logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

BAB 35 ~ Pelabuhan cinta terakhir (END)

“Saya mengerti om, saya juga sangat berterima kasih karena berkat om saya berhasil menemukan usaha yang sesuai dengan kegemaran saya.”
“Baiklah kalau begitu kami ucapkan selamat ya nak Revan,” kata Ari sambil menepuk pundak Revan, “Selamat datang di keluarga kami,” lanjutnya.
“Ma..maksud om.. Om merestui hubungan saya dan Vyna?” tanya Revan memastikan.
“Iya nak, selamat ya kamu memang lelaki yang baik untuk Vyna. Tolong jaga Vyna ya.”
“Terima kasih banyak om dan tante, saya berjanji akan menjaga Vyna dengan segenap hati saya,” ujar Revan mencium tangan Ari dan Nia, “Mohon doa restunya,” lanjutnya.
“Terima kasih ya ma, pa,” ujar Vyna memeluk mama dan papanya sambil menahan haru.
Akhirnya seluruh keluarga Vyna telah menyetujui hubungannya dengan Revan. Segera Vyna dan Revan diminta untuk mempersiapkan acara pernikahan untuk mereka. Revan pun menghubungi keluarganya di Seoul untuk memberitahukan kabar bahagia tersebut.
Beberapa minggu telah berlalu, tak terasa hari pernikahan Vyna dan Revan sudah semakin dekat. Mereka mengundang semua keluarga besar, kerabat dan tak terkecuali mantan suami Vyna. Ia telah berdamai dengan masa lalunya, untuk itu ia telah menganggap Franc dan Elleanor sebagai sahabat mereka.
Pernikahan itu sendiri akan di gelar di Jakarta yaitu di rumah keluarga Vyna, dengan konsep sederhana namun elegan telah menghiasi dekorasi acara pernikahan Vyna dan Revan. Dengan mempercayakan Lily dan Rama sebagai pengatur acara, membuat hubungan keduanya perlahan menjadi dekat. Karena status mereka yang single, banyak yang merestui mereka untuk menjadi sepasang kekasih.
“Udah Ly, Ram.. kita restuin kalian buat nyusul aku sama Revan ya,” canda Vyna pada Lily dan Rama.
“Bicara apa sih kamu Vyn,” ujar Lily dan Rama kompak.
“Tuh kan sudah kompak sekali kalian, silahkan diresmikan hubungannya,” sahut Revan ikut menggoda Lily dan Rama.
“Udah kalian jangan godain kita terus, itu acara pernikahan sudah mendekati harinya. Siap siap ya, terutama Revan jangan lupa ijab nya ya,” ujar Rama mengingatkan Revan.
“Iya siap,” jawab Revan dengan sangat yakin.
Satu minggu kemudian, hari berlangsungnya pernikahan Vyna dan Revan pun tiba. Semua orang yang sibuk membantu persiapan hari pernikahan mereka akhirnya bisa bernafas lega, karena hari yang dinanti telah tiba.
Rumah keluarga Vyna telah di sulap layaknya istana impian Vyna dan Revan. Bertempat di taman belakang rumah Vyna, nuansa pernikahan mereka bertema outdoor dengan dihiasi banyak bunga di sepanjang jalan.
Pukul 8 tepat pernikahan akan segera dimulai, Revan memasuki tempat acara terlebih dahulu dengan mengenakan Jas dan kemeja putih membuat penampilannya semakin tampan di hari istimewa nya. Tak lama kemudian, Vyna pun memasuki tempat acara.
Senada dengan Revan, Vyna juga mengenakan gaun pernikahan berwarna putih berkerah off shoulder dengan make up natural yang menjadi ciri khasnya membuat penampilan Vyna menjadi pusat perhatian semua orang karena kecantikannya.
Semuanya tampak terpesona dengan kehadiran Vyna, tak terkecuali calon suaminya. Sebisa mungkin Revan menyembunyikan rasa gugupnya karena sebentar lagi ijab akan di mulai. Vyna segera duduk di samping Revan, keduanya saling menunggu dengan hati yang berdebar berharap semuanya akan dilancarkan. Ari, ayah Vyna segera mengambil tempat di depan Revan dan bersiap menikahkan putrinya dengan Revan.
Ari mulai menjabat tangan Revan dengan dibimbing oleh penghulu, “Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Revan Alexander bin Ivan Alexander dengan anak saya Vyna Aprilia binti Ari Wijaya dengan mas kawin berupa emas sebesar 7494 gram di bayar tunai,” ujar Ari dengan tegas yang langsung dijawab oleh Revan.
“Saya terima nikah dan kawinnya Vyna Aprilia binti Ari Wijaya dengan mas kawin berupa emas sebesar 7494 gram di bayar tunai,” sahut Revan dengan tegas dan jelas.
“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu pada para saksi.
“SAH!!!” sahut semua orang dengan serempak.
“Alhamdulillah...,” ucap semua orang atas kelancaran ijab Vyna dan Revan.
Penghulu segera membacakan doa untuk pernikahan Revan dan Vyna, kemudian acara bertukar cincin dan selanjutnya Vyna mencium tangan Revan yang sekarang telah resmi menjadi suaminya.
“Akhirnya, kamu telah menjadi istriku sekarang,” ujar Revan seraya mencium kening Vyna dengan perasaan yang tidak bisa ia ungkap lagi kebahagiaannya.
Perjalanan cinta Vyna telah menemukan tempat untuknya melabuhkan hati, meski melalui jalan yang berliku penuh sakit dan air mata akhirnya ia bisa menemukan kembali cintanya dalam diri Revan.
Vyna dan Revan dikaruniai seorang putri yang mereka beri nama Aprilia Alexander. Akhirnya mereka dapat hidup bahagia dan memilih untuk tinggal di Seoul. Revan tetap menjalankan bisnis keluarga sedangkan Vyna dipercaya untuk mengelola usaha restoran yang didirikan oleh Revan.
Tak ada kata yang pantas di ucap selain ribuan kata syukur atas semua kebahagian yang mereka rasakan. Setelah melewati banyak cerita dan ujian cinta akhirnya Vyna telah menemukan pelabuhan terakhir cintanya, yaitu Revan. Vyna berharap agar Revan menjadi pelabuhan terakhirnya hingga mereka menua bersama.
--- THE END ---

Komento sa Aklat (84)

  • avatar
    FaezyamahardikaEja

    aku sangat senang dengan membaca buku ini juga bisa menjadi salah satu dari mereka yang tidak bisa menjadi salah satu dari mereka yang tidak bisa menjadi salah satu dari mereka yang tidak bisa menjadi salah satu dari mereka yang tidak bisa menjadi salah satu dari mereka yang tidak bisa menjadi salah satu dari mereka yang tidak bisa menjadi salah satu dari mereka adalah orang yang tidak bisa menjadi salah satu yang tidak dapat di operasi yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar n

    15d

      0
  • avatar
    Farah John

    Sangat mengkagum kan

    17/12

      0
  • avatar
    JAYA MANDIRIRIZKI

    ok ok

    15/07/2023

      0
  • Tingnan Lahat

Tapusin

Mga rekomendasyon para sa iyo