logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

MommyHalu


BAB 1

"Jangan pernah berharap aku akan menyentuh mu! Ingat kau hanya dan juga aku akan membuat perhitungan kepada kaka mu itu yang sudah membuat keluarga ku malu! " Ujar laki-laki bertubuh tegap kepada seorang wanita yang tidak lain adalah istrinya sendiri.
"Aku tidak mengharapkan apapun darimu! " Tegas wanita itu yang tidak lain adalah Nissa.
"Bagus kalau begitu aku pergi! " Ucap laki-laki itu yang tidak lain adalah Azka.
Laki-laki bertubuh tegap dan kekar itu berjalan menuju pintu keluar, ia tidak sudi jika harus satu kamar dengan wanita yang bahkan tidak pernah ia cintai. Belum sampai Azka keluar dari kamar Nissa mengucapkan sesuatu hingga membuat laki-laki itu berbalik.
"Kita buat perjanjian saja bagaimana? Suatu saat nanti kakaku akan mencari mu, " Celetuk Nissa tanpa menoleh ke arah Azka.
Azka diam di tempat ia memikirkan ucapan dari Nissa yang ada benar adanya, dengan kesempatan jika mantan kekasihnya kembali ia bisa membalas apa yang sudah Nessa lakukan kepadanya. Azka berbalik badan dan kembali di mana Nissa duduk dan membuat kesepakatan.
"Baiklah aku setuju, kita menjalankan rumah tangga ini hingga kakamu pulang, dan setelah itu kita hanya orang yang saling tidak mengenal paham?! " Tegas Azka.
"Baiklah aku setuju dengan perjanjian ini! " Jawab Nissa mantap.
Setelah mengatakan kesepakatan itu, Azka kembali berjalan menuju pintu kamar untuk masuk ke kamar sebelah namun langkahnya terhenti karena sang mama audisi berada di depan pintu kamar kala Azka membuka pintu.
"Mau kemana? " Tanya mama lusi.
"Aku ingin tidur, "
"Kau tidur di sini! Kalian ini suami istri tidak boleh tidur berbeda tempat! "
"Tapi_
" Tidak ada tapi-tapian cepat masuk! "
Jika mama lusi sudah berkata Azka mau tidak mau harus tidur dengan adik kekasihnya itu, sedangkan Nissa yang sejak tadi memperhatikan hanya menghela napas. Sungguh ia belum siap tidur dengan laki-laki meskipun itu suaminya sendiri.
Mama lusi tersenyum ketika melihat anaknya yang menurut, mama lusi setujukah menikahkan Azka dengan Nissa karena ada sebabnya. Dengan malas Azka kembali masuk kedalam kamar dan langsung merebahkan diri di atas ranjang tanpa memperdulikan Nissa.
Pintu sudah tertutup rapat, Azka kembali bangun dan memperhatikan Nissa yang hendak bersiap tidur. Sebelum Nissa benar-benar tidur di sampingnya ia langsung berdiri dengan tegak.
"Aku akan tidur di sofa, kau tidur di sini saja, " Ujar Azka.
"Baiklah tidak masalah, jangan lupa ambil selimut mu di lemari, " Jawab Nissa tidak perduli dan memilih untuk bersiap tidur.
Azka benar-benar di buat kesal oleh tingkah Nissa, dengan kesal ia berjalan menuju lemari dan mengambil selimut dan bergegas menuju sofa karena ia sudah sangat kelelahan.
Sedangkan Nissa yang memang belum tidur hanya bisa terkekeh pelan kala melihat wajah kesal dari suaminya. Ia menggeleng dan memilih untuk segera tidur dan tidak memperdulikan kehadiran suaminya itu.
********
Matahari sudah mulai menyinari dunia, sedangkan di satu kamar terdapat dua orang yang salah satu dari mereka masih betah di dalam selimut sedangkan yang satunya lagi sudah bersiap untuk turun dan sarapan bersama.
Nissa menggeleng melihat Azka yang masih tertidur pulas di dalam selimutnya, dengan sabar Nissa membangunkan Azka dengan cara menarik selimut pria itu.
"Hey bangun, hari sudah pagi cepat mandi, "
Tidak ada sahutan dari Azka malah sebaliknya Azka semakin menyamankan diri dan kembali memejamkan matanya. Nissa memutar bola matanya malas dan tiba-tiba ia memiliki ide cemerlang.
Ia kembali memasuki kamar mandi dan mengambil 1 gelas air dan ia bawa kembali ke tempat di mana ia berdiri membangunkan Azka. Dengan pasti Nissa memasukkan jarinya ke air dan mencopratkan ke wajah Azka.
Azka yang memang masih mengantuk tiba-tiba merasakan basah di wajahnya dan langsung bangun melihat siapa orang yang sudah mengganggu tidur nyenyak nya.
"Sialan! Sebenarnya apa masalah mu dengan ku hah? " Teriak Azka kesal.
"Tidak ada haha, cepat bangun dan mandi aku sudah menyiapkan semuanya, " Jawab Nissa sambil tertawa.
"Ck, ya tunggu sebentar kita turun bersama agar mereka tidak curiga, "
Nissa hanya mengangguk mengikuti permainan sang suami, lalu dengan malas Azka berjalan menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri. Sedangkan Nissa yang menunggu sang suami ia memilih menonton televisi dan membuka handphonenya.
Tak hanya untuk bermain sosial media biasa ia membuka sosial media untuk mencari informasi kakanya yang tiba-tiba menghilang di hari sakral pernikahannya.
Namun tetap saja ia tidak menemukan apapun dari hasil pencarian nya, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Azka yang hanya mengenakan handuk yang melilit pinggang ke bawah.
Nissa sempat terkesima melihat tubuh atketis suaminya, namun saat Azka juga melihat ke arahnya ia langsung mengalihkan tatapannya ke arah televisi yang menyala.
Sedangkan Azka yang tahu jika Nissa menatapnya dengan tidak berkedip, menghampiri Nissa dan meminta untuk mengambilkan pakaiannya.
"Hey, ambilkan pakaian ku cepat! "
"Tunggu, kau ingin memakai pakaian di sini? "
"Ya ada apa? "
"Tidak sebaiknya kau pakai di ruang ganti, cepat! "
Setelah mengatakan itu Nissa langsung mendorong Azka sampai masuk kedalam ruang ganti dan langsung menutup pintu itu dengan jantung yang sangat berdebar keras.
"Astaga, tubuhnya, " Gumam Nissa dari balik pintu yang masih dapat di dengar oleh Azka.
Sedangkan Azka yang masih berada di depan pintu mendengar gumaman Nissa dan terkekeh melihat tingkah Nissa yang menggemaskan kala sedang malu.
Azka langsung memakai pakaiannya dan Nissa kembali menunggu sambil menonton televisi dan memegang dadanya yang terasa jantungnya akan copot saat itu juga.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Azka untuk memakai pakaian, sekarang ia sudah siap dengan stelan santainya, sedangkan Nissa yang masih fokus dengan televisi tidak menyadari jika Azka sudah duduk di sampingnya.
Azka tidak langsung menyadarkan Nissa ia malah terus memperhatikan wajah Nissa yang sangat berbeda dengan Nessa yang penuh dengan make-up, sedangkan Nissa tidak dengan make-up pun sudah sangat cantik.
Azka menyadarkan pikirannya dan menyenggol bahu Nissa agar bisa sadar akan kehadirannya, setelah Nissa menyadari Azka sudah berada di sampingnya mereka segera turun karena tidak mau membuat yang lain menunggu lama.
"Bersikaplah dengan natural, "
"Ya kau tenang saja, "
Mereka berdua berjalan turun dari atas tangga dengan tangan Nissa yang melingkar di lengan kekar Azka, penampakan itupun membuat para keluarga besar beriul saat mereka sampai di meja makan.
"Ckck, pengantin baru memang sangat romantis ya, " Sindir mama lusi sambil mengambilkan sarapan untuk suaminya.
"Biarkan saja, " Jawab ayah Erik sambil menerima makanan dari sang istri.
"Hey bagaimana tadi malam? Apakah Azka bermain kasar? " Tanya sepupu laki-laki Azka.
"Ck, jangan bertanya soal itu sebaiknya cepat makan! " Bukan Nissa yang menjawab melainkan Azka.
Nissa hanya diam sambil mengambilkan sarapan untuk sang suami membuat para sepupu Azka yang masih sendiri menjadi iri dan sarapan pagi ini di isi dengan siulan dan penderitaan para jomblo yang melihat keromantisan Azka dan Nissa.

Komento sa Aklat (404)

  • avatar
    ArmaArmawati

    cerita nya sangat bagus

    16d

      0
  • avatar
    AzzahraIsra

    Bagussss

    23d

      0
  • avatar
    AmaliaNurul

    kerenn

    24d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata