logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 6 Bangkit dan Jatuh

Dunia ini yang sudah mengalami ketidak seimbangan akibat dari ulah beberapa orang yang membuat semuanya menjadi rumit. Di tempat yang berada di sebuah gedung. Seorang pria sedang duduk di kursinya sambil melihat ke arah jendela kaca yanga ada di depannya. Orang tersebut terus memandangi area luar dengan pandangan yang terlihat tenang. Pria berambut gelap dengan warna mata cokelat. Di sampaingnya seorang wanita yang terlihat seperti sekertarisnya sedang berdiri sambil tersenyum menyerigai. Tidak lama kemudian, seorang pemuda datang ke ruangan mereka dan melaporkan sesuatu. Mendengar apa yang di katakan oleh orang tersebut membuat pria itu melihatnya dengan tajam seolah hendak memarahinya. Orang yang ada di hadapannya itu merasa tertekan dan kemudian mengatakan sesuatu kepada pria tersebut dengan gugup.
“Semuanya sudah kami siapkan. Dan lagi tuan, ada beberapa kendala yang mungkin akan menghalangi. Jadi apa yang harus saya lakukan?” ucap pemuda tersebut kepada seorang pria yang ada di hadapannya itu.
“Singkirkan saja.”
“Apa?”
“Lagi pula itu hanya akan menghalangi jalan kita. Jadi untuk apa di biarkan.”
“Baik tuan, saya akan melakukannya.”
“Bagus.”
“Saya mohon permisi tuan.”
Pemuda itu kemudian meninggalkan ruangan tersebut. Wanita yang ada di sampingnya itu kemudian mengatakan sesuatu kepada pria yang ada bersama dengannya di ruangan tersebut.
“Wow, sepertinya semuanya akan berjalan dengan lancar. Bagaimana ini? Apa terlalu mudah?” ucap wanita tersebut kepadanya dengan pandangan yang terlihat seperti mengejek.
“Akan lebih baik jika berjalan dengan mulus. Lagi pula aku tidak harus menunda waktu lagi. semuanya akan menjadi miliku,” sahut pria tersebut dengan senyuman yang terlihat penuh dengan ambisi di dalamnya.
“Lalu, bagaimana dengan orang itu? apa seharusnya di lenyapkan saja?”
“Tidak. Akan lebih seru dengan membiarkannya menari seperti paus. Jangan melakukan tindakan yang tidak sepantasnya.”
“Baiklah aku mengerti.”
“Tinggal sedikit lagi.”
Hari yang cukup cerah di kota ini. Di sekitar jalan dekat dengan sebuah tempat yang terlihat seperti toko yang sudah lama. Seorang gadis dengan memakai topi berwarna hitam dan juga mantel hitam berdiri di depan bangunan toko tersebut. Melihat nama toko itu dan kemudian gadis itu mendatangi toko. Penjaga toko yang melihatnya langsung memepersilahkannya masuk dan menyambutnya dengan baik. gadis itu memasuki sebuah pintu bersama dengan penjaga toko tersebut yang tidak lain adalah seorang pria muda kira-kira berumur 20 tahunan. Mereka berdua datang ke sebuah ruangan yang terlihat seperti markas. Ruangan yang berada di baik pintu rahasia di toko tersebut. Pria itu kemudian datang menghadap seorang pria dan membawa gadis tersebut bersamanya.
“Tuan, anak ini sudah datang,” ucap pemuda tersebut sambil melirik ke arah gadis itu.
“Oh, kau sudah datang rupanya. Lama sekali. apa kau tersasar?” tanya seorang pria yang merupakan pemilik toko itu.
“Tidak. Bukan begitu. Kau ternyata masih sama saja ya tuan James,” ucap gadis tersebut.
“Memangnya kau pikir aku ini siapa berubah-ubah bukanlah gayaku.”
“Hey, ayolah tuan. Jangan bercanda membuatku kesal saja.”
“Tutup mulutmu bodoh.”
“Lagi-lagi bicara seperti itu.”
“Oh iya, apa kau sudah mendapatkan informasinya?” tanya James kepada gadis tersebut.
“Ada beberapa yang ku tahu, tapi semua ini masih belum jels.”
“Apa kau bilang?”
“Karena beberapa dari mereka terlihat seperti tidak mungkin jadi semuanya juga berpikir yang sama dengan kata lain ini masih belum jelas.”
“Astaga.”
“Oh iya, bagaimana denganmu Rey?” ucap gadis tersebut kepada pemuda tadi yang ternyata bernama Rey.
“Apa? aku? Sebenarnya saat ini masih terbilang cukup aman.”
“Ini aneh.”
“Kau benar.”
“Kalian berdua lebih baik kumpulkan banyak informasi sebisa mungkin mengerti!” sahut James
Mereka berdua kemudian mengangguk. Di sebuah distrik yang terletak di kawasan perbukitan daerah perbatasan kota. Beberapa orang berada di dalam sebuah rumah dan di sana mereka sedang berkumpul sambil membahas sesuatu. Tidak lama kemudian salah satu pria tua yang bersama dengan mereka di sana mulai mengungkapkan suatu hal. Mereka yang mendengar ucapannya menjadi panik dan langsung protes. Pria tua tersebut adalah seorang pensiunan pemain orkestra dan dirinya masih terikat dengan pekerjaannya di masa lalu. Ingatan yang terlintas di kepalanya membuatnya merasakan perbedaan yang sangat jauh dan ini membuatnya merasakan tekanan yang luar biasa sehingga dirinya selalu di bayangi dengan ingatan masa lampau. Di hari dirinya melakukan sebuah pertunjukan dan itu membuatnya merasakan kehidupan yang luar biasa menyenangkan membuatnya semakin lama semakin terjatuh ke dalamnya tanpa memikirkan apa yang bisa saja terjadi. Dalam ingatannya yang masih tersisa, terukir kenangan mengerikan dan membuatnya harus menjadi seperti sekarang ini dan tidak akan pernah merasakan apa yang di rasakan olehnya di masa itu. Musik yang menjadikan warna di setiap kehidupan seniman itu kini hanya menjadi kegelapan dan ruang hampa. Seakan mereka berjalan di bawah keputusasaan yang semakin mengakar.
Kini pria tua itu mulai memberontak dan mencoba untuk melawan sisi tabu tersebut. Orang-orang yang ada bersama dengannya semua terlihat terkejut walau di dalam hatinya sama dengan pria tersebut. Mereka mulai menyadari suatu hal yang terlihat mengganjal dan mencoba untuk menggalinya walau itu akan berakibat fatal. Beberapa di antara mereka setuju dan sisanya masih di penuhi dengan keraguan dalam hatinya. Mereka merenung dan terus seperti itu.
“Untuk saat ini masih belum ada informasi yang jelas dan kita hanya bisa menunggu saja,” ucap salah satu pria di antara mereka.
“Lebih baik kita mulai melakukan aktivitas kita seperti dahulu. Bukankah tidak masuk akal jika ini di larang sampai sekarang?”
“Benar. mungkin saja itu hanya alasan agar kita semua hidup di bawah keheningan.”
“Memang terasa aneh. Dan lucunya kita semua mengikutinya.”
“Sebaiknya kita kembali.”
“Benar.”
Mereka terus mengobarkan api pemberontakan dan sampai suatu hari, di mana mereka sudah mulai kembali membuka studionya dan berlatih seperti sebelumnya. Mereka kini mulai berani membuka festival musik lagi. orang-orang yang mendengar akan hal itu membuat kebanyakan dari mereka merasa senang dan di hari itu mereka semua datang untuk menonton. Awalnya terlihat begitu harmonis dan tidak ada apa pun yang mengancam nyawa. Sampai pada akhirnya mereka semua berakhir tragis ledakan dan beberapa serangan lainnya terjadi di hadapan mereka sehingga mereka semua tewas di tempat. Ada sebagian penonton yang masih hidup dan hanya terluka parah. Mereka menyaksikan sosok monster yang ada di hadapan mereka. Monster yang kemudian menyemburkan api dari mulutnya. Apa yang mereka lihat itu memang tidak masuk akal. Namun, semua itu terlihat nyata dan kemudian menghabisi nyawa mereka. Kejadian yang menyedihkan itu membuat banyak sekali reporter yang datang ke lokasi. Mereka datang begitu mendengar seseorang melaporkan kejadian kepada pihak berwajib. Charlotte juga datang ke tempat itu dan di sana, dirinya melihat banyak mayat yang berserakan di mana-mana. Salah satu orang yang berhasil hidup walau terluka parah dan orang itu yang melaporkan kepada pihak berwajib seketika mengatakan sesuatu.
“Ada monster. Mereka menghabisi kami semua tanpa ampun begitu alunan musik terdengar,” ucap orang tersebut yang merupakan seorang pria.
“Monster?”
“Apa maksudmu?”
Pria itu kemudian berhenti bicara dan rupanya sudah tidak sadarkan diri. Pihak berwajib langsung membawanya ke rumah sakit terdekat dan mereka juga langsung memblokir tempat tersebut. Reporter yang datang mulai menyiarkan berita di lokasi dan semua orang yang menyaksikannya di televisi merasakan ketakutan yang luar biasa. Charlotte dengan cepat menyiarkan berita tersebut. Jason yang saat ini berada di rumahnya kemudian melihat berita tersebut membuatnya tercengang. Dirinya terus menyimak berita sampai akhir dan kemudian berpikir untuk sesaat. Di mana semua orang panik, ada beberapa pihak yang terlihat tenang dalam menghadapi situasi. Kali ini di markas James, dirinya yang menyaksikan siaran tersebut membuatnya mengepalkan tangannya. Kejadian yang tidak terduga membuatnya merasa kesal dalam sekejap mata saat itu juga dirinya mulai mengumpat dan bicaranya dengan nada tinggi.
“Tunggu dulu, pria itu mengatakan monster. Apa maksudnya itu?” ucap salah satu anggota pihak berwajib.
“Apa? Monster?”
“Iya, aku mendengarnya dengan jelas.”
“Ah, sial. Kali ini apa lagi.”
“Bagaimana dengan kondisi pria itu?” tanya salah satu rekannya.
“Sudah di bawa ke rumah sakit. Dan sepertinya masih belum sadar. Karena mereka belum menghubungi.”
“Ini akan semakin sulit.”
“Benar. ini merepotkan.”
Di markas James. Gadis itu sedang duduk dan kemudian melihat berita tersebut. Dirinya yang terlihat tenang kemudian melihat beberapa kerusakan yang ada di sana melalui berita itu. dirinya memperhatikasn sesuatu yang membuatnya merasa terganggu. Pandangannya terus tertuju dan kemudian mulai menyadari sesuatu.
“Kau kenapa?” tanya Rey sambil melihat ke arah berita.
“Ada yang aneh.”
“Apa?”
“Kenapa mereka bisa di habisi bukankah itu sudah jelas. Mereka melakukan pertunjukan dan melupakan konsekuensinya. Tidak kurasa mereka sengaja sebagai bentuk protes,” ucap gadis tersebut dengan pandangan serius.
“Bentuk protes ya? Sungguh berani sekali. kejadian itu sudah seperti kutukan saja. Apa yang sebenarnya terjadi?”
“Mana ku tahu.”
“Hey, kau. Apa selama ini kau tidak merasa bosan? Hiburan musik sudah tidak ada lagi dan jika terus seperti ini sungguh menyesakan. Bahkan anak-anak yang belajar di sekolah juga tidak mengetahui itu. menyebalkan. Ah, sial. Aku jadi terbawa emosi.”
“Yang kau katakan itu benar. memangnya apa yang bisa kita lakukan? Jangan membuatku tertawa.”
Mereka berdua terus berbicara dan kemudian berpikir sampai membuat kepala panas. Di satu sisi kejadian ini seperti sebuah bencana dan bahkan peringatan. Mereka yang terdiam dan hanya menerima takdir tidak merasakan kegundahan sama sekali. kejadian yang mirip dengan yang pernah terjadi di masa lalu membuat James seketika merasakan kemarahan dalam dirinya dan mencoba untuk tetap tenang. Di sebuah perusahaan di bagian laboratorium, di sana terlihat beberapa pekerja sedang melakukan sesuatu dengan sebuah tabung yang terlihat seperti ada sesuatu di dalamnya. Mereka kemudian melakukan pengujian.

Komento sa Aklat (24)

  • avatar
    atiqahnurul ainaa

    Real

    02/07

      0
  • avatar
    WahyuningsihNita

    Bagus👍

    06/06

      0
  • avatar
    Kartikasari Sari

    729

    20/05

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata