Tổng cộng : 301. Meradang
“Apa lagi maksud foto ini, Mas?” desisku pada Mas Ardan yang tampak acuh tak acuh dengan amarahku. Ha
readmore 2. Egois
Perlahan bangkit, kudekati cermin panjang yang menempel di pintu lemari pakaian. Benda besar itu sek
readmore 3. Takkan Cemburu Lagi
“Bu Nani kolesterolnya agak naik ya, Mbak. Tekanan darahnya juga. Makannya tolong dijaga ya, Mbak Sh
readmore 4. Memanjakan Diri
“Assalamu’alaikum!” ucapku sambil melangkah masuk ke rumah. Mas Ardan dan Ibu terdiam. Mungkin tak m
readmore 5. Tak Tulus
Aku sedang mengganti seprai dan sarung bantal, ketika Mas Ardan masuk ke kamar. Tak kuhiraukan kehad
readmore 6. Perang Sindir
Pagi ini Mas Ardan pergi kerja tanpa menyantap sarapan yang aku hidangkan. Menghadap ke dapur pun di
readmore 7. Telepon
Dengan sedikit bertanya-tanya dalam hati, kuangkat panggilan telepon dari Mas Teguh. “Halo, Asalamu’
readmore 8. Mencari Penjaga Ibu
“Mas …” Kusentuh bahunya pelan. Ia bergeming. “Mas!” panggilku agak keras. “Apa, sih! Mau apa?” bentak
readmore 9. Lamaran Pekerjaan
“Kamu tidak berhak menerima uang dari Mas Teguh!” bentak Mas Ardan kepadaku saat kami berada di kama
readmore 10. Bu Erna
Mataku tak juga ingin terpejam. Sedari tadi, aku hanya membolak-balikkan badan di atas ranjang. Pera
readmore 11. Tingkahnya Aneh
Dadaku mulai kembang kempis. “Kamu jangan cuma bisa komentar aja, Mas. Kalau gitu, kasih aku uang un
readmore 12. Kejutan
Aku lewati teras sambil memandang tajam kedua lelaki itu. Dodi tersenyum dan mengangguk sopan ke ara
readmore 13. RD (Raditya Diratmaja)
“Ra-radit?” ucapku tergagap, masih tak percaya dengan apa yang aku lihat. Mataku melebar dengan mulu
readmore 14. Galau
Aku kembali ternganga mendengar pengakuan Radit barusan. Bukankah sudah terlalu terlambat untuk meng
readmore 15. Keterlaluan
Entah sejak kapan aku tertidur. Namun, suara ketukan pelan di pintu membuat mataku terbuka. Samar ku
readmore 16. Batas Kesabaran
Aku duduk di teras halaman belakang. Udara dingin yang berhembus, tak membuatku ingin beranjak dari
readmore 17. Sesal
“A-apa maksud kamu, hah?” tanya Mas Ardan tergagap. Wajahnya terlihat pias dan memucat, dengan mata
readmore 18. Besuk
Menjauh dari ranjang, aku lalu duduk dan bersandar di sofa yang terasa empuk. Perasaanku tak menentu
readmore 19. Lelaki Macam Apa Dia?
(PoV Raditya) Jadi, ini suaminya Shanum. Lelaki yang sudah menikahinya beberapa bulan yang lalu. Kami
readmore 20. Salah Sangka
Kumasuki rumah yang dalam keadaan kosong. Lampu teras dan ruang tengah menyala. Berarti, Mas Ardan m
readmore Pembalasan Kecil
Tak lama kemudian, Mas Teguh memutuskan panggilan. Aku terhenyak. Mas Teguh mau memarahi Mas Ardan?
readmore Mulai Bekerja
Setelah memutuskan panggilan, kusetel ponsel dalam mode terbang agar Mas Ardan tak bisa menghubungi
readmore Merasa Sial
(PoV Ardan) Si*l! Hari-hariku sungguh kacau belakangan ini. Penampilan kusut masai dan banyak lagi k
readmore Pergulatan Batin
“Hmm. Num, hari ini kamu terlihat berbeda,” ujar Radit sambil menjajari langkahku. Aku menoleh sambil
readmore Firasat
“Kok diam aja, Num?” tanya Mas Ardan, menyadarkanku dari lamunan. “E-eh, iya. Makasih ponselnya,” jaw
readmore Stefani
“Kamu semalam tidak pulang, Dan?” tanya Ibu saat kami sedang menyantap sarapan. “Nggak,” jawab Mas Ar
readmore Bukti Valid
Stefani terdiam sejenak. Ia tampak semakin gelisah saja. Aku menunggu jawaban darinya dengan perasaa
readmore Mas Teguh Pulang
28. Mas Teguh Pulang Keadaan rumah sedikit berbeda ketika aku sampai. Sebuah mobil minibus berwarna h
readmore Tak Menyangka
(PoV Ardan) Shanum hanya diam terpaku duduk di kursi. Apa dia tidak mendengar apa yang baru saja aku
readmore Sendiri Lagi
Mataku nanar menatap Ibu yang tengah membereskan kamar tidurnya. Bantal-bantal dan selimut disusun s
readmore
suka cerita nya dan menyedihkan
2d
0bgus
10d
0bagus
06/08
0sangat bagus
28/07
0ok ceritanya loh
03/07
0cerita yang menarik dan alur yang jelass
23/06
0cerita nya menarik
30/05
0anjai
12/03
0baik
08/03
0done sngat
05/03
0