logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 7 Di Mulainya Perjalanan

Selena kemudian melihat kembali isi buku tersebut. Nyonya Luna pergi dari sana dan kemudian menuju ke lantai atas. Selena yang hanya terdiam dan kemudian dirinya memikirkan sesuatu. Di tempat itu terdapat banyak sekali barang antik yang di jual oleh keluarganya Selena. Sejauh ini mereka terbilang orang yang cukup misterius. Ethan yang saat ini sedang berada di dalam kamarnya kemudian hendak tidur. Dirinya seolah tidak bisa tidur dan terus terbangun. Bukan hanya itu saja, dirinya juga kerap kali kepikiran dengan ucapan dari nyonya Luna. Malam semakin larut hingga akhirnya dirinya mulai memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi.
Hari ini tepatnya ketika awal mula musim panas, mereka sedang berada di kediaman pamannya Joe dan mengadakan pesta di tepi pantai. Melihat pemandangan langit sore bahkan sampai tengah malam. Malam ini mereka masih melakukan BBQ dan juga minum beer. Sampai pada saatnya mereka beristirahat di kediaman tersebut. Paman Joe yang tinggal di tempat ini rupanya dirinya hanya tinggal sendirian dan ketika hari libur beberapa kerabatnya akan datang kemari. Namun, musim panas kali ini mereka tidak datang hanya Joe dan kelima temannya saja yang datang mengunjunginya. Ke esokan harinya mereka mulai merencanakan pergi ke sebuah pulau untuk berlibur sekaligus berkemah. Mereka semua mulai mendiskusikan pulau mana yang akan mereka kunjungi. Marchell yang melihat peta di sekitar kepulauan itu, rupanya memang banyak sekali pulau yang memiliki panorama indah dan membuatnya seketika bingung.
“Kita akan pergi ke mana?” tanya Ethan kepada mereka.
“Sepertinya semuanya sama saja,” sahut Marchell
“Tidak. Kita harus mencari yang berbeda,” ucap Arron
“Kalau begitu ke tempat yang mana?”
“Ini membingungkan juga ya.”
“Kira-kira yang paling oke yang mana?” ucap Arron kepada Joe yang baru saja datang dari minimarket.
“Apanya?” sahut Joe
“Menurutmu pulau yang menarik pulau yang mana?”
“Entahlah aku tidak pernah pergi ke seluruh pulau.”
“Kau bercanda?”
“Aku serius.”
“Ini membuatku gila saja,” sahut Arron
Mereka berempat terus berdebat mengenai pulau mana yang akan mereka kunjungi sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi pulau Moa saja yang tidak jauh dari kepulauan Midieval. Mereka kemudian mempersiapkan barang-barang dan juga persediaan makanan. Tidak hanya itu saja, Arnette juga membawa beberapa barang darurat yang kemungkinan bisa mereka gunakan. Sayangnya, untuk pergi ke pulau tersebut mereka harus pergi ke daerah utara kepulauan ini dan dari sana mereka baru bisa pergi ke pulau tersebut dengan menaiki kapal laut. Mereka berenam berencana untuk menyewa kapal menuju ke sana dengan di dampingi oleh nahkoda yang mereka sewa. Setelah selesai dengan persiapannya, mereka kemudian pergi ke utara dengan menaiki sebuah bus. Mereka membawa barang cukup banyak tapi itu terlihat seperti akan pergi berwisata. Mereka menunggu bus di sebuah halte di bawah terik matahari yang menyengatn kulit. Tidak lama setelahnya, bus pun datang dan mereka semua langsung menaikinya. Sebelumnya, paman Joe memberikan mereka banyak sekali persediaan dan mereka langsung berterimakasih kepadanya. Sekarang mereka sudah berada di dalam bus dan duduk di kursinya masing-masing. Arron masih seperti biasanya orang itu terlihat antusias dan tidak pernah berhenti berisik sampai Ethan dan Marchell memarahinya karena kesal akan tingkahnya yang terlihat seperti anak sekolah taman kanak-kanak.
“Ku harap tempatnya tidak jauh,” ucap Ethan.
“Oh iya, Joe. Apa pergi ke utara itu jauh sekali?” tanya Arron dengan penuh semangat.
“Aku sudah lupa. Jadi jangan banyak tanya.”
“Apa kau bilang?” sahut Arron
“Astaga kalian ini berisik sekali, bisa tidak sekali diam,” ucap Marchell kepada mereka dengan kesal.
“Apa kau mabuk perjalanan? Sensitif sekali,” ucap Arron
“Oh, fuck.”
“Kalian ini. Bisa diam tidak!” ucap Arnette dengan kesal dan mereka semua langsung terdiam. Suasana menjadi hening.
Mereka sekarang sedang dalam perjalanan menuju ke bagian utara provinsi ini. Mereka kemudian tertidur dalam perjalanan yang cukup panjang ini. Menurut keterangan pamannya Joe, butuh waktu sekitar 6 jam perjalanan dan ini baru sekitar 2 jam perjalanan. Selena yang sedang memainkan ponselnya kemudian dirinya melihat ke arah jendela yang memperlihatkan suasana di daerah ini. Terlihat banyak sekali tanah bebatuan yang memiliki pohon maple. Tidak hanya itu saja, dirinya juga melihat beberapa rumah penduduk. Gedung-gedung tinggi sudah mereka lewati dan sekarang menuju ke sebuah pedesaan yang banyak sekali di tumbuhi tanaman bunga yang mekar di musim panas. Pemandangan yang sangat indah. Selena seketika mengabadikannya dalam foto. Melihat ujung jalan yang terlihat masih jauh membuat dirinya kemudian perlahan mengantuk. Tidak lama kemudian, bus berhenti di halte dan ternyata ada seorang wanita tua yang menaikinya. Mereka yang ada di dalam bus bersama dengan penumpang yang lain terasa begitu damai.
“Sudah berapa lama perjalanan? Apa masih jauh?” tanya Marchell
“Ini baru setengah perjalanan,” sahut Joe
“Astaga.”
Di waktu yang sama tepatnya di kediaman paman Joe. Di sana, dirinya merasa khawatir akan cuaca yang kemungkinan buruk. Namun, begitu dirinya melihat ramalan cuaca lagi anginnya tidak akan terlalu besar dan itu membuatnya merasa lega. Beberapa orang sedang berada di pantai dan menikmati indahnya musim panas. Sementara dirinya hanya duduk di depan rumahnya yang terlihat di dekat pantai sambil meminum segelas wine. Paman Joe kemudian mendapatkan sebuah panggilan dari seseorang.
“Halo?”
“Sepertinya Joe datang ke sana. Apa itu benar?” ucap seorang pria di telepon.
“Benar. Joe datang kemari bersama dengan teman-temannya dan mereka akan berkemah di sebuah pulau yang tidak jauh dari pulau ini.”
“Begitu rupanya. Baguslah dengan begitu kau tidak sendirian. Apa kau juga ikut?”
“Tidak, terlalu tua untukku jika pergi bersama dengan mereka.”
“Kau ini bisa saja.”
“Bagaimana denganmu? Apa musim panas ini kau berniat ke Midieval?”
“Sayang sekali. kami harus mengadakan proyek lain dan tidak bisa menikmati liburan di sana.”
“Sudah ku duga. Tidak masalah.”
“Ya. Ini memang merepotkan.”
Percakapan mereka kemudian berakhir. Paman Joe meminum kembali wine yang ada di gelasnya itu. sambil melihat ombak pantai. Tidak lama kemudian, mereka akhirnya sudah sampai di wilayah utara. Mereka turun di sebuah halte dan kemudian berjalan ke sana karena jaraknya yang dekat. Pelabuhan yang terlihat indah dan di sana juga banyak sekali kapal yang di gunakan oleh orang-orang mencari ikan. Mereka kemudian menemui seseorang dan membicarakan seputar penyewaan kapal bersama dengan nahkodanya. Joe yang melakukan diskusi setelah beberapa menit lamanya akhirnya mereka menyetujuinya. Mereka pun langsung menaiki kapal dan kemudian bersiap untuk berangkat menuju pulau Moa. Perjalanan kali ini terbilang akan memerlukan waktu banyak karena itu mereka melakukan banyak sekali persiapan. Perjalanan menuju ke pulau itu kemudian di mulai. Mereka berenam sekarang berada di sebuah kapal laut dan mereka sedang beristirahat. Arnette yang kemudian keluar melihat pemandangan laut dari atas kapal. Dirinya terlihat bahagia. Ketika Arnette sedang menikmati waktu santainya, tiba-tiba Arron mengahmpirinya dan mereka terlihat memandangi pemandangan yang sama.
“Kau tidak di dalam?” tanya Arron kepada Arnette yang ada di depannya itu.
“Tidak. Aku ingin menghirup udara segar.”
“Kau benar. menghirup udara segar untuk menghilangkan mabuk laut memang sangat ampuh,” ucap Arron sambil meledeknya.
“Memangnya siapa yang mabuk laut,” jawab Arnette dengan kesal
“Oh iya, menurutmu apakah semuanya akan baik-baik saja?”
“Apa maksudmu? Keadaan kita? Tentu saja akan baik. memangnya apa yang kau khawatirkan?”
“Aku hanya bertanya saja. Masa depan tidak ada yang tahu kan.”
“What the fuck. Kau membicarakan masa depan?”
“Jangan salah paham. Maksudku kedepannya nanti di pulau itu.”
“Ah, sial ku pikir apa.”
“Wah kalian ramai sekali,” ucap Marchell yang tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua yang sedang berdebat.
“Marchell.”
“Kau tidak tidur?” tanya Arron
“Tidak. Aku tidak mabuk laut untuk apa tidur,” sahut Marchell
“Baguslah.”
“Kalian sedang membicarakan apa?” tanya Marchell lagi dengan penasaran.
“Pembicaraan yang absurt,” ucap Arnette.
Mereka kemudian terus berbicara sambil melihat laut. Kali ini mereka baru melewati sepertiga nya perjalanan. Di langit yang terlihat cerah itu membuat mereka merasa tenang. Itulah yang terjadi. Nahkoda juga mengatakan bahwa hari ini tidak akan ada badai jadi mereka tidak perlu khawatir mengenai perjalanan. Di dalam kapal, Selena sedang memasak makanan dan Ethan membantunya. Begitu juga dengan Joe mereka bertiga terlihat sibuk sampai akhirnya mereka selesai menyiapkan makanan. Kapal yang mereka naiki ini terbilang cukup lengkap karena mereka menginginkan kenyamanan dalam perjalanan oleh karena itu lah Joe menyewa kapal ini dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Nahkoda sedang sibuk dan mereka kemudian makan bersama. Cuacanya terlihat cerah. Hari pertama perjalanan mereka cukup melelahkan dan sekarang mereka masih harus menempuh perjalanan lagi. Setelah selesai makan, Joe kemudian melihat peta yang di bawa olehnya karena di tengah laut tidak ada sinyal. Perjalanan pertama mereka akan melewati semacam karang dan beberapa jam kemudian rupanya mereka sudah melewatinya. Sekarang mereka hanya perlu melewati beberapa pulau kecil setelah melewati pulau tersebut mereka hanya perlu lurus ke arah barat dan akan sampai ke pulau tersebut. Itu lah yang terdapat dalam peta yang di bawa oleh Joe.
“Hey, bukankah kita terlihat seperti bajak laut,” ucap Arron kepada mereka semua.
“Tidak. Kurasa lebih tepatnya seperti orang tersasar,” sahut Arnette.
“Hati-hati bicaramu nona.”
“Aku hanya bercanda.”
“Oh iya, setelah ini apa masih jauh?” tanya Ethan
“Lumayan jika di lihat dari peta ini. Benarkan tuan Astrophe,” ucap Joe
“Ya, masih cukup jauh,” ucap tuan Astrophe
“Ini seperti menuju ke dunia tidak terbatas,” sahut Arron
“Hentika omong kosongmu,” ucap Marchell
Selena hanya terdiam sambil membaca sebuah buku yang tidak lain adalah buku yang sebelumnya ada di ruangan kerja ibunya. Awalnya, langit cerah. Namun, tiba-tiba langit mendung dan kemudian angin kencang menerjang di sertai dengan ombak yang keras.

Komento sa Aklat (97)

  • avatar
    BuwieKebuwie

    lumayan lah mata gw jadi sakit malah langsung pakai kacamata enak banget anjing

    17d

      0
  • avatar
    Yunitafr

    500

    17d

      0
  • avatar
    Marshel Harefa

    kerja bagus

    17d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata