logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 9 Bimbang

Tidak hanya sampai di situ saja keadaan psikologis Fiona semakin hari menjadi semakin memburuk. Tidak lama kemudian berita itu akhirnya telah selesai melewati sidang pengadilan dan dinyatakan benar adanya bahkan agensi mengumumkannya secara resmi melalaui internet. Akibatnya Fiona menjadi aktris yang tercoreng namanya dan dia tengah berada di kondisi kritis sampai akhirnya dia memutuskan dengan gelap mata bunuh diri tepat di hari ujian nasional sekolahnya. Hal itu tentunya membuat semua orang sangat terkejut pasalnya sekolah yang terkenal dengan image baik itu kini tercoreng oleh kasus bunuh dirinya seorang aktris muda yang terlibat skandal. Ini sangat memalukan bagi sebagian orang ada juga yang sangat berempati dengan kepergiannya sang aktris karena kondisi mentalnya yang tidak lagi dapat di tolong membuat beberapa orang dan warga internet merasa kasihan. Mereka orang-orang munafik yang tadinya habis-habisan menghujat Fiona kini mereka merasa iba dengan kematian mendiang Fiona sungguh ironis sekali.
“Aku memang mencegahnya untuk melakukan tindakan itu tapi semua usaha yang kulakukan gagal maafkan aku,” ucap Donna di hadapan para polisi yang meminta keterangan saksi. Dengan berkaca-kaca dia pelahan mengatakan semua yang dia ketahui tentang Fiona
“Baiklah kami mengerti. Itu bukan salahmu,” ucap Vincent
“Aku tidak tahu apakah dia melakukan ini karena memang sudah tidak bisa di tahan lagi atau apa ini sangat menyakitkan melihat temanku mati di depan mataku,” ucap Donna sambil menangis.
“Meskipun begitu ini sudah terlanjur terjadi. Sejauh ini kau melakukan tugasmu dengan baik,” ucap Vincent dengan sedikit menghibur Donna
“Rupanya anak itu jatuh dari ketinggian dan tubuhnya tidak lagi utuh,” ucap Tom
“Sangat di sayangkan. Dia sudah di bawa menggunakan ambulan dan akan di semayamkan sebentar lagi,” ucap polisi yang lain
“Memilukan.”
“Lihatlah. Mereka akan memakamkannya hari ini rupanya.”
“Aku penasaran bagaimana reaksi keluarganya.”
“Ini sangat menyakitkan. Fiona tenang di alam sana.”
“Kami mencintaimu. Semoga tenang di alam sana.”
“Fiona ku kau sudah melakukan yang terbaik. Selamat jalan.”
Dan masih banyak lagi komentar warga internet dalam postingan berita kematian aktris muda yang bernama Fiona. Rupanya semua orang di negara ini sangat berduka karena kehilangan sosok artis itu bagiku ini hanya berita yang tidak akan di lupakan bagaimana nasib sekolah yang menjadi lokasi bunuh dirinya. Ku pikir ini akan sangat merugikan memangnya siapa yang membuat insiden ini terjadi bukankah mereka sendiri orang-orang aneh.
“Berita televisi dan internet rupanya di penuhi dengan kasus kematian Fiona,” ucap bibi ku
“Mr. Gray kau juga melihat beritanya kan?” tanya Hanna
“Iya aku melihatnya lagi pula seluruh negeri sedang di gemparkan oleh berita ini luar biasa bukan,” ucap ku
“Padahal ini hanya berita artis,” ucap Hanna
‘Tunggu dulu berita sebelumnya kan kasus pembunuhan keluarga dan ditemukannya mayat ternyata mulai meredup tertutup kasus ini. Ada apa ini?’ batin Gray
“Oh ya kapan kau akan kembali ke asrama?” tanya bibi
“Rencananya aku akan kembali besok. Apa tidak apa kalau aku kembali bagaimana dengan bibi dan juga Hanna?” tanya ku
“Tidak apa-apa kami akan baik-baik saja lagi pula tetangga di sini sangat baik kami bisa melindungi diri sendiri dan juga mereka tidak akan segan membantu kami,” ucap bibi
“Baiklah kalau begitu,” ucap ku
Sebenarnya meskipun mereka baik-baik saja tetap saja aku merasa khawatir bagaimana pun juga terlalu berbahaya meskipun begitu aku tidak bisa membawa mereka kemanapun aku pergi. Dalam hal ini aku sadar tidak ada tempat yang aman sejauh ini meskipun berada di ujung dunia sekalipun selama pelaku kejahatannya belum tertangkap. Jika aku terus berada di sini bagaimana dengan kuliahku aku harus menyelesaikan penelitian dan melakukan banyak hal termasuk mempersiapkan skill untuk nanti di dunia kerja. Menjadi egois bukanlah hal yang baik tanpa di sadari aku pernah melakukannya ini sangat membuatku kecewa. Tidak tahu harus bagaimana lagi aku harus menghadapi kenyataannya. Dan lagi sudah waktunya aku harus pergi konsultasi lagi pasti dokter itu akan mengomeliku lagi karena tidak sesuai dengan jadwal. Memang merepotkan aku tidak ingin seperti ini jika harus memilih lebih baik aku tidaka da.
Tidak terasa waktu sudah mulai malam lagi sekarang aku harus bersiap untuk membantu bibi menyiapakan makan malam. Meskipun bibi saat ini hanya hidup berdua saja dengan Hanna tapi dia selalu totalitas makan malam hari ini dengan rebusan sup sayuran dan beberapa jamur. Makanan sehat yang selalu di hidangkan bibi wajar memang karena beliau seorang suster tentu akan memperhatikan hal seperti ini tidak seperti diriku yang semena-mena asalkan enak aku akan memakannya tanpa mempertimbangkan gizi yang terkandung di dalamnya sungguh ceroboh sekali. Setelah semuanya sudah siap kami bertiga menyantap makan malam dan juga sedikit mengobrol santai. Momen ini akan ku ingat karena di asrama aku hanya sendirian jarang sekali bergabung dengan teman-teman karena kesibukan masing-masing dan yang pasti sangat berbeda sekali.
Dulu ketika diriku masih kecil aku sangat menantikan momen kebersamaan dengan keluargaku sampai aku tidak sabaran tapi ingatan seperti itu perlahan menghilang di telan kegelapan yang muncul hanyalah trauma dan bahkan mimpi buruk. Aku tidak begitu ingat jelas kenapa karena saat itu aku masih berumur 5 tahun.
“Sudah selesai. Aku akan pergi tidur,” ucap Hanna
“Kau sudah mengerjakan PR mu?” tanya bibi
“Ah iya aku lupa. Tidak jadi tidur deh,” ucap Hanna sambil pergi meninggalkan ruang makan.
“Oh iya kau juga tidak ada tuga?” tanya bibi kepada ku
“Ah tidak,” ucap ku
Setelah selesai makan akhirnya aku pergi ke kamar mandi untuk memcuci muka selepas ini aku akan pergi tidur. Meskipun aku tahu itu tidak akan terjadi setidaknya berbaring di tempat tidur sambil mengenakan selimut dan menonton film merupakan rutinitas ku disini. Malam ini terdengar sedikit berisik karena tetangga sebelah sepertinya sedang mengadakan pesta keluarga mereka menyalakan musik dengan suara yang cukup keras. Ini jelas membuat semua orang menjadi insomnia. Sejujurnya selama aku di sini terasa seperti self healing suasana baru tapi tidak buruk membuatku sedikit nyaman sebelum akhirnya aku menemukan mayat itu. Kali ini aku tersadar semua yang ku datangi tidak pernah ku ingat kadang aku selalu melupakan momen berharga seperti orang yang tengah amnesia semuanya tidak ku ingat bahkan siapa diriku lucu sekali. Apa jadinya jika aku tidak pernah berada di kota Roland apakah aku akan seperti ini atau justru mengalami sesuatu yang mengerikan pikiran itu tiba-tiba terlintas dalam kepala secara ajaib begitu saja.
Keesokan harinya sekarang aku harus kembali ke asrama. Setelah aku berpamitan dengan bibi aku pergi meninggalkan rumah bibi dan menuju ke asrama dengan menaiki bus. Dalam perjalanan menuju ke asrama aku bertemu dengan seseorang dia terlihat pendiam namun tidak terlalu pendiam seperti terlihat tenang saja. Berambut hitam lurus panjang dan memiliki warna mata hijau zamrud dia sangat cantik itulah kesan yang terlihat dari orang itu. Rupanya hanya aku saja yang terpesona dan meliriknya sedangkan gadis itu tidak sama sekali. Hatiku sedikit terluka tapi ini pertama kalinya aku melihat seseorang dengan aura kuat dan lagi dia seorang perempuan.
Sebenarnya aku ingin memberanikan diri untuk menyapanya tapi dia sepertinya bukan tipe orang yang gampang berbaur sekilas terlihat dingin. Mungkin aku saja yang pengecut tidak terasa sudah sampai dan dia juga ternyata berhenti di tempat yang sama dengan ku lagi-lagi aku tidak berani sampai akhirnya dia pergi entah kemana.
Sebelum aku kembali ke asrama aku menyempatkan diri menemui teman ku yang tengah bekerja paruh waktu di cafe sebrang asrama dia adalah Gio. Sudah sejak lama dia memang kerja paruh waktu karena dia bilang sangat membosankan dan ingin mencari kesibukan. Aku masuk ke dalam cafe itu dan memesan segelas ice americano.
“Oh kau Gray. Tumben kemari ada apa?” tanya Gio
“Hanya ingin ice americano saja,” ucap ku
“Wow ku pikir kau akan menemuiku untuk apa haha.”
“Jangan gila.”
“Kau habis dari mana?”
“Baru saja pulang dari rumah kerabatku.”
“Oh begitu rupanya. Eh aku sudah melihat beritanya loh kau sungguh beruntung bro.”
“Sialan kau pikir menemukan mayat sesuatu yang harus kau banggakan begitu?”
“Hahaha bukankah tanpa kau polisi tidak akan menemukannya bahkan jika mengerahkan pasukan rahasia.”
“Terimakasih atas pujiannya.”
“Ya ya ya kau memang harus berterimakasih.”
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Gio aku kembali menuju ke asrama. Setelah aku masuk ke dalam ternyata aku lupa untuk membeli pengharum ruangan. Milikku yang sebelumnya telah habis saat itu juga aku langsung pergi ke minimarket terdekat untuk membeli pengharum ruangan. Setelah sampai aku memasangnya dan akhirnya aku bisa bernafas dengan lega pasalnya jika aku tidak menggunakan pengharum ruangan rasanya seperti berada di tengah kerumunan banyak orang dengan aroma khas badan mereka sangat menusuk hidung. Tidak lama kemudian aku kembali bermain video game karena hari ini jadwal sore hari jadi aku bisa sedikit bersantai sambil memaikan game kesukaanku dan battle royale dengan orang-orang.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 3 sore sekarang aku harus pergi ke kampus. tidak perlu repot-repot karena jaraknya yang hanya tinggal berjalan beberapa langkah saja aku tidak perlu berangkat lebih awal cukup ketika jam mata kuliah akan segera di mulai. Rutinitas yang tidak pernah ku tinggalkan bahkan sejak masih mahasiswa baru. Beberapa saat kemudian mata kuliah di mulai sepertinya ini akan sangat membosankan karena dari tadi terus saja menyimak pembicaraan dosen tanpa henti ini membuatku ngantuk sampai akhirnya jam mata kuliah berakhir dan kali ini aku langsung pergi ke asrama lagi karena tidak ada jadwal apa-apa lagi sekarang aku harus mempersiapkan diri untuk beristirahat malam karena selama di rumah bibi aku sama sekali tidak tidur.

Komento sa Aklat (103)

  • avatar
    Tiara Azwa Resize

    500

    21d

      0
  • avatar
    GantengHaidar

    us ke djk

    05/07

      0
  • avatar
    Nursolehah Sahidan

    goodluckkkkkkkk

    02/07

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata