Menjadi orang ketiga bukanlah keinginan Hanin, tetapi hidup menunjukkan takdir demikian. Hidup sebagai istri kedua yang tak diinginkan oleh suaminya sendiri, lalu dikejar mati-matian setelah ia disingkirkan. Dapatkah Hanin menerima Angga kembali setelah Nabila, sang istri pertama meninggal dunia di saat wanita itu mencoba membuka hati untuk laki-laki lain bernama Erlangga.
Saya tidak bisa berhenti memikirkan cerita ini sejak saya menyelesaikannya. Karakter-karakternya terus menghantui pikiran saya. Ini adalah salah satu dari sedikit buku yang benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam pada saya, dan saya sangat merekomendasikannya kepada semua orang,
Saya suka keindahan bahasa dan imajinasi penulis dalam menciptakan dunia yang begitu hidup. Setiap halaman penuh dengan detail dan deskripsi yang begitu jelas sehingga saya merasa seperti benar-benar berada di dalam
08/07
0
Tổng cộng: 28
Bab 1
"Kalau kamu sayang, kenapa memilih pergi? Apa kamu nggak kasian sama aku? Kenapa?" Hanindya Utami ____
Bab 2
Hanin duduk di atas kursi dan meja makan dengan jemari saling bertaut satu sama lain. Ia cukup gemet
Bab 3
Ini hari kedua Hanin tinggal bersama Angga beserta istrinya. Kemarin, Hanin hanya mengurung diri seh
Bab 4
Seiring berjalannya waktu akhirnya Hanin mendapat pekerjaan di sebuah Cafe. Lokasinya sekitar tiga p
Bab 5
Seperti biasa setiap pagi suasana hening selalu membersamai Hanin, Angga dan Nabila. Hanya membiarka
Bab 6
"Bang, kata ibu mau tinggal sementara dulu di sini. Nemenin aku lahiran," ucap Nabila sembari memain
Bab 7
Hanin mengayunkan langkah kaki dengan terus menyusuri jalanan bersama koper dalam genggamannya. Akan
Bab 8
Sepulang Angga, Windi langsung memberondong pertanyaan pada Hanin tentang siapa pria yang baru saja
Bab 9
Satu minggu berselang Hanin memberanikan diri mengirim pesan pada Angga, meminta ijin untuk pulang k
Bab 10
Mendengar permintaan dari sang istri kedua. Raut wajah Angga langsung berubah, lebih menunjukkan kec
Bab 11
Sepanjang perjalanan pulang Hanin benar-benar diam. Rupanya wanita itu sungguh kecewa dengan apa yan
Bab 12
Hanin berlari menyusuri koridor rumah sakit tempat di mana Nabila dirawat. Tiga puluh menit lalu ada
Bab 13
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu. Hanin pulang ke kampung setelah mendapat kabar kalau bibi-nya
Bab 14
"Nin, yakin mau berangkat lagi ke kota?" tanya Bi Hasnah. "Iya, Bi," jawab Hanin "Bibi kira kamu akan
Bab 15
Suara-suara bising kembali mengisi kedua indera pendengaran Hanin. Tatkala tepat pukul sembilan pagi
Bab 16 GALERI LUKISAN
"Kamu kerja di sini sekarang?" "Iya, Kak." "Dan meninggalkan tempat saya tanpa konfirmasi terlebih dah
Bab 17 (ERLANGGA)
"Mama sudah putuskan, kamu akan bertunangan secepatnya dengan Melia." "Ma, Angga nggak mau." "Kamu jan
Bab 18 (PERNYATAAN ERLANGGA)
Hanin membelalakkan kedua mata, sesaat setelah mendengar pengakuan yang Erlangga katakan di depan An
Bab 19 (KEPUTUSAN HANIN)
"Hai, pacar." Hanin tersentak mendengar sapaan kelewat mesra dari Erlangga yang tiba-tiba saja datang
Bab 20 (SUNSET DAN SEULAS KENANGAN)
Angga cukup tahu, jika risiko dari apa yang ia perbuat untuk bisa bersama Hanin kembali itu adalah k
Bab 21 (KEMARAHAN ANGGA)
"Mama sudah memutuskan pertunangan kamu dengan Farah akan tetap dilaksanakan bulan depan," Putus mam
Bab 22 (TERLEPAS BICARA)
"SHAN!" "Bercanda, Mbak," "Ih, kamu tuh, ya!" "Lagian sih, Mbak. Mantan Mbak itu kok kelewat rajin amat
Bab 23 (DEMAM)
Pagi ini Angga cukup kerepotan sebab putrinya terserang demam dan rewel sejak semalam. Balita itu ba
Bab 24 (KENANGAN TERDALAM)
Erlangga menatap dalam potret yang tersimpan di meja kecil tepat di sisi ranjang. Wanita dengan sen
BAB 25 (GELISAH)
Hanin menghentikan langkah ketika ia sadar bahwa ada seseorang yang menunggu dirinya di depan pintu
BAB 26 (KABAR PERNIKAHAN)
Beberapa waktu terus berputar, persiapan Angga dan Farah untuk menikah sudah semakin dekat. Meski An
BAB 27 (MENCOBA MELEPASKAN)
"Saya akan menikah, Paman!" Kalimat itu terus berdengung begitu mengganggu seolah meracuni isi kepala
BAB 28 (KEMBALI BERSAMA)
Satu minggu berselang dan hari ini adalah pernikahan Angga dan Farah. Tepat pukul sepuluh pagi, Hani
good
17d
0ceritanya menarik da endingnya sulit di tebak
20d
0bagus
24d
0elek bgt ti
18/08
0aku sudah baca
17/08
0love
12/08
0Bagus sekali ceritanya 🥳
01/08
05000
18/07
0bagus
14/07
0Saya tidak bisa berhenti memikirkan cerita ini sejak saya menyelesaikannya. Karakter-karakternya terus menghantui pikiran saya. Ini adalah salah satu dari sedikit buku yang benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam pada saya, dan saya sangat merekomendasikannya kepada semua orang, Saya suka keindahan bahasa dan imajinasi penulis dalam menciptakan dunia yang begitu hidup. Setiap halaman penuh dengan detail dan deskripsi yang begitu jelas sehingga saya merasa seperti benar-benar berada di dalam
08/07
0