logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Aku Benci Kamu Icha

Bagian-6
-----------------
Pov Winda
Setiap menyebut nama Hardi, pikiran aku langsung melayang ke tiga tahun yang lalu. Dimana dengan tanpa terhormat aku di kelurkan dari sekolah karena ulah Icha yang terlalu jujur, atau memang dia sengaja ingin membuat aku dikeluarkan dari sekolah.
Flasback on
Tiga tahun yang lalu.
"Winda Utami, dengan terpaksa pihak sekolah harus men-DO kamu, kami takut sikap kamu di ikuti dan ditiru oleh siswa dan siswi lainnya." dengan tenang Pak Seno selaku kepala sekolah, mengeluarkan aku.
Menurut ku itu keputusan yang tidak adil, seharusnya kalau aku di DropOut dari sekolah, Hardi juga harus mengalami hal yang sama, tapi kenapa hanya aku yang di keluarkan dari sekolah. Pikirku waktu itu.
"Pak, aku mohon jangan keluarkan aku dari sekolah Pak, aku takut kedua orang tua ku akan memarahi ku." ibba ku kepada beliau.
"Kamu tidak usah takut, kami yang akan mengatakan secara langsung kepada kedua orang tua mu." begitu ucapnya.
"Puas kamu sekarang Icha, ini semua gara-gara kamu, kalau saja kamu tidak memberitahu semuanya aku tidak akan dikeluarkan." desis ku didekat telinga Icha.
Ketika dia menghampiri ku sekeluarnya aku dari ruang kepala sekolah.
"Win, aku minta maaf, tapi aku hanya ingin kamu sadar, mencintai seseorang boleh, tapi tolong jangan menjadi pengemis cinta yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan cinta itu. Kita wanita Win, kita harus jual malah sedikit, kita harus pintar jaga harga diri kita. " dia justru sok menasihati aku dengan gayanya yang sok alim.
"Tau apa kamu soal perasaan aku ke Hardi." hardikku marah, tidak terima dengan semua nasihat dia.
"Win, kita ini sahabat, aku tau sebesar apa cinta kamu ke Hardi, tapi kamu juga harus lihat apa dia layak kamu perjuangan. Dia saja tidak pernah melihat kamu ada." lagi dia menasihati aku, bikin aku makin geram dengan tingkahnya yang sok polos.
Plak..
"Aaarrrhhhhggg ... Aku benci sama kamu Icha, semua ini gara-gara kamu, aku di keluarkan dari sekolah, bahkan aku juga tidak jadi mendapatkan Hardi semua gara-gara kamu, suatu saat aku akan balas semua sakit hati aku ke kamu." dengan keras aku menampar pipi mulusnya meluapkan kemarahan aku yang sedari pagi aku tahan.
Ditambah aku harus menghadapi amukan Papah, kalau saja tidak ada Mamah mungkin aku sudah di bunuh olehnya, Pak Seno mengatakan semuanya secara jujur dihadapan Mamah dan Papah. Bahkan Papah sempat bertanya kepada Hardi tentang perasaan dia ke aku, dengan entengnya Hardi bilang tidak memiliki rasa suka ke aku sama sekali.
"Maaf, Om. Aku hanya menganggap Winda hanya sebatas teman sekolah, lagian cowok mana pun tidak akan suka dengan perempuan kasar, bar-bar dan agresif seperti Winda, tipe pacar aku perempuan seperti Icha, Om." jelas Hardi kepada Papah waktu itu.
Dari penjelasan Hardi lah, aku berpikir kalau Icha melakukan semua itu pasti karena memiliki perasaan kepada Hardi, walau Wulan mengatakan bahwa yang memiliki perasaan hanya Hardi seorang, tapi aku tidak mau percaya, apa yang di ucapkan oleh Wulan.
Flasback off
****
Rasa dendam dan benci aku ke Icha sudah bersarang dengan kuat di hati, aku bertekad suatu saat nanti akan aku balaskan semua kesakitan dan dendam aku kepada Icha, bagaimana pun caranya.

Setelah lama tidak bertemu, akhirnya aku kembali bertemu dengan Icha, dari pertemuan pertama itu aku tahu sekarang dia berjualan salad buah secara online tapi hanya di hari sabtu dan minggu saja.
Aku sekuat tenaga menyembuhkan sakit hatiku, meyakinkan Papah kalau di sekolahku yang baru aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama, aku mati-matian melupakan Hardi, tapi semua itu tidak akan mudah. Tapi aku lihat sepertinya Icha dengan mudahnya melupakan semuanya, dia seolah-olah tidak ada masalah dengan ku, hal itu membangkitkan dendam masa laluku kepada dirinya.
Bahkan aku sempat dengar kalau di acara kelulusan sekolah, akhirnya Icha dan Hardi jadian. Entah itu hanya sekedar kabar burung atau benar adanya. Aku yang masih memiliki perasaan ke Hardi benar-benar makin marah dan benci kepada Icha.
Bahkan karena ulah Icha juga, tadi aku benar-benar dipermalukan, aku tidak menyangka akan bertemu dia di acara nikahan teman kerja ku. Ternyata dia datang bersama Wulan, dan aku baru tahu kalau mempelai wanitanya adalah teman kerja Wulan.
Aku sadar betul, baik Wulan maupun Icha dia teman yang baik, tapi memang sedari awal aku berteman dengan dia hanya untuk memanfaatkan kepintarannya saja. Icha memang tidak seperti Wulan, Icha terlalu polos dan baik, dia juga alim. dari situ lah aku semakin mudah memanfaatkannya Dan dari kepolosan dan kejujurannya itu kini aku membencinya, sangat membencinya.
****
"Win, ini ada Mba Chacha." panggil Mamah dari balik pintu.
Sepulang dari acara kondangan aku memang langsung masuk kamar dan belum keluar lagi, aku marah dan juga jengkel, ah lebih tepatnya malu. Baru kali ini aku merasa dipermalukan ketika sedang ada diacara umum.
"Winda, nggak mau ketemu siapa-siapa Mah." jawabku keras, enggan untuk membukakan pintu untuknya.
"Win, ini Mba Chacha. Keluar dulu yuk, sebentar saja ada yang ingin Mba bicarakan dengan kamu." kali ini Mba Chacha sendiri yang berusaha membujuk ku.
"Aku bilang nggak mau ya nggak mau bud*g ya, udah sana pergi. Aku nggak mau ketemu siapa-siapa." teriakku marah bahkan aku sempat melempar sesuatu kearah pintu, agar Mamah dan Mba Chacha tau kalau aku sedang tidak ingin bertemu siapa-siapa.
Samar aku mendengar Mba Chacha berbicara dengan Mamah, aku dengar mereka sedang membicarakan aku dan Wulan, insiden memalukan itu juga ada campur tangan Wulan, yang aku tau dia adik Ipar Mba Chacha.
"Aaarrrggghhh ... Br*ngs*k." umpatku keras, setelah kejadian ini rasa benci ku ke Icha semakin besar.
πŸ₯•πŸ₯•πŸ₯•

Komento sa Aklat (108)

  • avatar
    Ropi parohiBayu

    cerita nya baguss banget

    14/06/2022

    Β Β 0
  • avatar
    Indra Gunawan

    kisah yang mengharu biru, dan bisa jadi pelajaran buat orang tua agar dalam didik anaknya jangan sampe memaksakan keinginan yang malah membuat anak tersebut menderita

    19/01/2022

    Β Β 3
  • avatar
    FlowerStar

    Bagus,dari cerita ini bisa kita simpulkan bahwa bila kita mau serius ingin menjadi sukses,memang sering mengalami tantangan.Tapi..kita harus lewati tantangan itu dgn sabar dan terus berdoa. Dan ...niscaya pasti bisa melaluinya. Bahkan kita akan menjadi orang yg lbh sukses dan percaya diri .

    03/01/2022

    Β Β 0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata