logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bertemu Andi

Hari ini adalah pertemuan antar dua keluarga. Keluarga Andi dan Citra. Pertemuan dilaksanakan di rumah keluarga Citra.
"Saya awali niat keluarga kami karena ingin melamar Citra menjadi bagian dari keluarga kami," pak Bima memulai pembicaraan pada pertemuan ini.
"Nak Andi, apakah kamu siap dengan perjodohan ini?" Pak Bima kembali bertanya pada anak semata wayangnya.
"Kalau keputusannya dijodohkan kenapa masih tanya pada Andi?" pertanyaan yang terlontar begitu saja dari mulut Andi.
"Citra, bagaimana dengan perjodohan ini? Paman ingin Citra menjadi bagian dari keluarga paman," Pak Bima sangat berharap Citra menyetujuinya.
"Sebelumnya Citra minta maaf. Citra masih ingin sekali meraih cita - cita Citra, paman. Bolehkah Citra minta waktu sementara untuk meraih cita - cita yang Citra inginkan?" Citra terpaksa jujur pada Pak Bima.
"Cita - cita apa yang kamu raih?" Pak Bima kembali bertanya pada Citra.
"Menjadi petinju internasional," jawab Citra.
'Uhukk uhukkkk' Andi terbatuk ketika mendengar Citra mengungkapan cita - citanya.
"Kamu kenapa, Nak Andi?" Pak Dirman terkejut mendengar Andi terbatuk.
'Gila nih, sepertinya asik nih jika bisa deket sama dia' batin Andi.
"Baiklah jika itu kemauan Citra, sepertinya pertemuan ini menjadi awal pertemuan Andi dengan Citra. Tapi jika perjodohan ini saya teruskan sampai Andi lulus kulyah bagaimana?" Pak Bima masih berharap pada Citra.
"Sementara biarkan mereka berdua melakukan pendekatan dahulu, Pak. Mungkin karena setiap hari bertemu bisa membuat mereka berdua jatih cinta," tukas Pak Dirman.
'Bukan jatuh cinta melainkan jatuh nyungsep sama si Andi' batin Citra.
"Baiklah, saya setuju dengan Pak Dirman," Pak Bima terlihat agak kecewa namun masih bisa berlapang dada menerima keputusan Citra.
"Nak Andi, bapak mengijinkan kamu dekat dengan Citra. Anggap saja sebagai adikmu, jika suatu saat nanti ada rasa cinta maka saya akan segera menikahkan kalian berdua," terdengar bijak namun membuat Citra murung atas keputusan sang ayah. Bagaimanapun Reno adalah pilihannya.
"Baik, paman. Andi akan menganggao Citra sebagai adik Andi untuk sementara waktu. Jika nanti muncul rasa cinta diantara kami maka kami siap untuk dinikahkan," ucapan Andi terdengar lantang dan tegas.
"Baiklah kalau begitu, kami sekeluarga pamit undur diri," Pak Bima mewakili seluruh keluarganya pamit untuk pulang.
Perasaan Citra sangat senang melihat kepulangan mereka namun tidak bagi Andi.
"Cewek gila, mana ponselmu!" bisik Andi pada Citra.
"Apa? Kau bilang aku gila?" Citra merasa marah karena dibilang cewek gila.
"Mana nomer ponselmu, buruan. Jaga - jaga aja kalau aku butuh bodyguard," Andi kembali berbisik pada Citra.
"Gak, males aku liat kamu. Mending kamu pergi sekarang! Tuh keluargamu udah di luar semua," pungkas Citra.
"Kelamaan," Andi aegera mengambil ponsel Citra yang ada dalam genggamannya kemudia melakukan panggilan ke nomer ponselnya.
"Apa yang kamu lakukan?" Citra terkejut melihat ulah Andi.
"Beres, gitu aja gak boleh," celetuk Andi.
"Huh, pergi kamu," Citra mengusir Andi.
"Jangan ngusir begitu sayang, aku padamu," Andi sengaja menggoda Citra.
Melihat semua keluarga Andi memasuki mobil, membuat perasaan Citra sangat senang sekali.
"Citra, kenapa kamu bilang seperti itu?" tanya Pak Dirman pada Citra.
"Ayah, Citra ingin bekerja dan ingin menjadi petinju internasional," jawab Citra. Ingin sekali Citra menangis namun dia sendiri tak ingin jika tangisannya dilihat orang banyak.
"Baiklah, ayah setuju dengan permintaanmu. Satu lagi permintaan ayah," tukas Pak Dirman.
"Permintaan apa ayah?"
"Buatlah dirimu juara internasional meskipun cuma sekali. Setelah itu kamu harus menikah," Citra terkejut namun bahagia. Ternyata ayahnya setuju dengan keinginannya menjadi petinju. Bahkan ayahnya sendiri memintanya untuk berkesempatan meraih juara di ajar kejuaraan tinju internasional.
"Benarkah? Apa ayah serius?" Citra sepertinya terkejut dengan ucapan ayahnya.
"Ayah serius, buatlah sebuah prestasi yang membanggakan sebelum kamu menikah," ucapan pak Dirman membuat Citra terharu dan memeluk ayahnya.
"Baiklah, Citra akan rajin ikut latihan sepulang bekerja nanti," tukas Citra tersenyum bahagia.
"Bekerja?" Pak Dirman kembali terkejut dengan ucapan Citra.
"Iya, besok Citra akan bekerja. Citra ingin sekali mandiri, Yah," ucap Citra.
"Baiklah jika itu maumu. Tapi apa kamu tak ingin kulyah seperti yang lain?" Kembali Pak Dirman bertanya pada putrinya.
"Sementara Citra ingin bekerja dulu, yah. Citra ingin kulyah jika Citra mampu untuk masuk universitas," tukas Citra. Sikap mandiri Citra yang membuat Pak Dirman sangat menyayanginya.
Sebenarnya pak Dirman kurang setuju dengan perjodohan yang diingunkan Pak Bima. Hanya karena rasa tak enak karena permintaan sahabatnya, sehingga Pak Dirman terpaksa menyetujuinya.
Ting
Pesan terkirim pada ponsel Citra.
"|Cewek gila, temenin aku beli buku|" pesan dari Andi.
"|Males|" balasan dari Citra.
"|Aku calon suamimu, kau harus nurut|"
"|sok iye|" balasan dari Citra. Geram membaca pesan dari Andi segera Citra mematikan ponselnya.
'Reno lagi apa ya?' Citra masih memikirkan Reno.
Segera Citra masuk ke kamar dan mebaca lagi surat dari Reno. Meskipun hanya secarik kertas namun bisa mengobati rasa kangen Citra.
'Kangen dengan canda tawamu, Ren' Citra mengusap foto mereka bersama. Foto yang diambil oleh teman Citra saat dirinya dan Reno mendapat hukuman hormat menghadap tiang bendera.
"Oh sekarang waktunya pergi latihan tinju," Citra baru ingat jika hari jni ada latihan tinju. Gegas Citra bersiap dan melajukan motornya ke tempat latihan.
Tak butuh waktu lama Citra sudah sampai di tempat latihan. Terlihat seseorang yang menatapnya seperti singa siap menerkam mangsanya.
"Kamu!" Citra terkejut melihat Andi sudah berada di depannya.
"Kenapa kamu mematikan ponselmu?" pertanyaan dengan nada ketus dari mulut Andi.
"Suka - suka aku donk, lagian kamu kenapa yang repot."
"Dasar cewek gila!" umpat Andi
"Dari pada kamu, gak waras!" Citra membalas umpatan Andi.
Tanpa memperdulikan Andi segra Citra bergabung dengan teman - temannya untuk melakukan pemanasan.
Tak butuh waktu lama pemanasan yang mereka lakukan, saatnya mereka berlating untuk sparing bersama teman sebayanya. Tentu saja dengan mengikuti interupsi pelatihnya.
"Citra, pukulan kamu sudah bagus. Saya ingin kamu hari ini melawan seseorang. Tapi dia laki - laki, apa kau sanggup?" tanya sang pelatih.
"Saya siap, Pak. Saya akan menjadi yang terbaik," Citra bersemangat sekali mendapat lawan laki - laki. Karena selama ini dia hanya sparing dengan sesama wanita.
"Baik, silahkan masuk ke ring," perintah sang pelatih.
"Andi, hari ini kamu melawan Citra," tukas sang pelatih.
"Apa? Dengan cewek ini?" Andi terlihat merendahkan Citra yang sudah dihadapannya.
"Kenapa, kamu takut?" Citra sengaja membuat lelaki didepannya marah.
"Siapa takut?" Andi segera ambil posisi untuk sparing dengan Citra calon istrinya.
Sparing yang dilakukan Andi dan Citra sangat seru. Setengah permainan dengan skor seri.
'Ternyata dia kuat juga' batin Andi.
'Aku tak akan kalah darimu. Aku harus mengalahkanmu supaya aku bisa menjadi petinju internasional'batin Citra.
Bel berbunyi tanda sparing babak ke dua dimulai. Mereka kembali ke ring untuk melakukan sparing. Pertandingan kedua tak kalah seru. Tak ada yang mau mengalah sehingga berakhir seri.
Teng teng teng
Bunyi jika waktu sparing sudah selesai. Citra dan Andi diperbolehkan istirahat.
"Kamu ternyata kuat juga," celetuk Andi pada Citra. Sengaja Citra tak membalas ucapannya. Jengkel sekali melihat si Andi.
Melihat cueknya Citra membuat Andi semakin tertarik padanya.
'Tuhan, semoga Citra bisa menemaniku di sisa umurku yang tak lama' batin Andi.
'Entah kenapa aku menyukainya. Namun aku tak ingin terlalu dekat dengannya, aku takut menyakitinya' batin Andi.
"Di sisa umur yang tak lama?"
Sakit apakah Andi?
Tunggu cerita selanjutnya ya?
Pembaca : Reno mana?"
Author : Rahasia, Reno sedang masa sekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran . Dan dilarang memegang Ponsel. Tenang saja Reno masih melangitkan harapannya menjadi pasangan Citra.
Pembaca : apakah terkabul?
Author : tunggu aja Bab selanjutnya

Komento sa Aklat (29)

  • avatar
    AprianiSiti nur

    bagus kisah nya

    21/08

      0
  • avatar
    SulastriReni

    bagus dan sangat menarik udah itu aj

    29/07

      0
  • avatar
    AjahArka

    sangat kagum

    16/04

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata