logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Perasaan Andi

Hari ini adalah jadwal kontrol Andi. Sirosis yang menyerahnya membuat dirinya hampir putus asa. Namun setelah bertemu dengan Citra lambat laun terkikis juga putus asa itu. Andi ingin sekali menjadi pendamping Citra, namun dirinya sendiri tak yakin jika dirinya mampu.
"Dok, apa semakin parah?" Andi bertanya pada dokter untuk segera mengetahui kondisinya.
"Ya kalau dikatakan parah ya pasti, karena organ hati yang mengalami kerusakan. Cuma pembekuannya belum terlalu menyebar. Dokter harap kamu selalu mensugesti dirimu sendiri supaya tak cepat menyebar sampai kita menemukan orang yang mau mendonorkan sebagian hatinya untukmu," tukas Dokter Fery.
"Jadi---
"Buatlah dirimu bahagia, sugesti dirimu sendiri. Sugesti energi positif bisa menyembuhkan pikiranmu."
"Apa jika aku tak bisa mensugesti diri, usiaku tak akan lama seperti predisi sebelumnya Dok?" Andi kembali bertanya pada Dokter Fery.
"Betul sekali, bagaimanapun sugesti pikiran positif bisa membantu penyembuhan," jawab Dokter Fery.
"Baiklah, Dok. Saya akan belajar untuk selalu bahagia." Senyum bahagia terpancar di wajah Andi. Pertemuan singkatnya dengan Citra bisa mengembalikan senyum yang selama ini hilang darinya.
"Apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia?" Dokter Fery sengaja ingin tahu alasan pasiennya mengalami kemajuan dalam kesehatannya.
"Ah, Dokter--
"Sepertinya kamu menyukai seseorang," tebakan Dokter Fery tepat sekali. Dokter muda yang mudah sekali mengetahui perasaan pasiennya.
"Iya, tapi dia cuek sekali. Aku dan dia dijodohkan namun dia minta waktunya diundur. Dia ingin meraih cita - citanya sebelum menikah denganku," terang Andi. Dokter Fery tersenyum melihat pasiennya yang terpaksa jujur padanya.
"Kalau begitu buatlah dia menyukaimu. Apa dia sudah mempunyai pria lain sebelum bertemu denganmu?"
Deg....
Pertanyaan menohok dari Dokter Fery. Andi belum mengetahui Citra sebenarnya, apakah sudah memiliki pacar atau belum.
"Saya kurang tau, Dok. Sepertinya saya harus mencari tahunya," Andi menunduk lemas setelah mendengar pertanyaan Dokter.
"Jangan bersedih, kuatkan dirimu. Semoga dia bisa menemanimu di sisa umurmu. Buatlah dia bahagia saat kamu masih bersamanya," Dokter Fery menasehati dan memberi semangat pada Andy.
"Baik, Dok. Saya akan membuatnya bahagia. Saya janji, jika dia belum memiliki pria lain maka aku akan segera melakukan cangkok hati." Andi menatap Dokter Fery dengan sendu.
"Berusahalah!"
"Siap, Dokter!" Andi terlihat begitu semangat setelah mendengarkan Dokter Fery.
Andi keluar dari ruang Dokter Fery dengan perasaan bahagia. Ingin sekali bertemu dengan Citra dan mengutarakan perasaannya.
'Ah Citra, kau membuat hidupku berwarna sejak bertemu kamu' batin Andi.
'Semoga kamu belum punya pria lain yang kau cintai. Meskipun sudah punya aku akan tetap di dekatmu sebagai kakak. Hanya di dekatmu dan melihatmu tersenyum sudah membuatku bahagia' batin Andi.
*********
Di seberang sana terlihat Citra sedang melamar pekerjaan di sebuah butik. Pilihan pekerjaan yang diinginkan Citra. Selain menyukai tinju, Citra juga menyukai tata busana.
Hari pertama kerja di sebuah butik membuatnya lelah namun dirinya tetap mensuport untuk selalu semangat.
Pukul 15.00 waktunya Citra pulang. Pelerjaan dengan sistem sift membuat Citra senang. Jika di sift pagi dia akan pulang lebih cepat dan tak terlambat ke latihan tinjunya. Sepulang kerja gegas Citra menuju ke tempat latihan.
"Ehmmm," suara deheman Andi mengagetkan Citra saat memarkir motornya.
"Ada apa, pakai dehem segala. Panggil nama kan bisa!" terdengar ketus namun membuat Andi berbunga - bunga.
"Sudah buruan masuk!" Andi mencekal tangan Citra. Meskipun hanya menggenggam tanga Citra sudah membuat jantung Andi berdetak tak beraturan. Sereceh itukah kebahagiaan Andi?
"Kenapa sih tarik - tarik tanganku segala. Emang aku kucing yang ditarik - tarik!" Citra protes atas perlakuan Andi padanya.
"Bisa diem gak! Liat sekarang udah jam berapa?" Andi menunjukkan jam tangannya ke Citra. Citra datang hampir terlambat.
Hening
"Cepet ganti baju dan mulai pemanasan! 15 menit lagi latihan dimulai," tukas Andi.
"Iya, iya. Biasa aja kali," Citra masih menggerutu.
Tak lama setelah ganti baju segera Citra bergabung untuk melakukan pemanasan.
"Yang bener pemanasannya!" tukas Andi pada Citra.
"Idih, ini juga udah bener tau!" jawaban ketus Citra.
"Idih, dibilangin malah nyolot!" Sengaja Andi memancing kemarahan Citra. Mengganggu Citra menjadi hobinya sekarang. Dengan begitu Andi bisa lebih dekat dengannya.
"Yee siapa yang nyolot, kamu aja tuh yang dari tadi paling bawel!" Citra masih tak mau mengalah dari Andi.
"Dasar kepala batu!" ujar Andi.
"Dari pada kamu, kepala nanas!" Citra masih tak mau kalah.
"Apa, nanas?" Andi mulai terpancing emosi namun masih teredam oleh rasa cintanya pada Citra.
"Iya, model rambutmu jabrik ke atas seperti buah nanas!"
Priiitttttttt
"Kalian berdua ribut terus dari tadi! Sekarang kalian keliling lapangan sebanyak 10 kali!" Pelatih memberikan sanksi bagi mereka berdua. Citra sangat membenci Andi tetapi Andi malah senang sekali bisa berduaan dengan Citra meskipun sedang dihukum.
"Semua gara - gara kamu!" Citra mengomel pada Andi.
"Loh kok aku, kamu aja yang latihannya gak bener. Kamu dibilangi malah nyolot!" tukas Andi.
"Buruan Lari, keburu tertinggal lama," Andi dan Citra segera lari berkeliling lapangan sebanyak 10 kali. Tak merasa capek bagi Andi karena memandang Citra sudah membuat capeknya sediki demi sedikit terkikis, yang ada hanya rasa bahagia.
Sekitar 15 menit mereka sudah selesai mengerjakan hukuman yang diberikan pelatih.
"Citra dan Andi cepat kalian masuk ke dalam ring!" Perintah dari pelatih untuk mereka berdua.
"Apa, dengan dia laggi?" Citra menggerutu.
'Yesssss' hati Andi berbunga - bunga.
"Kenapa, kamu takut?" Andi memanas - manasi Citra.
"Gak ada yang namanya takut pada kamu!" pungkas Citra.
"Oke, kita lihat siapa yang lebih jago," tukas Andi.
Teng
Bel berbunyi pertanda Sparing dimulai. Mereka sparing dengan semangat, sama - sama ingin membuktikan kehebatannya. Sparing masih berakhir seri seperti hari kemarin.
"Baik, untuk kalian berdua dengarkan! Citra, satu bulan lagi ada kejurnas cabor tinju. Saya ingin kamu ikut seleksi tingkat propinsi. Jika seleksi kamu lolos, kamu akan bisa masuk ke Kejurnas cabor Tinju," Pelatih memberi kabar pertandingan, terlihat rona bahagia dari wajah Citra.
'Kamu cantik saat tersenyum, Cit' batin Andi.
"Andi, sepertinya kamu---
"Saya mengerti, Pak. Saya mengajukan sebagai official saja," keterang Andi membuat Citra terkejut.
'Bukannya dia juga hebat, kenapa dia tak mengikuti seleksi?' batin Citra.
"Baiklah, untuk itu saya ingin 5 putri dan 5 putra untuk ikut seleksi. Sedangkan Andi dan saya akan menjadi official kalian."
"Siap, Pak!" jawab mereka serentak.
"Baiklah, Andi dan Citra boleh istirahat. Yang lain kita latihan sparing lagi," Pelatih melanjytkan seri sparing untuk yang lain.
"Heh kepala batu, kalau sparing itu yang fokus!" celetuk Andi pada Citra. Citra masih mendiamkannya.
"Dasar kepala batu!" Andi menggetok dahi Citra.
"Ih apaan sih kamu, dasar kepala nanas!" Citra masih tak mau kalah.
"Kamu dibilangi diem aja," tukas Andi.
"Aku gak mau kena hukuman lagi gara - gara harus ribut sama kamu, kepala nanas!" pungkas Citra.
"Ihh gitu aja marah," Andi masih ingin menggoda Citra.
"Bukan marah tapi kesal aja sama kamu, gara - gara kamu aku jadi kena hukuman!" Citra masih sangat kesal pada Andi.
"Iya, iya aku minta maaf," terpaksa Andi mengalah pada Citra. Sebenernya masih ingin menggoda kemarah Citra. Tapi dirinya sendiri tak tega melihat Citra jika mendapat hukuman lagi, meskipun Andi sangat menyukainya.
Citra masih mendiamkan Andi dengan perasaan yang sangat jengkel. Untuk mengusir kejengkelan yang berlarut - larut, Citra memukul samsak yang tergantung di tempat latihan.
Andi masih memperhatikan Citra melakukan apa yang dilakukan Citra, seperti tak rela jika Citra menghilang dari pandangannya.
A : Reno kok gak pernah kasi kabar ya?
B: Reno pasti datang kok. Tapi nanti jika sudah waktunya tiba.
A: trus gimana Andi? Andi kan cinta banget dengan Citra.
B: tunggu aja kisahnya, kalau baca terus kan bisa tau akhirnya

Komento sa Aklat (29)

  • avatar
    AprianiSiti nur

    bagus kisah nya

    21/08

      0
  • avatar
    SulastriReni

    bagus dan sangat menarik udah itu aj

    29/07

      0
  • avatar
    AjahArka

    sangat kagum

    16/04

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata