logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Sayangi Orang Tua

Orang tua adalah orang yang paling tulus kepada kita melebihi ketulusan orang terkasih. Orang tua adalah teman yang bijak melebihi kebijakan sang sahabat. Dan orang tua tak akan mampu menusukmu dari belakang tak seperti teman yang mampu membuatmu terpuruk. Orang tua akan selalu ada ketika semua orang menyalahkan dan meninggalkanmu seorang diri. Dimanapun kau berada doa mereka akan menemani setiap kakimu melangkah. Dan apa yang telah kita berikan kepada mereka sebagai balas budi. Tidak ada, kita seringkali membantah perkataan mereka, masa bodo dengan nasihat mereka dan berkata kasar ketika kemauan kita tak dituruti oleh mereka. Anak durhaka, ya kita lah maling sianak durhaka. Apa yang menunggu kita, tentu saja neraka dengan gejolak api yang maha dasyat membakar tubuh kita. Sayangilah mereka sebelum terlambat, sebelum Allah menutup pintu itu. Dan bila itu terjadi kita sudah terlambat kawan. Selamat... kau telah menciptakan nerakamu sendiri.
Kehidupan pesantren yang Aninda jalani seperti dengan kalian. Dia tetap bisa bersosialisai bahkan berteman. Tapi untuk bersahabat, belum mampu dia lakukan. Mengapa??? Terbuka itu tidak segampang dan tak semudah untuk menutupnya. Hari-hari Aninda lalui dengan penuh kebahagiaan. Apa itu benar??? Hanya dia yang tahu. Hari ini dia mengikuti pengajian yang selalu diadakan setiap hari sabtu. Tema kali ini tentang orang terkasih kita, bukan sahabat terlebih lagi kekasih. Ini tentang orang tua kita. Orang yang merawat dan membesarkan kita dengan cara mereka sendiri.
"Baiklah hari ini kita akan mengkaji salah satu ayat dalam Al-Qur'an yaitu surah Al-Isra' ayat 23-24. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 23)
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا 
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 24)
Dalam ayat ini kita dituntut untuk menyayangi keluarga utamanya kedua orang tua kita. Senantiasa menjaga ucapan kita kepadanya, berkata 'Ah' saja tak dibolehkan apalagi berkata yang kasar. Senantiasa mendoakannya, agar tetap dalam lindungan Allah swt. Seburuk-buruknya orang tua, tak akan ada orang tua yang tega menyakiti anaknya. Namun sayang, sekarang ini banyak diantara kita yang menelantarkan anak-anak. Apatah lagi anak yang tak diharapkan kehadirannya, kalian pasti tahu yang Ustazah maksud. Namun sekali lagi Ustazah tekankan, didunia ini kasih sayang orang tua tak ada yang bisa menandinginya. Perihalah orang tua kalian baik yang sehat maupun sakit. Bagi yang orang tuanya sudah meninggal, doakan mereka. Hanya itu yang mereka butuhkan sekarang. Doakan mereka agar ditempatkan diantara orang-orang yang dirahmati oleh Allah swt. Sampai disini ada yang ingin ditanyakan" ucap Ustazah Sifa.
"Saya Ustazah, kan kata Ustazah tak ada orang tua yang tega menyakiti anaknya. Tapi bagaimana jikalau sang anak yang menelantarkan orang tuanya, misalkan menitipkannya ke panti jompo. Lantaran menggangap mereka beban baginya. Tanggapan Ustazah apa" tanya Sabrina salah satu santriwati (penyuka warna hijau).
"Bagus sekali ya pertanyaannya, sebagai anak kita seharusnya tidak boleh melakukan itu. Orang tua kita tak pernah mengeluh karena merawat kita. Saat kita kecil tak bisa apa-apa, dengan sabarnya mereka merawat kita. Mengcurahi kita dengan limpahan kasih sayang. Balasan kita apa??? Ketika mereka tua kita malah menitipkannya di panti jompo, dimana hati nurani kita. Sungguh berdosanya kita, dan tak tahu dirinya kita. Tak tahu membalas budi kebaikan mereka. Ingat orang tua kita tak memerlukan harta kita, tapi mereka memerlukan kehadiran kita di kala usia senja mereka. Jangan sampai kata andaikan menjadi penyesalan kita. Andaikan aku merawat mereka, andaikan aku tinggal bersama mereka, andaikan aku menyayangi mereka... Ya semuanya sudah terlambat, tat kala kita sudah mengantarkan mereka ke tempat peristirahatan terakhirnya. Semuanya sudah terlambat wahai anakku... Bersyukur lah kita ketika masih bersama mereka dikala usia senja karena tidak semua anak mendapatkan kesempatan itu. Jadi jangan pernah mengganggap orang tua kita sebagai beban, tapi jadikan tanggungjawab bagi kita" jawab Ustazah Sifa.
"Baik Ustazah" ucap Sabrina.
"Jadi kita cukupkan ya kajian kita, Ustazah tutup. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" ucap Ustazah Sifa.
"Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh" balas para santri.
Setelah mendengarkan kajian tadi, lagi dan lagi Aninda tersadar bahwa hidup punya arti tersendiri. Jadi jangan sia-sia kan kesempatan yang ada... Walaupun masa berbakti di dunia tak lagi ada, tapi harus tetap berbakti untuk di akhiratnya.
Skip...
Aninda melaksanakan shalat dhuhur...
"Ya Allah berikanlah kedua orang tuaku tempat terindah disisimu. Sebagai balasan kebaikan mereka kepadaku ketika merawat dan menyangi aku. Aku sadar tak banyak kisah yang dituliskan bersama tapi aku yakin ada saatnya kisah itu usai. Sekaranglah waktunya aku membuka lembar baru untuk melukiskan kisah yang baru" doa Aninda.
"Setelah shalat dan berdoa hatiku jadi lega rasanya. Ayo kita mulai dengan bismillah" batin Aninda.
Memulai sesuatu haruslah dimulai dengan bismillah, agar segala yang kita kerjakan mendapat berkah dari Allah swt. Mulai kita bangun tidur dan tidur kembali... Semoga kita senantiasa berada dalam lindungan Allah swt.
"Ya Allah aku titipkan umurku ini kepadamu agar kelak aku dapat mempertanggungjawabkannya dihadapanmu. Ya Allah amal yang tak seberapa ini, berbanding terbalik dengan dosaku. Yang kutak tahu berapa banyaknya dosa yang kulakukan, mohon ampunilah. Aku mohon pun kepadamu ya Allah, dari segala kekhilafanku selama ini" ucap Aninda.
Ya umur tak ada yang tahu. Namun yang pasti kita harus siap, siap ataupun tak siap. Kebersamaan akan selalu berdampingan dengan perpisahan tentu saja. Di dunia ini, tak ada yang abadi. Kalau kalian mau tahu saja. Semua yang ada bahkan nyawa kitapun akan kembali kepada pemiliknya. Jadi apa yang bisa kita sombongkan karena kenyataannya semua hanya titipan sang khalik. Umur yang tak seberapa ini untuk apa kau gunakan, kesehatan yang diberikan kau manfaatkan untuk apa. Kau tak harus menjawab, berapa banyak yang kau beli dengan uangmu. Tapi seberapa banyak kau sisihkan untuk kebaikan. Kau tak akan ditanya mengenai seberapa kayakah kamu, melainkan seberapa banyak orang yang kau tolong dengan hartamu itu. Kau tahu tak ada yang kekal abadi, semuanya hanya sekumpulan sampah tak berharga jika waktunya telah tiba. Untuk itu bersiaplah wahai kawan...
Karena maut tidak akan menunggumu, tapi dia akan senantiasa bersamamu. Menunggu waktu untuk menjemputmu. Kawan kalian harus tahu... yang singkat itu dinamakan waktu. Yang paling dekat dengan kita itu adalah ajal. Yang paling besar kita miliki hanyalah nafsu. Yang paling berat kita tanggung itu adalah amanah. Yang paling sulit kita lakukan itulah ikhlas. Yang sangat mudah kita lakukan adalah berjanji. Kalian harus tahu yang paling abadi hanya ada satu yaitu amal ibadah. Namun diantara semua itu, yang paling indah adalah saling memaafkan. Ya memaafkan, tapi mampukah kita melakukannya. Dapatkah kita memafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kepada kita. Mampukah kita??? Jawabannya ada pada diri kalian sendiri tentu saja. Itu pilihan kalian...
Apakah kisah lama telah usai... sampai disini. Itu pilihan kalian. Mau menutup dan memulai kisah yang baru itu hak kalian. Karena pilihan yang akan menentukan nasib kalian nantinya. Pilihlah pilihan yang membuatmu bahagia dunia dan akhirat. Jangan sekali-kali memilih pilihan yang hanya merasakan kebahagiaan dunia, karena jika saatnya tiba kebahagian itu bukanlah apa-apa.
Lembar kisah baru pun di mulai... Percaya tidak percaya inilah awal Aninda mengenalnya. Sang pelopor kebebasan bagi perempuan, siapa lagi kalau bukan Rasullullah Muhammad saw.

Komento sa Aklat (313)

  • avatar
    RintilAs

    baik

    4d

      0
  • avatar
    InnaMutmainna

    bagus

    6d

      0
  • avatar
    MlIkok

    bagus

    9d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata