logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

BERUBAH

BAB 7 BERUBAH
malam itu hujan sangat deras. Anna berberes baju dan barang barangnya dibantu Corra.
"apakah ibu yakin menjual tempat ini?" ucap Corra pada ibunya yang terduduk lesu.
" ya mau bagaimana lagi ibu harus tetap membayar hutang ibu, dan kita juga akan pindah lebih dekat dengan para pembeli Corra"ucap Anna ada Corra. Corra hanya bisa mengikuti kemauan ibunya saja dan ikut mengemasi semua barangnya.karena esok pagi mereka akan segera pindah ketempat baru.
Sementara de antonius malam itu tutup dan akan tutup dalam satu minggu kedepan karena didalamnya sedang direnobasi menjadi sebuah klub bar malam. tapi para hidung belang masih bisa membeli jasa para perempuan yang bekerja disana hanya saja mereka tidak bisa masuk kedalam de antonius.
Frans beberapa hari ini fokus dalam bisnis keluarga Mark karena pembukuan pegawai mereka sangat kacau, sampai pajak yang harus mereka bayarpun menjadi sangat besar.
langit mendung dipagi hari menandakan langit akan meruntuhkan air hujan kebumi. Corra menaiki kereta yang akan membawanya bersama Anna kerumah baru mereka. rumah yang lebih kecil tapi akan lebih masuk kedalam tengah kota.
Corra melihat bangunan kecil di tengah diantara dua bangunan toko yang cukup besar. kemudian Anna dan Corra turun dari kereta sewaan yang mereka tumpangi dan mereka keluar.
" kamu bantu menata semua barang di etalase ya Corra, ibu sangat lelah" ucap Anna menyuruh anaknya membereskan semuanya. Corra hanya menurut saja dan membereskan semuanya. bangunan dengan 2 lantai tapi sangat kecil dibanding toko mereka dengan rumah mereka ditempat sebelumnya. nama toko pun ganti A&R collection atau berarti Anna dan Robert collection.
" Corra kemarilah kelantai atas" teriak Anna pada Corra dan menunjukkan sebuah kamar diujung belakang dengan pemandangan jalan sempit.
" pakailah kamar itu untuk kamarmu" ucap Anna pada Corra yang terlihat lusuh karena lelah. Corra pun tersenyum dan berjalan menuju kamar ujung itu.
" aku diberi kamar oleh ibu" pikir Corra sangat gembira.
" kamu sudah dewasa sekarang, sudah saatnya kamu punya kamar sendiri corra,aku tidak ingin mengecewakan ayahmu" ucap Anna kemudian masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya.
Corra berjanji akan bertemu Frans di pancuran tengah kota di hari sabtu,sehingga Corra bisa memberitahukan alamat barunya pada Frans. tapi tanpa diketahui Corra Frans telah mencari tau sendiri keberadaan Corra dan ibunya karena kereta kuda yang disewa mereka merupakan suruhan Frans agar mereka pindahan dengan aman.
Corra membuka jendela kamarnya lebar lebar dan mengamati hujan yang turun malam itu.tanpa sadar dari bawah ada seorang lelaki yang mengamati Corra. Corra berkali kali mengucek matanya sepertinya dia salah lihat.
" Frans!!!" setengah berteriak Corra memanggil lelaki itu.
Frans dibawah lindungan payungnyapun melambaikan tangannya dan tersenyum diterangi cahaya temaram yang mengenai wajahnya.
Corra tersenyum kemudian dia berlari kebawah dan membuka pintu belakang rumahnya kemudian berlari memeluk Frans.
" apakah kamu begitu merindukanku?" ucap Frans kemudian. Corra hanya mengangguk dan tersipu.
Frans dibuat gemas dengan tingkah Corra. perlahan Frans mendekatkan wajahnya pada wajah Corra dan mencium bibir Corra. mereka berciuman sangat mesra dibawah hujan deras dan temaram lampu malam itu.
sementara Graft dia berjalan sampai ke toko milik Anna yang telah dia jual. tidak ada tulisan papan nama bahkan toko itu tampaknya sudah tidak ada yang tinggal disana.
Graft tertunduk lesu, tapi baru ingin melangkahkan kakinya pergi Ada suara pintu terbuka sonta Graft berbalik dan berlari kearah orang itu dan bertanya.
" dimana nyonya Anna? kenapa anda berada ditempat ini?" tanya Grafy tiba tiba membuat seorang pria setengah baya itu kebingungan.
" aku membeli tempat ini dari pemilik sebelumnya,tapi aku tidak tahu kemana mereka pergi" jawab lelaki itu.
" baiklah, terimakasih maaf tidak sopan saya bertanya pada anda" ucap Graft kemudian berbalik dan melangkah pergi.
siapa sangka lelaki kejam ini sangat sopan pada orang lain.
sementara itu Frans tidak bisa mengendalikan gejolak cintanya pada Corra. dia dan Corra diam diam menyelinap masuk kedalam kamar Corra dan mereka bercumbu didalam kamar baru Corra. Corra sangat takut awalnya melakukan hal tersebut tapi lama lama dia malah menikmatinya membuat Frans semakin bersemangat dibuatnya. dua sejoli yang dimabuk asmara sedang bergumul dan bercumbu diatas ranjang ditengah malam yang hujan deras membuat suara desahan mereka tak terdengar karena tersamarkan derasnya suara hujan.
" aku tidak akan meninggalkanmu Corra" ucap Frans sambil mendekap Corra yang belum juga mengenakan pakaiannya.
" apakah orang tuamu mau menerima wanita dari kalangan biasa seperti aku?"tanya Corra sambil menggeliat membenarkan posisi kepalanya diatas dada Frans. frans pun mengelus rambut Corra dan mengecup kening Corra dan berkata.
" mereka pasti menyukaimu, aku yakin itu" membuat Corra sedikit lega walaupun itu hanya kata kata yang dilontarkan kekasihnya Frans.
sementara dikediaman Michele dan Mark sangat damai,meskipun Michele menunggu kepulangan anaknya yang sudah tengah malam belum kembali.
Frans yang mengendap endap dengan penuh hati hati dikagetkan oleh Michele yang duduk disofa dekat perapian.
" habis menemui Corra?" ucap Michele sambil tersenyum.
" ibu belum tidur?" tanya Frans.
" ibu menunggu kamu lalu ibu akan segera istirahat" jawab Michele
" kalau begitu beristirahatlah bu, aku sudah dirumah aku juga mai beristirahat,selamat malam" ucap Frans sambil meninggalkan ibunya yang masih terus menatap Frans yang bertingkah sangat bahagia itu seperti setelah ada hal baik yang terjadi. ya memang hal baik telah terjadi diantara frans dan Corra.
Pagi itu Corra terlihat sangat berseri seri dia dengan riang gembira membantu ibunya bahkan sebelum Anna bangun dia telah membersihkan setiap sudut rumah dan juga telah menyiapkan sarapan untuk ibunya.
siang itu tidak turun hujan sehingga toko ibunya sangat ramai ada pembeli baru dan pembeli lama yang membeli dagangan ibunya sampai Corra kewalahan dibuatnya.
" pendapatan hari ini sangat banyak bu,sepertinya kita akan terselamatkan" ucap Corra sambil tersenyum riang tapi hanya ditanggapi ketus oleh Anna seperti biasa dan itu sama sekali tidak mengecilkan hati corra karena memang karakter ibunya seperti itu dan dia sangat terbiasa dibuatnya.
Frans hampir setiap malan menyelinap kekamar Corra di saat ibunya telah terlelap. sungguh Frans dan Corra sangat dimabuk cinta sampai mereka melakukan segalanya. terkadang Anna memang curiga pada suara langkah kaki di malam hari tapi dia coba mengabaikannya untuk sementara.
sampai akhirnya Michele dan Mark menyuruh Corra untuk makan malam dikediaman mereka menandakan kalau hubungan mereka sudah mulai dekat.
Graft terus memantau pekerjaan renovasi super cepat yang diinginkannya. tentu saja diselingi dengan menyiksa para debitur yang tidak bisa membayar hutangnya. bahkan di lantai bawah rumahnyapun sekarang ada seperti penjara penjara kecil untuk para kreditur. kekejaman Graft sangat terlihat dilantai bawah tersebut bahkan bau anyir menjadi pengharum diruang bawah tanah. membuat siapapun tidak berani masuk kedalam sana kecuali para bodyguard keluarga antonius.
malam itu sambutan hangat untuk Corra membuat Corra sangat bahagia. doa diperlakukan seperti dia juga seakan akan berasal dari keluarga bangsawan.
" memang benar keluarga Frans memang dikenal sangat baik, tapi aku tidak menyangka mereka akan sebaik ini" batin Corra sambil tersenyum dibuatnya.mereka berempat tampak sangat bahagia berbincang dimeja makan sampai akhirnya seorang pelayan datang dan berbisik pada orang tua Frans. membuat jantung Corra berdegub kencang, karena wajah kedua orang tua Frans menjado tegang dan kaget entah apa yang dibisiki oleh pelayan itu sampai membuat mereka terkejut.
"praaangggggg!!!!!!!" suara kaca dipecahkan membuat Anna tersentak kaget,dan menuju ke sumber suara. saat dia menuju tokonya dia melihat Jose berdiri disana dan berkata.
" bukankah ini tengat waktu kamu membayar hutangmu?" ucap Jose sambil menyalakan cerutu yang dipegangnya.
" aku akan membayarmu berikan aku waktu 3 hari lagi, tolong mengertilah aku baru saja kehilangan suamiku dan aku harus menjual toko dan rumahku untuk membayar pemakaman" ucap Anna memelas, tapi bukannya rasa iba yang muncul malah Jose melangkah kearah Anna dan menjambak rambut Anna dan berkata.
" kalau kami tidak membayarnya dalam dua hari persiapkan dirimu,kamu akan mati ditanganku" ucap Jose menggertak, tapi itu bukan sekedar gertakan sebenarnya karena memang itu yang akan terjadi disaat dia tidak bisa membayar hutangnya. membuat Anna meri ding dibuatnya.
" ee ba ba baik akan aku sediakan uangnya dalam dua hari" ucap Anna bergetar ketakutan. setelah itu Jose meninggalkan Anna yang masih terpaku.
sementara itu dikediaman Michele dan Mark, disana ada seorang gadis berusia 18 tahun bernama Cassie dengan wajah cantik, bersama seorang lelaki lusuh dan perempuan setengah baya disisinya.
" Frans, sebaiknya kamu antar Corra pulang karena kami harus menemui tamu" ucap Mark pada Frans dan Corra.
" tidak perlu tuan, saya bisa pulang sendiri, dan terimakasih untuk makan malamnya saya sangat terkesan" ucap Corra dengan sopan membuat Michele terpesona dibuatnya, karena dia merasa Corra mirip dirinya dimasa muda.
disaat Corra dan Frans berjalan keluar dia hanya melihat sekilas ada tamu tiga orang yang duduk di ruang tamu rumah keluarha Mark tersebut.
" ada yang bisa saya bantu?" ucap Mark pada mereka bertiga. belum ada yang menjawab Cassie langsung berdiri dan memeluk Michele dan berkata.
" ibu, kenapa kamu tidak mencariku selama ini?" mendengar hal tersebut salah seorang dari mereka mengangguk dan berkata.
" kami menemukan Cassie, saat pembunuhan 18tahun lalu terjadi" ucap seorang lelaki tersebut sambil menunduk. sontak Mark dan Michele terbelalak dan menatap Cassie dengan seksama.
" apakah kamu benar benar anak kami?" ucap mark terharu melihat anak perempuan yang berdiri didepannya.
" bolehkan kami mengambilnya kembali? tolong biarkan dia bersama kami" ucap Michele mengiba, belum sempat mereka menjawab Mark seakan paham dengan kemauan mereka berdua dan berkata.
" kami akan memberikan ganti rugi kepada kalian serta kami akan memberikan beberapa perkebunan didekat rumah kalian, kami tidak tau harus membalas kalian dengan apa?" ucap Mark sambil membungkuk.
mereka tida tahu bahwa orang yang mereka peluk dan temui saat ini bukanlah anaknya melainkan orang lain. sedangkan anak mereka yang asli sebenarnya sangat dekat atau dengan kata lain Corra adalah anak mereka
Corra yang baru saja memasuki rumahnya melihat kaca berserakan dimana mana dan langsung berlari mencari ibunya yang tengah terduduk didepan perapian sambil terdiam disana.
" ibu... apa yang terjadi disini??" ucap Corra panik menghampiri ibunya
" tadi rentenir itu datang kesini dan menagih uang pada ibu Corra, mereka menghancurkan segalanya" ucap Anna gemetar.
" kita harus membayar pokok dan bunga pinjaman dalam waktu dua hari atau mereka akan membunuhku" ucap Anna panik. Corra yang mendengar penjelasan itupun langsung berdiri dan berkata.
" kita pasti bisa membayar semuanya ibu bersemangatlah" ucap Corra kemudian.
" kamu tidak bisa meminta kekasihmu Frans untuk melunasi hutang kita di rentenir kejam itu Corra?" pertanyaan yang membuat Corra terhentak, bisa bisanya ibunya memikirkan untuk meminta Frans untuk membayarkan hutangnya ini sudah diluar akal menurut Corra.
" aku tidak bisa melakukannya ibu maafkan aku" ucap Corra sambil membereskan barang barang yang berserakan.
sementara itu Jose menghempaskan tubuhnya disofa kemudian Graft yang paham ayahnya sedang kesal karena ada salah seorang peminjamnya tidak mampu membayar pun bertanya.
" kali ini siapa ayah? yang akan menjadi korbanku?" ucap Graft bersemangat.
" dia perempuan pemilik toko di kota,apa yang bisa kita lakukan pada perempuan tua seperti dia" ucap Jose yang berfikir dia hanya akan mendapat bangunan wanita itu ketika dia mati,bangunan kecil yang bahkan harganya tidak ada setengahnya dari hutangnya. kalaupun dijadikan wanita penghibur wanita itu sudah cukup tua dan tidak pantas wanita segemuk itu siapa yang mau menyewa jasanya. Jose tidak tau kalau wanita itu memiliki putri yang cantik tapi saat nanti dia mengetahuinya pasti putrinyalah yang akan dijadikan jaminan untuk hutang orang tuanya.
" baguslah,bisa kita jadikan dia wanita....." belum selesai Graft berkata Jose sudah memotong pembicaraannya.
" jangan berfikir begitu,dia wanita tua yang gemuk,kita rugi besar kali ini" ucap Jose sambil mendengus kesal.
Graft hanya menggaruk garuk kepalanya dan tersadar kali ini ayahnya akan benar benar rugi dibuat oleh si peminjam itu.
" tenanglah ayah kita cari cara agar uang kita kembali" ucap Graft sambil melangkah pergi.
sementara dikediaman Michele,Mark sedang berbincang bincang dengan Cassie yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya di rumah megah itu.
" Cassie selamat datang dirumah kami,ini rumahmu juga" ucap Mark.
" ayo kami antar ke kamarmu" lanjut Mark diiringi dengan langkah kaki mereka yang menuju ke kamar besar dan mewah yang sedari dulu selalu kosong tapi mereka memang menyiapkan untuk anak mereka kalau kalau suatu saat ditemukan dan benar saja kamar itu sekarang dipakai Cassie yang mereka pikir itu anak mereka yang hilang 18tahun silam.
Michele buru buru menuju kamarnya dan menyeret Mark kedalamnya kemudian Michele terduduk diatas ranjangnya dan berkata.
" aku tidak merasakan ada ikatan diantara aku dan Cassie,meskipun dia cantik dan sopan" ucap Michele kemudian, yang membuat Mark duduk disebelahnya dan menggenggam tangan istrinya.
" itu mungkin karena kita telah terpisah dengannya cukup lama, dia anak kita yang hilang sayang jadi berikanlah kasih sayangmu untuknya" ucap Mark dengan lembut yang hanya dijawab anggukan oleh Michele.
apakah yang akan terjadi selanjutnya?
baca terus kelanjutan ceritanya dan dukung terus karya karya FD.MELIDAR semoga terhibur

Komento sa Aklat (17)

  • avatar
    s******r@erhoei.com

    GG gimang

    20/05/2022

      0
  • avatar
    Haru Chan

    awesome

    09/04/2022

      0
  • avatar
    RamliZana

    Cool

    22/01/2022

      1
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata