logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 17 Cahaya Untuk Ibu

Hari sudah mulai petang, tapi Yusuf belum juga pulang. Hana terus mondar-mondir sambil memandang ke

Salamat

Suportahan ang may-akda na magdala sa iyo ng mga magagandang kwento



Gastos 18 diamante

Balanse: 0 brilyante ∣ 0 Mga puntos


Komento sa Aklat (67)

  • avatar
    NasribasanSamir

    mantap

    19d

      0
  • avatar
    AsrilAsril

    bagus ceritanya

    04/03/2023

      0
  • avatar
    Herlen Asya Dzifah

    sangat memotivasi

    15/02/2023

      0

    • Tingnan Lahat

Nakaraang Kabanata
Susunod na Kabanata

Mga Kaugnay na Kabanata

Jihad Terindah Bab 18 Pondok Mertua Indah

"Dek, aku mau ngomong sesuatu," ujar Yusuf. Nadanya sedikit ragu.

Jihad Terindah Bab 19 Ujian Di saat Amanah Datang

Raihana tampak resah, menatap mentari yang mulai meninggi. Dia terus menatap lorong jalan yang biasa

Jihad Terindah Bab 20 Ditinggal Rantau

Seharian Yusuf melangkah di jalanan, berjuang mencari peluang untuk bisa mendapatkan uang. Sambil be

Jihad Terindah Bab 21 Lentera di Tengah Belantara

"Mas, sebaiknya kamu pulang dulu saja. Ibumu sakit, sepertinya yang dia butuhkan saat ini hanya kamu

Mga Pinakabagong Kabanata

Jihad Terindah Bab 21 Lentera di Tengah Belantara

Jihad Terindah Bab 20 Ditinggal Rantau

Jihad Terindah Bab 19 Ujian Di saat Amanah Datang

Jihad Terindah Bab 18 Pondok Mertua Indah