logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 2

Brakk
Karena rasa emosi yang muncul setelah melihat seseorang yang ia benci dari ia lulus sekolah dasar, dengan sengaja ia menendang pintu kelasnya. Hal tersebut tidak luput dari pandangan teman-teman kelasnya.
Teman-temannya pun terkejut dengan sikap key hari ini, karena biasanya key tidak pernah melakukan hal tersebut. Karena yang mereka tau key tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Setelah itu tanpa berkata key pun langsung menuju tempat duduknya kemudian melipat kedua tangannya untuk ia jadi kan bantal.
Teman-temannya pun semakin heran apa yang sebenarnya terjadi, karena mereka semua tahu semarah apapun key tidak akan pernah seperti ini. Tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk membuat key merasa tenang jalan satu-satunya yaitu memanggil kedua sahabatnya untuk menenangkannya.
Teman-teman kelas key tahu bahwa Naya dan Aila adalah sahabatnya key begitu juga dengan teman-teman kelas Naya dan Aila.
Tak lama kemudian Aila pun datang sambil berlari
" Key ada apa? Apa yang terjadi" tanya Aila cemas.
" Dia muncul lagi hiks hiks" ucap key sambil menahan tangisnya.
" Siapa yang muncul key, jangan diam aja"
Key pun menggeleng kan kepalanya karena ia tau sekarang menjadi pusat perhatian. Aila pun menyadari akan hal itu, jadi ia membawa key keluar kelas.
" Lo mau bawa gue kemana Ai" tanya key sambil menghapus air matanya.
" Udah Lo diem aja"
" Taman?" Ucap key dalam hati.
Sesampainya di taman Aila membawa key untuk duduk di kursi yang paling ujung karena tempat itu jauh dari keramaian.
" Sekarang Lo bisa cerita ke gue, apa yang terjadi? Dan siapa yang lo maksud dia muncul lagi? Tanya Aila bertubi-tubi.
" Dia yang udah buat gue jadi gini" tangisan key pun sudah pecah jika mengingat masa lalunya.
" Siapa? Mantan lo yang selingkuh itu"
" Bukan dia, orang yang gue maksud orang yang udah bikin gue bener- bener down dan itu bener-bener di titik rendah yang pernah gue rasain.. hiks hiks"
" Siapa key, kenapa lo enggak pernah cerita ke gue" tanya Aila bahkan kini air matanya pun juga menetes.
" Maaf Ai bukannya gue enggak mau cerita, tapi gue enggak mau lo juga ikut benci karena gue sebenernya waktu gue pacaran itu mau gue ceritain semua tapi gue belum sempet. Karna Lo tau sendirikan kalo gue belum lama ngejalin hubungan malah pacar gue selingkuh. Itu aja lo marah banget jadi gue ngurungin niat gue buat cerita tentang ini"
" Maaf key karena gue enggak mau kalo Lo di sakiti, kalo lo sakit gue juga ikut ngerasain. Ya udah sekarang ceritain tentang masalah ini"
Flashback dimana key mengalami masa buruknya
Hari ini adalah hari pembagian raport untuk kenaikan kelas 6. Karena para orang tua berada di ruang kelas jadi di murid-murid yang lainnya sedang bermain di halaman sekolah. Dan ya, Aila tidak ikut mamanya ke sekolahnya. Ia ikut papanya untuk mengunjungi abangnya di Surabaya.
Karena Aila tidak ada jadi key bermain bersama teman-teman yang lain. Saat itu key sedang mengejar temannya karena ia menjahilinya jadi key ingin membalasnya. Dan saat ia berlari mengejar temannya itu ia melewati gudang di saat bersamaan melihat seorang anak laki-laki yang sedang merokok. Karena kau tahu peraturan di sekolah itu dilarang untuk merokok jadi key pun menghampirinya untuk menegur.
" Hei Azka, kan enggak boleh ngerokok di sekolah"
Anak laki-laki itu bernama Azka Saksena, Azka yaitu satu angkatan dengan key namun berbeda kelas. Azka merupakan anak broken home jadi ia menjadi nakal.
"Udah deh km diem aja, jangan bilang ke siapa-siapa awas aja kalo ada yang tau" ancam Azka pada key.
Karena key anaknya yang selalu patuh akan aturan yang berlaku jadi ia tidak mendengarkan ucapan Azka.
" Enggak aku mau ke ruang guru buat laporin kamu" jawab key sambil melangkah keluar.
Sebelum Key keluar dari gudang, Azka dengan sengaja mendorong key hingga ia terjatuh dan kepalanya terbentur lantai. Karena rasa nyeri yang key rasakan ia pun menangis.
" Kan tadi udah aku bilang jangan macem-macem, dasar anak manja"
" Aku bukan anak manja" ucap key lirih menahan sakit.
" Halah kalo lo bukan anak manja, harusnya sekolah berangkat sendiri bukannya di anterin"
Plakk
Azka pun menampar key dengan begitu keras selain itu ia juga menendang punggung key, bahkan ia menjambak dan menginjak kaki key dengan begitu keras.
" Awas aja kalo masih mau laporin juga, untuk kejadian ini juga jangan ada orang yang tau"
Setelah Azka pergi key pun pingsan selama 1 jam. Dan acara pembagian raport belum juga selesai jadi tidak ada yang tau akan keberadaan dan kondisi key saat ini. Saat key sadar ia masih berada di dalam gudang, ia menangis tersedu-sedu dan merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya. Kemudian ia berusaha bangkit untuk menemui orang tuanya.
" Key kamu abis dari mana papa cariin enggak ada dimana-mana" tanya papa pada key
" Owh tadi key abis dari perpus pa" ucap key bohong sambil tersenyum paksa.
" Ya ampun key kalo mau pergi tu izin dulu ya biar mama sama papa enggak khawatir" ucap mamanya sambil mengusap pipi anaknya.
Saat mamanya mengusap pipi key ia menyadari bahwa kening putrinya lebam.
" Sayang kening kamu kenapa kok lebam gitu"
" Emmm itu ma tadi eeee waktu di perpus saat key mau ambil buku, bukanya jatuh terus kena kening key heheh"
" Ya ampun sayang hati-hati kalo mau ambil atau ngelakuin sesuatu" nasehat papa key.
" Iya pa lain kali key hati-hati, ma udah selesai kan ngambil rapornya"
" Udah sayang"
" Kalo gitu ayok pulang key udah capek"
" Iya sayang, ayo" ucap mama dan papanya bersamaan.
Untuk pertama kalinya key merasa benar-benar tidak mampu untuk menahan semuanya. Karena orang tuanya mau pun abangnya tidak pernah membentak maupun memukulnya.
Flashback off
Hiks hiks his hiks hiks
Tangisan key pun sekarang terdengar jelas di telinga Aila. Di saat bersamaan benteng pertahanan Aila pun runtuh, sehingga ia juga ikut menangis mendengar cerita Keisya.
" Maafin gue key seharusnya gue waktu itu pergi ke sekolah sama lo. Jika gue enggak ikut papa gue mungkin hal ini enggak bakal terjadi sama lo hiks hiks"
" Ini bukan salah lo Ai mungkin ini udah takdir yang harus gue rasain"
" Apa lagi yang dia lakuin key selain itu"
"Setelah hari itu jika aku bertemu dia, dia pasti akan selalu bully gue, cuman bedanya dia enggak main fisik lagi tapi batin. Satu tahun gue ngerasain itu semua tanpa ada orang yang tau bahkan orang tua gue sendiri pun enggak tau Ai"
" Kenapa lo enggak pernah cerita key, kalo lo pernah di bully"
" Maaf Ai gue enggak mau lo juga kena bully"
"Tapi gue berhak tau key"
" Maaf"
" Lain kali kalo lo ada masalah apapun itu mau itu kecil atau besar Lo harus cerita ke gue"
" Iya gue janji, tapi lo jangan kasih tau Naya dulu tentang masalah ini biar gue sendiri yang ngomong ke dia"
" Apapun keputusan lo gue ngikut aja"
" Thanks Ai lo selalu ada dan pengertian sama gue, thanks juga lo udah mau sahabatan sama gue. Sekarang gue punya lo sama Naya di hidup gue" ucap key tulus
Mendengar ucapan key, Aila langsung memeluk key dengan erat.
" Kapan lo akan bilang ke keluarga lo sendiri key"
" Gue enggak tau Ai, gue takut abang gua marah. Lo tau sendirikan kalo marah gimana dia pasti langsung nyamperin Azka"
" Ya biarin aja la key biar si Azka dapet balesannya"
" Gue enggak mau kalo orang lain juga ngerasain apa yang gue rasain Ai, apalagi Azka anak broken home itu pasti alasannya dia menjadi kasar"
" Akhirnya key gue udah kembali" ucap Aila senang
" Gue yang dulu enggak akan kembali lagi Ai"
Ucapan key membuat Aila terdiam sejenak dan menatap mata key dalam-dalam. Ia dapat melihat bahwa key yang dulu masih ada, ia berharap ada seseorang yang akan membawanya kembali.
" Ya udah iya, tapi lo harus janji ke gue lo harus munculin sifat lama lo saat sama gue dan orang terdekat lo"
" Iya gue janji"
" Untuk sekarang apa yang mau lo lakuin" tanya Aila penasaran.
" Gue belum tau sekarang, tapi gue mau berusaha untuk ngelupain hal itu terlebih dahulu"
Key tidak tau jika Azka baru pindah ke kampus yang sama dengannya. Lagi pula mereka beda fakultas kecil kemungkinan untuk bertemu. Namun kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya.
" Udah lo tenang aja sekarang gue ada disini, enggak akan gue biarin dia nyakitin lo lagi"
" Thanks Ai, tapi gue ngerasa lemah kalo liat muka dia"
" Udah key lagi pula dia enggak kuliah di sini, jadi lo masih aman" ucap Aila meyakinkan key.
" Iya lo bener Ai, Naya mana kok dari tadi gue enggak liat"
" Oo dia enggak Dateng hari ini, dia izin buat jenguk bibinya di rumah sakit"
" Gue belum siap buat bilang tentang ini ke Naya, Ai. Gue takut kalo dia nanti akan bereaksi yang berlebihan"
" Itu enggak akan terjadi key, kita aja ketemu Naya waktu SMP sedangkan kejadian ini terjadi waktu masih SD"
" Tapikan dia bisa aja ngerasa bersalah karena enggak bertemu kita lebih awal" ucap key menahan tangisnya.
" Gue yakin Naya enggak akan ngelakuin itu, kalo pun dia bereaksi yang kita pikirkan itu karna dia sayang sama lo key"
" Iya gue tau tapii"
"Syuutt ... percaya aja sama Naya"
" Okey, kalo gitu gue mau pulang aja lagian hari ini cuma ada satu MK itupun udah gue lewatin"
" Ya udah ayok, gue mau ikut ke rumah lo"
" Kan lo Masih ada satu MK lagi Ai, biar gue sendiri aja"
" No, pokoknya gue ikut lo pulang titik"
" Udahlah terserah lo aja, lo tadi dianter apa bawa motor sendiri?"
"Ya udah ayok, lo yang bawa motornya ya gue lagi pengen nikmatin suasana jalan"
__skip__
Karena key ingin menikmati perjalanannya jadi Aila mengambil jalan memutar agar key dapat menenangkan dirinya sendiri. Di perjalanan key menikmati angin yang menerpa tubuhnya, ia merasa seolah-olah tidak ada beban yang ia tanggung. Aila pun menyadari akan hal itu iya tersenyum karena sahabatnya kini bisa melupakan masalahnya walaupun hanya sejenak.
Saat mereka berdua telah sampai di halaman rumah Keisya, mereka melihat sebuah motor terparkir di dalam garasi rumahnya. Key yakin bahwa motor itu adalah motor abangnya yang setelah pulang dari liburannya.
Entah kenapa Aila merasa tidak nyaman akan hadiran abangnya key kali ini. Saat mereka berdua ingin memasuki rumah Rion muncul dari pintu dan ingin pergi ke taman depan rumahnya. Namun setelah melihat key pulang ia mengurungkan niatnya untuk pergi ke taman, dan dan langsung memeluk adiknya itu. Itu semua tidak luput dari pandangan Aila, ia merasa tersentuh akan kedekatan mereka berdua ia tahu betul, bagaimana rasa sayang seorang abang kepada adiknya. Ia merasa senang selain dirinya sendiri ada juga yang memiliki seorang Abang yang perhatian padanya. Setelah memeluk key Rion juga memeluk Aila. Rion dan Aila juga udah dekat seperti saudaranya sendiri, karena Aila, key dan Rion sejak kecil sering bermain bersama.
Deg deg deg deg deg deg
Untuk pertama kalinya Aila merasa pelukan kali ini sangat berbeda dari biasanya. Apa yang terjadi pada dirinya saat ini, ia merasa aneh karena mereka sudah biasa sering akan hal ini. Namun kali ini sungguh berbeda, karna rasa ini Aila menjadi gugup dan canggung. Itu semua terlihat dengan jelas dari raut wajah Aila, dan yahh key menyadari akan hal itu. Ia tersenyum melihat itu semua, selain Aila Rion pun juga merasakan hal yang sama.
" Udah muncul ternyata benih-benih cinta di antara mereka berdua, tapi mereka belum menyadarinya" ucah key di dalam hati.
Kay tau bahwa abangnya ini sangatlah pengalaman tentang cinta yang ada dipikirannya hanyalah tentang keluarganya. Jadi ia yakin bahwa abangnya merasakan cinta untuk pertama kalinya itupun dengan sahabat adiknya sendiri dan teman masa kecilnya. Karena Aila merasa canggung jadi ia melepaskan pelukan Rion.
" Loh kok kalian udah pulang kan belum waktunya"
" Hehehe biasalah bang, kaya situ kagak pernah aja" jawab key.
Aila pun menatap key dan Rion secara bergantian, untuk melihat interaksi keduanya.
" Yuk masuk dulu mama udah nyiapin makan siang buat kita semua" ucap Rion
" Ya udah yuk" ucap key sambil menggandeng lengan Aila dan abangnya.
____
Mereka bertiga berjalan menuju ruang makan.
" Ehh ada Aila kok enggak bilang Tante kalo mau kesini" ucap Tante Fira.
" Heheh lupa Tan" ucap Aila sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Cece sama om belum pulang Tan ?" Tanya Aila karena tidak melihat keberadaan Cece dan juga papa key.
" Belum Ai om ada meeting kalo Cece ada tugas kelompok"
" Oowh gitu"
Dari tadi Rion diam diam memandangi Aila yang berbincang dengan mamanya. Ia tersenyum melihat interaksi keduanya. Sedangkan key sudah dari tadi pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
Tak tak tak
Suara langkah kaki key menuruni anak tangga lalu, ia menuju ke meja makan. Ia duduk di sebelah abangnya sedangkan Aila duduk di sebelahnya dan tepat di hadapan Rion.
Disaat mereka dengan lahap menyantap makanannya tidak sengaja Aila melihat ke arah Rion, Rion menyadari akan hal itu jadi ia mendongakkan kepalanya untuk berbalik menatap Aila. Keduanya keduanya larut dalam pikirannya masing-masing sampai akhirnya Aila menyadari itu, lalu tiba-tiba ia tersedak.
Uhuk uhuk
Dengan sigap Rion menuangkan air untuk di berikan kepada Aila. Dengan cepat Aila menerima air itu dan meminumnya.
" Hati-hati Ai makan nya jadi tersedak kan" ucap Tante Fira.
" Maaf Tan lain kali Ai akan hati-hati"
" Ya udah lanjutin makan nya"
" Iya Tan" ucap Aila dengan senyuman tipis. Hal itu dengan jelas terlihat oleh Rion.
" Aila kalo senyum tipis aja cantik banget apa lagi kalo lagi ketawa lepas" itulah yang lagi di pikiran dan hati Rion.
Entah kenapa sekarang Rion merasa tertarik pada Aila. Dia bingung akan perasaannya apakah ini benar-benar cinta atau hanya sekedar tertarik saja Rion tidak bisa berfikir jernih untuk saat ini. Namun setiap kali ia menatap Aila hati Rion merasa damai dan jika bisa ia ingin menatapnya setiap saat.
___
Kini Key dan Aila berada di kamar untuk istirahat. Tetapi jika mereka sudah bersama bukanlah istirahat yang di lakukan melainkan menonton drakor atau saling curhat. Apa lagi jika Naya juga ada di sini maka Aila dan Naya seperti kucing dan tikus, itu membuat key pusing dan frustasi bagaimana memisahkan keduanya. Sekarang key ingin menanyakan tentang bagaimana perasaan Aila ke pada abangnya itu, ia begitu penasaran akan hal itu.
" Ai lo suka sama bang Rion kan?"
" hahh gue suka sama bang Rion? Ya enggaklah key mana mungkin gue udah nganggap bang Rion itu seperti Abang gue sendiri"
" Enggak Ai gue yakin itu, tatapan lo hari ini beda saat lo liat abang gue enggak kaya biasanya"
" Ya mungkin karna udah lama enggak ketemu jadi agak canggung"
"Enggak usah ngeles Ai gue tau itu kalo lo lagi boong, ayo jujur Ai gue enggak akan bilang ini ke siapa-siapa apa lagi ke Abang gue"
" Gue juga engga tau key. Apalagi waktu bang ion meluk gue tadi detak jantung gue berdetak dua kali lipat dari biasanya, gue bingung karna baru pertama kali ini gue ngerasain ini"
Key senyum mendengar ucapan Aila.
" Key lo kenapa kok senyum-senyum gitu? Jangan-jangan lo kena virusnya Naya. Tidak tidak key jangan sampe, lo kenapa si key" ucap Aila sambil menggoyang-goyangkan tubuh Keisya.
" Apaan sih Ai, gue enggak kenapa-kenapa. Gue tu senyum karena yang ada di pikiran gue itu bener kalo lo emang suka sma bang ion"
" APAA" teriak Aila terkejut karna ucapan Keisya.
"Ya ampun Ai enggak usah pake teriak juga kali" ucap key sambil menutup telinganya.
" Ya ya sorry gue kan kaget"
" Tapi enggak papa si kalo lo beneran suka sama bang ion apa lagi beneran cinta, kan lo nanti jadi kakak ipar gue" ucap key sambil menggoda Aila.
Mendengar itu pipi Suka bersemu merah dan langsung menutupinya dengan bantal. Keisya terkekeh melihat tingkah Aila yang tersipu malu. Begitupun dengan seseorang yang berada dibalik pintu kamar Keisya, ia mendengar dari awal perbincangan mereka berdua. Setelah merasa puas ia pun pergi menuju ke kamarnya sendiri.
"Udah lah key gue ngantuk, gue tidur duluan ya"
" Gue juga udah ngantuk, ya udah ayok tidur"
__skip__
Sore harinya kini Cece dan Tuan Adnan sudah berada di ruang keluarga karena tuan Adnan sudah pulang dari satu jam yang lalu sedangkan Cece tidak lama setelah Aila dan key tertidur.
Cklekk
Suara pintu kamar key, ada seseorang yang memasukinya berniat untuk membangunkan nya namun ia urung kan. Ia melihat key begitu nyenyak jadi, ia akan menunggu sampai ia terbangun. Kemudian ia pun membelai pipi key dan mencium keningnya. Setelah itu ia beralih ke sisi ranjang di sebelahnya untuk melihat Aila. Ia menatap lekat wajah Aila sampai ia tidak sadar jika tangannya membelai pipi Aila.
" Tadinya gue bingung akan perasaan gue sendiri, apa gue cuma tertarik atau beneran cinta. Tapi sekarang gue tau Ai kalo gue beneran cinta sama lo udah lama cuman baru hari ini gue sadar akan hal itu. Gue juga tau sebenernya lo juga suka tapi lo belum yakin tentang perasaan lo ke gue. Jadi gue mutusin untuk buat ngejar cinta lo" setelah ngucapin kalimat terakhir kini Rion mencium kening dan pipi key secara bergantian. Lalu ia pergi kembali ke kamarnya.
Seseorang yang mendengar percakapan key dan Aila tadi yaitu Rion. Akankah cinta Rion terbalaskan? Dan bagaimana perjuangan Rion untuk menyadarkan Aila bahwa dia juga mencintainya?.

Komento sa Aklat (23)

  • avatar
    Jefvri Andi Andi

    judul yang unik dan cerita yang tak terduga tapi selaras akan menigkatkan pemasaran nya,jangan lupa sampul yang clasic namun menarik akan memanjakan mata sebelum membuka nya, pemilihan kata yang ringkas dan tidak bertele,namun menggetarkan hati.

    19/01/2022

      0
  • avatar
    xBrutal

    bagus

    21/07

      0
  • avatar
    CrottBaban

    terima kasih untuk penulis buku ini yang telah menciptakan buku yang paling indah sedunia dan buku ini yang paling aku suka dan favoritku buku ini sangat menarik untukku dan ini sangat luas mereka sangat kagum dengan buku ini karena buku ini emang luar biasa cantik itu sama aja ya itu kalau kalian bikin berarti kalau kalian bisa itu berarti kalau kalian berenang itu berarti cowok ya maafkan aku ya ngomongnya terima kasih atas bukunya terima kasih kami ucapkan terima kasih kami ucapkan kamu harii

    05/07

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata