logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 13

Keesokan harinya key sudah menunggu Naya di parkiran.
" Ckk ... Naya mana lagi "
Di ruang kelas, Naya sedang memikirkan cara agar bisa keluar.
" Ai ... gue ada urusan bisa bantu gue enggak "
" Lo izin aja ke toilet " jawab Aila.
" Terus tas gue gimana ... udah di tungguin gimana coba "
" Udah Lo izin aja ke toilet, nanti tas lo gue kasih lewat jendela "
" Wihh cerdas juga lo "
" udah sana buruan "
" Iya iya ... thanks "
" Oke Sans aja "
Tanpa rasa curiga Aila pun membantu Naya untuk keluar dari ruang kelas.
" permisi pak "
" Iya ada apa Nay "
" Mau izin ke toilet pak "
" ohh ... silakan "
" Terima kasih pak " ucap Naya sambil membungkukkan tubuhnya.
Setelah mendapatkan izin Naya langsung berjalan keluar kelas dan memanggil Aila dari jendela.
" pest ... pesat "
" Ai " bisik Naya.
Saat dosen nya sedang menghadap papan tulis Aila dengan cepat memberikan tas milik Naya.
" Thanks ... Ai, gue pergi dulu " ucap Naya melambaikan tangan ke arah Aila.
Naya dengan cepat berlari menuju ke parkiran untuk menemui key yang sudah menunggunya sedari tadi.
Tok tok tok tok ....
Naya mengetuk kaca mobil milik key, agar key segera membuka pintu mobilnya
" Lo lama amat si " gerutu key.
" Sorry ... gue kan harus mikir gimana caranya bisa keluar, untung aja Aila bantu gue tadi "
" Terus dia tau kalo lo mau nemuin gue? "
" Enggak kok, gue bilang tadi ada urusan "
" Owhh "
" Ini jadi ke rumah gue? "
" kayaknya enggak deh kan tempat lo ada bibi, kita ketempat biasanya aja "
" Oke "
Key langsung melajukan mobilnya dengan cepat menuju tempat yang akan di tuju.
Hari ini key benar benar di uji kesabarannya. Gelisah dan takut itulah yang key rasakan saat ini. Ia berharap tidak ada yang terlalu kali ini.
Setibanya mereka di basecamp, Naya dan key langsung menuju ke ruangan yang penuh denga komputer. Ia sengaja membuat ruangan ini untuk mencari berbagai informasi dan lainnya.
Key dan Naya berkutat dengan komputer yang ada di hadapannya, mereka berdua terlalu fokus mencari informasi sampai tidak menyadari waktu berjalan dengan cepat.
Di posisi Aila, ia berada di tempat parkir untuk menunggu jemputan. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti dihadapan nya. Aila yakin jika mobil dihadapannya itu bukan mobil milik abangnya atau mobil yang ada di rumahnya.
Dan seseorang keluar dari mobil itu dan menuju ke arahnya.
" Bang Rion " ucap Aila terkejut.
" Kenapa kok gitu mukanya " seseorang yang menghampiri Aila tidak lain adalah Rion.
" Ya kaget aja kenapa bang Rion bisa ada di sini "
" Kan kita mau jalan jadi abang pikir sekalian aja buat jemput kamu "
" owhh "
" Ya udah ayok " ajak Rion sambil membukakan pintu untuk Aila.
Aila tersenyum atas perilaku yang di berikan oleh Rion pada dirinya. setelah itu Rion berjalan memutar dan masuk kedalam mobilnya.
" Kita mau kemana bang? " tanya Aila pada Rion, karena Rion belum memberi tau tujuan nya.
" Ke ... perbukitan deket sini aja "
" Woahh ... udah lama ai enggak pernah ke sana " ucap Aila senang.
Melihat senyum Aila yang mengembang membuat Rion bahagia. Ingin sekali Rion tetap berada di sini tempat dimana keluarga dan kekasihnya tinggal, namun ia harus tetap pergi untuk menyelesaikan gelar magisternya dan kembali lagi untuk bersama orang orang yang ia sayangi.
Di sebuah bangunan yang luas di kelilingi pagar tembok yang menjulang tinggi dan hampir menutupi bangunan tersebut. Terdapat seorang pria yang menatap lurus komputer di hadapannya sedari tadi. Ia sedang mengamati seseorang, selain itu ia juga mencari data seseorang agar dapat membantu orang yang ia amati.
Ternyata orang yang datanya sedang ia cari mengetahui nya.
" Ckk ... sial!! " umpatnya.
" Maaf untuk kali ini gue belum bisa bantu lo, jika gue tetep bantu lo kemungkinan akan ada banyak orang yang terluka " ucapnya sambil menatap komputer di hadapannya.
Apa sebenarnya yang terjadi? Karena ia mendapatkan email yang berisi ancaman dan juga kini ia sedang di awasi. Oleh karena itu ia tidak bisa berbuat apa-apa.
" Untuk kali ini apapun yang terjadi biarlah terjadi walaupun orang yang gue sayang akan terluka. Ini kali terakhirnya gue membiarkannya terjadi, untuk selanjutnya aku akan menangani sendiri apapun resikonya "
" Gue akan terus pantau, siapa tau ada petunjuk yang bisa di dapatkan dari kejadian nanti "
Di sisi key dan Naya, keduanya masih fokus untuk mencari informasi, karena sedari tadi belum satu pun yang ia dapatkan.
" Ckk ... sial!!! " umpat key.
Key menoleh kearah Naya " gimana udah dapet belom " tanya key pada Naya.
" Belum key, susah buat dapetin nya " jawab Naya.
" Cari terus sampe kita dapetin walaupun hanya sedikit " ucap key.
" Iya akan gue usahain "
Kini Rion dan Aila sudah sampai di perbukitan.
" Wahh ... cantik banget pemandangannya di sini " ucap Aila menatap sekeliling.
" Iya cantik " balas Rion mengikuti arah pandang Aila.
" .... Hahh, udaranya sejuk " Aila menikmati angin yang menerpa tubuhnya.
Cuaca di daerah perbukitan memang lah sejuk walaupun matahari sangat terik.
" Ayok kita ke restoran deket sini buat makan siang " ajak Rion pada Aila.
" Emm " balas Aila lalu menggenggam tangan Rion. Dengan senang hati Rion membalas genggaman tangan Aila.
Mereka tidak menggunakan mobil karena Aila ingin berjalan untuk menghabiskan waktu mereka di sini. Mereka berjalan cukup jauh dari tempat mobil dan menemukan warung makan lesehan.
" Bang kita ke situ aja ya " pinta Aila menunjukkan warung makan lesehan.
" Tapi kan ... " sebenarnya Rion tidak mempermasalahkan hal itu hanya saja memastikan keinginan Aila.
" Udah enggak papa kok, di tempat kaya gini malah makanannya enak-enak " ucapnya sambil berjalan menuju ke warung makan yang di maksudnya.
Rion tersenyum ternyata Aila tidak jauh beda dengan key yang lebih suka makan di tempat seperti ini. Menurutnya bumbu yang digunakan lebih terasa.
" Mau pesen apa? " tanya Rion.
" emm ... bebek panggang, sate ayam, cumi asin sama sayur kangkung dah itu aja "
" Hahh .... yakin bisa abis semua? Rion terkejut dengan menu yang di pesan Aila.
" Yakin "
Dalam hati Rion berkata " memang benar seperti key jika Naya juga seperti mereka berdua pasti pesanannya akan jauh berlipat lipat ganda.
" Oo iya minumnya lemon tes ya, kalo bang Rion minum nya apa? "
" Emm ... samain aja "
Kini mereka sedang menikmati makanannya, setelah selesai Rion mengajak Aila pergi untuk berjalan di sekitar.
Hari sudah semakin sore jadi Rion dan Aila memutuskan untuk pulang. Di saat perjalanan tepatnya di jalan yang curam terdengar suara tembakan.
Dorr ....

Komento sa Aklat (23)

  • avatar
    Jefvri Andi Andi

    judul yang unik dan cerita yang tak terduga tapi selaras akan menigkatkan pemasaran nya,jangan lupa sampul yang clasic namun menarik akan memanjakan mata sebelum membuka nya, pemilihan kata yang ringkas dan tidak bertele,namun menggetarkan hati.

    19/01/2022

      0
  • avatar
    xBrutal

    bagus

    21/07

      0
  • avatar
    CrottBaban

    terima kasih untuk penulis buku ini yang telah menciptakan buku yang paling indah sedunia dan buku ini yang paling aku suka dan favoritku buku ini sangat menarik untukku dan ini sangat luas mereka sangat kagum dengan buku ini karena buku ini emang luar biasa cantik itu sama aja ya itu kalau kalian bikin berarti kalau kalian bisa itu berarti kalau kalian berenang itu berarti cowok ya maafkan aku ya ngomongnya terima kasih atas bukunya terima kasih kami ucapkan terima kasih kami ucapkan kamu harii

    05/07

      0
  • Tingnan Lahat

Tapusin

Mga rekomendasyon para sa iyo