Luna gadis yatim piatu yang hidup menumpang pada Paman dan bibinya. Hidupnya yang sebatang kara harus mempunyai anak di tengah kesulitan ekonomi. Pierre telah memperkosanya dan melahirkan anak perempuan.
Ceritanya bagus dan tidak bertele2 terharu bacanya
10d
0
RakitanAudio
bagus sekali novel ini💝💝
14/07
0
AjjYuanita
bagus
09/06
0
ImkoZakeus
saya tertarik dengan cerita novel ini dan saya suka saya mau agar di tambah cerita cerita novel yg menarik lagi agar banyak orang lebih tertarik lagi dan satu lagi saya sangat menyukai aplikasi novel ini.
07/06
0
pelingmisrai
seru
06/05
0
WastiWasti
mantap 👍
05/05
0
bagus
11/03
0
Cici Septiasih
sangat bagus
07/02
0
Winri Mahanani Rahayu
👍👍👍
23/12
0
Irdayatiaja
ceritanya bagus tapi sedih banget, sampe2 bikin aku nangis
01/12
0
Tổng cộng: 38
Bab 1 Nasi Sisa
Bab 1 Nasi Sisa "Bunda, Tara lapar," ucap Tara memegangi perutnya yang kempes. Aku menatap wajah putr
Bab 2 Ayah
Bab 2 Ayah Aku terkejut ketika melihat wajah Pierre berada di berita televisi. Saat sedang mengelap m
Bab 3 Mertua Kejam
Bab 3 Mertua Kejam Dari arah pintu depan ibu mertua datang, dengan dada membusung. Derap sepatu tingg
Bab 4 Perjalanan Kami
Tanganku membelai rambut Tara dengan lembut. Dia sedang memeluk foto ayahnya yang ku robek dari sebu
Bab 5 Dia Anakmu
"Ayah!" Terbaik Tara. Dia segera berlari ke arah Pierre Nugraha. Dia memeluk kaki Pierre dengan erat.
Bab 6 Garis Dua
Angin berhembus menerpa wajahku kala senja. Desiran kencang terasa menyapu rambut, lalu mempermainka
Bab 7 Rangkaian Doa
Bab 7 Kurangkaikan Doa Aku pulang tanpa membawa Tara. Mata bening ku menatap pemandangan dengan tatap
Bab 8 Istri Di Atas Kertas
Bab 8 Istri di Atas Kertas Aku melamun saat sedang duduk di sisi ranjang. Merindukan Tara nan jauh di
Bab 9 Nasi Basi
Bab 9 Nasi Basi "Apa ini, Mas?" Tanyaku menunjukan empat buku nikah. Mas Adam langsung menatapku. Dia
Bab 10 Ziarah
Bab 10 Ziarah Angin bertiup menerpa selendang yang kupakai. Mempermainkan rambut seperti layang-layan
Bab 11 Bukan Saudara
Bab 11 Bukan Keluarga Aku masih mendengar percakapan antara paman dan juga Mas Adam. Hatiku sakit ket
Bab 12 Dia Datang
Bab 12 Dia Datang "Luna, perkenalkan ini Dewi. Dewi ini Luna. Sekarang kalian akan tinggal satu rumah
Bab 13 Impianku
Bab 13 Impianku Matahari semakin terasa terik di luar sana. Panas yang menyengat membuatku terbangun.
Bab 14 Kecelakaan
Bab 14 Kecelakaan Maut Aku membantu wanita itu memasak untuk berbuka puasa. Ia hanya memasak menu sed
Bab 15 Tes DNA
Bab 15 Tes DNA Angin berhembus kala senja dari arah barat. Kemudian, menerpa rambut panjangku yang se
Bab 16 Senyum Tara
Bab Senyum Tara Tara tersenyum ketika melihat makanan yang disediakan Pierre di atas meja dengan leng
Bab 17 Baju Lusuh
Bab 17 Baju Lusuh Waktu semakin larut malam. Tara sudah kelihatan tak sanggup lagi menikmati makanan
Bab 18 Melahirkan
Bab 18. Melahirkan "Ini uang cukup untuk kau bertahan hidup selama tiga bulan. Dan sekarang aku mint
Bab 19 Pierre Nugraha
Bab 19 Pierre Nugraha "Aku harus bertahan demi bayiku." Aku berkata dalam hati. Kemudian, masuk ke dal
Bab 20 Bukan Mauku
Bab 20 Bukan Mauku Matahari hampir tenggelam di sebelah barat. Sebentar lagi azan Magrib akan tiba. M
Bab 21 Kebebasan yang Terenggut
Bab 21 Kebebasan yang Terenggut "Kita mau makan apa kalau Mas dipecat?" Mbak Dewi masih mengintimidas
Bab 22 Keluarga Benalu
Bab 22 Keluarga Benalu Aku malas bertengkar dengan Mbak Dewi. Kuputuskan untuk meninggalkan dia dan m
Bab 23 Drama Patah Hati
Bab 23. Drama Patah Hati Samar kudengar suara mesin mobil berhenti di halaman depan. Namun, aku tidak
Bab 24 Tamak
Bab 24 Tamak Setelah kembali dari rumah sakit, aku ditempatkan pada sebuah rumah besar tapi tidak ter
Bab 25 Perasaan yang Sama
Bab 25 Perasaan yang Sama Sudah beberapa hari Pierre tidak menghubungiku. Tara menanyakan kabarnya, a
Bab 26 Doa Seorang Ibu
Bab 26 Doa Seorang Ibu Ketika aku harus membuat pilihan, aku harus yakin kalau hidup anak-anak semua
Bab 27 Duka Kehilangan
Bab 27 Duka Kehilangan Tara sudah bangun dari pingsannya, seketika mata jernihnya menatapku dan juga
Bab 28 Masa Lalu yang Sama
Bab 27 Masa Lalu yang Sama Keesokan harinya, aku mendengar suara Pierre sedang bertengkar dengan Mbak
Bab 29 Bukan Anak Haram
Bab 28 Bukan Anak Haram Selesai berganti baju Tara berlari menemui Pierre. Dia takut Pierre akan meni
Bab 30 Jangan Salahkan Anak
Bab 30 Jangan Sakiti Anak Kecil "Tara bukan anak haram. Tara punya Ayah sekarang sudah mau gendong da
Bab 31 Maaf
Bab 31 Maaf Dari dalam rumah aku melihat Pierre berulang-ulang kali menarik napas. Dada Pierre terasa
Bab 32 Kasih Sayang Ayah
Bab 32. Kasih Sayang Ayah Seperti cahaya bulan purnama bersinar dimalam hari. Begitu juga kasih sayan
Bab 33 Hasil Tes DNA
Bab 32 Hasil Tes Setiba di rumah sakit Pierre langsung memarkirkan mobil. Kami bertiga menuju ke ruan
Bab 34 Hotel
Bab 34 Kamar Hotel Setelah pulang dari rumah sakit, Pierre mengantarkan ke rumah. Tempatnya berada di
Bab 35 Saksi
Bab 35 Saksi Brak! Piring Mas Adam seketika terlempar begitu saja. Dia langsung mendongak saat meliha
Bab 36 Lelah
Bab 36 Lelah "Ulangi apa yang barusan kau katakan padaku." Pierre menatap wajah Agus yang babak belur
Bab 37 Lelaki Dingin
Bab 37 Lelaki Dingin Aku tahu membuatnya tetap berada di sisiku adalah hal yang mustahil. Pierre suda
Bab 38 Tamat
Bab 38 Selamat Tinggal Masa Lalu Setelah peristiwa itu terjadi, aku lebih memilih diam di rumah. Mesk
Ceritanya bagus dan tidak bertele2 terharu bacanya
10d
0bagus sekali novel ini💝💝
14/07
0bagus
09/06
0saya tertarik dengan cerita novel ini dan saya suka saya mau agar di tambah cerita cerita novel yg menarik lagi agar banyak orang lebih tertarik lagi dan satu lagi saya sangat menyukai aplikasi novel ini.
07/06
0seru
06/05
0mantap 👍
05/05
0bagus
11/03
0sangat bagus
07/02
0👍👍👍
23/12
0ceritanya bagus tapi sedih banget, sampe2 bikin aku nangis
01/12
0