logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

Bab 6

Saat in tepat di rumah sakit. Terlihat Timoti yang sedang menunggu hasil otopsi. Dirinya terlihat seperti gelisah dan tidak lama setelah itu, seseorang datang menghampirinya dan orang itu tidak lain adalah petugas rumah sakit. Beberapa hal mulai dibicarakan dan sekarang ada banyak sekali opini yang bahkan mengarah kedalam kasus yang mungkin sangat berbahaya. Timoti mendapatkan hasilnya dan sekarang dirinya langsung bergegas menuju ke kantor. Di perjalanan dirinya tampak sangat terkejut karena tidak lama setelah itu dirinya mulai menyadari akan satu hal yang memang sangat mengerikan. Hasil otopsinya menyatakan kalau korban terdapat luka tembakan yang tidak lain terkena serangan musuh. Saat ini Timoti mencoba berpikir kalau kemungkinan besar memang ada sesuatu disana. Saat dimana dirinya sampai harus merasa gelisah dan sesampainya dirinya di kantor, malam hari ini dirinya duduk dan kemudian berbincang dengan salah satu anggota yang sekarang sedang bertugas malam. Orang ini juga seperti merasa sedikit terkejut dan tidak lama setelahnya mereka mula merasa kalau sebenarnya ini cukup merepotkan. Ada kalanya orang merasa tertekan begitu mendengarkan kabar yang mengerikan dari seseorang. Timoti menghela nafasnya dan sekarang dirinya seakan mulai merasa sedikit kesal karena sudah mengabaikan hal yang sangat berbahaya seperti ini. Disamping itu, dirinya juga merasa kalau ini memang tidak seharusnya menjadi ranah dirinya karena mereka sendiri tidak menyerahakan kepada dirinya. Sementara itu, tepat di suatu tempat yang lain. Terlihat ada orang yang sedang berjaga dan tidak lama setelah itu orang itu langsung tumbang begitu peluru menusuk tubuhnya. Dalam sekejap orang itu berlumuran darah di lantai dan tidak lama setelahnya muncul sosok pria yang bertubuh tinggi dan kemudian memasuki tempat tersebut. Sekarang ini, Julian yang terlihat sedang duduk dan kemudian memikirkan beberapa hal yang memang ada di dalam pikirannya. Walau sebenarnya dirinya cukup kepikiran juga dengan beberapa hal yang terjadi saat ini dan ternyata memang benar adanya. Julian memeriksa ponselnya dan ternyata tidak ada orang yang menghubunginya sama sekali. Saat ini dirinya juga sedikit mencemaskan sesuatu dan rupanya tidak lama setelah itu terdengar suara pamannya yang memanggil Julian. Dengan cepat, dirinya kemudian menghampiri pamannya yang ternyata sekarang sedang sibuk dengan pekerjaannya mengulas dokumen. Kali ini Julian masih memikirkan hal yang sama dan ternyata itu malah terus membuat dirinya terlihat kacau saja. Kali ini Julian benar-benar berusaha untuk tenang dan tidak harus memikirkan banyak hal yang terkadang hanya akan mengganggu dirinya saja. Sesekali Julian juga mengela nafasnya dan setelahnya kembali membantu pamannya itu. Suasana malam ini memang sibuk sekali dirinya kali ini.
“Kau masih mengerjakan semua pekerjaanmu Julian?” tanya pamannya.
“Tidak. Malam ini tidak ada yang kulakukan. Karena itulah kurasa memeriksa semua dokumen ini bukanlah masalah untukku.”
“Begitu rupanya. Ngomong-ngomong, apa kau masih belum terbiasa tinggal di wilayah ini?”
“Apa? Ah, kurasa masih belum. Ada beberapa hal yang membuatku masih belum sepenuhnya terbiasa. Mungkin kalau sudah lama, aku juga akan terbiasa. Jadi jangan khawatir paman.”
“Baguslah. Kau pasti membutuhkan banyak waktu. Jadi santai saja.”
“Benar. dan lagi ada yang ingin kutanyakan paman.”
“Katakan saja.”
“Sebenarnya apa yang terjadi di wilayah ini?”
“Kau ingin tahu soal itu rupanya.”
“Apa sesuatu terjadi?”
“Itu cukup panjang.”
Beberapa jam yang lalu. Ketika Timoti sampai di kantor. Dirinya yang mulai memeriksa beberapa dokumen terkait dengan kasus penyerangan. Saat ini dirinya sedang sibuk mencari dokumen yang terkait akan hal itu. Sebelumnya dirinya sempat mendapatkan hasil otopsi dan berencana akan memberitahu yang lain tepat ke esokan paginya. Kali ini dirinya benar-benar berusaha mencari tahu apakah semua ini ada hubungannya atau malah kejadian yang mirip dengan kasus yang sudah pernah terjadi. Timoti merasa yakin kalau sebenarnya ada yang tidak beres dengan semua ini. Salah satu anggota yang lain juga terlihat memperhatikan Timoti dan sepertinya orang itu merasa sedikit bingung dengan apa yang sedang dilakukan oleh Timoti. Sampai detik ini orang ini merasa heran dan hanya membiarkan saja. Setelah selesai, Timoti kemudian duduk dan tidak lama setelah ini dirinya merasa sia-sia saja karena memang sudah banyak berusaha dan ternyata memang tidak ada gunanya. Hanya ada satu hal yang pasti akan kejadian ini. Begitu dirinya sadar, saat itu tiba ada banyak hal yang memang harus dilakukan. Sudah banyak hal yang dibatasi dan sekarang dirinya ingin sekali pergi dari batasan itu dan melakukan hal yang lebih baik agar tidak ada korban sama sekali. Timoti sudah mulai pusing dan kemudian dirinya meneguk segelas kopi yang ada di atas mejanya itu.
“Kau sudah menemukannya?” tanya orang itu.
“Tidak.”
“Sepertinya kau kurang banyak mencarinya.”
“Tidak. Kurasa memang tidak ada kasus yang mirip dengan tragedi hari ini.”
“Kau berusaha untuk mencari tahu seperti itu?”
“Ya. Kalau tidak salah, mungkin dengan begitu aku bisa menemukan satu petunjuk penting.”
“Kau tidak bisa melakukan hal semacam itu seorang diri. Aku mengerti apa yang kau rasakan. Tapi bergerak sendiri itu sungguh beresiko. Kau tidak ingin mendapat masalah bukan? Jadi sebaiknya kau bersikap normal saja. Ngomong-ngomong, pemakamanannya akan dilakukan kapan?”
“Mungkin besok. Tergantung keluarganya.”
“Astaga. Ini sulit dipercaya. Bahkan senior sudah meninggalkan dunia ini.”
Timoti masih terus kepikiran dan rupanya itu malah terus berlanjut. Selama ini, ada banyak hal yang juga sulit sekali diprediksi. Seseorang pernah melaporkan hal yang sama dan ternyata semua itu malah selalu saja kejadian dengan tidak terduga. Sampai ada salah satu dari pihak detektf yang mulai begerak dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. Lagi-lagi sesuatu yang buruk terjadi. Pada hari itu, tepat di saat hujan turun deras. Seseorang baru saja dilapotkan tewas dan sebelumnya orang itu sedang dalam misi untuk mengungkap kasus yang sebelumnya diterima olehnya. Orang itu menjadi korban yang sulit sekali dipercaya karena itulah semua orang malah semakin merasa heran.
“Kalau dipikir lagi apa kau baik-baik saja?” tanya orang itu kepada Timoti yang sekarang ini sedang duduk sambil minum kopi.
“Tentu saja aku frustrasi. Kenapa kau bertanya sesuatu yang sudah pasti?”
“Aku penasaran saja. Kalau begitu, sudah saatnya bagi kita untuk merelakannya. Terkadang kejadian semacam ini selalu saja terjadi. Tidak ada pilihan untuk menyelamatkan yang sudah pergi.”
“Hey, bicaramu itu menyedihkan sekali.”
“Benarkah? Ah, kupikir ini biasa saja.”
“Apa yang mereka inginkan?”
“Hah? Kau bertanya apa?”
“Kalau mereka sengaja melakukan penyerangan, itu artinya ada yang mereka incar. Tapi, apa itu?”
“Entahlah. Kalau tidak diselidiki tidak akan pernah tahu.”
“Kau benar.”
Keesokan harinya. Saat semua orang sudah mulai sampai di tempat pemakaman dan kemudian acara pemakaman itu dimulai. Mereka yang datang tentunya semua orang yang ada di bagian detektif dan juga beberapa kerabatnya. Sudah mencapai akhir, sekarang ini Julian perlahan berjalan dan tidak lama setelah itu dirinya mulai melihat banyak orang yang ternyata mereka juga merasakan kesedihan yang sama. Sudah saatnya bagi dirinya untuk pergi hari ini dan juga mulai melakukan pekerjaannya. Ketika dalam perjalanan menuju ke kantor, Julian secara tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang tidak dikenal dan orang itu rupanya terlihat seperti orang asing. Julian yang sama sekali tidak merasa curiga, dirinya hanya menyapa selayaknya menyapa orang asing dan setelah itu langsung pergi lagi. Sesampainya di lokasi kerja, Julian kemudian duduk di tempat duduknya dan tidak lama setelah itu bertemu dengan anggota yang lain dan ternyata mereka juga menanyakan hal yang serupa kepada Julian. Kebanyakan dari mereka masih tidak percaya dengan kejadian ini dan bahkan mereka sampai sulit sekali untuk menerima kenyataan. Kali ini Julian merasa kalau sebenarnya ada yang salah dengan semua orang belakangan ini. Mereka seperti tertekan sekali karean kepergian senior dan itulah yang saat ini terjadi. Tidak lama kemudian Timoti datang. Kedatangannya itu rupanya memberikan kabar terkini yang mana dirinya mulai memberitahukan kepada mereka semua hasil otopsi senior yang ternyata itu adalah murni penyerangan. Saat itu juga Julian langsung terkejut dan dirinya sampai tidak bisa berkata-kata. Selama ini dirinya tidak berpikir kalau ini akan terjadi dan setelah itu dirinya mulai merasa heran sekali dengan kejadian yang sekarang terjadi. Julian mulai merasa penasaran akan satu hal lainnya yang sekarang malah membuat dirinya yakin kalau memang ada yang tidak beres selama ini. Sayangnya dirinya tidak bisa berbuat banyak karena memang posisinya saja masih sebagai anggota saja dan itu malah akan semakin sulit kalau bergerak sendirian.
“Kau sudah tahu sekarang. Jadi, apa kau masih akan terus berdiam diri begitu?” ucap Timoti kepada Julian yang kemudian memberikan sebuah dokumen.
“Aku tidak tahu. Tapi, apa ini?”
“Hanya berkas yang diberikan pihak rumah sakit. Kurasa kau harus menyimpannya.”
“Ah, baiklah.”
“Mungkin suatu saat nanti akan berguna. Kau masih akan berada di sini atau sebaliknya?”
“Apa maksudnya itu? kau mengatakan seolah aku akan meninggalkan divisi ini?”
“Itu benar. bukankah kau sendiri melihatnya? Apa kau yakin masih bisa bertahan?”
“Hanya karena melihat tragedi itu, kurasa itu tidak akan membuatku mundur.”
“Wah, kau boleh juga ternyata. Kalau begitu, artinya kau tahu apa yang kumaksud?”
“Soal itu, apa kita tidak sebaiknya menunggu dari pihak atas dulu?”
“Apa kau bilang?”
“Justru akan merepotkan kalau bergerak tanpa perintah.”
Timoti langsung terdiam begitu mendengar ucapan Julian. Saat ini situasi semakin rumit saja. Mereka juga sudah mulai mencemaskan sesuatu. Julian yang sekarang ini sedang berusaha untuk tetap tenang walau sebenarnya dirinya masih dalam kegelisahan yang sama. Ada banyak diantara mereka yang bahkan sudah mau melakukan tindakan lebih lanjut dan tidak lama setelah itu seseorang datang. Orang itu tidak lain adalah Jasper. Kedatangannya itu membuat yang lain merasa bingung dan kemudian Jasper juga merasa bingung dengan situasi yang saat ini.

Bình Luận Sách (51)

  • avatar
    PurbaTrisaka

    gem seru bica baca cerita

    17/08

      0
  • avatar
    KepoSaha

    100

    10/07

      0
  • avatar
    SaidAbu

    mantaap

    25/06

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất