logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Chapter 6

"Bibi Sum!" Sambil tersenyum senang Kayla berlari menghampiri seorang Wanita paruh baya yang tengah sibuk melayani beberapa pelanggannya. Begitu sampai didepan Wanita paruh baya itu, Kayla langsung memeluk nya erat, Sangat erat membuat Wanita yang Ia panggil dengan sebutan 'Bibi' tadi kesulitan bernafas.
"Bibi Sum, Aku sangat merindukan Bibi." Ucap Kayla sambil melepas pelukannya.
"Bibi juga merindukanmu. Ya ampun Kayla, Bibi pikir Kamu sudah tidak akan datang kesini lagi," Balas sang Bibi sambil menggiring Kayla duduk disalah satu bangku yang masih kosong.
Bibi Sumiah atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Bibi Sum itu adalah pemilik kedai tempat Kayla dulu bekerja. Sifatnya yang sangat baik membuat Kayla sangat menyayanginya, Bahkan Kayla menganggap Bibi Sum seperti Ibu pengganti baginya.
Dengan wajah cemberutnya Kayla menatap Bibi Sum. "Mana mungkin Aku melupakan Bibi. Bibi yang selama ini merawatku setelah Ibu meninggal. Aku tidak akan pernah melupakan Bibi. Maaf Aku baru datang sekarang."
Sambil tersenyum, Bibi Sum mengusap pelan rambut Kayla. Wanita paruh baya itu terlihat sangat menyayangi nya. "Tak apa, Bibi paham dengan kehidupan barumu. Setelah menikah, Kamu pasti lebih sibuk mengurus Suamimu. Kamu masih sempat datang kesini saja Bibi sudah sangat senang. Oh Iya, Bibi buatkan Kamu Nasi goreng kesukaanmu, Ya. Tunggulah sebentar,"
"Tunggu Bi, Aku ikut. Sudah lama tidak singgah ke dapur kesayanganku," Sahut Kayla. Wanita itu beranjak berdiri, menggandeng tangan Bibi Sum dan membawanya ke dapur yang dulu menjadi tempat sehari-harinya Ia beraktifitas.
✨ ✨
Tidak seperti biasanya, Hari ini Raga memutuskan untuk pulang kerumah lebih awal. Tujuan Pria itu pulang lebih awal dari biasanya karena ingin segera bertemu dengan Istri mudanya, Kayla.
Sejak saat Raga menyatakan perasaanya pada Kayla beberapa hari yang lalu, Sikap Kayla langsung berubah. Wanita itu mendadak menghindarinya. Setiap pagi saat Raga ingin berangkat ke kantor Kayla belum bangun dan malam hari saat Pria itu pulang dari kantor Kayla sudah tidur. Tidak ada waktu bagi Raga untuk berbicara dengan Istrinya itu. Maka dari itu, Hari ini Pria itu memutuskan untuk pulang lebih awal agar bisa bertemu dengan Kayla sebelum Wanita itu tidur guna menanyakan alasan kenapa Wanita itu menghindarinya.
Namun sepertinya dewi Fortuna belum berpihak pada Raga. Saat dirinya sampai di rumah ternyata Kayla tidak ada. Ibu nya memberitahunya Jika Kayla pergi ke kedai tempat ia bekerja dulu untuk menemui pemilik kedai.
"Ibu tahu dimana alamat kedai itu? Ibu bilang Kayla pergi jam 4 sore, Ini sudah jam 7 tapi dia belum pulang. Aku khawatir terjadi sesuatu dengannya."
"Kamu benar! Tunggulah sebentar, Waktu itu Ibu pernah diberitahu alamat Kedainya."
Setelah menemukan dimana alamat Kedai tempat dulu Kayla bekerja, Nyonya Monika langsung mengirimkan alamat itu pada ponsel Raga. "Sebaiknya Kamu pergi sekarang, Ibu juga khawatir Dia kenapa-napa."
"Baik, Bu. Kalau begitu Raga pamit."
✨ ✨
Berbincang-bincang sambil melepas rindu dengan Bibi Sum membuat Kayla lupa waktu. Wanita itu tidak sadar jika sekarang sudah pukul 7 malam lebih. Karena tidak ingin membuat orang rumah khawatir, Kayla memutuskan untuk pamit pulang. Wanita itu memilih transportasi Bus untuk pulang mengingat itu jauh lebih irit dibanding menggunakan taxi.
"Huh, Rasanya sudah sangat lama tidak berjalan melewati tempat ini," Gumam Kayla sambil menikmati perjalanannya menuju halte bus. Wanita itu tampak tersenyum mengingat momen dulu ketika hampir setiap malam Ia berjalan melewati tempat ini untuk pergi dan pulang ke kedai Bibi Sum.
"Kayla."
Panggilan seseorang berhasil membuat langkah Kayla terhenti. Beberapa langkah didepannya terlihat seorang Pria dengan pakaian yang bisa dibilang cukup berantakan berdiri sambil menatapnya.
"D-Doni."
"Kayla? Jadi Kamu benar Kayla? Ya ampun Kay, Aku sangat merindukanmu!"
"Jangan mendekat!!" Teriak Kayla saat Pria bernama Doni itu melangkahkan kakinya mendekatinya.
Dengan pelan Kayla melangkahkan kakinya mundur sambil terus meminta Doni untuk tidak mendekat kearahnya. Seolah tuli, Doni tidak menghiraukan larangan Wanita itu sama sekali. Bahkan Doni semakin cepat melangkahkan kakinya maju hingga membuat Kayla terjatuh karena tidak sengaja menginjak batu dibelakangnya.
"Sayang, Kamu gapapa kan?" Tanya Doni sambil mengulurkan tangannya.Dengan sekali gerakan Doni berhasil menarik tangan Kayla dan membuat Wanita itu berdiri.
"Doni lepas!!"
"Kamu kenapa sih, Kay? Aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat. Sudah lama Kita tidak bertemu dan Aku sangat merindukanmu, Sayang."
Sambil menggeleng, Kayla berusaha memberontak saat Pria itu menarik tangannya paksa. "Aku akan berteriak kalau Kamu tidak mau melepas tanganku!" Ancamnya.
"Berteriaklah sesukamu. Kamu lupa daerah ini adalah milikku? Jadi tidak akan ada yang berani denganku." Balas Doni sambil tersenyum senang. Pria itu kembali menarik paksa tangan Kayla untuk ikut dengannya. Tidak peduli jika sejak tadi Kayla terus berteriak meminta untuk dilepaskan.
"Lepaskan Istriku, Brengsek!!" Teriak seseorang berhasil membuat Doni menghentikan langkahnya.Raga, Dengan gagahnya Pria itu berdiri menghadang Doni.
"Istri? Jangan membual. Kamu itu siapa? Minggirlah jangan ikut campur!!"
Melihat sang istri ditarik paksa oleh Pria brandalan, Raga pun langsung melangkahkan kakinya cepat menghampirinya. Dengan sekali gerakan Pria itu berhasil melayangkan pukulannya tepat pada wajah Doni hingga membuat cengkraman tangannya dari tangan Kayla terlepas.
"Aaaa," teriak Kayla kaget saat tiba tiba Raga menarik tangannya dan langsung melayangkan pukulan tepat di wajah Doni hingga tersungkur
"Brengsek!" Dengan membabi-buta Raka memukul wajah Doni hingga babak belur.
Karena tidak ingin Suaminya kenapa-napa, Kayla berlari berusaha mencari pertolongan untuk memisahkan mereka. Beruntung Ia menemukan pejalan kaki yang lewat disana dan bisa memisahkan mereka.
✨✨
"Raga turunkan Aku, Aku bisa berjalan sendiri."
Raga tidak memperdulikan ucapan Kayla, Pria itu terus menggendong Kayla menuju kamar nya.
"Oh astaga ada apa dengan Kayla ?" tanya Nyonya Monika kaget begitu melihat Kayla yang berada dalam gendongan Raga.
"Tidak apa-apa Ibu. Tadi Kayla tidak sengaja terjatuh jadi kakinya sedikit terkilir," jawab Raga bohong.
"Lalu wajah kamu ? Kenapa Raga ? Kamu berkelahi ?"
"Ah ini tadi Aku tak sengaja menabrak orang mabuk. Jadi kami terlibat sedikit perkelahian,"
"Astaga Kamu ada-ada saja. Ibu akan memanggilkan Pak Tono untuk mengurut kaki Kayla agar tidak semakin parah."

"Bagaimana, Sudah lebih baik?" Tanya Raga setelah Istrinya itu selesai di urut oleh Pak Tono, Tukang urut langganan keluarga Raga.
Sambil tersenyum Kayla mengangguk, Gadis itu terlihat sangat khawatir dengan wajah lebam Suaminya "Aku sudah lebih baik. Bagaimana dengan wajahmu? Itu pasti sangat sakit."
"Aku akan mengobatinya,"Lanjut Kayla sambil berniat berdiri mengambil air dingin untuk mengompres wajah lebam Raga. Namun baru sempat berdiri, Wanita itu sudah merintih kesakitan.
Dengan sigap Raga menahan tubuh Istrinya itu yang sudah hampir terjatuh. "Kamu sedang sakit, Kay. Nanti Aku bisa mengobatinya sendiri."
"Tidak! Bagaimanapun Kamu terluka karena menolongku. Aku ingin mengobatinya."
Terlihat helaan nafas yang keluar dari mulut Raga, Istrinya ini memang sangat keras kepala. "Baiklah kalau begitu Kamu diam disini. Biar Aku yang mengambil Air dingin dan obat lainnya."
Setelah Raga kembali dengan sebaskom Air dingin dan kotak obat, Kayla langsung mengobati Luka lebam Suaminya itu dengan mengompresnya. Sesekali Raga merintih kesakitan saat Kayla tidak sengaja menekan sakitnya. Beberapa kali juga Kayla meminta maaf karena sudah membuat wajah tampan suaminya itu seperti ini.
"Sudah, Kay. Aku rasa sakitnya sudah mulai reda. Terima kasih."
"Harusnya Aku yang berterima kasih. Terima kasih Kamu sudah menolong ku. Dan maaf karenaku Kamu jadi seperti ini."
"Itu sudah tugas ku sebagai Suamimu, Kay. Ngomong-ngomong siapa Pria tadi? Kamu mengenalnya ? Kenapa Dia bisa menyebutmu sebagai kekasih nya ?"
"Namanya Doni. Dia Preman disekitar kedai Tempatku bekerja dulu. Dia bilang Dia menyukaiku tapi Aku tidak pernah menyukainya."
Raga mengangguk, Seketika Pria itu teringat dengan tujuannya menyusul Kayla tadi. Menanyakan alasan kenapa Wanita itu menghindarinya. "Kay, Ada yang ingin Aku tanyakan Padamu. Aku merasa akhir-akhir ini Kamu menghindariku. Kenapa kamu menghindariku? Kamu merasa risih dengan pernyataanku beberapa hari lalu ?"
Pertanyaan Raga itu berhasil membuat Kayla langsung diam seketika. Wanita itu sudah menyangka jika cepat atau lambat Raga pasti akan menanyakan hal itu.

Komento sa Aklat (222)

  • avatar
    Galuh

    mantap

    1d

      0
  • avatar
    LestariJengkol

    💗💗💗

    6d

      0
  • avatar
    GintingIgnasius Kevin Kazuo

    bagus

    11d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata