Tổng cộng : 24Bab 1 Tragis
"Gak pulang, Bang?" "Belum. Dikit lagi, saya pulang." "Kalau gitu, saya duluan ya. Assalamualaikum." S
readmore Bab 2 Sesak
Sebelum baca, mohon ikuti akun penulisnya ya dan ikuti juga ceritanya agar mendapatkan notifikasi up
readmore Bab 3 Previously
Sejak pertemuan itu, aku langsung dipertemukan dengan Jannah di rumahnya atas undangan Ust. Hisyam.
readmore Bab 4
"Waalaikumsalam. Pa-k A-yes!" "Iya. Maaf mengganggu. Boleh saya masuk?" tanyaku ragu karena melihat r
readmore Bab 5
"Assalamualaikum." Aku mengetuk pintu. "Waalaikumsalam." Suara lembut seorang wanita menjawab salam k
readmore Bab 6
"Tapi, mungkin kalian tahu. Bisakah kalian jelaskan, siapa di foto ini?" pintaku dengan tatapan penu
readmore Bab 7
"Alaah, pastinya dititipin ke eyangnya. Gak mungkin dibiarkan di rumah sendirian! Sudah, yuk, duduk
readmore Bab 8
"Saya sudah menanyakan ke mereka, tetapi jawaban mereka tidak tahu." "Apa, Tidak tahu? Serius, Pak. M
readmore Bab 9
Pekerjaanku tak fokus lagi, memikirkan ucapan Pak Ridwan tadi. Tidak biasanya dia mengajakku untuk b
readmore Bab 10
Aku sedikit lega meskipun harap-harap-cemas. Sebenarnya, gambar apa yang ingin ia kirimkan. Semenjak
readmore Bab 11
[Bismillah. Ini ya, Pak. Saya dapatkan di akun sosmed-ku yang lama.] Mataku membulat sempurna dan mem
readmore Bab 12
"Mba masih meyakinikan tentang sesuatu yang disembunyikan pasti akan terkuak juga? Mba lebih tahu te
readmore Bab 13
Saat mobil ini melintas tepat di dekat mereka, aku terperanjat. Benar-benar tidak percaya. Orang yan
readmore Bab 14
Aku memicingkan mata, menemukan nama dokter Dina di google. Benar, dia bekerja di rumah sakit terseb
readmore Bab 15
Aku hendak mengucapkan salam. Namun, ucapanku seketika berhenti karena tidak menemukan kedua satpam
readmore Bab 16
Mataku belum bisa terpejam meskipun sudah terasa berat sekali. Aku hanya tak sabar ingin mengetahui
readmore Bab 17
Aku sangat terkejut membaca curahan hati Istriku di aplikasi catatan tadi. Kenapa Ardi selalu menghu
readmore Bab 18
Setelah dari ruang dr. Dina, aku menuju Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk pelaporan d
readmore Bab 19
Saat itu, aku sedang menyiapkan pakaian Mas Ardi di kamar dan membereskan beberapa tumpukan buku. Ti
readmore Bab 20
Sampai di rumah, aku masih kepikiran tentang Ardi. Apakah dia masih di sana menunggu atau sudah pula
readmore Bab 21
Setelah sidang penetapan, aku dan mertuaku Abah Hisyam pulang ke rumah. Kami hanya berdua sedangkan
readmore Bab 22
Mobil masuk ke pekarangan rumah. Kami baru sampai setelah perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan.
readmore Bab 23
"Maksudnya, Mba?" tanyaku dengan kening mengerut. Saya belum mengerti apa maksud Mba Nadia." "Iya. Du
readmore Bab 24
Setelah cukup lama menatap foto di layar gawaiku, aku meletakkan benda pipih tersebut di atas meja.
readmore
okeh bgtt
6d
0woah this novel is so good.
27d
0ini sangat cocok untuk saya
28d
0mantap baguss
23/09
0bagus
22/09
0lumayan
21/09
0cerita yang menarik
13/09
0bagus
31/08
0bagus
01/08
0baguss bangat
30/07
0