logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Mencari Tempat Tinggal

Vannie yang demi hemat uangnya, ia harus berjalan kaki menuju ke perusahaan. saat itu hari telah sore ia baru tiba. karena kelamaan dirinya lagi-lagi dimarahi oleh atasannya itu.
"Kenapa sampai lima jam pulang pergi?" tanya Pengurus Shen.
"Bukankah karena salah beri alamat kepadaku, sehingga aku harus membuang waktu selama dua jam di sana," jawab Vannie.
"Lalu, sisa tiga jam kau ke mana saja?" tanya Pengurus Shen dengan nada kesal.
"Kawasan itu tidak ada taksi ataupun bus, aku harus berjalan juga menuju ke jalan besar," jawab Vannie.
"Butuh berapa lama?" tanya Pengurus Shen..
"Hampir satu jam," jawab Vannie.
"Apakah kamu idiot sehingga satu jam baru bisa sampai ke jalan besar" bentak
Pengurus Shen.
"Aku tidak sehat dan berhenti sebentar!"
"Istirahat di jam kerja, hebat sekali dirimu, Vannie Lee," ketus Pengurus Shen..
"Pengurus Shen, bukankah aku juga harus lembur, aku tidak membuang waktuku di saat jam kerja. cuaca begitu panas aku tidak bisa bertahan dalam kondisi tubuhku yang tidak sehat," kata Vannie.
"Jangan mencari alasan lagi! aku tidak ingin mendengarnya, sebagai hukuman malam ini selesaikan semua kerjamu!" bentak Pengurus Shen yang melempar beberapa dokumen ke arah Vannie sehingga jatuh berserakan di lantai.
"Kalau kau menolak, maka besok tidak usah masuk kerja lagi. posisimu masih banyak yang berebutan. tanpamu masih ada yang lain," ketus Pengurus Shen.
"Aku akan mengerjakannya," jawab Vannie dengan terpaksa. gadis itu berjongkok sambil mengutip semua dokumen.
"Ingat! siapkan malam ini! karena besok adalah klien besar yang akan ku jumpai!" bentak Pengurus Shen.
"Iya!" jawab Vannie yang kemudian meninggalkan ruangan kantor atasannya.
"Ehm...dasar idiot, mengupahmu dengan gaji yang murah, kau tetap melakukannya. aku bukannya tidak tahu kau sedang butuh uang untuk sewa tempat tinggal. kalau tidak bekerja di sini kau bisa kerja di mana lagi," gumam
Pengurus Shen.
Vannie melanjutkan kerjanya di saat rekan kerjanya pulang.
"Vannie, apa ini? kenapa begitu banyak dokumen? bukankah ini adalah bagian si botak itu?" tanya Yula.
"Iya," jawab Vannie dengan lesu.
"Begitu banyak, harus jam berapa kau bisa pulang?"
"Larut malam, lagi pula ini bukan pertama kali," jawab Vannie yang mengetik keybord komputernya.
"Dia sengaja menyuruhmu mengantar dokumen, karena dia ingin menghukummu dengan cara ini. agar tugasnya dikerjakan olehmu. selama ini dia selalu saja mencari alasan. sangat licik sekali," ujar Yula.
"Aku tidak bisa menolak, kalau tidak aku akan kehilangan pekerjaan," ucap Vannie.
"Tugas yang dia berikan padamu tidak sesuai dengan gaji yang kamu terima, dia selalu suka menindasmu karena dia tahu kamu butuh kerja ini," kata Yula.
"Aku tidak ada pilihan lain, setiap perusahaan butuh ijazah, hanya perusahaan ini yang menerimaku," ujar Vannie.
"Tentu saja! karena dia bisa membodohimu. dia sudah pulang dan bersenang-senang. sementara dirimu masih harus berada di sini," ocehan Yula.
"Yula, sudahlah, tidak apa-apa. aku akan bersabar sehingga dapat pekerjaan baru. kamu pulang dulu, aku ingin segera selesaikan kerjaku!" kata Vannie.
"Iya, baiklah!" jawab Yula.
Jam dinding menunjukan pukul 23.00.
Vannie masih mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasannya. gadis itu berkeringat dingin dan memaksakan diri menyesaikan tugasnya di malam itu juga.
"Kenapa sakit lagi? pasti karena bekas jahitan, kenapa aku harus mengalami penderitaan ini? kalau aku jatuh sakit lagi aku tidak ada uang lagi untuk biaya obat," batin Vannie.
Setelah dua jam kemudian Vannie selesai mengerjakan tugasnya. gadis itu kemudian bersiap untuk kembali ke apartemen.
Karena sudah larut malam tidak ada bus lagi, Vannie hanya bisa pulang berjalan kaki dengan perlahan. ia tidak bisa mempercepatkan langkahnya akibat sakit yang masih dia rasakan.
"Kenny sama sekali tidak menghubungiku, ini berarti di hatinya tidak peduli padaku sama sekali. apakah aku sangat tidak berarti baginya? sehingga apapun yang terjadi dia tetap tidak peduli. Kenny, sebenarnya aku tidak meminta apapun denganmu. aku hanya butuh perhatianmu saja walau hanya sedetik. aku berharap kamu menghubungiku tapi kamu tidak pernah melakukannya walau hanya sekadar bertanya kondisiku," batin Vannie.
Setelah satu jam kemudian Vannie tiba ke apartemannya. gadis itu melepaskan semua pakaiannya dan menghidupkan air shower.ia berdiri di bawah air yang berjatuhan membasahi tubuhnya.
Vannie menangis saat air itu menyiram kepalanya sehingga basah kunyup.
"Pa, Ma, kenapa kalian pergi begitu cepat? andaikan kalian masih hidup setidaknya aku tidak sendirian. hidupku tidak pernah mulus selama ini. hanya karena sekolahku tidak tinggi dan miskin aku dihina oleh semua rekan kerjaku dan atasanku. apa yang harus aku lakukan?" tangisan Vannie.
Vannie menangis selama beberapa menit. gadis itu selama ini hanya mengandalkan diri sendiri untuk menjalani kehidupan yang selalu ada rintangan.
Setelah selesai mandi, Vannie membuka buku diarynya. kebiasaan gadis itu suka mencatat kehidupan hari-hari di dalam buku diary miliknya. dia akan mencatat apa saja yang dia lalui. tentang pekerjaan, sakit, suka, dan sedih. semuanya dia catat dalam diary sebagai meluapkan perasaannya sendiri.
"Aku tidak menyangka Kenny akan mengabaikanku walau aku sudah meminta tolong, kondisiku sangat sakit dan menderita sehingga aku terpaksa menghubunginya. tidak ku sangka dia menolak dan membuatku semakin menderita. aku hanya bisa berjalan kaki menuju ke perusahaan. setelah tiba aku dimarah oleh atasanku. aku harus lembur kerja hingga pukul 01.00 baru pulang. aku sangat sakit hati dan kecewa. tidak memiliki siapapun di dunia adalah hal yang paling menyakitkan. di saat aku sakit aku tidak bisa meminta tolong pada siapapun termasuk Kenny. mungkin baginya aku hanyalah beban. sehingga dia tidak pernah peduli padaku. aku dibenci dan dihina oleh Kenny dan semua rekan kerjaku. demi bisa sewa apartemen aku harus hemat dan hanya makan kue atau roti untuk mengenyangkan perutku. ketika aku sakit aku tidak berani menjumpai dokter. hari ini aku sangat sakit dan butuh obat. tapi aku tidak ada uang lagi untuk membeli obat. sisa uangku hanya bisa untuk membayar sewa apartemen...."
"Aku berencana ingin pindah ke perumahan yang padat, walau sempit, kumuh, dan padat setidaknya bayarannya tidak mahal. dengan begitu aku bisa menabung lagi. tidak tahu ada apa denganku dalam sebulan ini aku sering sakit. tapi aku harus bertahan. kalau aku cuti kerja... gajiku akan dipangkas. aku tidak bisa meminta tolong pada siapapun!"
"Mungkin besok aku harus mencari perumahan kosong, walau di sana sangat padat tapi tidak apa-apa," gumam Vannie.
Setelah selesai menulis diary, Vannie berbaring di atas kasur. badannya yang telah kelelahan ia langsung ketiduran.
Keesokan harinya.
Vannie bangun awal sekitar pukul 5 pagi, ia mandi dan cuci muka. setelah selesai ia hanya minum segelas teh panas sebagai sarapan pagi. setelah pukul 6 pagi ia langsung mendatangi perumahan yang padat dan bertingkat tiga.
Terlihat dari luar perumahan itu banyak ditempati oleh orang-orang yang kurang mampu. jemuran ada di mana-mana sehingga membuat lokasi perumahan itu semakin sempit.
"Apakah di sini adalah tempat yang paling murah," gumam Vannie.
"Sangat banyak penduduk di sini, dan juga padat," ucap Vannie.

Komento sa Aklat (182)

  • avatar
    Siti Ayuni

    sedih tpi best💜💜

    28d

      0
  • avatar
    Mila abdullah

    Ending yang sedih. Cerita nya menarik.

    02/08

      0
  • avatar
    Rohoss Ali Hassan

    Terima kasih kepada kamu yang sudah membuat aku menangis dari malam sampai pagi ini... 😭😭😭... Kesian.. Benci dengan lelaki tu.. Aaarrhhhhh 😭😭

    04/07

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata