logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab. 5. Mati Saja

Tiba-tiba lelaki itu menghantamkan tinjuan ke wajah Andriek, sehingga membuat Andriek jatuh tersungkur.Hidung mancungnya mengeluarkan darah, Andriek mengaduh kesakitan.Mereka tak perduli semakin brutal.Kali ini memaksa serta membentak.
"Man duit lo! Cepet dih lama banget sih."
Andriek tampak gemetaran dan segera merogoh kantong celananya.Dia bermaksud memberikan semua uangnya.Lelaki yang berpenampilan preman itu tertawa.
"Bagus." Sambil mengelus rambut Andriek.
"Ini."Andriek memberikan beberapa lembar uang kepadanya.Lelaki itu menerimanya, akan tetapi itu belum cukup membuatnya senang.Lelaki itu menendangnya hingga Andriek terkulai lemah tak berdaya. Matanya berkunang-kunang.
Dia teringat.
Sayang kamu kenapa? Kamu terluka ayoo kemari ibu akan mengobatimu.
Tapi....
Kata-kata itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Ketika ibunya masih hidup.
Dunia seakan membuatnya terus menderita, semangat juangnya pun hampir saja rapuh.
"Hei berhenti! Kalian apa-apaan! Emang kalian pikir bisa bully orang lain seenaknya ya dasar brengsek!"
Seorang perempuan dengan pakaian brandal tiba-tiba meneriaki dua orang lelaki itu, dia berlari secepatnya.Dan dengan sangat sigap si kaki kanan perempuan itu melayangkan tendangannya...
"Auughh..... !"
Lelaki itu mengaduh akan tetapi, perempuan itu tak memperdulikannya.
"Cepet.... balikin duit dia!"Hardiknya lagi. "Atau kalian gue habisan di sini!"
"Eeeh jangan mbak ampun."Mohon kedua preman. Karena badannya terasa sakit dan babak belur akibat hantaman dari perempuan tersebut.Dia memandang kearah Andriek.
"Ini duit lo gue balikin!"
Uang berhamburan di depan Andriek dan merekapun lari terbirit-birit karena ketakutan. Perempuan itu mendekati Andriek di lihatnya wajah Andriek.
"Elo gak kenapa-napa?" Tanyanya khawatir karena wajah Andriek tampak begitu merah dan biru-biru."Atau gimana kalau kita ke klinik aja? Sepertinya luka loe tu parah banget."
"Gak mbak terimakasih, Aku baik-baik aja. " Jawab Andriek lirih, masih dengan posisi terlentang.Perempuan itu membantunya untuk berdiri... Serta mengambilkan Uang dan tongkat Andriek.Perempuan itu juga memapahnya berjalan
Sementara Di kejauhan, seseorang sedang memperhatikan mereka.
Siapakah dia........? 
Seseorang itu adalah Keyla
Kejadian sebelumnya seperti ini.
Di kampus.
Dosen keluar dari ruangan, keyla tampak duduk lesu di kursinya. Queen, Ratna dan Andini datang menghampirinya...
"Deeerrr...." Kejut Ratna tiba-tiba.
"Iih Apaan sih! Main ngagetin aja." Wajah Keyla manyun.
Ratna tersenyum lebar. "Iya elo tu kenapa? Gak biasanya elo manyunan kek gitu?"
Kening Keyla mengkrenyit.
"Yuk ngafe Key biasa di cafenya Riyan, udah kangen nih pengen ngeliat wajah cakep doi Iyakan gaes?"
Kedua sahabatnya itu cuma merespon dengan alis yang di angkat. Ratna jadi keki tanpa jawaban apa-apa Keyla berdiri dari, posisi ternyamannya saat itu dan pastinya tiga sobatnya itu langsung ngekor dari belakang.Mereka berjalan ke pintu gerbang kampus wajah Keyla berubah 100%.
Dia tampak terbengong melihat Andriek di papah berdiri dengan seorang perempuan.
"Key kok berenti sih?" Queen jadi heran. Dia memperhatikan wajah Keyla dan ikut menatap kearah pemandangan yang di lihat Keyla.
"Elo kenapa Key?"
Keyla terdiam. "Helooo Key." Ratna juga ikut berkomentar. "Elo ngapain ngeliatin sepasang suami istri itu? Loe ngiri ya Itu tu baru CinSee." Andini menyambung.
"Apaan tuh CinSe?"
"Haha kepo, CinSe itu Cinta Sejati iyakan? Jelas-jelas itu cowok buta dan ternyata si cewek kayaknya tulus aja deh? Nerima apa adanya, Yakan?"
"Iyaa tuh keliatan mesra lagi." Ratna terkikik di buatnya.
"Jelas itu cowok buta dan ternyata si cewek kayaknya tulus aja deh nerima apa adanya, yakan?"
"Iyaa tuh... keliatan mesra lagi." Ratna terkikik di buatnya.
"Iih.... Kalian bertiga ngomongin apa sih? Lagian... Ogah gue emang yang lebih sempurna gak ada apa! Gak level, jijik!" Keyla baru menjawab, ketiga sobatnya hanya tertawa mereka udah tau banget Keyla itu cewek seperti apa.
Keyla melanjutkan langkahnya, ekspresi wajahnya sedikit kesal. Keyla menatap dengan sinis ketika langkahnya hampir dekat dengan Andriek, Keyla pura-pura tak mengenalnya. Tentu saja, hal itu akan sangat merendahkan pamornya sebagai Keyla cewek primadona di kelasnya. Tak mungkin Keyla mengakui Andriek sebagai suaminya.
Seorang pria buta yang telah menikahinya beberapa hari yang lalu. Keyla mempercepat langkahnya tak sampai 10 menit Keyla dan sobatnya sudah sampai di cafee victoria, milik Riyan. Karena ternyata kampus Keyla tak begitu jauh dari posisi cafee itu berada. Seperti biasa mereka akan memesan minuman dan berbagai macam cemilan. Tapi hari ini perasaan Keyla sedikit terganggu apalagi si Riko kekasih hatinya gak datang tuk ngampus.
Hedeww... jadi galau coii... si keyla. Dia juga kepikiran Andriek, seorang suami yang tak pernah di anggapnya ada. 'Kira-kira si buta tadi kenapa ya... kok mukanya berantakan banget kek habis di kroyok sama orang gitu yah? Terus tu cewek siapa? Duuh kok gue jadi mikirin dia sih... iiih... amit-amit! Tapi beneran perasaan gue jadi gak enak deh.' Batinnya dalam hati. Pandangannya menjadi terasa kosong.
"Oooh... jangan-jangan Key lagi bete kali ya... gara-gara si pacarnya Riko gak masuk?" Queen memperhatikannya lagi.
"Queen ... gue baik-baik aja kok." Desahnya kemudian.
Riyan tiba-tiba datang menghampiri meja mereka.
"Hai..." Sapanya ramah
"Hai .... Riyaaan." Jawab ketiga sobat Keyla berbarengan. Riyan tersenyum dan tampak lebih memperhatikan Keyla, mungkin di karenakan Riyan punya perasaan yang special. Keyla tak terlalu memperdulikannya karena hatinya hanya buat Riko saja Riko dan Riko. Sudah terlalu banyak cerita tentang Riko, bagaimana mungkin sebegitu mudahnya dia berpindah ke lain hati.
Bahkan Riyan juga pernah terang-terangan mengungkapkan perasaan cintanya, namun Keyla menolaknya. Walaupun begitu Riyan tak pernah menyerah dia beranggapan bahwa Riko cuma saingan yang mudah sekali di kalahkan. Keyla tak mau ambil pusing toh Riyan baginya hanya sebatas teman.
"Hai Key." Sapanya pada Keyla, Keyla kembali menatapnya dan menjawab. "Hai." Riyan hanya balas tersenyum.
Pukul 16:30 wib Keyla sudah sampai di apartemennya. Dia masuk... di lihatnya Andriek sedang duduk di sofa ruang tengah. Keyla hanya diam memperhatikannya sambil terus berjalan.
"Key." Andriek berkata pelan
"Apa? Lo pikir gue bakalan iba gitu terus khawatirin keadaan lo gitu?"
"Gak!"
"Terus kenapa lo panggil nama gue?"
"Salah... emangnya?"
"Gak lucu!"
Keyla langsung mempercepat langkahnya. Andriek terdiam.....Dia merasa bahwa sekarang hidupnya benar-benar rapuh, dalam keadaan seperti ini pun keyla masih saja tetap tak memperdulikannya dia harus bagaimana? Atau dia hanya bisa bermimpi indah... tapi sayangnya mimpi itu tak menggambarkan keindahan sama sekali.
Di kamar keyla.
Keyla merebahkan tubuh lelahnya, sambil memijat-mijat keningnya yang terasa pusing. Dia tak begitu memikirkan keadaan Andriek Karena entah kenapa dia sangat membenci lelaki itu bahkan dia sedikit senang dan berfikir kenapa saat itu Andriek tak mati saja......

Komento sa Aklat (208)

  • avatar
    SantosoTeguh

    mantap

    01/08

      0
  • avatar
    GazaEL

    sangat bagus

    17/07

      0
  • avatar
    ADIT

    resep

    06/07

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata