(các) Thẻ:
• Keluarga
• Pornografi
• Remaja

Bintang Aurora bermimpi merasakan kehidupan sama seperti remaja pada umumnya. Diberi limpahan kasih sayang oleh orang tua, menikmati masa sekolah yang menakjubkan, dan dikelilingi sahabat dan orang terdekat yang membuat hari-harinya terasa sempurna. Namun, realita tidak sebaik itu. Ia harus sabar menghadapi kebencian sang ayah dan kakak atas takdir yang sama sekali bukan kesalahannya. Diabaikan, dianggap tak kasat mata, dan ditolak keberadaannya sudah menjadi makanan sehari-hari sejak masih kecil. Lalu kehadiran Angkasa Yudhistira menambah masalah dalam hidupnya. Cowok yang selalu membuat Bintang kesal karena kata-kata pedasnya. Lalu makin mengesalkan karena selalu berada di sekitarnya karena sebuah alasan yang kelihatan dibuat-buat. Kejadian demi kejadian nyatanya membuat mereka makin dekat. Masalah keluarga yang makin meruncing dan kelainan jantung yang kembali parah, membuat Bintang bertanya-tanya alasan ia hidup. Akankah ia bertahan untuk terus memberi cahaya di dunia yang tak menerimanya? Ataukah menyerah merupakan pilihan terbaik?

Bản cập nhật mới nhất

Lựa chọn của biên tập viên

CHUYỆN TÌNH CỦA BIỂN

Thạch Anh

Một Đêm Tình Nồng

Phiêu Vũ

Ta Và Ngươi Cách Biệt Một Trời Sinh Tử

Thanh Uẩn Tương Ly

GỌI MA ĐÓI

QUÁC TỬ

Căn nhà số 99

Ân Tĩnh

Đề xuất cho bạn

Trộm Yêu Tình Hờ Của Mẹ

Tuesdays HĐT

GiẢi Mã TRái Tim Anh.

Ú.mộc.

Những Con Sóng Đời Chưa Tan

Tiên Nhi

Tương Niệm

Nguyễn Băng Mini

Sống Lại Tôi Đoạt Bạch Nguyệt Quang Của Tiểu Tam

Gừng càng già càng cay

Ta Và Ngươi Cách Biệt Một Trời Sinh Tử 4

Thanh Uẩn Tương Ly

Minh hôn âm dương

Khánh Vi

Đế Chế Nhân Xà

Bánh Gạo Nếp

Trùng sinh báo thù - tuyệt sắc cửu hoàng phi

Quân Dao

Yêu Cả Hai Người

KĐT Diệu Kỳ

Bình Luận Sách (64)Để lại bình luận của bạn trên ứng dụng

• 
  Natalia Ratnasari

  Sangat bagus

  27/06

    0
• 
  RahmadhaniNadia

  apakah benar

  10/06

    0
• 
  GamingZayn

  good

  24/05

    0
• 
  Puji lestariTri

  bagus

  22/04

    0
• Siti Chomsah

  baguss

  25/03

    0
• 
  NasripahNeng watri

  menarik

  02/03

    0
• 
  SariNaila

  so pretty

  06/02

    0
• 
  Maimunah

  sok tau dehh

  25/11

    0
• 
  iluhcinta

  bagus, semangat terus buat ceritanyaa kak

  23/06/2023

    1
• 
  DewiSasmita

  bagus bangett

  15/06/2023

    0

• Tổng cộng: 72

• 1. Log In

  Bi, besok pas pertandingan basket di lapangan bawah lo harus ikut gue nonton."
  Aku menghentikan langk

• 2. Awal Jumpa

  Aku mendesis pelan, menatap punggung Intan yang sudah sampai pintu gerbang. Kupejamkan mataku dua de

• 3. Cowok Menyebalkan

  Mataku terpejam dan jemariku menggenggam erat tali tas kanan dan kiri. Aku sudah bersiap untuk mener

• 4. Menghindar

  Setelah ulangan sejarah yang membahas tentang masa lalu, dilanjutkan dengan dua puluh lima soal lati

• 5. Galang

  Tepuk tangan serta sorak-sorai penonton yang menyaksikan pertandingan bola basket di lapangan sekola

• 6. Paksaan

  Kulangkahkan kaki dengan cepat menyusuri koridor agar cepat sampai ke gerbang depan. Saat sampai di

• 7. Buku

  "Bintang, boleh minta tolong nggak?"
  Aku yang baru mendudukkan diri di kursi langsung menoleh pada De

• 8. Gue Mau Elo

  "Butuh obat?"
  Aku menoleh pada Mbak Erin, perawat di UKS yang baru saja meletakkan segelas air putih

• 9. Cari Buku

  Dengan wajah lesu dan kepala menunduk, aku melangkah keluar dari toko buku. Menghampiri Angkasa yang

• 10. In Your Dream

  Aku menghela napas berat, memandang butiran-butiran hujan yang berukuran besar saking derasnya hujan

• 11. Siapa Elo?

  "Duh Tan, gimana dong?"
  "Ya udahlah lo bilang aja apa adanya, kalo lo udah nyari ke mana-mana tapi ud

• 12. Labrakan

  "Lo, yang namanya Bintang?"
  Gerakanku memasukkan bakso ke dalam mulut, terhenti saat mendengar perta

• 13. I Miss You

  Langit di luar tampak mendung. Sebentar lagi kurasa hujan akan turun. Aku menghela napas, mengalihka

• 14. Feel Alone

  "Assalamu'alaikum."
  Aku, Kak Viny dan Bunda menjawab salam itu secara serentak seraya menoleh pada so

• 15. Sorry

  "Papa, Bi dapat peringkat dua di kelas."
  Gadis kecil berusia sembilan tahun berlari ke arah pria ber

• 16. I'm Fine

  "Sudah, Mbak Bi. Biar nanti Bu Rini aja yang lipat baju-bajunya. Kan Bu Rini udah sering bilang, kal

• 17. Perpustakaan

  "Bintang?"
  Aku tengah membereskan buku-buku yang masih berserakan di meja, menoleh pada Deni yang ber

• 18. Cium Tangan

  Aku langsung turun begitu motor Angkasa berhenti di depan pintu gerbang rumahku. Lalu kuserahkan hel

• 19. Dia Tahu

  "Jantung kamu enggak normal!"
  Botol obat yang kugenggam erat terlepas dan jatuh ke lantai seiring den

• 20. Congestif Heart Failure

  "Apa selama ini Bintang sering cepat merasa kelelahan walaupun hanya melakukan aktivitas ringan?"
  "Iy

• 21. Perbedaan

  "Viny, kamu Papa antar aja."
  Aku dan Kak Viny yang sedang memakai sepatu masing-masing, sontak menole

• 22. Khawatir?

  "Beneran lo nggak kenapa-napa, Bi?"
  Aku menoleh pada Intan sebelum terbatuk pelan. Ini sudah yang ket

• 23. Roboh

  Dalam hidup, yang namanya perubahan itu pasti akan selalu ada. Entah itu kecil atau besar, entah itu

• 24. Mesmerize

  "Kak Tama nggak masalah mobilnya dipinjem?" tanyaku, memecah keheningan yang sepuluh menit ini mendo

• 25. Pertengkaran

  "Bintang, gimana? Angkasa jagain kamu kan di sekolah?" tanya Tante Jenni, membuat semua orang yang a

• 26. Hujan di Mimpi

  Seseorang mencekal pergelangan tangan, dan langsung kutepis. Aku tetap berjalan cepat, meski mengena

• 27. Rasa Nyaman

  Mataku menyipit menatap langit siang yang  cerah namun cuacanya juga cukup panas karena matahari aga

• 28. Diskriminasi

  "Kak Bintang!"
  Aku tersenyum lebar saat anak laki-laki berumur lima tahun itu berteriak gembira denga

• 29. Cemburu?

  "Bi, Sayangku!"
  Aku memejamkan mata saat Intan berlari—yang jujur tak ada anggun-anggunnya sama sekal

• 30. Hurt

  "Everything's will be okay, Star."
  Aku menyusut air yang memenuhi hidung kemudian mengusap pelan pipi

• 31. Jangan Urusi Gue Lagi

  Keningku berkerut saat masuk ke dalam kelas dan mendapati sebagian besar teman-teman sekelas sudah d

• 32. Menghindar

  "Bi, lo beneran nggak mau pulang sama Kak Angkasa?" tanya Intan, saat kami sama-sama melewati pintu

• 33. Pergi

  Semburat jingga perlahan menggores langit senja, mengantarkan sang raja siang kembali ke peraduannya

• 34. Di Tengah Pelarian

  "Dua puluh lima ribu."
  Aku menyodorkan plastik berisi alat tulis dan sebuah buku agenda pada seorang

• 35. Sembilu

  Gerimis masih turun sedikit saat kami tiba di tempat pemakaman umum. Ya, alasanku ke sini siang-sian

• 36. Wake Up

  Aku mengerjap-ngerjapkan mata saat pening dan pusing mendera, hingga membuatku terbangun dari tidur

• 37. Pengakuan

  "Kenapa muka kalian bonyok gitu?" tanyaku.
  Suaraku perlahan mulai pulih dan tenggorokan sudah tidak p

• 38. Tentang Angkasa

  "Kak Bintang kapan pulangnya?"
  Aku tersenyum, menatap Ken yang sedang duduk di bangkar yang sama deng

• 39. My Cool Boy

  Aku tertawa kecil membaca pesan dari Galang dan Iqbal yang barusan masuk. Kedua laki-laki yang mengk

• 40. Alasan Bertahan

  "Aku nggak mau pulang sekarang!" tegasku, untuk kesekian kalinya.
  Angkasa yang tadinya hanya menghela

• 41. Date

  Aku mengerjap-ngerjapkan mata saat cahaya menyilaukan berasal dari jendela menerpa mataku.
  "Bu Rini,

• 42. Don't Say Like That

  Aku menyusut air mataku yang membasahi pipi, sambil melangkah keluar dari bioskop. Angkasa yang berj

• 43. Jealous

  "Saya pinjam buku ini, Mas. Tolong dicatat ya." Aku meletakkan sebuah novel di atas meja Mas Afdhal.
  

• 44. Angkasa Gila

  "Star, lo beneran nggak lagi ada masalah sama itu curut satu kan?"
  Aku menghela napas, mendengar Iqba

• 45. Perhatian Angkasa

  Sejak bertahun-tahun lalu, aku harus berdamai dengan penyakit yang ada dalam tubuhku ini, aku mulai

• 46. She's Mine

  Aku mengerjap-ngerjapkan mataku yang terasa berat dan lengket seperti diolesi lem. Mendesis pelan sa

• 47. Dia Putri Saya

  "Bi!"
  Aku mendongak, mengalihkan pandangan dari buku catatan ke arah Intan yang baru saja masuk kelas

• 48. Rasa Bersalah

  Helaan napas panjang keluar dari mulutku saat mobil Kak Bisma meninggalkan halaman rumah, bersama Ka

• 49. Bintang Pilihan Angkasa

  "Udah selesai ngomongnya?" Aku mendongak, hanya untuk mendapati tatapannya yang tajam. "Gue di sini

• 50. Kata Sasa

  Aku tertawa mendengar Intan yang menceritakan tentang kejadian di mana dia ke puncak tempo hari. Dia

• 51. Pembuktian Sasa

  Aku berjalan di samping Intan dengan kurang bersemangat. Entah kenapa belakangan ini aku sering kele

• 52. Kecewa

  "Ma, aku udah pulang." Suara Angkasa mendekat. Aku tidak menoleh padanya, masih tetap menunduk menah

• 53. Cahaya Yang Mulai Redup

  "Bi, I'm coming!"
  Aku meringis pelan saat melihat Intan yang membuka pintu sambil membawa kantong pla

• 54. Maaf Terlambat

  Ini pertengahan bulan April, hujan sepertinya masih setia mengguyur Jakarta meskipun seharusnya dala

• 55. Perasaan Angkasa

  "Bi." Suara Kak Andro masuk ke telinga begitu aku mengerjap-ngerjapkan mata.
  Aku mengerutkan kening,

• 56. Let Me Stay

  "Aku capek tiduran terus," keluhku saat Kak Andro menyuruhku tidur setelah aku tadi selesai minum ob

• 57. Aku Sayang Kamu

  Hubunganku dengan Angkasa kembali membaik sejak sore itu. Dia juga sudah menceritakan semuanya—walau

• 58. Lampion Harapan

  Aku tersenyum merasakan debu halus di telapak tangan. Debur ombak di depan sana terdengar seperti al

• 59. Sesal Papa

  Kirana Candrawati. Bagi seorang Danu Wijaya, nama itu adalah nama paling indah sejagad raya. Nama ya

• 60. Akan Tetap Bersinar

  "Kakak!"
  Seorang gadis kecil berusia delapan tahun berlari kecil menghampiri Andro yang tengah mendr

• 61. In The First Sight

  Sama seperti hari-hari sebelumnya, Angkasa duduk di samping bangkar dengan tatapan terpaku pada seor

• 62. Cinta Angkasa

  Woy, kedip lo!"
  Teriakan Romi yang diiringi senggolan di bahunya, membuat Angkasa menoleh pada laki-

• 63. Permintaan Maaf Sasa

  "Kak Angkasa!"
  Angkasa mengerjap-ngerjapkan mata saat suara lembut itu menyapu telinganya. Sangat dek

• 64. Sad Song

  Without you, I feel broke
  Like I'm half of a whole
  Without you, I've got no hand to hold
  Without you, I

• 65. Broken Down

  Angkasa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan gedung rumah sakit itu.
  Dalam kesedi

• 66. Lima Tahun Kemudian

  Takdir. Satu kata yang sangat rumit untuk dipecahkan. Satu kata yang sering dikutuk dan dipersalahka

• 67. Today, Tomorrow and Forever

  Warna kemerah-merahan menggores langit yang tadinya cerah, saat sore semakin datang mengantarkan san

• 68. Proposed

  Aku mengerjap-ngerjapkan mata, saat mendengar suara ketukan di pintu kamarku. Sambil menggeliatkan t

• 69. Flashback

  Lima tahun yang lalu.
  Angkasa termenung, tatapannya masih lurus ke arah lautan yang dipenuhi deburan

• 70. Paksa Terima

  Semua orang memusatkan perhatian padaku, tampak menunggu jawabanku. Angkasa masih berlutut, juga men

• 71. Yes, I Will

  "Suka?"
  Suara maskulin itu membuatku menurunkan tangan kiri yang sedari tadi kuangkat tinggi-tinggi

• 72. Log Out (End)

  Kamu gugup, Dek?"
  Aku menoleh dan tersenyum kaku pada Kak Salma yang sedari tadi menemaniku di kamar.