logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Semut Nakal

 “Begini saja Bang, nanti saya sama si kecil yang pergi mamuro, agar abang tidak perlu tergesa-gesa dari ladang ke sawah”
“Anak kita kan masih kecil Aminah”
“Tidak kok Bang. Si kecil sudah bisa dibawa ke sawah. Umurnya kan sudah mencapai tiga bulan. Orang-orang di kampung juga sudah biasa membawa bayi mereka seumuran jagoan kita ini ke sawah”
“Ya sudah, kalau kamu merasa jagoan kecil ini sudah bisa dibawa ke sawah. Kamu dan si kecil cukup sampai siang saja nanti di sawah. Selepas shalat Zuhur abang sudah pulang dari ladang, agar abang nanti yang melanjutkannya sampai menjelang maghrib”
Aminah mengiyakan perkataan suaminya itu dengan isyarat menganggukkan kepala. 
Aminah menggendong bayi yang masih polos itu ke sawah. Perempuan itu sangat berhati-hati ketika melewati jalan setapak yang dipenuhi semak belukar. Sesekali ia tatap raut wajah si kecil. Dalam hati, ia minta maaf kepada belahan jantungnya itu. Ia merasa bersalah karena telah membawa anak tak berdosa itu ke sawah. Ia sebenarnya tidak tega membawa bayi sekecil itu ke sawah, namun keadaan telah memaksanya untuk melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. 
Jika Aminah tidak ke sawah, sudah pasti unggas-unggas liar akan menghabisi padi-padi yang sudah semenjak lama mereka rawat. Suaminya juga tidak mungkin meninggalkan ladang untuk menjaga padi-padi yang sedang menguning itu. Jika Hasan tidak menderes di ladang, maka mereka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
***
Unggas-unggas sudah mulai menampakkan wujudnya di persawahan. Sebagian unggas itu mengintai-intai pemilik sawah dari pohon kelapa yang terdapat di pematang sawah. Jika pemiliknya datang, mereka pun akan lari terbirit-birit, lalu mereka akan kembali singgah di ranting-ranting lain. 
Makhluk-makhluk jalang itu tidak akan pernah jenuh tuk selalu mencoba hinggap pada tangkai-tangkai padi. Mereka seolah bak para malaikat yang sedang hinggap di tengah hamparan sawah luas. Namun sayang, mereka sangat berbeda jauh dengan makhluk tangan kanan tuhan itu. Bedanya, sayap yang menyatu pada tubuh mereka itu selalu digunakan untuk mempermudah niat mencuri padi-padi para petani, sedangkan sayap para malaikat tuhan selalu dipergunakan kepada jalan kebaikan.
“Hus…. Unggas liar. Jangan ganggu padi kami” ujar Aminah ketika melihat unggas sudah mulai berhinggapan di bulir padi. 
Sesekali ia menggerakkan kayu yang sudah ditancapkan di setiap sudut sawah. Kayu itu ditancapkan Hasan beberapa hari yang lalu. Kayu itu dipakaikan baju yang sudah tidak terpakai lagi. Dipakaikan topi bekas. Orang-orangan sawah itu persis bak manusia yang sedang berdiri di tengah areal persawahan. Selain itu, orang-orangan sawah itu juga dikasi kaleng yang sudah diisi krekel agar mengeluarkan suara ketika digerakkan.
Aminah menuju gubuk. Ia mengikatkan selendang di siku-siku gubuk sawah itu. Ia lilit-lilitkan selendang itu hingga menjadi sebuah ayunan sederhana bercita rasa seni tinggi. Sederhana memang, tapi tidak semua orang bisa membuat ayunan seperti itu. Hanya segelintir orang tertentu saja yang bisa membuatnya. 
Perlahan-lahan Aminah merebahkan si kecil di atas ayunan. Dengan hati-hati, ia ayun bayi mungilnya agar mau tidur nyenyak. Ia tidak lupa melantunkan syair Mandailing ketika mengayun si jantung hatinya itu.
Bue, bue, bue 
(Bue, bue, bue)
Bue da amang bue 
(Dibuai, anakku, dibuai)
Dianggun ho amang dianggun
 (Diayun anakku diayun)
Dipapodom dibue-bue
 (Ditidurkan dibuai-buai)
Ho do amang si ubat lungun
 (Engkaulah pengobat rindu)
Jadima ho anak na sholeh 
(Kelak jadi anak yang sholeh)
Bue, bue, bue
 (Bue, bue, bue)
Bue da amang bue 
(Dibuai, anakku, dibuai)
Mangga di Maga Lombang
 (Mangga di Maga Lombang)
Obanon tu Panyabungan 
(Hendak dibawa ke Panyabungan)
Pala ho amang madung magodang 
(Jika kelak kau telah besar)
Ulang lupa suru ni tuhan 
(Jangan lupa mengerjakan perintah tuhan)
Pala kehe tu Sibio-bio
 (Jika pergi ke Sibio-bio)
Ulang lupa tu Gunung Baringin
 (Jangan lupakan Gunung Baringin)
Pala ho amang manjadi kayo 
(Jika kelak kau jadi orang kaya)
Ulang lupa tu alak na miskin
 (Jangan lupa pada orang miskin)
Bue, bue, bue 
(Bue, bue, bue)
Bue da amang bue
 (Dibuai, anakku, dibuai)
Bayi kecil itu akhirnya tertidur. Ia seolah paham maksud dari Aminah. Ia pergi bermain-main ke taman alam bawah sadar agar emaknya leluasa mamuro. Aminah memandangi wajah bayinya yang sudah tertidur. Ia kecup kening bayi itu. “Tidur yang nyenyak ya sayang, emak pergi ke pematang sawah dulu” ujar perempuan itu sembari beranjak untuk mengusir unggas yang kembali menghampiri padi.
***
“Owek-owek” bayi itu menangis. 
Suaranya terdengar ke telinga Aminah yang sedang berdiri di tengah hamparan padi.
“Tunggu sayang, emak datang”
Aminah berusaha meredakan tangis buah hatinya. Ia gendong bayi itu. Bayi itu masih saja tidak mau diam. Tangisannya semakin keras, sehingga membuat unggas-unggas yang hinggap berhamburan. Aminah heran. Tidak biasanya si kecil menangis seperti itu. Ia berusaha mendiamkan sekuat tenaga. Dipandanginya wajah si kecil yang masih saja menangis. Tanpa sengaja, ia melihat ada bekas gigitan semut di pipi kanan si jantung hatinya itu. Ia pun kasihan melihat pipi bayinya yang memerah akibat bekas gigitan binatang tak bertanggung jawab itu.
“Maafkan emak ya sayang. Emak terpaksa harus meninggalkan kamu sendirian di gubuk ini agar padi kita tidak dihabisi unggas”
Aminah merasa sangat bersalah kepada buah hatinya itu. Ingin sekali ia balas dendam kepada semut nakal yang telah berani membuat jagoan kecilnya menangis. Andai saja ia bisa menemukan binatang pecundang itu, niscaya akan ia bunuh dengan murkanya. Akan ia buat semut itu menangis melebihi tangisan si jantung hatinya itu. Rasa sesal, marah dan iba pun membentuk segitiga dalam pikirannya.
Bersambung.....

Komento sa Aklat (65)

  • avatar
    Ardnsyhh Mrf

    begitu lah perjuangan seorang ibu yang selalu nyiapin apa saja untuk keluarganya

    09/08/2022

      0
  • avatar
    Rava Arrafi Setiawan

    Saya tidak mencapai apa-apa hari ini. Tidak ada satu hal pun yang produktif. Tapi aku bergaul denganmu, jadi, ya, hari ini bagus.🎉aku mau diamond ff geratis ff max

    1d

      0
  • avatar
    tasnimputeri

    👍👍

    5d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata