logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Hello, Proff!!!!

Hello, Proff!!!!

SakuraHime


Bab 1 : SD 3, 504

SD3 ,504
Dinara membuka tirai jendela kamarnya , begitu terbuka pemandangan serba putih tanpa batas terbentang di hadapannya . Gunung Hakaissan dengan gagahnya terbalut salju dari kaki hingga puncaknya . Tepat di bawah gedung tempat dia berdiam , lantai 5 Student Dormitori terdapat lapangan tenis yang tertutup oleh tumpukan salju setinggi dua meter. BBQ site , tempat mahasiswa berpesta ketika musim semi dan panas pun hanya terlihat atap gazebo nya saja . Sakura Line , barisan pohon - pohon Sakura yang berjajar rapi sepanjang jalan hanya tersisa ranting - ranting keringnya saja . Musim dingin dan hanya putih yang terlihat sepanjang hari dan sejauh mata memandang.
Nara , gadis Indonesia penghuni kamar 504 melirik jam beker di atas meja belajarnya . Hari masih pagi, jarum jam menunjuk angka 8 . Dia meraih roti tawar yang di klaim halal oleh Cupid Supa , satu - satunya supermarket di tengah kota Urasa tempat dia berdomisili sekarang.Untung semalam begitu turun dari shinkansen dia sempat mampir untuk membeli roti ke sana. Lalu mengolesi roti nya dengan Nutella dan mengunyahnya sembari membaca jurnal kuliah di tab miliknya . Di liriknya penampilan di cermin besar di kamarnya , memastikan penampilannya sudah rapi. Gadis berusia 25 tahun itu segera memasukkan tab ke tas slempang nya , kemudian dia meraih jaket di lemari . Setelah memakai sepatu dia segera membuka pintu kamar . Ketika tengah memutar kunci tetangga sebelah kamarnya juga berada di depan pintu.
" Morning Dinara , hai kapan kamu kembali dari Korea?" tanya Matchima , teman dari Thailand .
" Kemarin malam aku sampai Urasa Chi " begitu dia memanggil Matchima. Setelah berbasa basi bertukar kabar sejenak, Nara langsung menyusuri lorong - lorong dormitori menuju lift, di tekannya angka 1 . Hari ini masih libur lepas Fall Term usai. Di lantai 3 lift berhenti, masuklah seorang pria yang Nara kenal . Swarup, pria asal India .
" Hai , How are you Nara - san ?" tanya pria yang tidak mirip dengan Shahrukh Khan itu.
" Hii Swarup , I am fine and you? " dan tepat setelahnya lift berhenti di lantai dasar. Beberapa mahasiswa nampak berhilir mudik di antara lounge dan kitchen. Nampak mahasiswa berwajah Asia tengah berdiri bergerombol di dekat jejeran kotak surat. Mungkin mahasiswa first year. Usai liburan musim panas , Nara memang langsung mengikuti program exchange student ke Seoul National Univesity sehingga dia memang belum kenal dengan mahasiswa - mahasiswa adik angkatannya . Selama fall term dia berada di Korea . Begitu sampai di jalan penghubung antara SD 3 dan SD 2 dari arah berlawanan seorang gadis berambut pirang nampak melambaikan tangan ke arahnya . Olivia , mahasiswa asal Kanada kenalannya . Meski berbeda jurusan mereka satu kelas di Japanese Class . Keduanya berpelukan .
" I miss you Nara - San. Welcome Back to IUJ " kata Olivia di sela - sela pelukannya .
" Me too ,Oliv -San " mereka saling melepas rindu. Inilah yang Nara sukai dari IUJ , nama universitas tempat dia menimba ilmu jenjang Masternya . Where world gather, itu slogan kampusnya karena bukan hanya berisi mahasiswa Asia saja tapi hampir dari seluruh dunia berkumpul di IUJ. Bahkan mahasiswa Jepang sendiri bisa di hitung dengan jari. Tenaga pendidiknya pun berasal dari berbagai belahan dunia berkumpul di sini di International University Of Japan. Di area kampus ini seperti bukan di Jepang karena bahasa pengantarnya memakai bahasa Inggris , tapi begitu keluar dari gerbang kampus maka aroma negeri sakura begitu kental tercium. Kelak suatu hari dia akan merindukan suasana dan sapaan hangat yang biasa dia dapati setiap hari sejak satu tahun yang lalu.
Nara menyusuri lorong - lorong kampus yang sepi.Musim dingin begini, sisi - sisi lorong di tutup dan nanti ketika musim semi di buka dinding nya . Nara merapatkan jaket merahnya sambil menggosok - gosokan kedua telapak tangannya karena merasa dingin, beberapa orang yang berpapasan menyapa dengan sambil lalu. Usai melewati lorong panjang terlihat bangunan berkaca yang merupakan cafetaria , dia segera membuka pintu kaca di dekat cafetaria yang menghubungkan dengan lorong menuju study room . Cafetaria dan school shop pun belum buka sepagi ini .
Nara turun ke lantai dasar , menuju study room yang sangat dia rindukan . Tujuan utamanya sebenarnya vending machine kopi dan cokelat tepat di depan study room . Di dalam lobi berkaca yang memamerkan keindahan halaman kampus yang di penuhi salju setinggi 2 meter .Nara memasukan koin sebanyak 60Β₯ dan menekan gambar minuman yang dia pilih. Satu menit menunggu dan di sampingnya telah berdiri seorang pria berkacamata mengenakan sweater merah dengan satu tangan di masukan ke celana bahannya sambil menunggu giliran . Usai mengambil gelas coklatnya , Nara memberi kode mempersilahkan lelaki berkacamata tadi .
Nara duduk di sofa dekat vending machine . Memegang gelas kertas berisi cokelat dengan kedua tangan berusaha menyerap kehangatan dari dalam gelas .Aroma cokelat menguar pekat melambai - lambai meminta segera di nikmati. Pria berkacamata tadi telah selesai dengan transaksi di depan mesin , dan mengambil tempat duduk tak jauh dari nya . Suasana lobi study room sangat sepi. Ini masih musim liburan , sekali lagi penulis tegaskan .
Pria berkacamata itu memandang Nara sejenak , membuat Nara salah tingkah . Wajahnya asing di ingatan Nara , mungkin mahasiswa first year. Wajahnya berwajah membingungkan . Bukan Chinese , bukan Korea tidak terlalu Jepang juga. Susah Nara jelaskan .Nara memberanikan diri memecah keheningan .
" Are you student in here ?"
Pria itu nampak kaget , dan bingung. Lalu sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi lebih cerah. Dan tersenyum kepada Nara .
" Hmm ... anggap saja begitu. Apa kamu alumni SNU ( Seoul National University ) ?" tanyanya . Nara tertegun , dan kemudian tersadar dia melihat ke arah jaketnya .
" Oh kemarin aku mengikuti program exchange ke sana . Mungkin nanti kamu bisa mencoba nya . Dan seorang teman di SNU memberiku jaket ini sebagai hadiah " jelas Nara .
" Oh so desu . Darimana asalmu? Apakah Malaysia ?" tanya lelaki itu kembali .
" Ah iya , dekat Malaysia . Aku berasal dari Indonesia .Dan kamu?"
" Ayahku Korea dan Ibuku Jepang, tepatnya kampung halaman Ibuku berasal dari Kobe . Aku pernah ke Bali, sungguh indah di sana . Apa kota kelahiranmu dekat dengan Bali?" Oh pantas saja wajahnya perpaduan antara Korea dan Japan.
" Ya bisa di jangkau dengan pesawat selama satu jam dan mobil kira - kira satu malam . Ngomong - ngomong kita belum berkenalan . Dinara ,PMPP (Public Management and Policy Analysis Program) second year. Call me Nara . Yoroshiku Oneigaisimasu " ucap Nara memperkenalkan kan dirinya sambil membungkukkan badannya sedikit .
" I am Yuto Lim , call me Yuto or Lim . Nice to meet you Dinar . Yoroshiku oneigaishimasu. Boleh panggil Dinar saja ? Aku suka panggilan itu. Dinar - San "
Nara tertawa . Mendengar logat Jepang yang kental menyebut namanya Dinar. Jarang sekali yang memanggilnya dengan nama itu.
" Baiklah, aku juga suka dengan panggilan itu Yuto - San " keduanya kemudian tertawa bersama . Cokelat Nara sudah dingin , pertemuan dengan Yuto - San membuat dia melupakan cokelat nya . Cepat - cepat dia menyesap dan menandaskan isinya . Di remasnya gelas kertas itu dan membuangnya ke pembuangan khusus di dekat vending machine .
" Nah Yuto - San , aku harus pergi berbelanja ke Supa . Sebentar lagi bus akan berangkat . Aku pamit dulu dan sampai berjumpa lagi nanti . Bye " kata Nara berpamitan .
" Haik ... semoga hari mu menyenangkan Dinar - San "
Dan Nara berlalu meninggalkan Yuto sendiri di tempatnya yang terus mengikuti langkah kepergian Nara menuju lobi hingga punggung nya hilang tertelan tembok pembatas .
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Cupid Supa hari Selasa itu diskon Day. Nara merutuki kekhilafan dirinya yang berbelanja bahan makanan dengan kalap . Jeruk, apel , anggur dan strowberry produk Echigo Yuzawa yang terkenal memenuhi kantong belanjanya . Setiap hari Selasa , pekan ketiga ada bazar buah di selasar Supermarket yang mengklaim dirinya the one -stop food store near IUJ. Memang benar tak ada lagi, selain Cupid Supa . Dan kenapa pula susu , telor di setiap hari Selasa selalu turun harga . Owh susu Niigata yang kesegarannya tiada tara . Tak cukup bagi Nara hanya satu pack untuk satu minggu, jadilah di kantongnya terdapat tiga pack susu kemasan satu liter . Tak lupa dia mengambil satu rak telur , daging sapi 1kg , daging ayam 1kg dan sosis 500g . Kulkasnya benar - benar kosong di tinggal selama 3 bulan merantau ke negeri gingseng.
Nara berjalan dengan tergopoh - gopoh turun dari bus kampus yang berhenti di depan lobi. Dia nampak kepayahan membawa barang belanjaannya . Di depan cafetaria dia mengistirahatkan tangannya sejenak , namun tiba - tiba sebuah tangan mengambil alih semua kantong belanjaannya . Belum hilang keterkejutannya sebuah suara mengagetkannya .
" Dinar - San mungkin hari ini kita berjodoh. Ayo aku antar kamu ke dorm " ucap lelaki berkacamata yang kali ini mengenakan coat hitam untuk melapisi sweater merahnya .
" Hai Yuto, aku tidak ingin merepotkanmu. Sebentar juga sampai ke kamar ku " jawab Nara berusaha mengambil kantong belanjaannya kembali .
" Daijobu [ tidak apa - apa ] , aku juga sedang senggang. Kebetulan tadi aku lewat. What is your room number"
" Ah , SD 3 504 " Nara memberi tahu nomor kamar nya . Mereka berjalan bersisian .
" Musim dingin tahun ini lebih dingin dari tahun kemarin . Bahkan salju yang bertumpuk pun lebih tinggi. Suatu hari nanti aku pasti akan merindukan musim ini " ucap Nara memulai dialog .
" Di negaramu tidak ada salju ya ? Padahal demi menghindari salju aku sampai lari ke negerimu tetapi kamu demi melihat salju sampai di sini " balas Yuto -San dengan sedikit tertawa .
" Ya begitulah hidup "
" Oh iya , tadi aku lupa memberi tahumu. Aku melihat jaket mu tadi di depan vending machine karena aku alumni SNU" akunya .
" Wow , hontou desuka? ( Benarkah?) Sebelum mendaftar ke IUJ aku Apply ke SNU juga . Sayang tidak di terima . Padahal aku ingin berkunjung ke makam Jang Heebin " keluh Nara .
" Apa ? Makan Jang Hee Bin? Dinar - San kamu ingin ke Korea hanya karena ingin ke makam Jang Hee Bin? " tanya Yuto - San kaget dan menahan tawa.
" Kamu adalah orang kesekian yang menertawakan alasanku ingin ke Korea " bibir Nara tak sengaja mencebik. Merutuki kebodohannya begitu terbuka kepada orang yang baru di kenalnya .
" Kamu lucu . Bukankah dalam drama saeguk Jang Hee Bin selalu di gambarkan jahat?"
" Tidak , aku tidak menganggapnya jahat, dia wanita yang punya prinsip. Dia hanya menjaga apa yang dia miliki.Dia wanita yang memiliki harga diri dan pintar. Ah pokoknya aku suka Jang Hee Bin " keukeuh Nara .
" Yayaya ... kamu harus berkunjung Korea , negara ku itu tidak seluas Jepang bahkan biaya transportasi di sana relatif murah tidak seperti di sini "
" Aku juga selalu bisa bermimpi bisa ke Korea sesuka hati bolak balik , tapi aku sadar diri di negaraku aku ini Goverment official , jadi waktu cutiku juga terbatas " mata Yuto terbelalak takjub.
" Kamu ? Goverment official ?" Nara mengangguk .
" Yes , Iam work for the government "
" Wow ! Daebak ! Sughoiiii " ( Hebat ) Yuto -San berdecak terkagum - kagum kepada gadis di hadapannya . Mereka sudah sampai di depan lift, Nara segera menekan tombol 5 dan menunggu lift turun. Begitu terbuka mereka segera masuk ke dalam nya . Tak sampai satu menit lift sudah sampai di lantai 5 . Nara memimpin jalan , berbelok ke arah kiri. Dan sampailah di depan pintu bernomor 504.
" Ah sampai " Nara mengeluarkan kunci dan membuka pintu.
" Eum, Yuto -San arigatou . Sudah membantu dan mengantarku " ucap Nara lirih dan ragu.
" Oh tidak apa - apa , aku memang sedang tidak sibuk "
" Tapi maaf bukannya aku tidak sopan dan tidak mau menawari segelas teh . Di negaraku , dan kepercayaanku tidak boleh seorang wanita mengundang teman lelakinya ke kamar , itu tidak sopan . Maaf kan aku " Nara merasa lega sudah mengatakan isi fikirannya . Yuto - San tergelak .
" Tenang saja Dinar - San , kita bisa minum teh di lain waktu. Di lounge misalnya "
" Oh baiklah kapan - kapan aku akan mengundang mu minum teh di CNP ( lounge ) jika ada waktu luang " tawar Nara .
" Aku akan menunggu undangan darimu . So , ini belanjaan kamu dan aku pergi dulu . Bye " Nara segera meraih kantong - kantong belanjaan, dan mengikuti arah pergi lelaki blasteran Japan - Korea itu yang menghilang ke dalam lift yang membawanya pergi turun ke bawah.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Komento sa Aklat (302)

  • avatar
    HabibiHamdan

    mantap seru bgt

    1d

    Β Β 0
  • avatar
    satrionorapi

    bagus sekalii certa nyaa

    12d

    Β Β 0
  • avatar
    A20Samsung

    baguss

    12d

    Β Β 0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata