logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 4 Firasat Tidak Pernah Salah

Hari ini merupakan hari di mana pelaku yang di jatuhi hukuman mati karena sudah menguntit seorang model bernama Meredy Victorian. Pelaku langsung mendapat hukuman mati pagi hari ini dan sudah di nyatakan meninggal dunia. Beberapa menit setelahnya, publik di hebohkan atas berita tersebut dan membuat orang-orang merasa kagum atas apa yang di lakukan oleh Meredy. Beberapa teman selebritinya juga memberikan suatu apresiasi kepadanya karena sudah berani menghukum pelaku yang telah mengganggu hidupnya itu. Sekarang Meredy bergegas ke gedung agensinya dan bertemu dengan orang-orang yang ada di sana. Bos agensi tersebut kemudian membuat pengumuman mengenai hal itu dan sudah di baca oleh puluhan juta orang-orang di internet. Memang ini merupakan suatu berita yang menggemparkan akhir-akhir ini. Di balik namanya yang sangat terkenal itu, Meredy harus menanggung kepahitan karena menjadi korban dari stalker yang tentunya tidak akan pernah hilang dari ingatannya itu. agensi menyuruhnya agar meralakukan terapi supaya dirinya tidak merasa terbebani dan tentunya untuk kondisi kesehatannya. Setelah kejadian ini, pihak agensi mulai meningkatkan keamanan untuk para artis yang ada di bawah naungannya itu. Aktivitas Meredy di dunia permodelan masih berjalan seperti biasanya dan tidak ada hambatan sama sekali. orang-orang di internet juga memberikan komentar positif kepadanya dan itu menjadikan suatu kekuatan baginya.
Kali ini tepatnya di sebuah kampus. teman-teman sekelas Marchell mereka semua berkumpul dan membicarakan berita yang beredar hari ini. Mereka semua melontarkan banyak komentar positif kepada agensi tersebut dan juga ada beberapa di antara yang menyebut bahwa itu merupakan tindakan yang terlalu berlebihan. Pasalnya tidak harus sampai menjatuhkan hukuman mati. Dan cukup dengan membuatnya berakhir di penjara saja. Komentar yang seperti itu kemudian mendapat serangan dari pihak penggemar dan yang lainnya karena merupakan tundakan kurang tepat jika seperti itu. stalker adalah kejahatan yang tidak akan pernah di maafkan karena sudah membuat korban bisa saja menjadikannya trauma dan selalu terbayang-bayang akan mimpi buruk tersebut dan itu sungguh mengerikan. Orang-orang di internet tentu saja setuju dengan tindakan yang di lakukan oleh agensi dan juga Meredy. Beberapa komentar yang sebaliknya langsung mendapatkan kecaman dari pihak penggemar. Situasi semakin memanas dan itu membuat mereka yang membaca komentar di internet merasa pusing di buatnya. Tidak lama kemudian, Marchell memasuki kelas dan mereka langsung menghentikan obrolan mengenai berita pagi ini.
“Marchell, kau sudah datang rupanya,” ucap Arron kepadanya dan kemudian berkumpul bersama dengannya dan Ethan.
“Ya.”
“Kau sedang dalam keadaan buruk?”
“Apa maksudmu?” ucap Marchell dengan kesal kepada Arron.
“Sepertinya dugaanku salah. Oh iya, kau sudah mengerjakan tugas deadline hari ini?”
“Sudah ku kerjakan. Ada apa?”
“Bagus, aku hanya bertanya saja.”
“Bagaimana denganmu Ethan?” tanya Arron
“Sudah.”
“Wow. Coba ku tebak kau belum mengerjakannya?” tanya Ethan
“Ah, itu...”
“Sudah ku duga.”
Arron kemudian duduk di kursinya dan saat itu juga dirinya langsung mengerjakan tugas yang sebelumnya belum di kerjakan olehnya. Suasana kelas menjadi terlihat seperti biasanya ramai dan juga menyenangkan. Tinggal beberapa minggu lagi menuju liburan musim panas yang mereka nantilkan karena semua kegiatan yang di lakukan sekarang ini sungguh membuat stress. Satu jam kemudian, rupanya profesor sudah datang dan kelas pun akan di mulai. Beberapa jam kemudian setelah kelas berakhir. Semua anak pergi keluar dan mereka semua tidak lagi berada di dalam kelas. Marchell yang kali ini akan pergi ke suatu tempat untuk menemui seseorang. Dengan terburu-buru dirinya kemudian pergi ke sana dan sesampainya di tempat tersebut yang tidak lain adalah sebuah galeri fotografi. Marchell yang memang memiliki hobi memotret itu lah alasan kenapa dirinya tergabung dalam tim fotografi yang kemudian dirinya sudah seperti bekerja sambilan. Sesampainya di sana, dirinya bertemu dengan seorang pria muda yang ternyata adalah rekannya yang bernama Jimmy. Marchell kemudian melakukan aktivitasnya dengan mengedit beberapa gambar yang sudah di ambil olehnya beberapa hari yang lalu. Tidak lama kemudian, Jimmy mengatakan sesuatu kepadanya.
“Apa kau sekarang tidak terlalu sibuk?” tanya Jimmy kepada Marchell yang ada di hadapannya itu.
“Lumayan. Memangnya ada apa?”
“Minggu depan akan ada proyek apa kau akan ikut?”
“Minggu depan?”
“Ya. Jika kau tidak bisa, tidak apa-apa. menyesuaikan saja.”
“Aku akan mempertimbangkannya.”
“Okay.”
Mereka berdua sekarang sedang sibuk dengan pekerjaannya yang ada di hadapan mereka itu. di tempat ini memang banyak sekali karya yang mereka hasilkan dan ini memang menjadi salah satu karya yang menarik banyak orang. Bahkan ada beberapa forum di web tertentu yang merupakan penggemar dari karya milik galeri ini. Marchell yang sedang fokus itu kemudian mendapat panggilan dari Meredy dan dirinya langsung mengangkat panggilan tersebut.
“Halo? Ya, ada apa?” ucap Marchell melalui panggilan telepon.
“Kau sekarang ada di mana?”
“Di geleri milik Jimmy ada apa?”
“Untuk sementara aku akan pulang terlambat. Karena itu kau pastikan agar tidak ada yang datang ke rumah okay.”
“Ya. Baiklah.”
Marchell kemudian menutup pangguilannya dan melanjutkan perkerjaannya itu. Jimmy yang merasa penasaran kemudian bertanya kepadanya.
“Siapa itu?”
“Meredy.”
“Oh, apa yang di katakannya?”
“Kau penasaran?”
“Ah, itu...”
“Bercanda. Hanya perintah seperti biasanya.”
“Aku melihat berita baru-baru ini, sepertinya kakak perempuanmu itu memiliki trauma. Mana mungkin tidak pasalnya bajingan itu mengikutinya lama sekali.”
“Aku sudah menduganya.”
“Lalu, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak menanyakan kondisinya?”
“Meredy bukan tipe orang yang haus perhatian. Orang itu akan marah besar jika aku banyak nanya seperti itu. karena itu lah aku hanya membiarkannya saja.”
“Aku mengerti maksudmu.”
“Ya.”
Kali ini, di sebuah tempat yang merupakan perpustakaan. Selena sedang berjalan-jalan sambil melihat beberapa buku yang menurutnya menarik. Buku-buku yang tersimpan di sini begitu rapi sehingga dirinya merasa senang karena banyak sekali buku yang menarik baginya. Ketika dirinya sedang memilih buku, tiba-tiba seseorang datang dan bertanya kepada dirinya.
“Permisi,” ucap orang itu yang ternyata adalah seorang perempuan.
“Ya? Ada apa?”
“Apa anda mengenal orang ini?” ucap perempuan tersebut yang kemudian menunjukan foto Marchell di hadapannya.
“Iya. Aku mengenalnya. Kenapa?”
“Saya adalah kerabatnya.”
“Lalu?”
“Beberapa waktu yang lalu anak itu sulit di hubungi karenanya, apakah anda mengetahui kenapa?”
“Maaf sebelumnya anda siapa?”
“Oh iya, saya lupa memperkenlkan diri. Saya adalah Catherine. Kerabat dari keluarga Victorian. Salam kenal.”
‘Apa-apaan orang ini,’ batin Selena
“Iya. Salah kenal,” ucap Selena yang kemudian tersenyum di hadapan wanita tersebut.
Wanita itu terus menanyakan mengenai Marchell. Selena yang masih mencurigainya tidak memberikan informasin apa pun kepadanya. Karena sebelumnya, Meredy yang merupakan model sekaligus kakak perempuan dari Marchell mendapatkan masalah karena dirinya di ikuti stalker. Dan sekarang Selena mencoba untuk tidak menyebarkan informasi apa pun mengenai Marchell karena mungkin saja orang yang ada di hadapannya itu orang yang jahat. Sampai pada akhirnya, wanita tersebut pergi dari hadapannya. Satu jam kemudian, Selena pulang dari perpustakaan tersebut dan kemudian dirinya berada di sebuah Cafe tempat Arron bekerja paruh waktu. Selena duduk di dekat jendela dan dirinya kemudian hendak menghubungi Marchell. Ketika Selena akan menghubunginya, rupanya anak itu ada di sana dan akan menemui Arron yang sedang bekerja. Dengan cepat Selena menghampirinya dan sekarang dirinya berhadapan dengan Marchell.
“Oh, Selena. Ada apa? tumben,” ucap Marchell.
“Ya, kebetulan sekali. oh iya, ada yang ingin ku beritahu padamu.”
“Apa itu?”
Selena kemudian menceritakan semuanya kepadanya saat di perpustakaan. Ketika Selena sedang berbicara, Marchell mencdengarkannya dengan seksama dan juga Arron ikut bergabung dengan mereka berdua. Marchell kemudian mengonfirmasikan bahwa tidak ada kerabatnya yang bernama Catherine. Mendengar hal itu, Selena langsung memberikan reaksi yang membuatnya terlihat tersenyum. Pasalnya dirinya sudah mengetahui kecurigaannya kepada orang yang tadi menemuinya.
“Ini gila, siapa orang itu? kenapa mendadak menanyakanmu?” sahut Arron kepada Marchell.
“Mana ku tahu.”
“Aku berpikir mungkin orang itu salah satu dari pihak agensi selebriti yang akan merekrutmu?” ucap Arron
“Itu kedengarannya masuk akal,” sahut Selena.
“Benarkan.”
“Kalian ini bicara apa. jangan ada yang memberikan informasi apa pun.”
“Baiklah.”
Mereka yang sekarang sedang mengobrol itu kemudian melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu, di tempat yang berbeda di sebuah jalan di dekat mall di sana wanita yang sebelumnya bertemu dengan Selena sedang menghubungi seseorang. Wanita itu terlihat berbicara dengan seorang pria di telepon dengan nada yang pelan.
“Aku sudah menemukannya,” ucap wanita tersebut.
“Awasi orang itu.”
“Baiklah.”
Wanita tersebut kemudian menutup panggilannya dan sekarang dirinya memasuki sebuah mobil berwarna gelap dan mulai mengemudi. Di kediaman milik Arnette, di sana dirinya masih berada di dalam kamarnya dan terus mengurung diri bahkan ketika dirinya baru pulang dari kampus. moodnya sedang tidak dalam kondisi baik sehingga dirinya saat ini terus berada di dalam kamarnya hingga adik laki-lakinya terus mengetuk pintu kamarnya dan menyuruhnya untuk keluar kamar. Namun, Arnette tidak mempedulikannya dan terus melanjutkan tidurnya. Tidak lama setelahnya, Arnette mendapatkan panggilan dari seseorang yang tidak di kenal. Dirinya mengabaikan panggilan tersebut. Hari sudah mulai malam, dirinya masih berada di dalam kamar dan kemudian terbangun sambil memegang kepalanya. Arnette lalu melihat jam yang sudah menunjukan pukul 7 malam. Dirinya kemudian bernjak dari tempat tidurnya dan akan pergi ke suatu tempat.
“Kau akan pergi ke mana?” tanya adik laki-lakinya.
“Minimarket.”
Arnette kemudian pergi menuju ke minimarket yang tidak jauh dari rumahnya itu. dirinya berjalan hanya memerlukan waktu lima menit saja dan akhirnya sampai. Arnette kemudian membuka lemari pendingin dan mengambil beberapa kaleng beer. Tidak hanya itu saja, dirinya juga membeli beberapa mie cup yang paling pedas dan setelah itu, dirinya langsung pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya itu. ketika dirinya sedang mengantri tidak sengaja Arnette berpapasan dengan seseorang yang terlihat tidak asing.

Komento sa Aklat (97)

  • avatar
    BuwieKebuwie

    lumayan lah mata gw jadi sakit malah langsung pakai kacamata enak banget anjing

    18d

      0
  • avatar
    Yunitafr

    500

    18d

      0
  • avatar
    Marshel Harefa

    kerja bagus

    18d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata