Tổng cộng : 43Prolog
“Oh astaga, apa ini. Emma Cassell, urutan kedua—lagi.” Ah, ya ampun. Emma merotasikan bola matanya mal
readmore Bab 1
Libur semester selama dua minggu terasa berlalu dengan sangat cepat bagi Emma. Rasanya, ia belum bel
readmore Bab 2
“Menurutmu aku tidak terlihat aneh?” “Tidak, tidak, kau sangat keren.” Tetapi, kenapa Dean merasa tida
readmore Bab 3
Matahari bersinar terik. Meskipun ini sudah sore, panasnya tidak berkurang sama sekali. Emma jadi me
readmore Bab 4
Apa aku sudah terlambat? Emma melirik sekitar dengan panik, setengah berlari menaiki tangga menuju ke
readmore Bab 5
“Kau benar-benar ingin ikut les menari?” Emma mengangguk. “Hm, begitulah.” Sofia cemberut, kedua tanga
readmore Bab 6
Hari ini katanya ada murid baru. Namanya Olivia Western. Ia mendengar kabar tersebut lewat obrolan be
readmore Bab 7
Seharian ini Emma merasa heran karena Sofia tidak terlihat di mana-mana, bahkan saat istirahat kedua
readmore Bab 8
Ponsel Dean. Mata Emma terpaku pada stiker kecil bunga lily di bagian atas layar ponselnya, di sampin
readmore Bab 9
“Hei, Tuan Muda kita sudah datang!” Suara gelak tawa seketika memenuhi ruangan tatkala Justin berseru
readmore Bab 10
Tidur nyenyak apanya? Nyatanya, Emma tidak bisa tidur. Jadi semalam, beberapa jam sebelum Dean menelep
readmore Bab 11
Bel pulang telah berbunyi sekitar setengah jam yang lalu, tetapi Dean sama sekali belum berniat untu
readmore Bab 12
Lihat saja, Dean akan memberinya pelajaran. Ia pikir ia siapa bisa menyentuh Emma seenaknya? Dean mel
readmore Bab 13
Dean mendorong pintu rumahnya dengan perasaan senang luar biasa sebab telah berhasil mengantar Emma
readmore Bab 14
Hari ini rasanya berlalu dengan sangat cepat. Emma membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dala
readmore Bab 15
Kenapa Dean tidak bisa mendekati Emma dengan tenang tanpa halangan apa pun? Kenapa harus selalu ada
readmore Bab 16
Ya, hati-hati dalam kamus Dean tentu berbeda dengan kamus Emma. Jantung gadis itu rasanya akan terjun
readmore Bab 17
Kepanikan dan ketakutan Emma perlahan menghilang seiring ia memperhatikan pohon-pohon rindang di sek
readmore Bab 18
Matahari bersinar terik tepat di atas kepala. Sekarang, jam 12 lewat 14 menit. Mereka tidak butuh wa
readmore Bab 19
Ini gila, namun terasa menakjubkan. Ternyata berada di kolam air terjun tidak semenakutkan apa yang a
readmore Bab 20
“Ugh, kepalaku sakit.” Emma mengerang pelan. Ia membuka mata dan mengerjap-ngerjap bingung tatkala me
readmore Bab 21
Emma baru bangun beberapa menit yang lalu. Sepertinya gadis itu kelelahan dan tidur pulas sekali. Sek
readmore Bab 22
Matahari tampak bersinar malu-malu dibalik awan ketika Dean keluar dari rumahnya dan mendongak ke la
readmore Bab 23
Dean bosan. Ia memangku sisi kepalanya di atas meja dan kembali menghela napas. Mendengar penjelasan
readmore Bab 24
Kenapa bel istirahat lama sekali berbunyi? Untuk kesekian kalinya, Dean menggeser bokongnya di kursi,
readmore Bab 25
“Kenapa? Aku hanya sedang rajin. Walaupun aku jarang ikut di setiap pertemuan tapi aku masih anggota
readmore Bab 26
Dilihat dari sini ternyata lebih bagus. Emma mendongak ke langit dengan senyum lebar terukir di bibir
readmore Bab 27
Seharusnya Emma tidak memberitahu Sofia secepat ini! Gadis itu berguling di atas kasur, berusaha meng
readmore Bab 28
“Wolf dan David belum datang?” Dean mengalihkan atensinya dari ponsel ketika suara Alex terdengar. Di
readmore Bab 29
Sepertinya Emma datang lebih lambat hari ini. Dean menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi. Ia mereg
readmore Bab 30
“Kau yang harus mengambil langkah pertama.” Emma mengerjap. “Langkah pertama?” Tanyanya tidak yakin.
readmore Bab 31
Emma menggerutu pelan sembari melangkah ke ruang guru. Ia tidak berbohong, Guru Eleanor benar-benar
readmore Bab 32
Emma menghindarinya. Dean sangat sadar akan hal itu. Setelah istirahat kedua, tingkah Emma jadi semak
readmore Bab 33
Dean tiba di rumahnya dan ia tidak bisa berhenti memikirkan perkataan Sofia mengenai Emma yang akan
readmore Bab 34
Dean berdiri di tempatnya dengan linglung. Emma? Sungguhan dia? Penampilan Emma sangat berbeda dari b
readmore Bab 35
Me caes bien. Aku menyukaimu. Rasanya seperti mimpi. Bayangan kejadian di pesta beberapa jam yang lalu
readmore Bab 36
Dean berbelok ke dalam ruangan bagian kolam dengan napas yang tersengal-sengal. Matanya dengan liar
readmore Bab 37
“Dia mengalami serangan panik karena trauma yang muncul saat jatuh ke kolam. Aku sudah memberikan ob
readmore Bab 38
Emma terbangun dari tidurnya saat mendengar suara pintu kaca yang digeser. Ia melihat punggung Dean
readmore Bab 39
Emma menarik napas panjang melalui hidung dan mengembuskannya perlahan-lahan lewat mulut. Setelah ti
readmore Bab 40
Suasana kantin sesak dipenuhi murid yang meraung kelaparan—maksud Emma, hanya Dean yang cocok dengan
readmore Bab 41
Bel pulang berbunyi keras. Ketika murid-murid berangsur keluar dari kelas, baik Emma maupun Dean masi
readmore Epilog
Setelah mengganti seragamnya dengan kaos kebesaran dan celana santai, Dean langsung membawa Emma ke
readmore
hebat
13/07
0Verry good story
20/06
0Aku suka cerita ini, ringan, tipe anak remaja yang lagi nakal-nakalnya, apalagi ini latarnya western kan jadi seru aja bacanya👍🌹 semangat kaka author😘
17/05
0so good
08/03
0semangt nulisnya🥰🥰🥰
09/02
0asuuu
02/02
0bagusss
08/01
0👌👌
08/12
0Sukaa banget sma alur storyy ny 💗💗 jdi delulu sendiri disini hehehe . Salam dri Malaysia <3
03/12
0cerita yang sangat bagus
13/07/2023
0