logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Tama kian tak peduli pada keluarganya, saat Rasyid dan Eva sakit, ia lebih memilih kencan dengan Lena dan membawa Lena ke rumahnya

Rasyid, putra sulung Eva, mengalami demam sudah 3 hari ini. Eva merawatnya dengan mengompres, menyuapi dan memberinya obat penurun panas.
Setelah urusan masak dan mencuci baju selesai, Eva masuk ke kamar anaknya dan terkejut saat menemukan Rasyid tengah kejang.
Eva yang panik, segera menelepon Tama.
"Pa, Rasyid kejang, antar Rasyid ke rumah sakit Pa," pinta Eva.
"Papa sibuk, Mama naik taksi aja ke rumah sakit!" jawab Tama dengan ketus.
Alih-alih mendapat bantuan dari Tama, Eva justru mendapat bentakan.
Siang itu, Tama tengah berduaan dengan Lena makan siang.
Lena baru saja mendapatkan gaji pertamanya dari hasil bekerja di suatu supermarket.
Lena berhutang budi pada Tama karena telah mencarikannya pekerjaan, ia mengajak Tama untuk makan siang bersama.
Tama yang tengah asyik berduaan merasa terganggu dengan adanya panggilan dari Eva.  Ia lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Lena, dibanding mengurus Rasyid yang tengah sakit.
Di tempat lain, Eva tengah menunggu taksi online yang akan membawanya ke rumah sakit.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, ia menangis. Menangisi kondisi dirinya dan anaknya.
Ia sakit hati karena sikap Tama yang membentaknya dan tak peduli pada  darah dagingnya yang tengah sakit.
Eva tak ingin Tama menyakiti anak-anaknya, cukuplah ia yang disakiti. Ia tak rela jika anak-anaknya menjadi korban kekerasan papa mereka.
Karena sejatinya seorang ibu ingin menjadi pelindung bagi anak-anaknya, hingga ia tak peduli sesakit apapun yang ia rasa, asalkan anaknya terlindungi, hal itu akan ia lakukan. Bahkan rasa sakit yang menimpa anaknya, membuat ibu tak tega, hingga menginginkan rasa sakit itu berpindah padanya.
Setelah menjalani pemeriksaan di IGD, dokter menyebutkan Rasyid mengalami demam berdarah dan dianjurkan dirawat di rumah sakit.
Eva mencoba menghubungi ibu mertuanya untuk meminta bantuan, karena Eva tak memiliki sanak keluarga di kota ini.
Bu Astuti menggantikan Eva menjaga Rasyid di rumah sakit saat Eva tengah bekerja.
Selama Rasyid dirawat selama 5 hari di rumah sakit, tak sekalipun Tama datang menjenguk.
Bu Astuti mencoba melakukan panggilan video dengan Tama dan terlihat jelas di layar, Tama tengah bermesraan dengan Lena.
Melihat sikap mesra keduanya, membuat Bu Astuti curiga, bahwa Tama telah berselingkuh.
Hal ini membuat Bu Astuti mengetahui adanya masalah yang tengah mendera rumah tangga Eva dan Tama.
"Dimana Kamu Tama?
"Cepat kesini! Anakmu sakit malah enak-enak disitu!"
Ia meminta Tama untuk segera ke rumah sakit.
"Iya Bu, Tama kesitu sekarang."
Bu Astuti ingin mengetahui penjelasan tentang ulah Tama secara langsung dari lisan Tama.
Tama yang tak bisa menolak permintaan ibunya, segera meluncur ke rumah sakit tempat Rasyid dirawat.
Melihat sosok Tama yang baru saja datang, seketika tanpa basa- basi Bu Astuti langsung mencecar Tama dengan berbagai pertanyaan.
"Siapa gadis itu Tama?" tanya Bu Astuti penuh emosi.
"Teman Bu."
"Teman kok mesra gitu!" cecarnya.
"Sudah berapa lama?"bentaknya.
"Satu tahun Bu."
"Satu tahun?"tanya Bu Astuti meyakinkan.
"Ya Allah Tama Anakku, astagfirullah hal adzim, astagfirullah hal adzim!" ucap Bu Astuti tak percaya.
Bu Astuti yang emosi mendengar hal itu, seketika mengusir Tama dari ruangan itu.
"Kurang ajar kamu Tama, pergi kamu Tama, pergi, pergi !" usir Bu Astuti.
Dengan menggunakan aba- aba tangannya ia meminta Tama pergi dari ruangan itu.
Bu Astuti tak menyangka anak lelakinya itu akan berbuat hal yang menyakiti hatinya dan hati istrinya.
Meski Bu Astuti sering bertemu Eva, namun tak sekalipun menantunya itu menceritakan masalah dalam rumah tangganya.
Bu Astuti yang mengetahui ulah Tama, tidak mentolerir kesalahan yang dilakukan anaknya.
Meski Tama adalah anak kandungnya,  Bu Astuti tetap tidak membenarkan kesalahan Tama yang menduakan Eva.
Ia hanya mampu menguatkan Eva dengan membantu merawat cucunya.
Rasyid dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter.
*******
Lena dan Tama keduanya kini semakin lengket. Tak hanya makan bersama, bahkan Tama lebih memilih menginap di kost Lena dibanding di rumahnya sendiri.
Setelah menjalin hubungan setahun, barulah Lena mengetahui bahwa Tama adalah seorang Bapak berputra tiga.
Bagi Lena, status  Tama adalah hal yang tak perlu dipermasalahkan, asalkan keluarga Tama dapat menerima kehadirannya sebagai anggota baru keluarga mereka hal itu sudah cukup baginya.
Mengetahui Rasyid tengah dirawat, Tama membawa Lena pulang ke rumahnya.
Melihat kondisi rumah Tama yang mewah membuat Lena rela meski menjadi istri kedua.
Tama memperkenalkan Lena sebagai Bunda pada kedua anaknya. Kedua anak Tama bersikap tak peduli pada Lena meski Lena berusaha bersikap manis.
Lena pun tak malu menunjukkan sikap manjanya pada Tama di hadapan kedua putra Tama.
Hal ini membuat kedua putra Tama semakin benci dan jijik melihat keduanya.
*****
Triiing
Sebuah pesan masuk di aplikasi hijau Eva, Rayyan mengiriminya sebuah video.
Saat video itu terunduh, ia melihat Tama tengah duduk mesra bersama Lena. Hal ini membuatnya shock.
Ia tak menyangka senekat dan sebejat itu kelakuan suaminya, membawa perempuan lain ke istana cintanya dan bermesraan di depan anak-anaknya.
Eva yang kelelahan karena harus bekerja dan menunggui anaknya di rumah sakit, ditambah ia tak nafsu makan karena memikirkan kondisi anaknya yang tengah sakit harus menerima perlakuan yang menyakitkan dari suaminya.
Akhirnya Eva pingsan, tak sadarkan diri.
Setelah membeli sarapan dan kembali ke kamar Rasyid, Bu Astuti menjerit kaget saat mendapati Eva tergeletak di lantai.
Ia panik
"Tolong tolong!" jerit Bu Astuti.
Ia meminta bantuan pada pegawai rumah sakit untuk menolong Eva.
Seketika banyak orang datang menghampirinya dan  memberinya pertolongan.
******
Saat diperiksa oleh dokter, diketahui kondisi tekanan darah Eva turun dan penyakit magh Eva kambuh. Dokter menyarankan Eva untuk menjalani perawatan.
Kondisi imunitas fisik yang menurun, akibat tekanan psikis membuat Eva harus bedrest sementara waktu.
Eva berjuang agar tubuhnya cepat sembuh, ia tak ingin berlama-lama sakit karena anak-anaknya tengah membutuhkan dirinya.
Saat Eva sakit pun, tak sekalipun Tama menjenguknya.
Hal ini membuat sakit hati Eva kian menggunung. Ia tak ingin setan menguasai dirinya saat menghadapi masalah rumah tangganya.
Mengatasi masalah dengan emosi justru tak membantu mencari solusi.
Ia berencana untuk mengajak bicara dari hati ke hati secara empat mata dengan Tama. Ia ingin mengetahui maksud dan tujuan dari sikap Tama selama ini.
Cintanya pada Tama kian terkikis oleh sikap Tama yang makin menjauh. Pun pada anak-anaknya, mereka tak lagi peduli dengan kondisi  sang Papa.
'Sabar, sabar, sabar,' ucap Eva dalam hati, ia harus terus bersabar menghadapi tingkah Tama yang kian hari membuat keluarganya emosi dan jatuh sakit.

Komento sa Aklat (122)

  • avatar
    IrafRafaini

    Bagus ceritanya kak. Terasa sangat dekat degan kehidupan. Best👍

    16/05/2022

      0
  • avatar
    WidiyastutiReniasih

    Semangat lanjut, Thor! Cerita yang keren! 😍😍🔥🔥

    07/04/2022

      0
  • avatar
    RachmawatiLeny

    bagus banget ceritanya..sekilas hampir mirip sm crt rmh tanggaku...di tunggu lanjutan ceritanya ka

    30/01/2022

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata