logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab 5

Kini Joan mulai melangkahkan kakinya memasuki sebuah restoran mewah tempat pertemuannya dengan keluarga Hope yang seharusnya dilaksanakan 15 menit yang lalu .
Kali ini Joan  memang datang terlambat karena harus mengadakan pertemuannya dengan para klien yang sangat penting , untung saja dirinya menyuruh keluarganya untuk datang lebih awal darinya , setidaknya keluarga Hope tidak akan terlalu kecewa karena menunggu terlalu lama tanpa ada pihak dari keluarganya yang menemani .
 Saat ia sudah tiba disalah satu ruangan privat yang dikhususkan untuk tamu - tamu penting direstoran itu , tatapannya langsung tertuju kepada wanita yang berpenampilan sangat anggun dibaluti dengan dress berwarna merahnya .Wanita itu tak menatap Joan ia hanya sibuk bercengkrama dengan kedua orang tua Joan .
" Maaf Om, Tante , Joan datangnya telat karena harus mengadakan meeting " Sapa Joan kepada Liam Maverick Hope dan Zea Arabelle hope yang merupakan orang tua Liza.
Zea tersenyum manis seraya memegang pipi Joan ." Oh ini ternyata suami kamu Li , ganteng banget yah " Gombal Zea pada Liza yang langsung dibalas tatapan sinis dari anaknya itu .
" Makasih Tante , Tante juga gak kalah cantik kok dari anak Tante " balas Joan seraya menatap bergantian kearah Zea dan Liza .
Liza memasang ekspresi kesalnya bagaimana bisa dirinya yang masih berumur 24 tahun disamakan dengan wanita yang sudah berumur 48 tahun .Andai saja saat ini hanya Joan dan Liza lah yang berada ditempat itu , mungkin wajah tampan Joan sudah dicakar habis - habisan oleh Liza . 
Joan tersenyum puas , ia merasa gemas melihat wanita yang sedang duduk disampingnya itu memasang ekspresi kesal .
" Jangan manyun gitu dong Li , entar cantiknya hilang loh " Ucap Joan kepada Liza yang membuat kedua orang tuanya hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah laku anaknya yang sedang asik meledek calon istrinya itu. 
" Sayang udah deh , jangan ngeledekin Liza terus .Kasian entar moodnya hilang loh " saran Auris kepada Joan .
" Mamah kamu bener nak , lebih baik sekarang kita semua mulai makan .Kasian om Liam dan Tante Zea sudah nungguin kamu dari tadi " imbuh Ansel yang langsung dituruti oleh semua orang yang berada diruangan itu .
Mereka semua mulai sibuk menyantap setiap makanan yang telah disajikan oleh para pelayan restoran .
Joan mulai memotong steiknya menggunakan pisau dan garpu dengan cepat , setelah terpotong dengan rata Joan dengan sigap menukarkan piring steiknya dengan sepiring steik milik Liza yang belum terpotong sedikitpun .
" Makan yang ini aja Li , yang ini bumbunya lebih enak " Ucap Joan basa - basi .
" Oke " Jawab Liza singkat tanpa memasang senyumannya sedikitpun ataupun hanya sekedar mengucapkan terima kasih.
Melihat sikap anaknya yang sangat acuh kepada Joan , Zea langsung menatap Liza dengan tatapan tajam .
Zea memang selalu memperlakukan Liza dengan keras , ia jarang memperhatikan dan memberikan kasih sayang kepada Liza karena ia yang sibuk dengan urusan perusahaan ZS sebuah perusahaan keamanan yang menaungi bodyguard - bodyguard paling berpengaruh didunia .Tak ada bedanya dengan Zea , Liam selaku politikus yang menjabat sebagai presiden hanya bisa bertemu dengan anak semata wayangnya itu sekitar sebulan sekali .
" Jadi gimana Li , apa kamu siap dinikahkan dengan Joan ? " Tanya Ansel mencairkan suasana .
Liza tak bergeming , mulutnya terasa dikunci saat ini .Ia bahkan tak bisa berterus terang tentang keputusan yang sebenarnya .Ia merasa takut menyakiti perasaan kedua orang tua Joan yang sangat ramah kepadanya .
" Jika kamu dan Joan menikah , om akan berikan 25 % kekayaan yang om miliki untukmu , entah itu aset ataupun saham kamu bebas memilih " Lanjut Ansel yang membuat Zea dan Liam membelalakkan matanya tak percaya jika Liam akan memberikan kompensasi sebanyak itu kepada Liza.
Sementara Joan ia hanya tersenyum penuh kemenangan , sesaat ia berasumsi bahwa Liza akan menerima perjodohan ini .
" Enggak om , saya gak bisa menerima perjodohan ini , saya gak pernah cinta sama Kak Joan " Jawab Liza berterus terang.
" Li masalah gak cinta itu urusan belakang , Tante yakin setelah kalian berdua menikah cinta akan datang dengan sendirinya " imbuh Auris .
Liza menggeleng penuh " Maaf Tante, masalahnya saya sudah mempunyai seorang kekasih .Perasaan saya padanya sudah sangat dalam, saya gak mungkin ninggalin dia hanya karna harta " Jawab Liza yang membuat Auris dan Ansel sangat merasa kecewa . Begitupun dengan Liam dan Zea , mereka menatap putrinya itu dengan tatapan tajam .
Sementara Joan , ia lebih memilih menundukkan wajahnya mendinginkan pikiran dan hatinya yang mulai memanas .Matanya mulai berkaca - berkaca menahan setiap tetesan air mata yang akan mulai mengalir membasahi pipinya .
Liza menoleh kearah Joan yang sedang menunduk , saat ini ia yakin bahwa pria yang sudah menodainya itu sedang menahan senyumannya dan merasa puas dengan keputusan Liza yang menolak perjodohan ini .
Lagi pula Joan sudah merasakan tubuh Liza ,untuk apa barang yang sudah rusak dibeli lagi ,itu pasti sangat merugikan untuknya .Dan itulah pendapat Liza tentang pikiran Joan .
Joan segera berdiri dari duduknya ia tetap setia menundukkan kepalanya .
" Mah , pah , om , tante , Joan pamit pulang" Ucap Joan tanpa menatap kearah siapapun ,ia kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi semua orang yang masih berada di ruangan itu , ia dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
Melihat kepergian Joan , Liza pun menyusul meninggalkan ruangan itu dengan alasan ingin pergi ke toilet .
Bukannya pergi ke toilet , Liza justru mengikuti Joan dari kejauhan .Pria itu sekarang sedang menghentikan langkahnya disebuah ruangan yang difungsikan sebagai gudang direstoran tersebut .
Joan menyandarkan tubuhnya ke tembok , ia beberapa kali memukulkan tangannya ke tembok itu .Liza dapat melihat dengan jelas bahwa dugaannya salah, Joan tidak sedang tertawa namun justru ia sedang menangis .
Kali ini Liza mulai menghampiri Joan , ia langsung mencekal pergelangan tangan Joan yang masih setia memukul - mukul kepalan tangannya kearah tembok .
Joan menatap kearah orang yang baru saja menghentikan aktivitasnya itu .Bukannya marah karena seseorang menganggunya , Joan justru langsung memeluk wanita itu berharap mendapatkan ketenangan .
Liza dapat mendengar dengan jelas setiap isakan tangis pria itu , sepertinya pria itu sangat terpukul saat ini. Ia kemudian membalas pelukan itu dan mengusap pelan punggung Joan .
 Joan mulai merasa sedikit tenang , ia merasa kehangatan yang disalurkan oleh wanita itu membuat hatinya yang rapuh kembali menjadi utuh .

Bình Luận Sách (56)

  • avatar
    PrtwInd

    ceritanya cukup menarik

    11d

      0
  • avatar
    Lutfi25Maulidyah

    cerita nya bagus buat inspirasi

    16/07

      0
  • avatar
    NajihahAlia

    👍🏻

    01/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất