logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 2 :Teh Cap Botol

Hari masih pagi ketika Nara menekan kombinasi angka di pintu gym kampus ,C4728 begitu sandinya . Tempat Gym pagi hari itu sepi apalagi di musim dingin. Serasa tempat gym pribadi . Nara segera melakukan pemanasan sebelum berlari kecil di atas Treadmill.
Dari balik jendela gym, yang langsung menghadap ke lapangan tenis di bawah sana hanya ada hamparan putih sejauh mata memandang . Area belakang kampus terpantau jelas dari tempat Nara berdiri . Kampusnya ini berada di kaki pegunungan Hakaisan . Di rural area nya Niigata Prefecture , persis setting film Oshin di masa lampau. Kenapa Nara bisa terdampar di kampus ini? Jawabannya simple , karena dia tereleminasj dari Universitas Tokyo . Dan dia tertarik pada jurusan PMPP di kampus ini. Nara tertarik dengan Public Management.Karena jurusannya di IUJ sangat fokus pada kebijakan publik dan struktur organisasi . Bahkan nyaris semua teman - teman sekelasnya merupakan PNS di negaranya masing - masing . Dan ini satu - satunya kampus di Jepang yang programnya fokus di ilmu pemerintahan . Sughoiiii !!!!!
Ya meskipun kampusnya berada di pinggiran kota , UI saja pun di pinggiran Jakarta . Jauh dari hingar bingar kota , jauh dari kerlap kerlip dunia namun tempat ini cocok untuk menyepi dan mencari inspirasi. Dan Nara benar - benar menyukai kesunyian Urasa . Tempat yang begitu tenang dan nyaman.
Keringat sudah membasahi sekujur tubuh Nara akibat berolahraga di kombinasi dengan pemanas ruangan membuat baju olahraganya kuyup. Di raihnya handuk kecil untuk menyeka wajahnya . Jarum jam menunjukan angka 8 kurang 10 menit. Dia keluar dari gym , dan berjalan menuruni tangga menuju kamar mandi di lantai dasar di dekat lapangan serbaguna . Terkadang menjadi lapangan basket, volley, futsal dan panggung pertunjukan ketika ada event semisal culture fiesta atau open day yang rutin di gelar setiap tahun. Next part Nara akan menceritakan event - event rutin di kampusnya .
Ketika berada di anak tangga terakhir , seseorang menghalangi jalannya .
" Ohayo Dinar - San " panggilan itu dan suara itu terasa familiar. Nara mendongakkan kepalanya . Yuto - San tengah tersenyum kepadanya .
" Hai , Ohayo ( Selamat pagi ) Yuto - San. Kamu mau ke gym?" Nara basa basi.
" Haik. Aku tidak tahu bahwa kamu suka ke gym juga " Nara hanya tersenyum .
"Oh silahkan naik, sebentar lagi siang nanti gym ramai. Aku duluan ya " pamit Nara . Yuto tidak bergerak dari tempatnya untuk memberi Nara jalan.
" Sumimasen ( permisi ) Yuto -San " Nara meminta izin lewat.
" Hmmm...Dinar - San ayo minum teh 1 jam lagi " ajak Yuto tiba - tiba .
"Aku bukan menagih janjimu, aku yang mengundangmu kali ini " lanjutnya . Gadis itu memandang sejenak lelaki di depannya kemudian Nara tertawa sambil menutup mulut menggunakan tangan . Dan melirik pergelangan tangan kirinya . Masih jam 8 pagi. Dia berfikir sejenak menimbang sesuatu.
" Aku yang akan membawa teh nya.Oke? Bagaimana kalau di CNP 1 jam dari sekarang ?" Deal .Nara segera bergegas kembali ke dorm .Risih dengan keringat yang menempel . Usai mandi Nara segera menyeduh teh cap botol yang di bawa dari Indonesia . Dia hanya suka teh cap botol , sejak kecil ibu nya memang hanya menyeduh teh cap botol aseli dari Slawi itu . Dia menyaring hasil seduhannya dan memasukkannya ke dalam termos. Di ambilnya beberapa biskuit bermerek bourbon , biskuit yang bisa di konsumsi oleh nya sebagai teman minum teh . Dia merasa aneh kepada dirinya , padahal belum lama dia mengenal Yuto Lim tapi sudah seakrab ini . Entah bagaimana kemana pun dia memutari IUJ mentok ketemu lelaki itu lagu . Ya iyalah IUJ kan segini - gininya ke sana kemari mentok di situ - situ juga ketemu sama yang itu - itu juga .
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Lim, Yuto . Lelaki yang baru berusia 29 tahun itu mendorong pintu bercat putih yang bertuliskan plakat namanya . Dia mengambil tas hitam di lemari dan mengambil kaos serta sweater baru dari dalamnya . Sebagai Assistant Professor, dan baru meniti karir di kampus ini sejak term fall di mulai. Ruangan miliknya masih begitu sederhana . Hanya ada seperangkat meja komputer , kursi, lemari dan rak buku. Dia mematut dirinya di depan cermin yang tergantung di dinding. Sweater berwarna biru dan celana jeans yang berwarna senada membalut tubuhnya ,dia sudah kebal dengan udara dingin jadi tidak memerlukan tambahan coat . Toh hanya berkeliaran di dalam kampus yang tertutup .
Masih 15 menit dari waktu yang Dinara janjikan . Bibirnya terukir senyum mengingat wajah mahasiswa yang berasal dari Indonesia itu. Dosen muda itu memandang wajahnya di cermin. Bukan salah Dinara , banyak yang mengira dirinya adalah mahasiswa di kampus ini. Apalagi dia baru bergabung dengan civitas akademik ini selama 3 bulan . Mahasiswa di jurusan lain semisal MBA atau IR ( International Relationship) sering mengira dirinya rekan mahasiswa . Dia memang baru menyelesaikan PhD in Public Administration dari Columbia Univesity. Dan langsung di pinang IUJ untuk menggantikan Profesor Yamada yang pindah ke Rikkyo University .
Yuto mengambil godiebag berisi coklat yang dia niatkan untuk di berikan kepada Dinara . Untung sebelum ke ruangan dia menyempatkan diri mampir di school shop ke bagian halal corner dan mengambil beberapa kotak cokelat yang boleh di makan untuk muslim . Dengan langkah ringan profesor muda itu langsung berjalan menuju CNP . Sesekali dia bersiul dan bersenandung kecil.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
CNP, Cafe No Problemo. Nara juga tidak tahu kenapa namanya demikian . Terletak di lantai dua cafetaria . CNP dilengkapi TV, beberapa vending machine, wastafel, beberapa meja bulat beserta kursinya. Dari dalam CNP dia bisa melihat bangunan gymastium . Bangunan beratap bulat yang sebagian areanya tertutup salju pekat. Salju mulai turun perlahan , bulir - bulir putih berjatuhan dari langit. CNP juga sepi . Winter break selama 2 minggu biasanya di pakai para mahasiswa untuk mengeksplor Jepang . Sehingga tak banyak mahasiswa tersisa di dorm. Bahkan rekan - rekannya sesama Indonesia yang masih single atau tidak membawa keluarga juga sedang melaksanakan perjalanan ke arah Selatan menuju Kansai area . Kyoto, Osaka , dan Nara . Dia yang baru kembali ke negara ini sejak menjalani program short course di Seoul rasanya sudah lelah untuk ikut perjalanan teman - temannya dan memilih beristirahat di Urasa saja .Lamunan Nara terpecahkan oleh derit pintu kaca CNP terbuka , dia di sana memamerkan senyum ramahnya . Lelaki yang tengah Nara tunggu.
" Aku fikir ini masih 5 menit lagi dari janji kita " Yuto menggeser kursi dan menempatkan tubuhnya duduk di sana di hadapan Nara .
" Ah daijobu ( tidak apa - apa ) , aku baru 10 menit menunggumu di sini " ucap Nara .
" Ah ini untukmu, aku tahu beberapa cokelat yang boleh di makan untuk muslim " Yuto mengulurkan kantong bawaannya .
" Yuto - san, seharusnya kamu tidak perlu repot begini . Ini aku akan memperkenalkan teh tradisional dari negaraku" Nara mengeluarkan bawaannya dari godie bag. Mengeluarkan dua buah gelas kertas dan teko berisi teh panas tak lupa beberapa bungkus gula putih sachet . Di taruhnya biskuit pendamping minum teh mereka . Dan juga makanan yang Yuto bawa.
" Ini Jasmine teh , di negaraku minum teh memakai gula . Sweet tea " terang Nara sambil menuangkan teh ke gelas milik Yuto. Indera pembauan lelaki di hadapannya tergelitik dengan wangi teh yang terasa manis dan menenangkan .
" Wanginya enak " dia menerima gelas dari Nara dan menciumi aromanya . Nara mengulurkan satu sachet gula dan Yuto menolaknya .
" Aku ingin rasa yang original " ucapnya .
" Aku memakai teh tradisional dalam bentuk remahan daun teh . Di rumah ibuku biasa memakai teh ini sejak aku kecil mungkin sejak sebelum aku lahir" jelas Nara . Gadis itu menyesap teh dengan perlahan sambil memandangi salju yang terus turun .
" Tumpukan salju pasti tinggi di luar " gumam Nara yang masih bisa di dengar Yuto.
" Mobil - mobil pengeruk salju pasti sibuk berhilir mudik di jalanan sana " Yuto menimpali . Suara pintu kaca terbuka terdengar . Satu orang mahasiswa berambut pirang masuk dan langsung menuju vending machine . Nampak dia mengambil bir dari sana . Merk bir kerakyatan yang dia pilih. Ashahi , itu Nara bilang merk yang merakyat karena dimana - mana ada logo Ashahi di seluruh penjuru Jepang .
" Kamu pasti tidak pernah minum bir " suara Yuto memecah lamunan Nara . Nara tertawa .
" Tentu. Selain aku takut pada Tuhan ku yang tidak memperbolehkannya aku takut pada ayahku. Di negaraku masih memandang rendah wanita yang minum alkohol . Tepatnya masih menganggap bahwa itu melanggar norma dan memang iya. Ayahku itu ,kalau tahu anaknya melanggar apa yang Tuhan suruh bisa - bisa aku di pecat jadi anak " seloroh Nara .
" Tapi Dinar , beberapa mahasiswa Indonesia mereka muslim dan ketika Welcome Party di awal perkuliahan mereka ikut minum alkohol "
" Ya begitulah , ada orang yang taat ada yang melanggar . Sedang aku memilih untuk taat . Hukum yang di buat manusia saja aku berusaha taat apalagi yang di buat oleh Tuhan " jawab Nara sambil mencomot sepotong biskuit bourbon . Yuto hanya menganggukan kepalanya . Selanjutnya mereka hanya bercerita soal hal - hal yang ringan . Tentang kampus , Urasa dan kampung halaman masing - masing .
" By the way Dinar , siapa pembimbing thesis mu?"
" Pak Chang , karena aku konsen pada Public Management dan beliau ahlinya . Aku meneliti tempat ku bekerja sendiri tentang motivasi kerja di lingkungan yang selalu berpindah - pindah . Kamu tahu Yuto - San , aku dan ayahku bekerja di tempat yang sama di kota yang berbeda bahkan aku dan adik - adikku lahir di tempat yang berbeda . Ketika aku kecil elementary school ku ada 3 karena ayahku mengalami job relocation sebanyak 3 kali . Kemudian midle school sebanyak dua kali dan ibuku memutuskan menemaniku menghabiskan high school ku di kampung halaman dah memilih menjalani pernikahan jarak jauh dengan ayah " Yuto ternganga mendengar cerita Nara .
" Really ? Ya Tuhan Dinar, itu terdengar sangat melelahkan dan kalian bisa ? " tak sadar Yuto sampai bertepuk tangan .
" Dan aku memilih kehidupan seperti ayahku , karena aku bangga pada nya juga karena aku mencintai negaraku seperti ayahku . Rasa cinta itu yang membuat ayahku tetap bertahan dalam pekerjaannya begitu pula denganku. Aku berharap sampai nanti akan terus mengabdikan diriku pada negaraku . Ya meskipun aku akui sekarang negara membayar ku dengan layak " lanjut Nara dan terkekeh . Yuto pun ikut terkekeh .
" Itu wajar Dinar- San semua orang membutuhkan uang " dan tak terasa waktu terus bergulir semakin jauh. Obrolan yang terasa menyenangkan memang terkadang membuat lupa waktu . Nara melihat ke arah jam di pergelangan tangan kiri.
" Gomenasai ( Maaf ) Yuto- San kita harus menyudahi acara minum teh ini. Sudah waktunya bagiku untuk sembahyang siang " ucap Nara dengan raut wajah yang menyesal .Ada rasa tidak ikhlas harus menyudahi sesi obrolan yang begitu menyenangkan seperti ini .
" Baiklah, aku berharap kapan - kapan kita bisa berbincang seperti ini . Terimakasih atas teh nya , aku suka sekali dengan aroma teh dari Indonesia . Arigatou ghozaimasu . Thank you very much " Yuto membungkukkan tubuhnya .
" Your Welcome " balas Nara dengan senyum yang terkembang . Dia membereskan barang - barang miliknya . Kemudian membuang sampah - sampah di tempat nya .
" Dan terimakasih juga atas coklatnya Yuto -San . Arigatou ghozaimasu " Nara membungkukkan tubuhnya .
" Ddouitamashite ,Dinar- San . Mau aku antar ke dorm ?" tawar Yuto . Nara menggelengkan kepalanya .
" Ah tidak usah , cukup sampai di sini saja . See you next time Yuto - San " Nara segera beranjak dari tempatnya dan melambaikan tangan ke Yuto - San . Yuto membukakan pintu CNP dan mengantarkan gadis itu hingga ke tangga . Keduanya berpisah . Yuto memandangi punggung Nara yang hilang di telan pintu lorong menuju student dormitory . Di tengah perjalanan Nara merutuki dirinya sendiri . Teringat akan suatu hal .
" Kenapa tadi aku lupa menanyakan jurusan dia " gumam Nara sambil menepuk jidat . Salju masih turun dengan lebat . Lebih kebat dari tahun kemarin . Siklus dua tahunan di Urasa kata nya . Nara segera bergegas menuju kamarnya .
Sementara Yuto masih termangu di teras CNP memandangi salju yang terus turun . Dinara Tumuning Sekarayu. Dia mengeja nama Indonesia itu dengan terbata . Susah tentu saja untuk lidahnya . Nama yang dia lihat di kotak surat milik gadis berlesung pipit dengan mata bulat yang menggemaskan .
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Komento sa Aklat (302)

  • avatar
    HabibiHamdan

    mantap seru bgt

    1d

    Β Β 0
  • avatar
    satrionorapi

    bagus sekalii certa nyaa

    12d

    Β Β 0
  • avatar
    A20Samsung

    baguss

    12d

    Β Β 0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata