadi teringat dengan Widia, tapi nggak mungkin selingkuhan mas Bayu si Widia. Gelangnya sama persis dengan gelang Widia.
Aku duduk sambil berpikir, nggak mungkin itu Widia, kalau dilihat dari gelangnya, sih iya., tapi kan banyak gelang kayak gitu yang jual dipasaran.
Ku perhatikan Kemabli foto itu, tapi tiba-tiba ada yang datang, karena tak begitu aku perhatikan aku tak tau siapa yang datang.
"Assalamu'alaikum," ucapnya.
"Walaikumsallam," sahutku.
"Ayah, Rania, tumben cepat balik?" tanyaku.
"Rika, ayah mau tanya, apa benar si Bayu mau ke luar kota?" tanya Ayah. Ha, aku melongo mendengar pertanyaan ayah.
Ada apa lagi ini, kenapa banyak sekali misteri tentang mas Bayu.
"Tidak, ayah. siapa yang bilang kalau mas Bayu keluar kota?" tanyaku.
"Tadi ayah ketemu Widia, katanya Bayu ke luar kota dan dia tau dari kamu," jelas Ayah.

Bình Luận Sách (85)

  • avatar
    SimanjuntakEsra

    makanya jgn selingkuh PAOK

    4d

      0
  • avatar
    Keeple keceh

    Mantap boskuu

    8d

      0
  • avatar
    Nyimas Kangmas

    seruuuu alurnya

    11d

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất