logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

BAB 3

Azka memilih untuk kembali ke kamar, sesampainya di kamar Azka hanya melihat Nissa yang sudah tertidur dan tidak melihat kehadiran sepupunya Angela.
Azka mendekati Nissa yang tengah tertidur pulas, ia menatap lekat ke wajah damai nan pucat milik Nissa. entah kenapa ada rasa yang berbeda melihat Nissa yang seperti ini.
Ada perasaan yang berbeda saat melihat Nissa, tapi ia lebih memilih mementingkan egonya ia berpikir jika Nissa sama saja dengan Nessa yang hanya menginginkan hartanya saja. saat sedang asik memperhatikan wajah Nissa, tiba-tiba Nissa mengigau.
"Ma, jangan pukul aku lagi aku mohon hiks, "
Mendengar itu tentu saja Azka terkejut, apakah selama Nissa hidup selalu penuh kesengsaraan sampai-sampai wanita itu mengigau hingga menangis seperti ini? Azka tidak melakukan apapun namun ia tetap mendengarkan Nissa yang tengah mengigau.
"Hiks, kenapa? kenapa mama dan papa tidak bisa menyayangi ku? kenapa harus Nessa? kenapa hiks, "
"Apa yang sebenarnya terjadi kepada mu sebelum bertemu dengan ku? " tanya Azka bergumam.
tidur Nissa semakin lama tidur Nissa semakin tidak nyenyak dan gelisah, bahkan sekarang tubuhnya sudah di banjiri oleh keringat, entah dorongan dari mana Azka langsung memeluk Nissa membuat Nissa diam dan lebih tenang saat di dalam pelukan laki-laki itu.
"aku harus mencari tahu tentang mu! apa kau sama dengan kaka mu itu? aku harus cari tahu! " gumam Azka masih dengan memeluk Nissa.
tanpa mereka sadari, mama lusi mendengar semua ucapan Azka membuat wanita paru baya itu tersenyum, setidaknya rencananya kali ini berhasil setelah itu wanita itu pergi untuk menemui suaminya.
cukup lama Azka memeluk Nissa, saat di rasa Nissa sudah tidak gelisah dalam tidurnya ia melepaskan pelukannya dan menelepon seseorang untuk mencari tahu semua tentang Nissa.
"halo? " sapanya setelah sambungan telepon tersambung.
"ada apa pengantin baru? haha, "
"ck, jangan bercanda! aku membutuhkan bantuan mu, "
"baiklah, kau butuh apa? selagi aku bisa akan aku bantu, "
"tolong cari tahu semua tentang istriku! ada yang tidak beres dengan wanita itu, "
"tidak beres? apa yang tidak beres? menurutku dia baik dan berbeda dengan kakaknya, "
"sudahlah kau tidak perlu tahu! kau cukup cari informasi itu aku membutuhkannya! malam ini aku ingin semuanya sudah di kirim kepada ku! "
"baiklah, akan aku kerjakan sudah bukan? aku masih ada urusan sampai jumpa, "
tut
sambungan di matikan secara sepihak oleh orang yang di telepon oleh Azka, Azka kembali menyimpan handphonenya dan menatap lekat ke arah Nissa yang masih terlelap pulas di atas ranjang.
"jangan harap aku menyentuhmu! kau dan dia sama saja!, " tegas Azka dan pergi meninggalkan kamar.
**********
sore hari sudah menyapa, dan Nissa baru terbangun dari tidur nyenyak nya, kondisinya sudah jauh lebih baik demamnya juga sudah turun. ia melihat ke arah jam dan sudah menunjukkan waktu 16.00 sore.
ia langsung bergegas bangun dari tidurnya dan segera melakukan ritual mandi sorenya, saat Nissa mandi Azka masuk kedalam kamar saat mengetahui jika Nissa sudah bangun Azka memilih menunggu untuk bergantian mandi.
tidak butuh waktu lama Nissa mandi sekarang ia sudah keluar dengan pakaian yang sudah melekat di tubuhnya, saat keluar ia melihat Azka yang tengah bermain handphone. setelah Nissa keluar dari kamar mandi Azka langsung mematikan handphonenya dan bergegas mandi.
laki-laki itu melewati Nissa begitu saja dengan acuh, Nissa juga tidak terlalu memperdulikan ia memilih untuk menyiapkan pakaian untuk Azka layaknya istri pada umumnya.
selesai menyiapkan pakaian untuk Azka, Nissa memilih untuk keluar dari kamar dan berjalan-jalan sebentar. saat berjalan-jalan di sekitar Mansion ia bertemu dengan Angela yang tengah memetik bunga.
"Angela! "
"eh, hay apa kau sudah jauh lebih baik? "
"ya, sudah lebih baik, demam ku juga sudah turun, "
"oh, bagus deh, apakah kau mau membantu ku memetik bunga? "
"boleh, tapi ini untuk apa? "
"untuk di taruh di vas bunga ruang keluarga, yang di sana sudah layu, "
"oh baiklah, aku bantu, "
Nissa membantu Angela memetik bunga mawar berbagai warna, lalu sebelum di jadikan bunga hias bunga mawar di bersihkan dulu durinya oleh mereka. setelah itupun mereka mengobrol di taman bunga yang ada di Mansion.
tanpa mereka sadari ada dua orang yang memperhatikan mereka, yang satu dari balkon kamar dan yang satu tidak jauh dari mereka namun tidak akan terlihat oleh mereka berdua.
Nissa tertawa lepas bersama Angela, entah sudah berapa lama ia tidak tertawa lepas seperti ini. selama ia di Mansion keluarganya ia selalu di kucilkan oleh sepupu dan kakanya sendiri bahkan orang tuanya pun juga tidak menganggapnya ada.
sungguh sangat beruntung ia menemukan teman baru, di dalam keluarga Miller sepupu perempuan Azka, selesai dengan memetik bunga mereka kembali berjalan-jalan di sekitar taman bunga dan melihat-lihat bunga apa saja di sana.
sambil Angela memberi tahu apa saja jenis bunga yang memang tidak Nissa ketahui, saat Nissa tertawa Azka yang terus memperhatikan wanita itu dari atas balkon kamar ikut tersenyum.
"hey, ini namanya bunga angrek, apakah kau tidak pernah melihatnya? "
"ouh, tidak hehe, aku kurang menyukai bunga, "
"oh, baiklah, "
"oh ya, apakah aku boleh bertanya sesuatu kepadamu? "
"tanyakan saja, tidak perlu sungkan lagi sekarang kita sepupu, "
"Ah baiklah, aku ingin bertanya kenapa Amelia sangat terobsesi dengan Azka? "
"hum, soal itu aku juga kurang tahu, tapi dia memang paling dekat dengan Azka sejak kecil namun semenjak Amelia mengungkapkan perasaannya kepada Azka, Azka mulai menjauh karena tidak mau ada perasaan di antara mereka semakin dalam, "
" ohh, begitu maaf ya aku terlalu penasaran, "
"tidak masalah, kau juga harus tahu tentang ini karena kau sekarang adalah istri Azka, "
Nissa tidak menjawab lagi ia hanya tersenyum, lalu kegiatan mereka terus berlangsung hingga waktu hampir magrib dan mereka baru akan masuk kedalam Mansion dan bersiap-siap untuk makan malam.
Nissa langsung ke kamar untuk berganti pakaian karena terasa gatal terkena daun-daun dari bunga-bunga di taman bunga, di dalam kamar Azka sudah menunggu Nissa entah kenapa ia malah menunggu Nissa sejak tadi.
saat sampai di dalam kamar Nissa sedikit terkejut kala melihat Azka yang menatapnya tajam, entah kesalahan apa yang Nissa buat sampai-sampai laki-laki itu menatap nya seperti seorang pencuri.
"dari mana saja kau? "
"aku dari taman bunga, ada apa? "
"tidak, cepat ganti pakaian mu! kita akan makan malam, "
"baiklah, "
Nissa langsung masuk kedalam ruang ganti, ia memilih dress yang akan ia kenakan, karena tadi saat berjalan-jalan ia hanya menggunakan pakaian santai sangat tidak enak jika bertemu dengan keluarga besar ia hanya menggunakan pakaian santai.
Nissa menggunakan dress selutut berwarna biru soft, setelah selesai berganti pakaian ia keluar dari ruang ganti dan melihat Azka yang masih menunggunya. Azka menyadari jika Nissa sudah selesai.
ia melihat ke arah Nissa dan memperhatikan wanita itu dari atas sampai bawah, Nissa sedikit risih di perhatikan seperti itu oleh Azka, Azka sempat terpesona dengan kecantikan Nissa yang tanpa make-up itu, namun dengan cepat ia menyadarkan diri dan mengajak Nissa untuk turun.
"ayok cepat!"
"iya, "
mereka berdua turun dari dengan bergandengan tangan, membuat para sepupu yang masih sendiri menjadi iri, tentu saja mereka melakukan itu hanya akting belaka namun terlihat sangat nyata dan sangat serasi.

Komento sa Aklat (404)

  • avatar
    ArmaArmawati

    cerita nya sangat bagus

    16d

      0
  • avatar
    AzzahraIsra

    Bagussss

    23d

      0
  • avatar
    AmaliaNurul

    kerenn

    23d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata