logo text
Thêm vào thư viện
logo
logo-text

Tải xuống cuốn sách này trong ứng dụng

chapter 7 : di nasehati

Ibu tetangga menasehati saya : saya tau lia , pasti kamu berjumpa suami mu dengan wanita lain 
Aku hanya bisa terdiam, 
Ibu tetangga : ya sudah ihklas aja sama allah jangan sedih , keaadan mu sekarang lagi hamil jangan banyak menangis tidak baik buat kesehatan. Jika kamu sudah tidak kuat kembali lah kerumah orang tua mu lia. 
Lia: iya bu sebenarnya aku sudah tidak tahan tapi sekarang aku lagi hamil malu pulang kerumah,aku kasihan lihat orang tua ku bu. 
Ibu tetangga : yahhh dari pada kamu terus tertekan batin kasihan kamu nya,ya sudah kamu fikir-fikir dulu gimana baiknya. Ibu pulang dulu jangan lupa makan dan beristirahat
Lia: ya bu Terima kasih. 
Setelah ibu kembali pulang aku menangis tak henti-henti, rasa sakit ku dan penyesalan ku. 
Aku berkata menyesal aku menikah dengan dia  pelit , tukang selingkuh, tukang pukul. Setalah itu aku memutuskan untuk mengambil koper baju dan ingin kembali pulang kerumah orang tua ku. 
Dan tiba-tiba krish pulang kerumah
Ancaman
"Sayang kamu mau kemana, pakai masukin baju segala."tanyaku ketar ketir, bingung harus bagaimana ketika melihat istriku memasukan pakaian miliknya kedalam koper.
"Saya ingin pulang krish" Dia menjawab ketus.
Selesai memasukan pakaian nya, kemudian istriku mengambil koper yang lebih kecil, 
Dan setelah Selasai membereskan semuanya, lalu menyeret koper dan membukakan pintu kamar.
Krish: "KALAU KAMU KELUAR DARI RUMAH INI SAYA PASTIKAN CACATKAN KAMU "  
Aku terkejut langkahku langsung terhenti,  aku tak menyangka bahwa krish akan mengucapkan perkataan yang tidak pantas yang di ucapkan seorang suami.
"Egois kamu krish!"
Dengan langkah lunglai aku menyeret kembali kopernya, dan memasukan kembali pakaianku
Krish :"Sayang kamu sudah makan belum, aku ambilkan makanan yah!" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan dan berusaha membujuknya.
Namun hening tak ada jawaban.
Kemudian aku pergi ke dapur,dan membawa nampan berisi nasi beserta sayur sup ikan tuna kesukaannya lia
, dan segelas air putih.
Krish : "Sayang, ayo makan, nanti keburu dingin loh. Aku suapin yah."
Lia: " Aku gak laper krish"
Sambil memalingkan wajah.
Krish:"Ayo dong sayang please! Aku harus berbuat apa? supaya kamu mau maapin aku."
Lia:"Ceraikan aku krish!"
Krish:Lagi, dan lagi dia meminta cerai dariku.
"Tidak sayang! sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikan kamu."
Lia:" Kamu kenapa kamu berubah krish? dulu kamu yang begitu perhatian dan penyayang. Tapi sekarang, kamu egois krish, kamu ingin menang sendiri ." Bentaknya sambil menangis sesenggukan.
Krish:Aku tak menjawabnya, mungkin dengan mengancamnya ini caraku satu-satunya supaya dia tidak pergi dariku, supaya dia tidak meninggalkanku.
Krish :"Ya sudah, kalau belum lapar tapi nanti di makan ya!" Kemudian aku keluar dari kamar.
"Aarrgh,, aku harus bagaimana mana ya Allah, maapkan hambamu ini yang berlumuran dosa,dan tolong beri hamba jalan ya Robb,"
Aku tau aku salah, egois, dan mau menang sendiri. Tapi harus bagaimana lagi, aku tidak mau kehilangan istriku, aku mencintainya, aku sayang sama dia lebih besar dari apapun
Akhirnya aku pun ketiduran di sofa ruang tengah.
Dini hari aku pun kebangun pas ku tengok sekitar pukul tiga dini hari. Aku beranjak dari sopa dan berjalan menuju kamar.
Kerieet, pintu kamar kubuka pelan-pelan lalu masuk dengan hati-hati, supaya tidak menggangu lia 😍yang lagi tidur. tapi nyatanya dia sedang duduk di atas sejadah melaksanakan solat tahajud, bermunajat di sepertiga malam. Tampak, bahunya bergetar tanda si empunya sedang menangis.
"Sayang, kamu belum tidur." Aku coba memecahkan kesunyian.
Lagi, istriku tak menanggapi ucapanku, kemudian Dia tidur dengan memunggungiku.
"Sayang, kok kamu belum tidur?" Ucapku sambil merangkul pinggang ramping istriku.
Lia:"Jangan pegang-pegang krish, aku jijik tahu gak." Istriku bicara dengan ketus.
Krish: Sakit, mungkin itulah yang kurasakan, Tapi mau bagaimana lagi nasi telah menjadi bubur aku yang memulai dan aku juga yang akan menanggung akibat dari perbuatanku ini.
"Diam lah aku cuma ingin meluk kamu, jangan membantah." Kataku berusaha untuk tenang.
Mungkin Lelah berdebat akhirnya ia tak menanggapi ucapanku, dan membiarkan aku memeluknya.
***
Keesokan paginya kulihat istriku sudah bangun lebih dulu, seperti biasa dia memasak dan menyiapkan makanan, 
"Wah-wah-wah wanginya masakan istriku ini, pasti enak nih."
"Hmm." Dia hanya berdehem, dan dia tetap melakukan aktivitasnya.
"Yang, ambilkan makanan dong aku laper nih." Pintaku, dia tak menanggapi ucapanku, namun tetap mengambilkan makanan untukku.
"Kamu juga harus makan dong sayang, dari kemarin kamu belum makan, nanti kamu sakit loh!" Bujukku.
Lia:"ku belum lapar krish" Jawabnya tanpa menoleh.
"Ya sudah, Tapi nanti makan ya!"
setelah selesai makan aku pun bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
Selesai bersiap aku pun pamit istriku. " Yang, aku berangkat dulu, hati-hati di rumah ya!" Ucapku Sambil mengulurkan tangan, namun ia tak merespon hanya menatapku seebentar kemudian pergi masuk ke dalam kamar.
Aku pun berjalan gontai menuju mobil, dan melajukan mobilku dengan kecepatan sedang.
Sampai di kantor tempat ku bekerja, Aku duduk di kursi dengan perasaan gundah. Aku bingung, aku harus bagaimana caranya agar lia istriku mau memaafkanku.
"Pak, ada berkas yang harus di tandatangani," tiba-tiba rita (karyawan) sudah ada di hadapanku.
"Mana rit? "
"Ini pak." Rita menjawab dengan senyuman yang di buat-buat.
Akupun mengambil dan membacanya terlebih dahulu, kemudian menandatanganinya.
"Pak, aku kangen sama kamu." Tiba-tiba rita memelukku di belakang. "Lepasin rit, aku tidak suka kamu begini." Kataku emosi. "Gak usah munafik deh mas, bukankah memang kita sering melakukannya."
Kemudian aku melepaskan tangannya dengan paksa. "Keluar kamu dari sini rita !" Aku membentaknya.
dia cemberut, namun keluar juga sambil menghentakkan kakinya.
Hari ini pekerjaanku terasa lebih lama di bandingkan hari biasanya, karena
mungkin hatiku sedang kalut.
"Hai brow, kenapa lu ngelamun? Mau kesambet lu!" Tiba-tiba Amir teman kerjaku datang menghampiriku.
"Ah elu ngagetin gua aja."
" Tapi ngomong-ngomong elu kenapa sih? Lagi banyak pikiran lu!" Ucapnya sambil duduk.
"Bini gue minta cerai, mir!" Jawabku dengan mata berkaca-kaca.
"Yang bener lu! Kok bisa?" Tanyanya kaget.
"Gue juga yang salah, gue selingkuhi dia, Mir! "
"WHAT! Yang bener lu? Lu gila kali krish, wah-wah-wah, lu benar- benar kacau krish gue gak nyangka kalau lu Setega itu sama bini lu!" Ucapnya terlihat emosi.
"Iya gue tahu gue salah, gue hilaf mir;"
"Terus lu mau gimana? Apa lu akan ceraikan bini lu?"
"masalahnya, gue gak mau pisah sama bini gue, mir! Gue cinta sama dia!"
"Ternyata lu egois juga ya krish!"
"Terus gue harus bagaimana? gue bingung ma!"
"Menurut gue, lu jangan egois krish! Lu juga harus menghargai perasaan bini lu, kasihan dia Krish!" Jawabnya penuh penekanan.
"Ah elu mir, itu mah bukan solusi, tapi penekanan, kan tadi udah gue bilang kalau gue gak mau pisah sama bini gue, gue cinta sama dia, Amir!"
"Elu itu bukan cari solusi, tapi itu curhat namanya, Krish!" Jawabnya sambil berlalu meninggalkanku.
Lanjut jangan lupa like , komen, dan share. 

Bình Luận Sách (106)

  • avatar
    Aisyah Olivia

    teriama kasih

    5d

      0
  • avatar
    MaslikhanAndry

    bagus sekali ceritanya

    06/08

      0
  • avatar
    SetiaAl

    lumayan bagus

    29/07

      0
  • Xem tất cả

Các chương liên quan

Chương mới nhất