logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Chapter 2

Sepanjang acara sarapan pagi, Kayla tidak berhenti mendapat pujian dari sang mertua karena masakannya yang dinilai sangat enak. Tentu saja itu membuatnya merasa senang dan lega, setidaknya keluarga besar Raga benar-benar sangat baik pada nya.
Namun ditengah kebahagiaan Kayla, ada satu orang yang sejak tadi berusaha menahan amarahnya. muak mendengar kedua mertuanya terus-terusan memuji Kayla. Bahkan selama 2 tahun dirinya menjadi menantu pertama, tidak sekalipun mertuanya itu memujinya. Benar benar keterlaluan, pikirnya.
"Aku akan berangkat ke kantor sekarang," sahut Raga yang sudah selesai dengan kegiatan sarapan nya.
"Ini masih terlalu pagi. Tidak berangkat bersama Papa ?" tawar sang kepala keluarga disana.
"Aku ada meeting besar hari ini, Pa. Jadi harus menyiapkan semuanya agar meeting berjalan lancar,"
"Papa tidak salah memilihmu untuk meneruskan perusahaan,"
"Memangnya Papa akan meminta siapa lagi selain Anak Papa satu-satu nya ini ?"
Tuan Brama hanya bisa terkekeh mendengar jawaban sang anak satu-satu nya itu yang terlihat sedikit kesal .
"Mas Raga, Ayo Aku antar ke depan," Sahut Celine bangkit dari kursi nya dan langsung memeluk lengan Raga.
"Kamu tidak ingin berpamitan dengan Istrimu terlebih dulu? Kamu tidak lupa kan jika Kayla juga Istrimu? Kamu harus bersikap adil," Ujar Nyonya Monika saat Anaknya itu sudah ingin berangkat ke kantor begitu saja tanpa berpamitan pada Istri keduanya, Kayla.
Kayla yang merasa namanya terpanggil hanya bisa diam bingung harus melakukan apa. Raga pun sama, Pria itu bahkan hanya menatap Kayla tanpa mengataka apapun. Keduanya benar-benar masih merasa canggung satu sama lain.
Tanpa memperdulikan ucapan sang mertua, Celine menarik tangan Raga untuk keluar tanpa membiarkan suaminya itu berpamitan dengan Istri keduanya.
"Cckk dasar wanita licik. Kayla, lain kali kamu harus lebih perhatian pada Raga. Mama tahu mungkin kamu belum mencintainya, tapi bagaimanapun Kamu itu juga Istrinya. Lakukan tugas mu sebagai seorang istri,"
"Maaf Ma, Aku hanya belum terbiasa,"
"Sudahlah jangan terlalu mendesaknya. Kamu membuat Kayla takut. Aku juga akan berangkat sekarang," sahut Tuan Brama
,,,,,,,,,,,,,
"Terima kasih atas kepercayaan Anda pada perusahaan kami. Saya harap Kami bisa terus bekerja sama,"
"Baik Pak Raga. Kalau begitu kami permisi. Selamat siang,"
Raga baru saja menyelesaikan meeting besarnya dengan perusahaan luar negri yang akan bekerja sama dengan perusahaannya. Tidak perlu diragukan lagi, Raga memang berbakat jika disuruh menarik perusahaan besar agar ingin bekerja sama dengan perusahaannya karena memang keahliannya di bidang ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Wah luar biasa ! Kamu memang yang terbaik Pak Raga Dirgantara," puji Bayu, Asisten pribadi sekaligus sahabat Raga.
Mendengar pujian dari sahabatnya itu Raga hanya menyunggingkan senyum tipisnya. Pria itu sangat hafal dengan sifat sahabatnya ini, didalam kata pujiannya itu terdapat godaan untuknya.
"Oh iya, Ngomong-ngomong bagaimana Istri keduamu? Hidupmu sangat beruntung. Sudah mempunyai istri secantik Celine, sekarang ditambah istri baru yang muda, cantik dan juga lucu. Aku itu padamu,"
"Nada bicaramu terdengar seperti Aku mempunyai banyak istri," Kesal Raga
Belum sempat kedua Pria itu melanjutkan perbincangannya, Sektretaris Raga tiba-tiba masuk kedalam ruang rapat dan mengatakan jika Kayla saat ini sedang menunggunya diruangannya. Bayu yang mendengar hal itupun cukup terkejut, Baru saja mereka membicarakan wanita itu tapi sekarang tiba-tiba datang.
"Baru saja kita membicarakannya, kebetulan macam apa ini,"
"Ckk terserah apa katamu. Pergilah makan siang sendiri. Aku akan pergi menemuinya," ucap Raga yang langsung pergi meninggalkan sahabatnya itu sendirian.
"Ckk, Aku lelah hidup menyendiri. Kapan Aku bisa mempunyai kekasih apalagi istri ? Sudahlah Bay, lebih baik Kamu bekerja keras mengumpulkan banyak uang karena jaman sekarang wanita hanya membutuhka uang," gumam Bayu.
,,,,,,,,,,,,,,,
Suara pintu yang baru saja terbuka membuat seorang wanita yang tadinya sibuk meneliti sebuah ruangan langsung menoleh. Raga, Pria yang baru saja masuk kedalam ruangannya itu cukup terkejut melihat keberadaan istri keduanya diruangannya. "Kenapa tidak bilang kalau mau kesini?" Tanyanya sambil berjalan menuju sofa.
Dengan langkah pelan Kayla menghampiri suaminya itu lalu mendudukkan dirinya tepat disebrangnya "Maaf, Mama memintaku untuk mengantar makan siang untukmu. Apa Kamu sibuk? Maaf Kalau Aku sudah mengganggumu,"
"Tidak, bukan begitu. Aku baru saja akan makan siang diluar bersama temanku. Aku takut jika kamu datang tapi Aku tidak ada,"
"Lain kali jika Mama menyuruhmu jangan mau. Mama tidak biasanya menyuruh orang untuk mengantarkan makan siang untukku. Lagipula kamu bukan pelayan jadi jangan mau disuruh," Lanjutnya sambil melepas jas nya agar tidak kotor saat makan nanti.
"Tidak. Ini juga kemauanku sendiri. Hmm Kamu sudah makan siang ? Aku membuatkanmu sup, Mama bilang Kamu menyukainya jadi Aku membuatnya untuk mu. Hmm maaf jika mungkin rasanya tidak seperti yang biasa Kamu makan. Aku akan menyiapkannya sebentar,"
Raga hanya diam melihat istrinya itu yang sekarang sedang menyiapkan makan siang untuknya nya. Ini pertama kalinya ada yang mengantar makan siang untuknya , bahkan Celine yang sudah 2 tahun menjadi istrinya pun tidak pernah melakukan ini. Ah masak pun bahkan tidak bisa.
"Sudah, makanlah,"
Dengan tenang Raga mulai menyantap makanan yang Kayla masak untuknya. Akhir akhir ini udara nya sangat dingin jadi sup adalah makanan yang pas dimakan disaat cuaca seperti ini.
✨✨
"Berfoya-foya lagi ?"
Langkah Celine terhenti begitu mendengar suara sang mertua. Wanita itu baru saja pulang dari acara shopping nya. Ya seperti inilah kegiatan yang setiap hari Celine lakukan. jika tidak hangout dengan temannya ya berbelanja.
"Contohlah Kayla, Dia bahkan baru sehari menjadi istri Raga tapi dia jauh lebih baik darimu,"
"Apa maksud Mama ? Jangan membandingkanku dengannya. Lagipula Aku jauh lebih baik darinya! dia hanya wanita kampung yang beruntung menjadi istri pengusaha kaya raya,"
"Ckk, lebih baik ? lihatlah dirimu. Kayla sekarang pergi kekantor Raga untuk mengantar makan siang untuknya. Sedangkan kamu ? Lebih memilih sibuk berbelanja menghabiskan uang anakku dari pada memberi perhatian pada nya,"
"Apa, Kayla pergi ke kantor Raga? Ini pasti Mama yang menyuruhnya . iyakan ?"
"Kalau iya kenapa ? Ckk lihat saja jika Kamu tidak bisa merubah sifat jelekmu ini, Aku yakin cepat Atau lambat Raga akan jatuh hati pada Kayla," Ucap Nyonya Monika sebelum akhirnya melangkahkan kakinya pergi.
"Tidak ! Aku tidak akan membiarkan itu semua terjadi . awas saja Kamu Kayla, Kamu sudah mengibarkan bendera perang denganku maka kamu harus bersiap menerima apa yang akan Aku lakukan padamu,"

Komento sa Aklat (222)

  • avatar
    Galuh

    mantap

    1d

      0
  • avatar
    LestariJengkol

    💗💗💗

    7d

      0
  • avatar
    GintingIgnasius Kevin Kazuo

    bagus

    11d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata