logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Wakil Ketua Kelas

"Jangan pernah memandang seseorang hanya dari covernya saja"
_ThaliaPQ
"Sial!!udah kayak babu ajah gw" Umpatnya yang sembati berjalan kearah bangkunya untuk duduk.
Thalia duduk dibangkunya dan mulai memainkan ponselnya yang sesekali menscroll aplikasi instagram,thalia memang orang yang mudah bosen jika ada jamkos.
Cowok berbadan tinggi,tampan,rambut yang tebal dan berwarna hitam,mata kecoklattan,memakai gelang hitam yang sama dengan punyanya thalia dan menenteng tas langky ditangan kirinya cowok itu adalah azzam dia datang kekelas 12a ipa kelasnya thalia.
DUARRRRR
Thalia yang kaget langsung menepis kasar tangan azzam tanpa menoleh kearahnya.
Azzam mencolek-colek dagu thalia yang berniattan untuk mengganggu adiknya "sttttt"
"Gak usah pegang-pegang bid" Ucappan thalia membuat teman sekelasnya tertawa tak henti-henti,karna yang melakukannya adalah azzam bukan abid,azzam menaikkan salah satu alisnya dan mengerutkan dahinya.
"Woii sejak kapan gw ganti nama?siapa bid...bid yang lo maksut hah?" Azzam duduk disebelah thalia dan mengangkat dagunya,thalia menoleh kearah azzam dan terkejut ternyata dia bukan abid.
"E...eh elo sorry,lagian ngapain sih pake acara ngagettin segala,udah tau gw nggak mood banget hari ini" Ujar sembari mengerucutkan bibirnya dan membuang muka.
Azzam menjitak kepala thalia karna gemas dengan wajah thalia disaat sedang marah "Emangnya lo kenapa sih sayang" Tanya azzam yang membuat satu kelas menjadi heboh,terutama abid,berlin,clarissa dan devina sekaligus daffa.
Playgirls (Gumam daffa dalam hati srmbari menggeleng-gelengkan kepalanya)
Berlin yang duduk dimeja disamping clarissa yang sedang memakai liptint tiba-tiba melotot kearah thalia seperti bilang 'siapa'.
"Ntar pulang sekolah balik agak telat yah,gw dipilih jadi wakil ketua kelas" Kata thalia yang menenggelamkan wajahnya dimeja karna capek.
Azzam mengacak lembut rambut thalia "iya gak papa,siap-siap jadi babu dong lo?" Azzam sedikit tertawa karna tidak menyangka kalau seorang adiknya yang sangat tomboy itu jadi wakil ketua kelas.
"Brisik!!lo kok tau kalo gw kelas 12a ipa?" Tanya thalia yang mendongak dan menatap azzam "Gw tau dari pak surya" jawab azzam dengan santai.
Dari tempat dibelakang abid sangat kesal dengan azzam,rahang dia mengeras,berulang kali mengepal-ngepalkan tangannya,dia tidak mau ada orang yang memanggil sayang kepada thalia kecuali dia dan keluarganya thalia.
Azzam dengan buru-buru menghampiri azzam yang duduk dibangkunya dan mencengkram krah sragamnya "Lo siapa?berani-beraninya panggil cewek gw pake panggilan sayang hah!!" Bentak abid sembari mencengkram baju sragamnya azzam.
"Woii sante dong,apa-apa'an ini" Ucap azzam yang menepis kasar tangan abid dan mendorongnya kebelakang,saat azzam hendak memukul wajah abid yang tampan itu tiba-tiba thalia berdiri dan berada ditengah-tengah diantara abid dan azzam lalu menatap kearah azzam dan berbicara lirih "Ingat pesen mama bang" Lirih thalia yang sangat dekat dengan wajah azzam yang tidak akan didengar oleh siapapun kecuali azzam.
Azzam yang tengah berdiri mengurungkan niatnya untuk memukul abid.
Daffa yang merasa kalau dikelasnya ada keributtan akhirnya dia juga menghampiri azam dan abid "Zam gak usah ribut dikelas gw,dan lo gak usah cari gara-gara!!" Tegas daffa yang membuat semua murid yang ada dikelasnya melongo tidak menyangka melihat seorang daffa ellbara raja dingin,pendiam dan datar itu bicara sebanyak itu,biasanya daffa kalau mengatasi hal-hal keributtan yang ada dikelasnya dia menggebrakkan meja sekali dan yang lain langsung paham apa maksut daffa menggebrakkan meja akhirnya semua diam dan baru kali ini dia menggunakan dengan cara berbicara panjang.
Kok daffa kayak udah kenal gitu yah sama abang gw.
"Oke!!gw nggak akan mukul lo karna kemauan dia" Bentak azzam yang menunjuk-nunjuk wajah abid lalu saat dia mengatakan 'dia' azzam menunjuk kearah thalia.
Azzam pergi dari sana dan berhenti sejenak lalu menoleh kearah thalia "Lo pulangnya sama gw,nggak boleh sama yang lain!!" Tegasnya lalu melanjutkan perjalanannya.
KRINGGGGGG....
Bel pulang sekolah sudah berbunyi waktunya para murid sma pelita pulang kerumah masing-masing.
Semua murid langsung bergegas membereskan alat tulisnya dan memasukkan ketasnya,daffa yang sesekali melirik-lirik kearah thalia yang sedang sibuk memasukkan buku-bukunya ketas karna dia tidak mau wakil ketua kelas itu kabur.
"Resek banget si wali kelas lo,udah tau gw dari dulu nggak suka jadi gitu-gituan malah dipilih jadi wakil ketua kelas,padahal gw juga anak baru" gerutunya yang berbicara dengan berlin yang sedang menunggu thalia dan ingin keluar dari kelas bersama.
"Yaelah trima ajah ngapa sih,repot amat lo" Ucap berlin.
Abid yang hanya memperhatikan thalia dia menyaut "Kan dia juga wali kelasmu sa___"
Saat abid belum menyelesaikan perkataannya lagi-lagi thalia memukulnya dengan buku.
"Ishhh sakit thalia pacar gw" Abid tersenyum kearah thalia.
"Gak usah panggil gw dengan nama lain kecuali Thalia atau putri atau qansha ngerti!!!" Bentak thalia yang melotot kearah abid.
"Ehh btw tadi ada yang berani manggil kamu sayang?siapa dia?" Tanya abid menaikkan salah satu alisnya.
Daffa yang melihatnya langsung menghampiri thalia karna dia tidak mau kelamaan menunggu gadis itu berceloteh.
Daffa hendak menarik tangan thalia.
"Bukan urusan lo" Ujar daffa yang berbicara dengan abid lalu menyingkirkan abid dari bangkunya agar thalia bisa lewat dan menarik tangan gadis itu.
Brengsek!! (Gumam abid dalam hati sembari mengepalkan tangannya dan memukul meja)
"Ehhhh lo mau kemana thalll udah gw tungguin juga" teriak berlin yang melihat tangan thalia ditarik-tarik oleh daffa.
"Sorry,kalian pulang duluan gih,gw juga kan nanti harus pulang sama azzam" Teriak thalia sembari berjalan tergesa-gesa karna tangannya ditarik erat oleh daffa.
Saat dikoridor daffa tak kunjung melepaskan genggaman tangannya dari tangan thalia,azzam yang melihatnya dari kejauhan lalu berlari menghampiri kedua orang tersebut.
"Ehh elo daff gw kira si brandal gila itu" Ucap azzam yang hampir menabok tangan daffa namun tidak jadi karna azzam kira daffa ini adalah abid.
Daffa dengan azzam memang belum kenal terlalu jauh sepertinya mereka saling mengenal juga karna dikenalkan oleh rafka salah satu sohibnya daffa yang satu kelas dengan azzam.
Daffa menghentikan langkahnya dan melepaskan genggamannya yang sedari dari tadi menggenggam tangannya thalia "Kalo gw boleh tau lo itu siapanya nih cewek"
"Kok kalian saling kenal sih?" Saut thalia dan menatap daffa begitupun juga azzam.
"Sohibnya dia satu kelas sama gw,jadi gw kenal dia dari ceritanya rafka,dan juga cowokkan mudah bergaul" Daffa menggerutu dalam hati.
Siall!! Cerita apa saja tuh bocah tentang gw ke azzam.
Thalia hanya mengangguk dan berkata 'oh' INGAT!!! Thalia itu tipe orang yang bodoamat .
"Pertanyaan gw jawab" Ujar daffa ke azzam.
"Oh itu..ternyata bener yah kata rafka lo itu datar,dingin dan serem,gw kakaknya kita cuma beda berapa detik doang"
Jawabban dari daffa membuatnya grogi nggak karuan,sesekali mengerutuki dirinya sendiri.
Dasar bodoh!!ternyata dia abangnya thalia.
"Ohh gitu sorry"
"Lo mau bawa adek gw kemana?"
"Bang ayok pulang gih" Ucap thalia menarik tangan azzam lalu pergi.
Daffa mengejar mereka berdua lalu menghadangnya dikoridor.
"Lo ada janji sama gw,zam gw izin bawa adek lo dulu buat bantuin gw bersihin ruangan osis" Izin daffa kepada azzam lalu menarik tangan thalia agar berada disampingnya.
Thalia yang merasa kesakittan dipergelangan tangannya karna dari tadi dia ditarik-tarik oleh daffa akhirnya membentak daffa didepan azzam "SAKIT BEGO!!" Ucapnya sembari menepiskan tangan daffa dengan kasar.
"S...so..sossory sorry" Daffa langsung reflek menoleh kearah thalia yang sedari dari tadi memegangi pergelangan tangannya sendiri.
"Elo jangan kasar sama adek gw,tapi gw demen nih sama yang kayak gini mau bawa adek gw aja pake acara izin segala,yaudah sana bawa ajah kalo perlu kepelaminan sekalian gw setuju kok wkwkwk" Ejek azzam dan mencubit kedua pipi thalia lalu menaik turunkan alisnya.
Daffa hanya menyunggingkan senyuman terpaksanya dan sepertinya dia merasa jijik begitupun dengan thalia yang mendesis kesal dengan azzam "apa'an sih lo,najis gw kepelaminan sama nih orang,gini yah gw nggak bisa bayangin kalo ntar gw nikah sama dia gw bakallan dikacangin seumur hidup,ntar kalo gw gila gimana?terus akhirnya gw ngomong sendiri sama tembok kan nggak lucu" Celotehnya yang juga menglihatkan muka jijiknya.
Azzam memberi kode kepada daffa untuk segera membawa thalia pergi karna dia tidak mau mendengar adiknya berceloteh nggak jelas,karna yang ada malah membuat telinga azzam rusak.
"E...eeeehh jangan ditarik-tarik bodoh!!" Bentak thalia sembari menabok-nabok tangannya daffa yang menggenggamnya erat.
Sesampainya diruangan osis,thalia terkejut melihat ruangan ini yang dimana banyak kertas-kertas berserakkan,bungkus makanan dan minuman diatas meja,lantai yang kotor seperti tidak pernah dibersihkan sama sekali.
Thalia menggeleng-gelengkan kepalanya "CK!!ruangan osis kok kayak kandang sapi,masak kalah sama kamar gw"
"Lo nyapu,gw biar beressin kertas-kertas dan bungkus makanan ini" Tegas daffa yang memberikkan sapu kepada thalia.
Thalia menolaknya dan malah duduk dikursi "Gak!!enak aja,ini semua yang bikin kayak gini siapa?kok gw yang harus nyapu" Bantahnya sembari bersedakap dan duduk dikursi.
"Karna lo tadi pa__" Kalimat daffa terpotong saat thalia mulai mencrocos gak jelas lagi "Bahkan gw ikut organisasi ini juga enggak,gw aduin ke kepala sekolah mampus lo" Ujar thalia.
"Lo bisa di___" Lagi-lagi omongan daffa terpotong "Gw tuh yah kenal sama pak surya,dia tuh temennya bokap gw,jadi buat gw si gampang aja kalo ngaduin kedia masalah ini"
"CK!!LO DIEM ATAU GU__" Ucap daffa dengan nada tinggi dan mendekat kearah wajahnya thalia namun sebelum menyelesaikan kalimatnya dipotong lebih dulu oleh thalia "Atau.....?" Tanya thalia yang menaikkan salah satu alisnya dan menonyor jidat daffa kebelakang.
"Li diim iti ninyi gw ciim" Lanjut thalia sambil mencibirkan bibirnya dan merubah sebagian hurufnya menjadi 'i'.
"Cihh dasar anceman model apa'an tuh,ternyata lo itu diem-diem serem juga yah orangnya"
"Serem?apa maksut lo?"
"Yah masak belum kenal aja udah lancang banget ngancam begituan cowok nggak bener loh yah?dan gw akan terappin kata-kata ini buat lo"
"Jangan melihat seseorang hanya dari covernya saja"
"Maksutnya?"
"Ya itu pantes aja buat lo,covernya doang yang keliatannya anak baik-baik ternyata aslinya enggak"
Jawab thalia lalu berdiri dan mengambil alih sapu yang tadinya dipegang oleh daffa.
"Karna gw udah nggak tau mau gimana lagi biar mulut rombeng lo itu diem!!"
"Hilih...dasar buaya,udah hafal gw sama kata-kata playboy cap buaya" Lanjut thalia.
Sudah sedikit lama thalia menyapu dan kemudian tiba-tiba ada yang masuk tanpa permisi diruangan osis itu,mereka adalah teman-temannya daffa yaitu rafka,reynand dan adinata.
Thalia yang sedang menyapu akhirnya melotot dan membanting keras sapunya karna diinjak-injak oleh ke 3 cowok itu tanpa melepaskan sepatunya.
"WOIII LEPAS SEPATUNYA" Teriak thalia yang berkacak pinggang dan melotot kearah 3 cowok itu yang saat ini berada disamping daffa.
Rey hanya bergumam lirih kepada daffa "Ehh kenapa sicecan ada dimari daff,mampus dong gw dibentak-bentak gitu" Lirih reynand yang berada disamping kanan daffa.
"Nanti gw cerita,kalian beressin tuh" Ucap daffa singkat dan tegas kepada rey dan yang lain.
"Lah kok kita" Bantah mereka yang kompak,akhirnya thalia tertawa kemenangan lalu duduk diatas meja.
"Udah turuttin aja apa kata bos kalian" Ucap thalia.
Daffa hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya dan menuju kearah thalia yang sedang duduk dan mengipas-ngipas dirinya menggunakan kertas karna merasa gerah.
"Ehemm" daffa berdehem disamping thalia "Makasih" lanjutnya.
"Hah?" Thalia memang sengaja berpura-pura tidak mendengarkan perkataan daffa.
Daffa hanya mengambil nafas banyak-banyak lalu mengeluarkannya dan berkata "MAKASIH" Ucapnya dengan suara yang lantang sampai membuat ke 3 temannya itu menoleh kearah daffa dan thalia.
"Pepet terus daff"
"Pepet terus,jangan kasih kendor"
"Kalo perlu jadian sekalian biar bisa nyosor!!"
"Wehh dasar otak mesum lo!!" Timpal rey sembari menjitak kepala adinata.
"DIAM!!" Ujar daffa dan thalia kompak.
"Njir kompak" kata rafka.
Lalu mereka ber 3 melanjutkan membereskan ruangan osis ini.
Thalia kembali menoleh kearah daffa yang berada disampingnya dan bertanya "Buat?"
"Tadi" Jawab daffa singkat.
"Pa'an sih gak jelas lo ngomongnya,ngomong tuh yang lengkap enggak satu kata doang bikin orang pusing aja!!"
"Dasar otak pendek!!makasih udah mau bantuin gw bersihin ruangan osis ini"
"Ohh,yaudah sih sans aja"
Hmmm ternyata ni cowok bisa bicara panjang juga.
Daffa kembali membereskan kertas-kertas yang berserakkan lalu membuangnya ketempat sampah.
Thalia yang semakin lama merasa gerah akhirnya dia melepas jaket kulitnya yang berwarna hitam dan menggelung rambutnya agar tidak terurai,dia sekarang hanya menggunakan sragamnya osisnya yang ketat,kancing atasnya pun terbuka dua lalu menyederkan badannya ketembok.
Rafka yang tidak sengaja melihat kejadian itu,dia melotot dan menyenggol-nyenggol lengan ke dua temannya yaitu adi dan rey yang berada disamping kanan dan kirinya.
"Widihh gak kuat gw liatnya anjir!!" Ucap adinata dengan lirih.
Dari ke 4 cowok itu memang yang sangat berotak mesum adalah adinata.
"Kedip woii" Ucap daffa yang menyadari kalau temannya ini sedang menatap thalia.
Namun ucappan daffa tidak digubris sama sekali oleh rey,adi dan rafka akhirnya daffa memutuskan untuk menghampiri thalia.
Daffa mendekatkan diri ke thalia dan.........
"Ehhh...eeee ehh daff lo mau ngapain daff" Tanya thalia yang menyilangkan tangannya diatas dada.
"Minggirrin tangan lo" Tangan thalia disingkirkan oleh daffa dan ternyata yang akan dilakukan oleh daffa adalah menautkan kancing sragamnya thalia agar tidak terbuka lagi.
"Ternyata lo itu cewek yang sukanya mancing penghlihatannya para cowok yah?" Ucap daffa yang sudah selesai menautkan kancing bajunya thalia.
"Enak aja lo kalo ngomong"
"Terus kalo bukan,lo ngapain kayak gitu disini,udah tau disini ada cowok,kalo mau begitu cari tempat yang sunyi biar nggak ngundang nafsu para jantan"
"Terus sekarang yang anak nggak baik itu siapa gw apa lo?" SAVAGE thalia merasa bungkam kalah dengan apa yang baru saja diucapkan oleh daffa.
"Sorry banget nih,kalo nafsunya keundang karna gw nggak ada niattan buat ngegoda kalian sama sekali,asal lo tau kalo gw suka kegerahan hanya ini yang bisa gw lakuin,saat gw sekolah di surabaya gw lakuin ini kalo lagi kegerahan tapi semua cowok biasa ajah bro bahkan kayak nggak liat kalo gw ada disana karna apa karna mereka imannya kebal nggak kayak kalian lemah"
Daffa hanya terdiam mendengar apa ucappan thalia.
"Barusan lo ngomong daf?" Tanya rafka yang tidak menyangka kalau daffa akan berbicara sepanjang itu.
"Gila gw kira lo mau ngelewati batas bro" Saut rey.
"Sumpah yah kalo gw jadi elo,udah galfok gw daf,malah nih yah kalo gw bukannya ngancingin malah ngebukain semua kayaknya" Ucap adi.
"Apa'an sih lo,jangan modus yah gw bilangin ke azzam biar tau rasa lo pada!!" Ucap thalia yang reflek sembari mengambil jaketnya dan menyampirkannya dipundak lalu pergi begitu saja.
"Ehh emang azzam siapanya kok dia mau ngadu?" Tanya adi.
"Azzam abangnya" Ujar daffa membuat ke tiga temannya kaget.
"Kok tapi seangkattan?" Tanya rey.
"CK!!Mana gw tau bodoh" ketus daffa.
"Kita kejar dia"
Daffa dkk yang sudah menyelesaikan beres-beresnya akhirnya mereka langsung mengejarnya.
Thalia berjalan cepat melewati setiap kelas dan menuju ke gerbang untuk pulang.
"Emangnya gw cewek apa'an,pas gw disurabaya ajah kalo gw lagi kayak gitu pada biasa ajah nah disma sini semua otaknya langsung berubah mesum kayak nggak pernah liat cewek kegerahan aja!!" Gerutunya.
Akhirnya thalia sampai didepan sekolahan dan menghadang salah satu angkot.
Saat ingin menaikki angkot itu daffa dkk datang dan mencegah thalia.
"Pak bisa jalan pak,maaf nggak jadi" Ucap daffa kepada pak sopir angkotnya.
"Lah...lahhh angkotnya kok jalan,lo semua tuh yah resek banget sih,gw udah beruntung dapet angkot malah disuruh jalan,terus gw nanti pulang sam__" Daffa menempelkan jari tlunjukknya kebibir thalia agar dia diam "Gw anter" Kata daffa yang singkat.
"Nggak usah" bantah thalia lalu pergi begitu saja.
"Sorry,sorry kalau gw udah bikin lo sakit hati sama ucappan gw tadi" Ucap daffa menahan tangan thalia.
"Yeee sidaffa modus amat lo pegang-pegang cecan gw" Saut adi.
"Udah mendingan lo bawain motor gw kesini cepet!!" Tegas daffa yang menyuruh adi untuk membawa motornya kedepan sekolahan.
Adi yang sesekali menggerutu namun akhirnya dia langsung bergegas menurutti apa kata daffa,dia langsung pergi kearah parkirran dan mengambil motor daffa.
Saat mereka semua sedang menunggu kedatangan adi tiba-tiba geng cecami datang dan membuat kerusuhan.
"Ehh ada daffa,boleh nebeng nggak pulangnya mobil gw lagi dibengkel nih?" Tanya fara yang langsung merangkul tangannya daffa.
Daffa menepiskan tangan fara yang menggeliat dilengannya "Lepas!!" Bentaknya.
"Ihh kok kamu bentak aku sih,pasti ini gara-gara elo yah" Ucap fara mendorong lengan thalia dengan keras.
Thalia yang tidak terima akhirnya maju dan mendorong tubuh fara sampai terguyur kebelakang "Apa maksut lo dorong-dorong gw hah!!"
"Lo berani sama gw" Ujar fara lalu menjambak rambut thalia.
Thalia tidak mau kalah dia juga membalasnya "Brengsek,lo dateng-dateng bikin masalah,lo cari masalah sama orang yang salah bodoh!!!" Kata thalia sambil menjambak rambut fara.
"Lo nggak tau gw fara ketua dari geng cecami yang paling ditakutti oleh semua murid perempuan di sma ini"
Bentar..bentar..bukannya cewek ini yang diceritain sama berlin yah,yang katanya nggak suka kalo cowok famous disma ini deket sama cewek lain selain dia dihhh dasar cabe murahan.
(Gumam thalia dalam hati).
PLAKKKK
"Lo gak usah main kasar" Bentak daffa kepada fara.
"Lo gak usah cegah dia,biarin dia berulah,gw mah kecil ngelayanin cabe beginian" Ujar thalia yang mendorong pelan tubuh daffa yang menghalanginya didepannya.
Tangan fara mendarat tepat dipipi kanan thalia,thalia yang semakin geram dia kelepasan hingga menonjok perut fara dengan keras sampai cewek itu tersungkar ditanah dan sesekali meringis kesakittan.
Thalia mendekatkan dirinya kearah fara.
"Lo mau tau sesuatu tentang gw?sejak gw disma jaya gw adalah orang yang paling ditakutti seantera sma jaya bukan hanya murid cewek namun guru juga takut sama gw,lo mau tau gw jago bela diri,gw nggak akan nunjukkin sifat gw yang kayak gini kalo orang itu nggak mancing emosi gw!!!JADI JANGAN PERNAH CARI MASALAH SAMA GW PAHAM LO!!" Bentak thalia yang nafasnya masih tersenggal-senggal karena amarahnya sudah dipancing oleh fara.
"Jiahhh kalah telak ama fisik lo" Saut rey sembari tertawa.
Gadis itu memang jago beladiri,namanya juga tomboy dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan memukul ataupun cari masalah sama orang lain kalo orang lain itu tidak mengusik ketenangannya ataupun mencari masalah duluan dengannya.
Brengsek!!untung aja ini sudah pulang sekolah,kalo masih jam sekolah mampus gw,pasti udah masuk BK dan nyokap ama bokap gw pasti dipanggil dan gw akan dimarahi habis-habissan dirumah,mana gw udah janji lagi sama bokap kalo gw nggak akan mukul orang.
Reynand,Rafka dan daffa melihat kejadian itu tidak menyangka-nyangka kalau thalia bisa lepas kendali seperti itu.
"Wahh daff lihat noh cecan keren,demen gw sama cewek yang beginian" Ucap rey disamping kanan daffa.
"Keren sih,gw suka cara cewek ini,dia tidak akan diam kalo diperlakukan kayak gitu sama orang lain,kan dari dulu kalo ada yang cari masalah sama si fara noh pasti pada bakalan nunduk dan langsung kalah nah ini wuissss gila beraninya udah tinggi bro" Timpal rafka menggeleng-nggelengkan kepalanya karna kagum melihat sifat thalia.
Beda dari yang lain.
(Gumam daffa dalam hati)
Bibir daffa terangkat dan membentuk sebuah senyuman yang menggambarkan rasa kagum kepada thalia.
Jangan-jangan daffa udah mulai suka juga sama thalia?
"Ehh...ada apa'an rey"
"Woyy ada pa'an raf,daff?"
Tanya adi yang baru datang dengan mengendarai sepeda motornya daffa.
Disitu fara sudah dibantu berdiri oleh ke 2 temannya yaitu iva dan keyra lalu pergi dari tempat sana.
"Ntar gw ceritain,kalo sempet" Ucap rey.
"Yeee dasar anak dajjal"
Thalia yang merasa sebal akhirnya dia menguraikan rambutnya melepas kucir rambutnya dan lengan yang dilipat dia rapikan,melepas bandana yang dipakai dikepalanya karna sudah urak-urakkan nggak karuan karna tadi berantem sama fara,lalu memakai jaket hitam kulitnya dan pergi begitu saja meninggalkan mereka semua.
Daffa yang menyadari itu dia langsung mengejarnya dengan motor sportnya.
TIT.....TIT...TIT
"Apasih brisik" Gumam thalia menutupi kedua telinganya dan semakin mempercepat jalannya.
Tiba-tiba daffa yang menaikki motor sportnya yang berwarna biru dan helm fullface nya yang tertempel stiker racing menghadang kedepan hingga thalia tidak bisa lewat karna didepannya ada daffa.
Daffa melepas helmnya dan turun dari motornya lalu menarik tangan thalia mendekat kearah motor sportnya.
"Apa'an sih lepas nggak!!lo tau ini semua gara-gara lo gw jadi mukul anak orang lagi!!" Ujar thalia yang berusaha menepis tangan daffa namun gagal.
Daffa memasang helmnya lagi dan berkata "Naik!!" Tegasnya.
"Naik apa?" Tanya thalia yang otakknya kependekkan.
"Helikopter yah motorlah gimana sih" Daffa menggeleng-nggelengkan kepalanya dan tersenyum melihat thalia dia menaiki motornya dan menunggu thalia yang juga harus menaikki motornya.
Thalia hendak melanjutkan perjalannya namun tangannya ditahan oleh daffa "Naik!!" Tegas daffa sekali lagi.
"Gw naik angkot aja" thalia yang berusaha melepakan genggamannya daffa namun berulang kali gagal.
"DIBILANG NAIK YAH NAIK!!" Ucap daffa menaikkan nadanya sampai-sampai thalia mengikuti perkataannya.
Thalia menepiskan tangan daffa dengan kasar lalu menaikki motornya daffa,disana daffa hanya tersenyum menang.
Namun yang membuat thalia bingung kenapa dari tadi nggak jalan-jalan?
"Kok diem aja sih?jalan!!" Ucap thalia menabok punggung daffa dengan keras.
Daffa menoleh dan mengambil kedua tangan thalia yang sedang berpegangan diJok belakang lalu ditarik kedepan hingga melingkar diperut daffa.
Thalia yang menyadarinya dia reflek,langsung mau menarik lagi tangannya namun ditahan oleh daffa.
Jantung thalia berdegub kencang,seperti ada yang sedang pesta ulang tahun dijantungnya,thalia sangat susah bernafas karna saking deg-deggannya.
Sumpah yah ini ada apa sama jantung gw,semoga ini bukan tanda-tanda penyakit jantung.
"Udah lo diem ajah,pegangan yang erat,gw mau ngebut" Tegas daffa dan mulai menancap gasnya dan benar....dia mengendarai motornya dengan laju yang sangat cepat.
Namun thalia biasa saja karna dia juga sering balappan waktu tinggal di surabaya.
Thalia sesekali ingin melepas pelukannya diperut daffa namun daffa berulang kali menahannya.
"Dasar modus!!" Ucap thalia tepat ditelinga daffa.
"Gw suka sama sifat lo" Gumam daffa namun dapat didengar sekilas oleh thalia.

Komento sa Aklat (151)

  • avatar
    JanuatriSakura

    aduhhh penasaran bgd sma cinta thalia sma si daffa napa bnyak bner yg suka dan buat jatubin sihhh 😑😑😑 mimin atau thor yg baik hati dan tidak sombong nanti ending nya jgn sad ya gk lucu lo ketos kutub udh bela" berubah tpi gk bejodoh.. thor baikk deh.. dengerin ya curhtan hati pembaca nya 😊😊

    23/12/2021

      6
  • avatar
    SariPradipta ratni isthika

    Bagus BANGETT SUMPAH AKU TUNGGU KELANJUTANNYA YAHHH❤️

    23/12/2021

      0
  • avatar
    Nava Laudengi

    ahk aku suka banget sumpah❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️💐💐💐💐 auohtr ada lanjutannya ngak? aku masih penasaran, soalnya udah selesai baca tapi udah selesai aja😔.padahal cerita belum selesai kaya keputus gitu. penasaran juga thalia dan Dafa mampu ngak'nya berjuang bersama-sama untk mendapatkan restu ortunya thalia?🤔😔 ahk benci banget aku sama Ferdi😠😡. semoga saja thali sama Daffa bersatu uhh🤗🤗😔

    22/12/2021

      2
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata