logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bertahan atau Pergi

Bertahan atau Pergi

Dv_Ar (Devi Citra)


1

Mutia Ayunda seorang wanita ber usia 27tahun,, Ayu adalah panggilan nya. Ayu sudah menikah sejak umur 22 tahun dan sekarang usia peranikahannya menginjak lima tahun. Meskipun sudah memasuki tahun ke lima tapi Ayu dan suami belum di karuniai anak, dan itu membuat Ayu selalu sabar menghadapi pertanyaan pertanyaan dari orang orang ,tak lain mertua nya juga ikut mencemoohnya ,bahwasannya tidak hamil hamil.
David Nugraha seorang pria tampan dan mapan berusia tiga puluh dua tahun, David adalah suami dari Mutia Ayunda.
David adalah teman dari kakak Ayu yang bernama Leo. Mereka bersahabat sejak SMA sampai sekarang. Tidak hanya David dan Leo ,tapi juga Akmal yang jadi asisten Leo kakak dari Ayu.
Dari persahabatan merekalah akhirnya David yang sering mengunjungi Leo dirumahnya bertemu Ayu..
***
Setiap rumah tangga pasti ada cobaan ,begitu pun yang dialami Ayu dan David .
Jika di lihat dari kaca mata biasa semuanya terlihat sempurna ,yang satu cantik dan satunya tampan, dan yang pasti mapan .
Ayu mempunyai usaha cafe sendiri, sedangkan suaminya David pengusaha .
Ditambah keduanya dari keluarga berada.
Sungguh sempurna bukan, tapi itu tidak bagi Ayu dan David karena mereka belum di karuniai seorang anak.
Sebenarnya mereka masih bisa sabar menunggu, tapi omongan orang sekitar yang selalu menanyakan keberadaan anak.
Apalagi sekarang mertua Ayu sudah mulai terhasut omongan saudara serta teman temannya yang selalu memamerkan cucu mereka.
Seperti malam ini,sesudah makan malam di keluarga Nugraha yang terdiri dari David , ibu David dan Ayu duduk di ruang keluarga, ibu David yang disapa ibu Ratih itu mulai membahas kehamilan.
"Kamu sudah telat datang bulan belum yu bulan ini,,? '' tanya Bu Ratih
"Belum Bu,, sekarang malah lagi datang bulan". Jawab Ayu sambil terpaksa tersenyum.
" duh gimana sih,, ini udah lima tahun loh ,, ibu sudah pengen punya cucu, apalagi anak ibu kan cuma David , kalo bukan minta sama kalian sama siapa?" ucap Bu Ratih dengan menggerutu
"Sabar sih Bu,, nanti kalo sudah di percaya juga ibu bakalan punya cucu,,. " sahut David santai
"Pokoknya ibu nggak mau tau bulan depan kalo Ayu belum hamil kamu nikah saja lagi, ibu akan mencarikan yang berkualitas ." ucap Bu Ratih tak terbantahkan sambil melenggang pergi.
****
Malam semakin larut,di sebuah kamar bernuansa abu-abu itu terjadi keheningan setelah beberapa jam lalu terjadi sedikit perdebatan antara ibu dan anak.
"Sayang, maafkan ibuku yaa,, jangan kamu ambil hati kata-kata yang seperti tadi yaa". Ucap David memecah keheningan
" Aku tidak apa-apa mas,memang aku belum bisa kasih kamu keturunan , selagi kamu masih mendukung ku dan di sampingku aku akan tetap bertahan mas. " kata Ayunda sembari mengulas senyum.
Percayalah dibalik senyum yang ditampilkan Ayunda menyimpan beban yang berat.
Apakah dia bisa bertahan dengan omongan orang-orang sekitar, apalagi sekarang mertua yang dulu begitu menyayanginya seakan menjauh ,berkata selalu sinis.
Semoga Ayunda bisa selalu sabar.
"Mas akan selalu ada di samping kamu Sayaang, kalaupun nantinya tidak ada anak diantara kita, kita bisa adopsi" kata-kata yang keluar dari mulut David begitu menenangkan itu mungkin yang membuat Ayunda bisa selalu sabar.
"Iya mas,, terimakasih dan maafkan aku ." sesal Ayunda
"Sudah sayang tidak apa-apa ". Ucap David sambil mendekap erat tubuh istrinya dengan sayang..
****
Sudah beberapa hari, dari waktu sang mertua menyuruh putranya lebih tepatnya suami Ayunda itu untuk menikah lagi membuat Ayu merasa dilema.
Ditambah dengan kata-kata yang mendesaknya untuk mengijinkan David agar mau menikah lagi.
Dan mungkin ini akan Ayu bicarakan lagi dengan suaminya.
Yah , dia harus ikhlas menerima segala konsekuensinya. Walau pun pasti berat menjalaninya, mungkin ini yang terbaik untuk semua.
Ayunda telah mempertimbangkan ucapan mertuanya dan menyuruh David untuk menikah lagi karena dia telah periksa ke dokter bahwa kemungkinan untuk hamil sangat lah tipis, dikarenakan dulu Ayu sempat terjatuh dari tangga dan membentur perutnya.
***
Malam ini Ayunda tengah menunggu suaminya pulang. Dia duduk di sofa ruang tengah sambil melihat acara televisi. Walau sebenarnya televisi yang menontonnya.
"Sayang kamu belum tidur" sapa David yang baru saja pulang kerja ketika melihat istrinya tengah duduk.
"Aku menunggumu mas,," jawab Ayu
"Kan sudah mas bilang tidak usah menunggu, karena mas pulang larut. Mas nggak mau nanti kamu sakit sayang". Ucap David
" iya mas tapi ini ada hal yang aku ingin bicarakan sama kamu,,, mas sudah makan belum? " kata Ayu lagi
"Mas sudah makan tadi di kantor,, ya sudah kalo mau ngomong mas bersih-bersih dulu ya." ucap David sambil menggandeng tangan istrinya untuk ke kamarnya.
"Iya mas,, aku siapkan pakaian kamu dulu" jawab Ayunda
****
Kini sepasang suami istri tersebut tengah duduk bersandar pada kepala ranjang. Keduanya masih terdiam, belum ada yang akan membuka suara.
"Mas ,,'' panggil Ayunda memecah keheningan
" iya sayang,, kamu mau membicarakan apa?" jawab David
"Aku siap dimadu" ucap Ayunda dengan menahan sesak di dada
"Kamu ngomong apa sih yang,, aku nggak mau nyakitin kamu . Aku tau meskipun mulut kamu mengatakan siap, tapi hati kamu tidak kan?. Sudahlah kita sudah membahas ini sebelumnya, dan aku akan sabar menunggunya " ujar David sambil merangkul istrinya.
"Tapi mas, hasil pemeriksaan dokter kemungkinan untuk aku hamil sangat kecil. " ucap Ayunda sambil menyerahkan amplop keterangan dari rumah sakit.
"Aku juga ingin punya anak mas, aku mengijinkan kamu menikah lagi. Bukankah nanti jika kau punya anak, itu juga akan jadi anakku. " jawab Ayunda
"Apa kau yakin dengan keputusanmu sayang" tanya David
"Aku ikhlas mas selagi kau adil memperlakukan kami nanti . " balas Ayunda dengan menepiskan senyumnya.
Percayalah, dibalik senyum yang ditepiskannya menyimpan luka dan sesak. Kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bisa membahagiakan suaminya.
Walaupun suaminya selalu membela dirinya didepan sang Ibu, tapi Ayunda tau bahwa suaminya juga sudah sangat ingin mempunyai seorang anak.
Ayunda juga sering memergoki suaminya merenung sendirian di ruang kerjanya, setelah perdebatan dengan sang Ibu.
Mungkin David juga kecewa padanya, tapi tidak diungkapkannya.
Maka dari itu Ayunda memutuskan untuk siap dimadu.

Komento sa Aklat (448)

  • avatar
    AnasSarvina

    Bagus sekali ceritanya.

    01/05

      0
  • avatar
    NoepRoslin

    Menarik👍👍

    25/03

      0
  • avatar
    w******0@gmail.com

    keren

    22/02/2023

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata