logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Episode 3

Pagi ini Uye bergegas pergi menuju kediaman Rossi, kemarin Boss-nya meminta dia untuk menjemput calon istrinya. Padahal, belum tentu Rossi mau dipanggil dengan sebutan " Calon Istri ".
Ceritanya Leo sering kali curhat padanya, pria itu berkata jika dia sudah lama mencari seorang wanita. Siapa lagi kalau bukan Rossi, gadis yang merupakan kakak kelas dari sang atasan-nya itu, sudah mencuri hati Leo sudah dari sejak duduk di Sekolah Menengah Atas.
Berawal dari kelulusan kelas XII, Leo selalu mengutarakan keluh kesahnya kepada Uye. Dia sedih, tidak bisa bertemu lagi dengan Kakak cantik yang selama ini, dia amati sedari awal. Uye hanya mengatakan untuk bersabar, karena dia pun tidak ada pengalaman mengejar cinta seorang wanita.
Ketika mengingat kejadian dimana Leo bercerita mengenai Rossi. Dia akan tersenyum sendiri, membayangkan betapa polosnya Tuan Muda-nya itu. Bisa dibayangkan, ketika sang atasan menceritakan tentang Rossi yang pada saat itu memilih kuliah di Bandung, dikampung halaman milik Ibunya. Leo begitu sedih hingga makan saja harus dibujuk olehnya, sungguh kekanakan.
Uye senang bisa bekerja di kediaman Heryawan, dan diberikan amanah oleh Almarhum ayah Leo untuk menjaga, dan melindunginya. Dia bekerja di kediaman Heryawan, sejak usia 25 tahun hingga kini sudah berusia 32 tahun. Dan, sejak dari dulu hingga sekarang, Uye masih betah dengan status jomblonya. Sampai-sampai Leo pernah menghindari dia, atasannya itu takut jika Uye belok, alias tidak normal.
Setelah beberapa menit perjalanan, Uye akhirnya sampai juga di kediaman Rossi. Pria itu membuka pintu mobil, tiba-tiba saja ada yang menepuk pundaknya.
" Eh, Nak ganteng. Pacarnya Neng Occi ya ? " tanyanya.
Uye tersenyum manis, dia hendak menjawab pertanyaan tersebut. Baru saja mulutnya akan mengatakan sesuatu, tetapi ibu itu justru memotong perkataannya.
" Em... ! "
" Aduh malu-malu kucing, Nak jangan begitu. Neng Occi itu cantik, baik hati, dan tidak sombong. Meskipun tidak ada yang harus dia sombongkan hehe! " ceplosnya.
Uye menghela napasnya, dalam hatinya dia sedang mengutuk tetangga Rossi tersebut dan. Bagaimana tidak? dia kesal takutnya, Leo mendengar omongan Ibu-ibu ini. Jika atasan-nya itu mendengar, bisa-bisa dia tidak mendapatkan bonus lagi.
" Bu, tolong jangan salah paham. Saya Uye, asisten pribadi Bapak Leonel Ahmad Heryawan. Pewaris sebenarnya, dari HRY Group. " kata Uye menjelaskan.
Ibu-ibu tersebut tampak begitu terkejut, mulutnya terbuka lebar. Dia sampai menganga, saking tidak percayanya.
" APA ? " pekiknya.
Uye menutup kedua telinganya, dia kaget karena suara si ibu begitu nyaring terdengar di gendang telinganya.
" Eh Ibu Yati ! "
" Eh Ibu Juleha, Selamat pagi ! "
" Selamat pagi juga, eh Pak Asisten, tunggu sebentar ya. Si Occi lagi siap-siap tuh ! " ujar Ibu Juleha.
" Ibu Juleha, saya kira Si ganteng ini pacarnya Neng Occi ! " ujar Ibu Yati.
" Aih begitu ya, eh Bapak Udin udah datang belum ? "
" Belum nih, Bu. Saya juga lagi nunggu, soalnya Si Juna minta dibikinin sayur lodeh ! "
" Oh begitu ya ? Kalau begitu kita tunggu di dekat rumah ibu Mila aja, biasanya kan Pak Udin ke sana dulu ! "
Kemudian mereka terlibat dalam percakapan, dan beberapa saat kemudian Rossi datang menghampiri Uye.
" Assalamualaikum, Kak Uye ! " sapa Rossi.
" Ya Allah, Nona Rossi. Saya mohon, anda tidak boleh berbuat seperti ini lagi. Karena, anda adalah calon istri dari Tuan muda Leo. Kalau sampai beliau tahu, saya bisa di pecat lagi ! " cerocos Uye.
Rossi menghela napasnya, dia memutar kedua bola matanya merasa jengah.
" Ya sudah, terserah. Ah iya, saya buatkan bekal buat Kak Uye juga loh ! " ujar Rossi.
" Saya tidak pantas untuk menerima ini ! "
" Aduh Kak Uye, terima saja. Kenapa sih, ribet amat. Lagipula daya sudah membuatkan makanan juga buat Leo. Ayo terima, kalau ketahuan Leo dia nggak bakalan ngasih Kakak loh ! " cerocos Rossi.
" Baik Nona, terimakasih ! "
Pria itu membungkuk hormat. Rossi lagi-lagi dibuat menghela napas, oleh tingkah laku Asisten pribadi Leo itu.
" Sudahlah, emang hobinya membungkuk hormat kali. Aih nggak paham aku sama Kak Uye. Padahal, aku bukan Boss-nya sama sekali ! " batin Rossi.
Leo menatap pintu kamarnya dengan antusias, dia tidak sabar ingin segera bertemu kakak tersayangnya. Menunggu kedatangan Rossi dan juga Uye, walaupun membosankan tetapi, dia tetap ingin sekali melihat wajah cantik Rossi dengan segera. Pria itu mempoutkan bibirnya, dia menghela napas, kemudian melirik lagi ke arah pintu.
Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu, dia melebarkan senyumnya.
" Pasti Occi ! " batin Leo.
" Masuk ! " ujar Leo.
Masuklah seorang pelayan senior wanita bernama Susi.
" Selamat pagi Tuan Muda ! "
" Ada apa ? " tanya Leo.
Pria itu mendongak menatap wajah Susi
" Anu, Tuan di depan ada seorang wanita ! " ujar Susi.
" Suruh dia masuk ! " ujar Leo.
" Baik, Tuan. ! "
Tidak lama kemudian, seorang wanita berlari memeluk tubuh pria tampan itu, yang saat ini sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Leo bergeming, dia hanya mengedipkan matanya beberapa kali, tidak berniat untuk membalas pelukan Isabella. Dia kemudian mendorong tubuh gadis itu .
" Apaan sih, kan sudah aku bilang. Kita sudah selesai, jadi, jangan pernah datang menemui aku lagi ! " ujar Leo.
" Kamu bohong, kita akan segera bertunangan. Jangan seperti ini ! "
Uye mempunyai kebiasaan lupa mengetuk pintu, pria itu langsung saja membuka pintu kamar Leo, dia terkejut melihat ke dalam kamar Leo.
" Selamat pagi Tu... ! "
Saking terkejutnya, sampai-sampai tidak bisa meneruskan perkataannya. Rossi yang berada di sebelahnya pun, menerobos masuk. Matanya melebar, dan mulutnya refleks menganga lebar. Sedangkan Leo terlihat sumringah ketika melihatnya.
" Apa dia sudah tidak waras?" batin Rossi.
" Sayang, kemarilah ! " ujar Leo.
Rossi menoleh ke arahnya,
" Aih, sepertinya memang aku harus bersandiwara lagi. Baiklah, saatnya acting !" batin Rossi.
Dia pun mengibaskan rambutnya, berjalan menuju Leo, dan menyapanya.
" Selamat pagi sayang, ah iya aku bawain makanan buat kamu ! " ujar Rossi.
Dia berdiri, persis membelakangi gadis yang merupakan adik tirinya .
" Siapa dia ? " tanya Isabella.
Rossi berbalik arah, dia menatap wajah Isabella kemudian tersenyum manis . Lalu, mengulurkan tangan kanannya, mengajak gadis itu berkenalan.
" Hallo, nama saya Rossi. Panggil saja, Occi ! " kata Rossi sembari tersenyum.
" Cih, dia tidak lebih cantik dari aku. Apa Kak Leo sudah buta ? " batin Isabella.
Gadis itu menatap sinis wajah Rossi, dia terlihat tidak menyukai Rossiana. Namun, dengan terpaksa dia membalas uluran tangan itu. Demi menjaga imagenya, di depan Leo tentunya.
" Saya Isabella Fawzi, panggil saja Bella ! " ujar Isabella.
" Salam kenal, Nona Bella ! " ujar Rossi.
" Bella, menyerahlah. Aku hanya mencintai Occi seorang, tolong jadilah wanita terhormat oke ! "
" Kamu pikir aku akan setuju euh ? Kak Leo, aku mencintaimu tulus, bahkan sejak dari dulu aku selalu mengikuti kamu ! " ujar Isabella.
" Sayangnya, aku tidak mencintai kamu ! " kata Leo sarkastik.
Sedangkan Rossi, bergeming. Dia hanya bisa melebarkan bola matanya, saking shock-nya.
Leo dan Rossi sedari tadi mencoba untuk memanasi Isabella, mereka begitu mahir dalam berakting. Rossi, begitu menghayati perannya sebagai kekasih Leo. Padahal, belum pernah sebelumnya dia pacaran. Entah mengapa, rasanya dia begitu menikmati perannya.
" Aih, sepertinya aku mengganggu kalian ? Kalau begitu, aku pamit dulu. Supaya kalian lebih nyaman, tapi, Leo kamu harus kasih tahu Mama dan Papa aku, kalau kita tidak bisa menikah ! " kata Isabella menjelaskan.
Leo dan Rossi saling menatap wajah satu sama lainnya. Ternyata, akting mereka berhasil.
" Oh, Oke. Kamu tenang saja, aku pria yang bertanggung jawab ! " ujar Leo.
Isabella mengepalkan kedua tangannya, dia geram dengan tingkah Leo dan Rossi. Dengan menghentakkan kakinya dia segera meninggalkan tempat itu.
" Apakah kita berhasil ? " tanya Rossi.
" Tentu saja sayang ! "
" Woi siapa sayangmu ? Jangan sembarangan ya ! "
Leo cekikikan dibuatnya, Rossi begitu menggemaskan saat ini.
" Ya sudah, maaf deh. Lagian kamu tuh tadi begitu menghayati peran, jadi aku juga terbawa suasana romantis ini Kakak ! " ujar Leo.
Rossi menghela napasnya,
" Baiklah, Baiklah. Terserah kamu aja deh Tuan Muda! " kata Rossi menyindir.
Leo tersenyum manis, dia bahagia karena bisa melihat wajah cantik Kakak cantik kesayangannya.
" Makasih ya, kalau kayak gini mendingan langsung nikah aja kali ya. Soalnya, kalau deket-deket kamu bawaannya, pengen meluk mulu ! "
Rossi memutar kedua bola matanya, jengah dengan sikap playboy Leo.
" Dasar Playboy bisa aja ngomongnya ! "
Leo tertawa hingga matanya hampir tak terlihat, dia begitu tampan saat ini. Hingga tanpa sadar Rossi menatapnya kagum.
" Ciee yang sedang terpesona oleh ketampanan wajahku, sabar kak. Sebentar lagi, aku akan menjadi suamimu ! " ujar Leo.
Rossi membelalakkan matanya,
" Aih, percaya diri sekali kamu. Ini buruan abisin sendiri. Saya berangkat kerja dulu, Assalamualaikum ! " ujar Rossi.
Gadis itu memberikan rantang stainless berisi makanan buatannya, kemudian dia meninggalkan kamar Leo . Membuat pria itu tertawa terbahak-bahak, dia senang bisa membuat Rossi marah.
Rosela masih belum bisa menghubungi suaminya, sudah dua hari tidak pulang ke rumah mereka. Bahkan putri kecilnya, setiap malam selalu menangis. Mungkin saja, dia merindukan Ayahnya, dia cemas karena Rafael tidak mengangkat panggilan masuk darinya.
Entah, sedang apa suaminya itu. Yang jelas, sebelum berangkat dia sedang merencanakan pembunuhan Leo. Tetapi, kemarin Rosela mendengar para tetua Leo adiknya dari ancaman pembunuhan. Oleh karena itu, Rose yang sudah dibutakan cinta Rafael, dia cemas jika suaminya ketahuan.
Karena dia sendiri pun terlibat, dia mentransfer sejumlah uang kepada Rafael. Agar prianya, itu mendapatkan apa yang diinginkannya.
" Mas, jangan buat aku cemas ! " kata Rosela lirih.
Kediaman Leonel Ahmad Heryawan.
" Kakakku yang naif itu akan tahu jika, dia selama ini dikhianati. Jadi, kamu harus bisa mengumpulkan bukti-bukti dan berikan kepadanya ! " ujar Leo.
Pria itu dengan tegas memberikan perintah kepada Asisten pribadinya, dan dengan sigap Uye mengerti apa yang Leo katakan padanya.
" Baik Tuan, saya paham. Kalau begitu, saya pamit undur diri ! " ujar Uye.
Pria tampan berkacamata itu meninggalkan kamar Leo, dia akan segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh sang atasan.
" Kak, padahal aku sangat menyayangimu. Mengapa kamu melakukan ini padaku, ku adikmu ! " batin Leo.
Leo mengepalkan kedua tangannya, dia merasa kasihan dengan sang kakak. Wanita yang selama ini dia sayangi seperti sang ibu. Baginya, Rosela adalah yang paling penting setelah Ibu. Dan kemudian, sekarang Rossi pun muncul kembali, jadi ada tiga wanita yang harus dia sayangi dan dia lindungi saat ini.
Kediaman Keluarga Damar Aditya.
Isabella, pulang ke rumah dengan lesu. Dia mengadu kepada Ibunya, dia menangis karena Leo tidak mau menikahinya dan serius dengan pembatalan pertunangan mereka.
" Sudahlah, nanti kalau Papi kamu pulang. Kamu adukan semua padanya ! " ujar Devi.
" Mami, aku kesal. Dia lebih memilih wanita rendahan itu dibandingkan aku yang derajatnya lebih baik daripadanya ! " ujar Isabella.
Gadis itu mengeluarkan air matanya, sang ibu mengusapnya.
" Memang siapa wanita itu ? Biar Mami yang memberinya pelajaran ! " ujar Devi.
Devi Karomah, adalah cinta pertama Damar Aditya. Mereka kembali bersatu, ketika Juleha sedang mengandung buah hati Damar. Pria itu menceraikan istrinya hanya demi dia ingin kembali cinta pertamanya. Devi merasa senang, karena pada akhirnya Damar masih memilihnya. Dia bangga, karena Juleha merupakan orang yang paling dia benci semasa Sekolah Menengah Atas.
Kecantikan Juleha selalu menjadi nomor satu di sekolah mereka, bahkan tidak hanya cantik, Juleha selalu menjadi juara pertama umum karena kecerdasannya. Dia nyaris sempurna, dan itu semua tidak dimiliki oleh Devi.
Wanita itu hanya modal seksi saja, dia bisa menggoda Damar. Menurutnya, Soal di ranjang yang paling jago adalah dirinya. Dan itu , tidak dimiliki oleh Juleha. Karena wanita itu begitu berbudi luhur. Dan Damar pun mengakui itu, sejatinya Juleha hanya mahir urusan dapur dan sumur saja, selebihnya tidak.
Berawal dari dia yang selalu disakiti oleh suaminya, kemudian dia bertemu dengan Damar. Dan , dia mengadukan semua yang dialaminya pada mantan kekasihnya itu. Lalu, Damar yang bersimpati, pada akhirnya bersedia membantunya bercerai dari suaminya.
Namun, setelah bercerai Devi justru menggoda Damar. Dan setelah berhasil menggoda Damar Devi benar-benar merasa hidupnya beruntung, karena Damar pada akhirnya mengusir Juleha dari rumah besarnya, dan mereka resmi menjadi suami-istri setelah resmi Damar mencerminkan Juleha.
Kini dia berhasil menjadi Nyonya, di kediaman tersebut. Akan tetapi, dia tidak tahu jikalau Juleha sekarang sudah kembali ke ibukota. Wanita paruh baya itu pun tidak tahu jikalau Juleha mempunyai seorang putri dan usianya lebih tua 2 tahun dari Isabella putrinya.
Dan entah mengapa akhir-akhir ini dia merasa jikalau Damar berubah. Komunikasi bersamanya kini jarang terjadi, hanya sesekali, paling setelah makan malam, di ruang keluarga mereka.
Bahkan, setelah bangun tidur pun dia mendapati sosok Damar sudah bergegas menaiki mobilnya. dan saat ini pun dia ragu untuk menceritakan tentang pembatalan pernikahan Isabella dengan Leo Heryawan.
Putrinya itu sangat mencintai Leo, rumornya Leo adalah seorang Playboy . Akan tetapi, Isabella memang cerminan dirinya. Gadis itu akan tetap kekeuh dengan apa yang dia inginkan, walaupun harus bersaing dengan banyak wanita cantik di seluruh negeri ini.
" Pokoknya aku mau sama Kak Leo, aku nggak mau sama yang lain nya. Mami harus mendukung aku, dan membantu ku memisahkan Kak dengan wanita rendahan itu ! "
" Beritahu Mami siapa wanita rendahan itu ? "
" Sepertinya, namanya Occi pokoknya Mami harus memisahkan dia dari Kak Leo ! "
" Sayang, Mami akan membantu kamu. Tenang saja, pokoknya wanita rendahan itu tidak layak untuk Leo. Kita memiliki segalanya, keluarga kaya yang sempurna dia tidak akan bisa melawan kita ! "
Mendengar perkataan ibunya itu membuat Isabella bahagia dia menyeringai. Merasa menang, dan, yakin bisa memisahkan Leo dengan gadis yang dia sebut rendahan itu.
~ Bersambung...
with ❤️ A-yen94~

Komento sa Aklat (97)

  • avatar
    Nandarany Nandarany

    cerita sangat bagus,dan sangat menginspirasi..semoga makin sukses dan semakin maju

    13/05/2022

      0
  • avatar
    Nay La Shanum

    bagus ceritanya tetapi datar karena setiap konfliknya bs dg cepat di selesaikan tanpa ad perlawanan ...n yang bikin aq bingung jika saat maa rossi mengandung lalu di talak n di ceraikan ayah rosii sebenarnya kan itu g sah talaknya jadi status masih suami istri...kan g boleh cerai saat hamil

    28/01/2022

      5
  • avatar
    Alfian Alsfgk

    alfian

    2d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata