logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 5

Charisma menghentikan laju mercedes hitamnya, melihat sebuah mobil sport merah mengepul di bagian depannya dan terpaksa dipinggirkan oleh beberapa orang. Melihat mobil yang ia kenal, pemilik mobil sport itu berlari mengahampiri Charisma.
“Sorry Ris, bisa bareng ke kantor nggak? mobilku rusak parah.” Bily mengetuk kaca mobil Charisma, terlihat setengah memohon. Charisma yang sebenarnya tidak ingin terlalu dekat dengan pemuda playboy itu, terpaksa menganggukan kepala.
“Masuklah.”
“Thanks banget Ris, untung kamu datang. Nggak tahu nih, tiba-tiba mobil berhenti terus berasap. Tuh lihat! Parah banget kan?! Aku kira tuh mobil bakal meledak. Ha…ha…”
Charisma hanya mengernyitkan dahi mendengar ocehan teman baru di sebelahnya. Bily bukanlah tipe orang yang peka, ia tidak melihat raut wajah Charisma yang kesal dan tidak suka. Bily terus saja mengoceh tentang berbagai hal seputar urusan perusahaan, bisnis baru, sampai gosip para karyawan.
Tidak ada yang Charisma komentari, jika ada penuturan yang membutuhkan jawaban Charisma hanya menjawab ya atau tidak, selebihnya ia memfokuskan diri mengemudi sambil bergumam dalam hati tidak akan memberi tumpangan pada siapapun lagi.
“Oh ya, gimana waitress yang nabrak kamu waktu party garden? Dia dipecat?”
Untuk pertama kalinya Bily berhasil menarik perhatian Charisma, ia menoleh dan tampak gugup. “Dipecat? Aku tidak tahu.” Charisma kembali fokus dengan setirnya, berusaha tidak peduli. Tapi akhirnya menyerah juga, ia berbicara lagi, kali ini tanpa menoleh.
“Hanya karena memecahkan gelas ia dipecat? Kok bisa?”
Bily tersenyum kecil. “Bukan karena itu, ia juga meneriaki dan menumpahkan minuman ke seseorang yang sedang ulang tahun kala itu.” Ia melirik Charis, lalu melanjutkan ucapan.
“Dan mengacaukan acara dengan sikap cerobohnya.”
Tanpa sadar Charisma memegang setirnya lebih erat, untung saja Bily tidak menyadari perubahan Charisma dan terus berceloteh. “Waitress itu sangat tomboy, aku kaget melihatnya berdebat dengan manajer E.O di dapur. Kau saat itu sedang dibawa banyak orang untuk melanjutkan pesta. Aku sempat melihat wajahnya dari dekat. Kalau saja ia tidak mengenakan rok, aku pasti berpikir dia itu laki-laki.” Bily tersenyum mengingat kejadian itu, membuat Charisma meliriknya tak suka. Entah apa yang membuatnya tak suka.
“Yah…kita mau masuk jalur three in one. Kita butuh satu orang penumpang, Ris.”
Charisma melirik Bily yang terlihat serius, “Kenapa memang kalo di dalam mobil cuma ada dua orang?” tanya Charis, ikut serius.
“Nanti kita bisa kena tilang. Memang sudah peraturannya seperti itu, lewat jalur Three in one dalam mobil minimal harus terisi tiga orang.”
Charisma tampak berpikir. Bily tersenyum melihatnya, “Kita bisa nyewa penumpang kok.” Bily mengangkat satu alis. “Tuh di sana.” Charisma mengikuti arah pandang Bily, terlihat banyak orang berbaris sambil melambaikan tangan menawarkan bantuan. Charisma meringis melihatnya.
Ia tidak ingin ada manusia asing dengan pakaian yang tidak steril masuk ke dalam mobil mewahnya, sempat terlintas untuk berbalik arah dan tidak melewati jalur three in one.
Namun, tunggu sebentar. Ada seseorang yang ikut berbaris dan melambai dengan penuh semangat, seseorang yang membuat tidurnya risau akhir-akhir ini.
Tanpa pertimbangan, ia menepi.
***
Aku melambai kencang-kencang ke setiap mobil yang lewat. Menumpang di jalur three in one adalah satu-satunya cara naik kendaraan gratis. Urusan pulang biar nanti saja dipikirkan, yang penting aku harus berhasil sampai ke kampus dengan selamat. Yup! Aku melambai lagi ke salah satu mobil yang melintas.
Dan benar, ada sebuah mobil yang sangat mengkilap menepi ke arahku. Dengan gerak cepat aku langsung membuka pintu belakang mobil dan masuk ke dalam, sebelum didahului orang-orang yang juga tengah menunggu giliran.
“Terima kasih.” Aku menundukkan kepala, memberi hormat. Dan sangat terkejut mendapati siapa pengendara mobil itu.
“Kamu? Waitress di pesta waktu itu kan?” Pemuda di sebelah pengendara menegurku dengan wajah ramah, aku yakin saat ini wajahku semerah tomat karena malu.
Aku mengangguk lemah. Tidak berani mamandang si pengendara. Sekedar informasi, aku sangat terkejut mendapati mobil yang kutumpangi adalah mobil seseorang yang wajahnya seperti malaikat, yang bertabrakan denganku saat aku bekerja menjadi pelayan pesta, dan yang membuatku dipecat secara tidak hormat oleh manajer event. Aku yakin itu orang yang sama.
Wajahnya tampan. Sangat tampan.
“Kenalin, Bily!” pemuda yang menyapaku itu mengulurkan tangan, mengajak berkenalan. Aku benar-benar tidak bisa mengira Dunia bisa sesempit ini.
“Ara…” aku membalas jabatan tangannya dengan singkat, ia tersenyum lebar, menunjukkan sederet gigi putihnya.
Terlalu ramah, mengingatkanku pada sosok Titan.
“Masih ingat sama dia nggak?” pemuda bernama Bily itu menunjuk orang yang tengah mengemudi, membuatku semakin salah tingkah.
“Hm…ingat.” Aku tersenyum bersalah, lalu memberanikan diri menatap pemuda itu. “Maaf atas kejadian di pesta, aku tidak sempat minta maaf, malah memakimu dan membuat keributan.” Sekali lagi aku menundukkan kepala, tidak tahu lagi harus berkata apa.
Aku masih menunggu kata yang terucap darinya, ia sekilas melihatku dari kaca depan, ekspresinya sama sekali tidak tertebak. “Em…apa kau benar dipecat?”

Butuh lima detik bagiku mengolah ucapannya, antara bingung dan gugup.
Ia bilang apa tadi? Apa ini perihal pemecatanku jadi waitress? “Iya, manajer event bilang aku udah nggak boleh kerja part time di tempatnya lagi kalo ada acara besar.” Aku tidak sedih mengucapkannya, malah bersyukur mengingat tidak akan memakai seragam pelayan super ketat itu lagi.
Tapi anehnya, pemuda yang belum kutahu namanya itu mengangkat sebelah alis lalu mengerutkan kening, seperti berpikir. Kemudian kembali melihatku dari kaca depan, lalu menghela nafas. Ekspresi apa itu?!!
“Siapa namamu?” tanyaku, mulai cuek. Bily menoleh ke belakang, ke arahku.
“Charisma, ia bos sekaligus temanku. Berapa usiamu? Harusnya kau memanggil kami dengan sebutan kakak, kamu pasti masih anak sekolah kan?” tebaknya, terlalu yakin.
Aku meniup poniku sendiri, sebal. Selalu saja semua orang salah menebakku. Mereka selalu mengira aku ini anak remaja atau yang lebih parah mengira aku ini laki-laki. Memang ada yang salah dengan penampilanku?
Coba lihat, Aku memang pendek, tubuhku kurus dengan kulit coklat terbakar, pakaianku selalu kebesaran dan…rambutku pendek dengan poni lempar ala boyband Korea. Ok, right! Setelah diteliti dengan seksama aku memang lebih mirip anak remaja atau bocah laki-laki daripada seorang perempuan. Menyedihkan sekali.
“Aku menumpang mobil kalian karena ingin ke kampus, kebetulan kampusku searah dengan jalur Three in one.” Jelasku, bangga dengan statusku sebagai mahasiswi.
Bily melirikku tak percaya,
“Maksudmu kau kerja di kampus?”
“Kau putus sekolah?!” kali ini pemuda tampan benama Charisma bersuara, kelihatannya sangat percaya aku ini masih anak sekolah.
“Huh…” kuambil dompet kumalku yang tanpa ada uang itu di dalam tas dan kuperlihatkan kartu mahasiswaku di hadapan mereka.
“Aku ini mahasiswi semester lima!”
“Wah…” Bily memegang kartu mahasiswaku, tampak terkejut dan kagum. Charisma ikut melihat dengan wajah penasaran.
“Ara Amiruldin.” Bily membaca nama mahasiswi yang tertera, “Nama apa itu?”
“Namaku!” kesabaranku hampir habis.
“Kamu terlalu pintar ya? Sampai bisa kuliah di usiamu yang masih belasan tahun ini.”
“Siapa bilang usiaku masih belasan? Kata Titan…” aku mulai menghitung dengan jari-jari panjangku. “Usiaku sudah dua puluh tahun lebih.”
“Siapa Titan?” tanya Charisma, melihatku lagi dari kaca depan.
“Sahabat sekaligus… saudara angkatku.” Jawabanku malah membuat mereka berdua mengerutkan kening. “Ceritanya panjang.” Tambahku, tidak ingin bicara banyak.
Bily dan Charisma saling senyum. “Oh…baby face.” Kata mereka, akhirnya percaya juga aku ini sudah dewasa walau dengan penampilan yang masih anak-anak.
***

Komento sa Aklat (75)

  • avatar
    BotOrang

    bagus

    21/08

      0
  • avatar
    WahyuningsihNita

    Bagus endingnya👍

    21/03

      0
  • avatar
    NoepRoslin

    Kalau dah jodoh tak kan ke mana. Walaupun terpisah pasti akan berdatu kembali..🥰🥰

    22/07/2023

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata