(các) Thẻ:
• Tidak setia
• Bigami
• Keluarga
• Heteroseksual
• Pornografi

Sebelum baca cerita ini, baca dulu bagian penyesalan seorang suami season 1 ya. Pastinya agar kalian tidak bingung dengan alur yang ada di penyesalan seroang Suami season 2 ini

Bản cập nhật mới nhất

Lựa chọn của biên tập viên

Minh hôn âm dương

Khánh Vi

Mùa Hạ Ta Yêu Nhau

Giả Kim

Ái Mộ Chi Địa

Tiêu Lãng

Lão Sư, Xin Đừng Ghét Em

Âu Vương Nghi

Tương Niệm

Nguyễn Băng Mini

Nguyện Che Chở Em

Âu Vương Nghi

Đề xuất cho bạn

Chỉ Vì Yêu Người

Chiết Vân

Tịnh Đế Liên

Tiểu Lưu Tinh

Hạnh phúc bên người

Đăng Đăng

Xuyên 7 kiếp để được gặp em

JoA

MÃI BÊN EM

Thạch Anh

Chào Anh, Bác Sĩ Cố

Hạ Băng

Love Flame

Đoàn Linh

Mặc Thiếu Cuồng Vợ

Đại Sắc Ma Nữ

Mối Tình Đầu Của Tôi

Tịch Lam

Tình Ca

Tiên Nhi

Bình Luận Sách (88)Để lại bình luận của bạn trên ứng dụng

• 
  BerkahSemoga

  Bagus sekali

  26/02

    0
• 
  NoepRoslin

  Terbaik👍👍

  07/05/2023

    0
• NabihahAisyah

  Oraittyy ❤️❤️❤️❤️❤️

  05/03/2023

    0
• 
  BaharRosmi

  i like

  28/02/2023

    0
• 
  ZakariaDeden

  mantapp

  01/02/2023

    0
• 
  Syafiqah Jusoh

  terbaik

  18/01/2023

    0
• m******7@gmail.com

  ♥️cerita bagus

  16/01/2023

    0
• 
  I'ca Darise

  Cerita sangat menarik

  28/12/2022

    0
• 
  MPT.cinta.sejati

  Bagus

  02/11/2022

    0
• 
  ZahratulsyitaNuresya

  seru bgt

  29/09/2022

    0

• Tổng cộng: 28

• Bab 1

  POV PRABU
  *
  *
  *
  "Terima kasih, Sayang, kamu telah berikan kejutan yang luar biasa," ucapku saat kami sud

• Bab 2

  POV Mayang
  *
  *
  *
  Suatu keberuntungan yang sempurna saat aku bertemu dengan Mas Ricko. Memang benar yang

• Bab 3

  POV Prabu
  *
  *
  *
  Suara ketukan pintu konsentrasi yang ada di kepalaku buyar begitu saja. Kututup map yan

• Bab 4

  POV Sesil.
  *
  *
  *
  "Siapa yang mengirimkan foto menjijikkan seperti ini?!" geram Ibu seraya meremas bebera

• Bab 5

  POV Prabu
  *
  *
  *
  Aku terkejut saat Ibu melemparkan foto-foto menjijikkan itu di wajahku. Bagaimana bisa s

• Bab 6

  Cepat aku berjalan menuju rumah itu dengan sedikit berlari. Kutekan bel beberapa kali, hingga terden

• Bab 7

  Dengan perasaan tak menentu, kuketuk pintu. Tak berselang lama, munculah sosok perempuan yang usiany

• Bab 8

  Aku duduk bersandar di kursi kerjaku, jemariku menari-nari di atas layar datar. Kucari nomor Galih l

• Bab 9

  Ketukan pintu terdengar beberapa kali.
  "Masuk!" ucapku dengan kedua mata masih memandang lembaran ker

• Bab 10

  Kulakukan kendaraanku dengan kecepatan pelan, karena jalanan di depan sana terjadi kemacetan.
  Tapi h

• Bab 11

  "kamu kenapa, Mas? Kok sepertinya sedang ada masalah?" tanya Sesil yang menyadari ekspresi wajahku.
  P

• Bab 12

  *Satu bulan kemudian*
  Setelah kuparkir kendaraan roda empatku, aku ke luar dari mobil. Namun kali ini

• Bab 13

  Saat kugeser tombol warna hijau ke atas, sebagai pertanda kalau kuangkat panggilan Vidio itu, tiba-t

• Bab 14

  Kulajukan kendaraanku memasuki kawasan parkir di perusahaan ini. Kumatikan mesin mobil, dan ingin ku

• Bab 15

  "Baiklah. Akan saya jelaskan," ucapnya.
  Kupasang telinga baik-baik. Tak ingin melewatkan sedikit pun

• Bab 16

  "Coba ceritakan sebenarnya apa yang terjadi!" pintaku pada akhirnya.
  "Kenapa nggak dipanggilkan Galih

• Bab 17

  Pagi ini aku kembali bekerja, berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan kantor yang membuat penat badan da

• Bab 18

  Kulajukan kendaraan dengan panik dan takut. Doa terbaik terus kupanjatkan di dalam hati. Mudah-mudah

• Bab 19

  "Kamu nggak mau?"
  "Iya, Mas bikinkan sekalian. Istirahatlah. Mas langsung eksekusi di dapur."
  "Tapi Ma

• Bab 20

  POV Prabu
  *
  *
  *
  Sinar rembulan memberikan cahaya di malam hari ini. Bintang-bintang silih berkedip ke ar

• Bab 21

  POV Indah
  "Nyari Kak Revan?" tanyaku setelah pintu terbuka. Lelaki itu mengangguk.
  "Siapa, Indah?" Ti

• Bab 22

  POV Indah (Kejadian ini sehari sebelum foto editan yang berisi Prabu dikirim ke rumah Sesil)
  Pagi ini

• Bab 23

  POV Indah
  *
  *
  *
  Sebisa mungkin aku terus membuat Pak Prabu jatuh ke pelukan aku. Namun sampai detik ini

• Bab 24

  Aku duduk di balik meja kerjaku, dengan lirih suara langkah terdengar. Pandanganku beralih ke sana.

• Bab 25

  POV Prabu
  *
  *
  *
  Di sepanjang koridor kantor, telinga ini mendengar kasak kusuk, membicarakan sesuatu ya

• Bab 26

  Beberapa bulan kemudian
  Kandungan Sesil kini sudah memasuki usia sembilan bulan. Perut yang semakin m

• Bab 27

  15 tahun kemudian.
  Kini usia putriku sudah menginjak remaja. Lima belas tahun usianya.
  Di usianya yan

• Ending

  Extra Part (POV tiap tokoh)
  POV Syifa
  *
  *
  Aku tahu luka yang ditorehkan oleh Mas Prabu– mantan suamiku s