logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab 7

Selamat membaca...
Joan tersenyum puas saat Liza menyuruhnya untuk menginap dirumahnya malam ini , wanita itu mengizinkannya menginap dikarenakan waktu sudah larut malam .
Liza menatap Joan yang sedang tersipu malu, sementara yang ditatap malah kelihatan salah tingkah , Joan langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar .
" Jangan berpikir yang aneh - aneh yah kak ! Aku nyuruh kakak nginep disini karena jarak rumah kakak sangat jauh dari tempat ini " 
Joan memicingkan matanya , ia tak menyangka bila wanita itu tak tahu jika jarak antara tempat tinggal mereka sebenarnya sangat dekat .
" Rumah mana yang kamu maksud Li ? " 
" Rumah keluarga Rivenno lah kak , rumah yang paling megah dinegara ini , hehehe.. " Liza tertawa menggombali anak Sultan yang sedang duduk disampingnya itu .
Mendengar celutukan wanita itu Joan langsung menggerakkan tangannya mencubit gemas pipi tirus Liza .
" Ih , cantik - cantik tapi so tau "
Liza hanya tersenyum menanggapi perlakuan pria itu yang terus - terusan mencubit pipinya dengan gemas .
" Udah ih kak , udah malem tau aku harus melakukan pembacaan naskah besok pagi " Pinta Liza pada pria itu .
Joan kini menghentikan tingkahnya , tersirat  kebahagiaan didalam hatinya saat bisa bersenda gurau dengan wanita yang belakangan ini mengisi hatinya .
" Yaudah maaf , habisnya kamu sih so tau banget jadi orang .Lagian yah rumahku jaraknya lumayan deket dari sini palingan 10 menit juga udah sampe "
Liza membulatkan matanya " wah serius kak , kakak tinggal dimana sebenernya ? " Tanya Liza dengan ekspresi keponya .
" Di griya tawang Hyde Park penthouse " Jawab Joan singkat .
Lagi - lagi Liza terkejut mendengar jawaban dari pria itu , saat ini ia menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangannya , matanya membelalak tak percaya jika Joan memiliki griya tawang seharga 200 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp.2,8 Triliun.
" Sebenernya keluarga Rivenno punya kekayaan berapa triliun sih kak , sampe kakak dibeliin tempat tinggal yang masuk sebagai jajaran griya tawang termahal dunia ? " Tanya Liza memuaskan rasa keponya .
Joan menatap Liza dengan tatapan yang tak dapat diartikan oleh siapapun " Li , kekayaan gak bisa mengukur kebahagiaan seseorang ,Jadi tolong ubah topik pembicaraan ini ! " Lagi- lagi Joan memasang wajah datarnya.
Liza mengernyitkan dahinya , seketika ia terdiam mendeteksi suasana hati Joan yang tiba tiba berubah dalam hitungan menit .
Liza kemudian berdiri dari posisi duduknya , tak lupa ia menarik tubuh Joan yang masih terduduk untuk ikut berdiri .Tanpa mengatakan sesuatu ia langsung menarik tubuh Joan mamasuki lift privat menuju ruang Rooftop.
Selama didalam Lift Joan terus saja menatap Liza dengan tatapan keheranan .
" Malam ini aku nggak ada niatan buat tidur kak , konon kata orang kalo banyak tidur bisa bikin tubuh kita gemuk , bukan hanya itu kak dampaknya pada wanita bahkan dapat menyebabkan susah hamil " Ucap Liza basa - basi .
Joan membuang napasnya gusar mendengar penjelasan wanita itu " Terus apa urusannya denganku Li yang khususnya bukan seorang wanita ?" 
" Nah karena kakak adalah seorang pria , maka kakak akan menjadi sosok suami dari seorang wanita dan yang tadi itulah intinya kak kalo kakak pengen jadi seorang ayah maka kakak harus melarang istri kakak agar tidak tidur berlebihan agar mudah hamil nantinya " Jawab Liza yang semakin membuat Joan merasa pening dibuatnya.
" Li bisa gak ngomongnya gak ngelantur kek gitu , kalo udah ngantuk ya mendingan kita tidur aja deh sekarang ! " Pinta Joan frustasi .
Liza hanya tersenyum tanpa mendengarkan seruan Joan , ekspresi bahagia terpancar diwajahnya saat lift sudah sampai di Rooftop.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun ia langsung menarik tubuh kekar Joan menuju tempat terbuka itu .
Joan terdiam menikmati suasana angin malam yang hiasi dengan bintang - bintang yang berkilauan dilangit .
Tanpa menghiraukan Liza , Joan langsung membaringkan tubuhnya sebelum itu ia ,menggunakan jaketnya sebagai bantalan lalu ia menatapi semua bintang yang berada diatasnya .
Tak tinggal diam, Liza langsung mengikut membaringkan tubuhnya disamping Joan ia terlebih dulu merentangkan tangan kiri Joan yang berotot lalu menjadikannya sebagai bantalan karena ia tak membawa jaket ataupun semacamnya .
Joan menatap wanita yang berbaring disampingnya itu dengan senyuman yang tak berhenti menghiasi wajah tampannya .Ia tak pernah merasakan kesempurnaan ini dalam hidupnya .
Liza fokus menatap kearah langit , ia tak sadar jika sepasang mata telah memandanginya .
Liza menunjuk salah satu bintang yang paling terang diantara yang lain .
" Kak lihatlah bintang itu , jika disamakan dengan seseorang dihidupmu siapakah yang memiliki sinar yang paling terang diantara yang lain ? " Tanya wanita yang sedang menunjuk bintang itu .
Joan mengalihkan pandangannya yang tadinya fokus menatap kearah Liza beralih menjadi kearah bintang yang ditunjuk oleh Liza .
Joan menatap bintang itu dengan seksama ,ia memikirkan seseorang yang dimaksud oleh wanita itu .
" Bersinar paling terang diantara yang lain , jika aku menjawab kedua orang tuaku sepertinya tidak mungkin Li , karena aku selalu berpikir bahwa mereka telah menelantarkanku saat aku dikirim ke AS".
Liza menoleh kearah pria itu ,ia tak mengira jika kedua orang tua Joan yang terlihat begitu menyayanginya ternyata bukanlah orang yang menjadi penerang bagi Joan.
" Apakah orang itu kak Sarah ? " 
Joan menggeleng , mustahil jika kakaknya yang tukang iri itu menjadi orang yang paling menerangi hidupnya .
" Lalu siapa kak ? " Tanya Liza kembali dengan rasa penasarannya .
Orang itu adalah kamu Li .Batin Joan 
" Belum ketemu Li "jawab Joan menyimpang dari kebenaran.
" Serius kak ? Apa kakak gak pernah punya pacar atau cinta pertama gitu ? " Tanya Liza tak puas dengan jawaban yang diutarakan pria itu .
" Gak pernah Li , soalnya semenjak sekolah dasar sampai lulus kuliah udah ditelantarkan di negeri orang .Deket sama cewe palingan cuman bule - bule dan itupun gak pernah ada yang diseriusin satupun .Lalu saat kembali kenegara ini aku langsung dimasukkan keperusahaan keluarga , karena posisiku saat itu sebagai direktur makanya aku gak punya waktu buat macarin satu cewepun " Ujar Joan menjelaskan setiap rinci alasan ia tak pernah memiliki pacar .
Liza tertawa terbahak - bahak memecah suasana keheningan pada malam itu 
"Hahahaha......ternyata anak Sultan gak pernah punya gandengan toh .Truk aja punya kak masa kakak enggak " Ledek Liza yang membuat Joan merasa sangat malu dibuatnya .
" Kamu sendiri bagaimana li , apakah kamu menjalani kehidupan yang baik ? " Tanya Joan mengalihkan pembicaraan .
Liza terdiam sejenak ia menutupi matanya sembari mengucapkan sesuatu " Sangat buruk kak , setiap hari aku harus mendengar pertengkaran kedua orang tuaku , dari awal papah emang gak pernah cinta sama mamah perjodohanlah yang membuat mereka hidup bersama , dulu papahku mempunyai wanita yang sangat ia cintai namun karena kecemburuan mamah lah wanita itu tewas dibunuh , semenjak hari itu papah bahkan tak pernah bersikap baik sedikitpun pada mamah. Semua hal itu membuatku muak kak , aku lari dari mereka dan mengejar cita- citaku untuk menjadi seorang aktris. Aku memutus harapan mereka untuk menjadikanku sebagai satu - satunya pewaris keka---"
Belum sempat Liza menyelesaikan ucapannya, Joan langsung memeluknya dengan erat .
" Udah gak usah dilanjutin Li ! " Joan mengusap lembut punggung Liza .
Liza hanya terdiam menuruti perintah Joan. Wanita itu tidak ingin menangis , ia lebih memilih menutup matanya sembari menenggelamkan kepalanya dibahu Joan .
Begitupun dengan Joan ia tidak ingin melepaskan pelukannya , mengikuti Liza Joan pun ikut menutup matanya dengan posisi saling berpelukan .Semilir angin pada malam itu , membuat keduanya larut tertidur pulas.

Bình Luận Sách (56)

  • avatar
    PrtwInd

    ceritanya cukup menarik

    11d

      0
  • avatar
    Lutfi25Maulidyah

    cerita nya bagus buat inspirasi

    16/07

      0
  • avatar
    NajihahAlia

    👍🏻

    01/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất