logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Mainan di Pasar Malintang

Ayam berkokok. Mentari mulai membangunkan bumi. Sebagian kaum laki-laki mulai terlihat menunggu angkutan ke pasar untuk menjual getah yang sudah mereka kepul selama satu minggu ini. Sebagian lain ada yang membawa kepulan getah dengan sepeda motor mereka masing-masing. 
Hari Ahad adalah salah satu hari yang menyenangkan bagi kebanyakan masyarakat desa Bange. Selain libur bekerja dari sawah maupun ladang, mereka akan mendapatkan uang dari hasil penjualan getah karet. 
“Mak, Dayat nanti ikut ke pasar ya” ungkap Dayat kecil ketika ia tahu nanti emaknya akan pergi ke pasar Malintang.
“Iya Nak. Kita tunggu ayah dulu pulang menjual getah ya. Nanti ayah akan bawa uang, baru kita ke pasar untuk membeli keperluan dapur”
“Ayah kapan pulang Mak ?”
“Sebentar lagi ayah akan pulang sayang. Jangan khawatir, nanti Dayat pasti emak bawa”
 “Iya Mak”
“Ya sudah, Dayat mandi duluan agar emak membereskan rumah dulu”
Dayat beranjak menuju pemandian desa. Ia ambil handuk dan sabun. Ia berjalan dengan girangnya karena sebentar lagi akan ikut ke pasar. Anak yang polos itu sangatlah penurut kepada emaknya. Ia tak sedikitpun berani membantah perkataan perempuan yang telah melahirkannya itu.
***
Lelaki itu melangkah menuju rumah dengan wajah setengah masam. Di tangannya terlihat beberapa lembaran uang kertas dan beberapa receh berwarna kuning dan perak. Ia buka pintu rumah yang tidak dikunci. 
“Abang sudah datang” ujar Aminah menyambut kedatangan suaminya.
“Iya Aminah”
“Kelihatannya abang masam, kenapa Bang ?”
“Iya Aminah, harga getah kembali anjlok. Hasil penjualan getah kita hanya sedikit”
“Iya Bang. Tidak masalah, yang penting kita masih bisa makan”
“Ini uang penjualan getah kita hari ini. Aminah harus pandai nanti membelanjakannya. Utamakan kebutuhan pokok”
“Iya Bang. Aminah paham”
“Dayat mana ?”
“Sedang mandi Bang, di pemandian. Katanya dia mau ikut ke pasar”
Hasan duduk termenung di dalam rumah panggung itu. Pikirannya tidak karuan. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk menutupi biaya kebutuhan hidup yang semakin menjadi. Harga getah semakin hari semakin terpuruk. Ia hanya bisa pasrah. Semoga saja ia mendapat pekerjaan lain yang bisa membuat hidup keluarganya jauh dari kata tidak cukup.
“Hore... ayah sudah datang” ujar Dayat ketika pulang dari pemandian.
“Sudah mandi sayang ?” sambut Hasan.
“Sudah Yah”
“Kita di sini ya, agar emak saja yang pergi ke pasar”
“Dayat mau ikut Yah. Dayat mau lihat-lihat mainan di pasar”
Hasan sejenak termenung mendengar ucapan jagoan kecilnya itu.
“Kita belum ada uang untuk beli mainan Nak. Nanti kalau kita sudah punya uang, baru ayah belikan ya”
Wajah Dayat kecil tiba-tiba sedikit muram ketika mendengar perkataan lelaki itu.
“Iya Yah, tapi Dayat boleh kan lihat-lihat mainannya dulu. Tapi ayah janji ya, nanti Dayat dibelikan mainan kalau kita sudah punya uang” Dayat kecil mencoba berbesar hati.
“Iya sayang. Ayah janji”
***
Kerumunan Manusia hilir mudik di Pasar itu. Ada yang sedang berbelanja sayur-mayur. Ada yang sedang hendak membeli baju. Ada yang sedang melakukan proses tawar-menawar. Ada yang sedang menunggu pembeli. Ada yang sedang mencicipi makanan tradisional. Ada juga yang hanya sekedar jalan-jalan untuk melihat-lihat keramaian pasar.
Pasar Malintang namanya. Pasar yang berlokasi tepat di tepian Jalan Lintas Sumatera itu, sejak lama sudah menjadi tempat bertemunya para penjual dan pembeli pada setiap hari Ahad. Selepas shalat Shubuh, para pedagang biasanya sudah mulai bersiap-siap untuk membuka lapak masing-masing. Dengan sabar, mereka akan setia menanti para pembeli yang mulai berdatangan pada pukul delapan pagi, walaupun sebenarnya para pengunjung itu lebih ramai datang pada saat menjelang siang hari. 
“Mak, mainan itu bagus sekali” Dayat menunjuk ke tempat penjual mainan yang mereka lewati ketika emaknya hendak membeli sayur-mayur.
“Iya Nak, kita belum ada uang untuk membelinya. Tadi kata ayah, Dayat akan dibelikan mainan kalau kita sudah punya cukup uang”
“Iya Mak” jawab anak itu dengan suara penuh harap.
Pikiran anak itu masih tertinggal pada mainan yang ia lihat tadi. Dari raut wajahnya tampak bahwa ia sangat berharap bisa memiliki mainan itu. Teman-teman sebayanya semua sudah membelinya. Mainan mobil-mobilan itu memang saat ini sedang musim-musimnya. Harganya lumayan mahal. Semua anak sebaya Dayat sudah menghasut para orangtua mereka agar dibelikan mobil-mobilan itu. Jika tidak, anak-anak itu akan menangis sepanjang hari. 
Hanya Dayat sendiri yang belum memiliki mainan itu. Anak yang kalem itu seolah sadar bahwa orangtua teman-teman sebayanya itu mampu untuk membelinya, sedangkan orantuanya tidak. Iya hanya bisa menanti janji yang diumbar ayahnya lewat kata-kata semanis madu tadi. 
Jenuh memang, entah sampai kapan Dayat harus menunggu janji ayahnya itu. Mungkinkah akan terwujud atau hanya sebuah harapan palsu belaka. Ia serasa menunggu kedatangan presiden ke kampungnya yang entah sampai kapan akan menjadi nyata. Sabar, satu kata yang selalu emaknya ucapkan ketika ia sedang mengharapkan sesuatu. Nalurinya sebagai anak kecil ingin berontak dan ingin semua permintaannya dituruti, namun petuah yang selalu mengalir dari lisan kedua orangtuanya telah terlebih dahulu membentengi semua keinginannya.
Dayat adalah seorang anak kecil yang sadar akan realita kehidupan yang ada di hadapannya. Kemiskinan telah terlebih dahulu mendewasakan pikirannya. Ia senantiasa menjaga perasaan kedua manusia yang telah menggantungkan mimpi besar pada lehernya. Berat untuk memikulnya. Ia merasa seakan memikul berat padi yang dimasukkan ke dalam karung goni lalu ditaruh di atas pundaknya. Kemudian ia harus melewati jalan panjang, berliku, berlumpur dan berduri untuk membawa padi-padi dalam goni itu. 
Bersambung......

Komento sa Aklat (65)

  • avatar
    Ardnsyhh Mrf

    begitu lah perjuangan seorang ibu yang selalu nyiapin apa saja untuk keluarganya

    09/08/2022

      0
  • avatar
    Rava Arrafi Setiawan

    Saya tidak mencapai apa-apa hari ini. Tidak ada satu hal pun yang produktif. Tapi aku bergaul denganmu, jadi, ya, hari ini bagus.🎉aku mau diamond ff geratis ff max

    10h

      0
  • avatar
    tasnimputeri

    👍👍

    4d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata