logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

bab 2. Gereget deh aku

Setelah Ibu mertua pulang ku lihat Mas Rizwan sepertinya gelisah.
"Laila buatkan aku makan malam," titah Mas Rizwan.
"Aku gak pegang uang Mas, minta aja sama ibumu! lagian masak sih kamu gak punya uang untuk beli makanan? kalau gak ada makanan ya beli donk?" jawabkumelihat Mas Rizwan nampak gusar.
"Belikan, ini uangnya," Mas Rizwan memberikanku uang dan menyuruhku pergi membelikan dia makanan.
"Yaelah uang 10ribu dapet apa Mas? tempe penyet aja 12ribu . Beli sendiri sana aku mau tidur, lelah dihina kamu sama ibumu terus," ucapku dan segera menutup kamar. 
"Kamu gak makan?" tanya Mas Rizwan sambil mengetuk pintu.
"Aku udah kenyang gak laper, belanjakan aja uangmu untuk dirimu sendiri dan ibumu asal jangan merepotkanku," ucapku dengan ketus.
"Kamu kenapa jadi begini sih? kamu gak tau apa capeknya mencari uang," cap Mas Rizwan
"Mas Rizwan yang baik hati dan sangat Dermawan apa kamu gak ingat aku berhenti bekerja karena perintahmu. Asal kamu tahu, gajiku dulu lebih banyak dari pada gajimu tetapi aku bersedia berhenti bekerja karena aku mengabdikan diri padamu. Dan mulai besok, jangan lagi menyuruhku berhenti kerja karena kamu sendiri tak memberiku nafkah yang layak. Ayo sini ku tunjukkan. Lihat isi lemariku, semua bajuku nampak seperti gembel beda denganmu dan ibumu yang selalu nampak serba bagus dan baru. Jika aku mendapatkan nafkah yang layak gak mungkin bajuku seperti gembel begini," pungkasku sambil memperlihatkan isi lemariku.
"Laila berani sekali kamu denganku!" bentak Mas Rizwan.
"Kamu aja bisa sesukanya masak aku gak bisa. Kalau gak terima silahkan ditalak, aku udah siap kok. Aku juga gak akan minta harta gono gini," ucapku menantang Mas Rizwan.
"Aku tak akan menceraikanmu!" bentak Mas Rizwan.
"Ya udah kalau kamu masih tetap seperti ini sekalian genepin 3 bulan ya biar aku bisa gugat kamu," ucapku sambil berlalu.
Segera beranjak ke kamar dan membuka aplikasi hijauku.
"|Kak penjualan online kamu banyak banget bulan ini. Besok aku transver komisimu ya plus bonusnya|" pesan dari Lika adik kelasku dulu.
"|Wah, Lika terimakasih banyak ya. Semoga semakin lancar aja usahamu|" balasku.
"|Amin|" balas Lika.
Lega rasanya usaha jualan online ku laris manis, segera keluar kamar dan menuju dapur. Perutku lapar dan perlu di isi, untung saja aku tadi beli mie instan telur sama sawi, lumayan untuk pengganjal perut malam ini. Sebenarnya ada uang sih, cuma males aja keluar nanti Mas Rizwan curiga denganku.
"Masak apa kamu?" tanya Mas Rizwan.
"Mie Instan, kenapa?" tanyaku balik.
"Bikinkan aku juga donk," ucap Mas Rizwan.
"Mie Instan cuma satu bungkus telur juga satu gak cukup kalau dimakan berdua. Lagian kamu habis gajian kan? masak gak mampu beli makanan. Kan tadi uangnya udah aku berikan kamu semua Mas. Kalau lapar minta ibu sana jangan ngrepotin aku," pungkasku.
"Uangnya dipinjam Mbak Rina jadi tinggal uang bensin buat sebulan," ucap Mas Rizwan.
"Yaudah itu resiko kamu. Lagian kan kamu juga gak mikir dulu kebutuhan kamu. Main ngasi aja kamu sendiri yang repot kan?"
"Kamu gak ada uang?" tanya Mas Rizwan. benar - benar gak tau malu.
"Gak Ada, kalau ada uang pasti aku makan yang enak - enak lah, bukan malah makan mie instan. Lagian ya, kamu sorang manager. Masak minta uang ke aku yang cuma buruh cuci sehari dapatnya 15ribu kan aneh," ucapku pura - pura gak punya uang.
"Yaudah aku makan ke Ibu aja malam ini," Mas Rizwan mengalah juga akhirnya.
"Jangan malam ini aja kalau bisa ya seterusnya karena penghasilanku sehari cuma 15ribu dan gak cukup untuk makan berdua," pungkasku.
"Tapi aku gak bisa bawakan makanan buat kamu ya," ucap Mas Rizwan membuatku tertawa.
"Mas, apa aku pernah minta apapun ke ibumu? gak pernah kan? Ya udah pergi aja kesana aku gak minta makanan juga. Mending 15ribu perhari tapi tenang," heran deh punya suami pelit amat.
"Oh Ya sekalian tanyakan Mbak Rina kapan uangku dikembalikan ? Emang gak besar sih cuma 200ribu, tapi itu bisa buat aku makan seminggu. Ngakunya kaya tapi utangnya gak dibayar bayar," ucapku sambil melirik Mas Rizwan.
"Apa? Mbak Rina punya utang ke kamu?" tanya Mas Rizwan.
"Iya Mas, tolong tagih ya karena aku juga butuh makan," ucapku pura - pura memelas biar uangku dibayar.
'sekeluarga pada doyan duit semua'

Komento sa Aklat (432)

  • avatar
    umairahaida

    greget puas sama ceritanya wkwk

    20/05/2022

      3
  • avatar
    Elsa Cinmapa Ciebarani

    cerita yang sangat bagus dan sangat memotivasi, untuk bisa memilih pasangan yang bisa bertanggung jawab untuk keluarga.

    11/01/2022

      0
  • avatar
    MahdaviYusuf

    Menurut saya, novel ini sangat menarik dengan alur cerita yang begitu penuh dengan kehidupan yang tidak adil sang istri dengan perlakukan Mas Rizwan dan ibu mertua

    10/01/2022

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata